Yang Tidak Ditanam Tidak Akan Tumbuh Dan Berbuah Filsafat

Sebuah pohon ara di Australia

Bagaikan tumbuhan ara nan enggak berbuah
ialah perumpamaan yang diajarkan maka itu Yesus Kristus kepada pelajar-muridnya. Ibarat pohon ara termaktub di Lukas 13:6-9.

Nan dimaksudkan buat “pohon ara” dalam pustaka ini adalah belek (Ficus carica), sejenis ara nan berasal mulai sejak wilayah Laut Paruh dan buahnya boleh dimakan.

Pohon kiara yang enggak berbuah

(Lukas 13:6) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon kiara yang bertaruk di kebun anggurnya, dan sira datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi beliau lain menemukannya. (7) Lalu beliau merenjeng lidah kepada pengurus ladang berpangku tangan itu: Sudah lalu tiga tahun diri sendiri cak bertengger mencari biji pelir pada pohon ara ini dan diri seorang tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk segala apa beliau umur di kapling ini dengan percuma! (8) Jawab orang itu: Pemilik, biarkanlah dia merecup tahun ini kembali, diri seorang akan mencangkul persil sekelilingnya dan menjatah pupuk kepadanya, (9) mungkin tahun depan ia berbuah; jika enggak, tebanglah engkau!”

Refleksi

Damping seluruh orang punya pengalaman tanam menanam sebuah pohon, dan tentunya kenal bahwa buat membikin pohon itu bertelur deras tidaklah semudah nan dipikirkan. Dibilang sulit-jarang banget lain, tapi gampang juga bukan. Umpama ini menggambarkan Tuhan untuk pemilik kebun, mendapati benar umat-Nya yang bukan berhasil dalam paser musim lama. Perhatikan benar paser musim tertentu yang diberikan Tuhan yang mengekspos kesempatan lakukan manusia bagi berubah. (ayat 9)

Saja detik kesempatan itu disia-siakan, pokok kayu yang tidak berharga itu pada penghabisannya akan ditebang. Pokok kayu “ara” itu atma gratis dan hanya menghabiskan zat-zat nutrisi nan dibutuhkan pokok kayu anggur n domestik huma. Tetapi secara asing biasa, Yesus yang diumpamakan cak bagi pengurus ladang menginginkan kesempatan sekali pun.

“Diri sendiri akan merimbas tanah sekelilingnya dan membagi pupuk kepadanya, siapa musim depan beliau berbuah.” (bandingkan ayat 8b) Disini Sang “Pengurus kebun” akan mengamalkan segala sesuatu untuk pokok kayu biar dapat berbuah dan tidak harus ditebang dan berkesudahan di bara api. Sukma khalayak yang begitu rusak makanya sakat dan taruk-taruk dosa seringkali tidak juga dapat diperbaiki sendiri, sehingga manusia memerlukan uluran tangan Yesus lakukan “mencangkul tanah dan memberi pupuk” supaya dapat selamat. Disinilah pentingnya Rohulkudus yang dipersilakan Yesus kepada Bapa-Nya bagi Basilika-Nya. (bandingkan
Yohanes 14:16)

Allah Yesus Kristus telah datang untuk menyelamatkan umat manusia. Dalam bagiannya, terkadang benar bagian-bagian yang tak efektif dari diri sosok, maka anggota itu harus “dicangkul” alias “dipotong” dan itu bukanlah hal yang menyenangkan. Bagian itu terkadang bisa membikin hamba allah menderita. Tapi itu sungguh diperlukan biar manusia selamat dari tebangan dan dilempar kedalam jago merah. Yesus pun berseru: “Tinggallah di intern Diri sendiri dan Diri sendiri di n domestik kamu. Sama seperti ranting tak dapat berbuah berusul dirinya sendiri, sekiranya dia bukan habis pada isi berpangku tangan, demikian juga kamu tidak berakibat, sekiranya sira lain tinggal di dalam Aku.” (Yohanes 15:4)

Supaya manusia bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik, beliau harus tetap tinggal di dalam Kristus, dan Kristus di dalamnya, baik dalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun pekerjaan, hendaklah berfokus kepada Terang Kristus. Ketika benar proses-proses pemotongan taruk nan lain produktif atau pembersihan benalu, laluilah itu dengan sukacita, sebab bagian itu sungguh diperlukan untuk menjadikan manusia itu pohon nan dapat berhasil lebat.

“Sekiranya suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; sekiranya satu pokok kayu kamu katakan tidak baik, maka bukan baik sekali lagi buahnya. Sebab berpokok buahnya tanaman itu diketahui.” (Matius 12:33) Sebatang pohon diketahui dari buahnya. Pohon yang baik akan berhasil baik, sejenis itu pula sebaliknya. Benar banyak ranting, recup dan benalu dalam hidup manusia nan harus dipotong supaya kamu berbuntut lebat. Apakah itu kesombongan, harta, budaya buruk, status, norma budaya dan untuknya, jikalau itu menghambat manusia untuk berbuah, ijinkanlah Ahli Kebuh untuk memotongnya.

Untuk bisa membagi kesempatan Pakar Kebun bertugas “menggurdi dan memupuk” pohon iman manusia, diperlukan keadaan penyegaran roh dan semangat lewat Firman Tuhan, dan rajin-comar merabuk kedisplinan bikin terus taat dan berlanjut dalam koridor-Nya. Belaka dengan demikianlah ia bisa menjadi pohon yang merecup subur memproduksi buah nan banyak. Pemilik “kebun anggur” Kristus mengasihkan kepada orang kesempatan cak bagi bertobat. Tetapi KESEMPATAN ITU Minus, Pengurus tegal anggur memintakan masa namun satu tahun kesempatan lakukan tumbuhan ara tersebut. Tuhan itu sabar, itu sah, seperti lagi disebutkan privat
2 Petrus 3:9, “…. Sira sabar terhadap kamu, sebab Dia menghendaki supaya jangan benar yang binasa, melainkan supaya seluruh hamba allah meliut dan bertobat.” Allah tinggi panjang hati, hanya barang apa yang dikata dengan janjang pasti mempunyai ujungnya. Oleh sebabnya jangan salahkan Allah sekiranya suatu ketika Allah menebang orang itu.

Sarana prasarana telah diberikan, baik perorangan atau komunitas atau lembaga Gereja, menyediakan diri dipergunakan oleh Nyawa Kudrati dengan mempergunakan neko-neko cangkul dan aneka ragam pupuk sesuai dengan kapasitasnya tiap-tiap. Akan tetapi sungguh sering manusia mengibuli kasih dan kesabaran Allah, manusia menantang Allah : “Maukah engkau mengasumsikan sepi substansi kemurahanNya, kesabaranNya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah kamu kenal, bahwa maksud kemurahan Tuhan ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Belaka oleh kekerasan hatimu yang bukan bersedia bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada periode hari mana murka dan hukuman Sang pencipta yang bukan rumpil jihat akan diterangkan.” (Roma 2:4-5)

“Anggaplah toleransi Tuhan kita bikin kesempatan untuk kalian untuk beroleh selamat … .” (2 Petrus 3:15) KESEMPATAN ITU TERAKHiR, pengurus kebun anggur bercakap, “…. mungkin tahun depan beliau berbuah; jika bukan, tebanglah sira!” Kesempatan ini merupakan kesempatan bontot untuk si pohon kiara untuk berbuah, jika tidak, maka pohon ara tersebut akan ditebang. “Pisau caluk sudah lalu terhidang sreg akar pokok kayu dan setiap pokok kayu yang tidak memproduksi biji pelir yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke kerumahtanggaan api.” (Matius 3:10, Lukas 3:9) Banyak manusia tidak sadar bahwa kesempatan yang dia punya yaitu kesempatan bungsu. Apakah Allah sudah lalu menemukan biji zakar di n domestik hidup rohani anak adam-cucu adam percaya? Jangan salahkan Allah seandainya lega waktunya tiba hamba allah-orang itu ditebang alias harus meninggalkan mayapada ini, belaka nan dijumpai adalah perintah Pemilik Kebun Sukma, “campakkanlah abdi yang tidak bermanfaat itu ke dalam kegelapan yang paling gelap.” (Matius 25:30, bandingkan
Matius 25:46) sebab orang-sosok itu tak bersedia bertobat.[1]

Penafsiran

Sebagai Yesus ini selisih dengan perumpamaan pohon ara berbunga yang sopan sreg anggota lain. Ibarat pohon kiara nan tidak berdampak ini hanya bermoral pada Injil Lukas di ujar-ujar Kitab Alkitab dalam anggota Sewa Yunior di Alkitab Kristen. Dalam perumpamaan ini, pemilik tipar rata-rata dianggap melambangkan Allah, yang menguburkan pohon kiara (“pohon pengetahuan baik dan jahat”) kerumahtanggaan kebunnya (“taman Eden”) dan mencari buah (“perbuatan baik”). Salah suatu penafsir membayangkan pengurus kebun adalah Halikuljabbar dan isi anggur merupakan Yesus (“tanaman kehidupan”).[2]
Tanaman ara memang sering ditanam di tegal-tipar berpangku tangan di Timur Tengah.[3]
Pohon kiara merupakan lambang publik umat Israel, dan dapat berfaedah sama di sini,[2]
atau pokok kayu itu juga dapat menandakan pemimpin-superior agama.[3]
Apapun maknanya, misal ini mencerminkan tawaran terakhir Yesus kepada para pendengarnya buat bertobat.[3]
“Tiga tahun ini” secara logika merujuk kepada ketika peladenan Yesus Kristus. Bagaikan ini juga dihubungkan dengan mukjizat pencemoohan tumbuhan kiara. Richard Whately mengomentari bahwa perumpamaan ini “adalah riuk satu di mana Yang mahakuasa kita dapat disebutkan menyajikan kepada pendengar-Nya dua kali; sekali kerumahtanggaan perkenalan awal-kata dan sekali privat sikap yang dibuat.”[4]

Buah ara: apa nan dicari maka dari itu pemilik kebun.

Kesejatian

Meskipun hanya muncul internal Injil Lukas, tidak benar sanggahan awet menyamai keasliannya, lebih lagi mayoritas anggota “Jesus Seminar” mencetuskannya otentik.[3]

Tatap kembali

  • Pohon ara
  • Yesus mengutuk tanaman ara
  • Umpama Yesus
  • Anggota Alkitab yang berkaitan: Lukas 13

Bacaan

  1. ^
    Ad Maiorem Dei Gloriam
  2. ^
    a
    b
    Timothy Maurice Pianzin,
    Parables of Jesus: In the Light of Its Historical, Geographical & Socio-Cultural Setting, Tate Publishing, 2008, ISBN 1-60247-923-2, pp. 235-237.
  3. ^
    a
    b
    c
    d
    Peter Rhea Jones,
    Studying the Parables of Jesus, Smyth & Helwys, 1999, ISBN 1-57312-167-3, pp. 123-133.
  4. ^
    Richard Whately,
    Lectures on Some of the Scripture Parables, John W. Parker and Son, 1859, p. 153.

Pranala luar

  • SarapanPagi: Perumpamaan tentang Pohon Ara

Misal Yesus

Anak asuh yang hilang •
Bendahara nan bukan andal •
Jauhar yang bertaruk •
Skor sesawi yang kecil •
Dirham yang hilang •
Domba dan kambing •
Domba yang hilang •
Dua macam sumber akar •
Dua sosok anak •
Dua bani adam yang berhutang •
Upik yang bijak •
Gembala nan baik •
Hakim yang lain seremonial •
Abdi yang berjaga-jaga •
Abdi yang menanti-nantikan •
Abdi yang konsisten •
Abdi yang tidak mengampuni •
Harta yang terpendam •
Lalang di nasihat gandum •
Mutiara nan berarti •
Orang Farisi dan pengutip cukai •
Insan kreatif dan Lazarus •
Khalayak bakir yang dongok •
Orang yang berdalih •
Manusia yang meminjam roti •
Orang Samaria yang murah lever •
Pelita dan ukuran •
Penabur dan benih •
Pereka cipta tipar anggur nan buas •
Pekerja di ladang anggur •
Perjamuan kawin yang akbar •
Pohon kiara •

Pohon kiara yang tidak berbuah

Isi anggur yang jamak •
Kisa dan ikan •
Fermen dan tepung •
Pembawaan dan mina

Cl-Fd Saint-Eutrope-vitrail1B.jpg

Portal:Masehi



edunitas.com

Source: https://p2k.unkris.ac.id/id1/3073-2962/Pohon-Ara-Yang-Tidak-Berbuah_183722_p2k-unkris.html

Posted by: holymayhem.com