Thklasifikasi Hama Lalat Buah Pada Tanaman Melon

MENGENAL HAMA DAN PENYAKIT Pohon CABAI


Admin distan |

18 September 2020 |

85845 kali


Budidaya tumbuhan cabe merupakan kegiatan usaha bersawah yang menjanjikan keuntungan menarik. Di Indonesia, permintaan akan cabe layak tingkatan. Cabe seakan-akan mutakadim menjadi mangsa kebutuhan pokok masyarakat. Di masa-hari tertentu, sebagai halnya menjelang hari raya harga cabe dapat meningkat hingga puluhan kali bekuk.Usaha berkebun pokok kayu cabe (Capsicum annuum L.) memerlukan modal segara dan kecekatan yang cukup. Tak terik petani cabe merugi karena abai memperhitungkan faktor cuaca, fluktuasi harga atau bidasan hama dan penyakit. Oleh karena itu, segala resiko internal budidaya tumbuhan cabe harus dipertimbangkan secara matang.Serangan hama dan komplikasi merupakan salah satu faktor resiko yang patut ki akbar n domestik budidaya cabe. Agar sukses menjalankan kampanye tani cabe, ada baiknya kita mengenal macam-tipe wereng dan penyakit yang biasa kecam pohon cabe.
Hama tanaman cabe

Hampir semua hama yang mencacat tanaman terung-terungan bisa menghakimi pokok kayu cabe. Serangan wereng ini bisa menurunkan kapasitas pokok kayu, bahkan pada tingkat tertentu mengakibatkan gagal panen. Berikut ini beberapa diversifikasi hama penting nan kerap menghakimi tumbuhan cabe di Indonesia.

a. Hama larva
Ulat yang sering menyarang pokok kayu cabe diantaranya belatung grayak (Spodoptera litura). Ulat jenis ini memakan patera hingga bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan fotosintesis pokok kayu. Pada tingkat yang parah ulat grayak gado habis seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang daun.

Selain itu ada juga diversifikasi ulat nan menyerang biji zakar cabai, yaitu jenis Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Ulat jenis ini membuat lubang pada biji pelir cabe baik yang masih hijau maupun bangkang.

Belatung biasanya menyerang pada malam hari maupun saat surya teduh. Pada siang yang terik, belatung bersembunyi di asal tanaman atau berlindung di perot mulsa sehingga larva-belatung ini bisa lolos dari penyemprotan.

Pengendalian teknis. Ulat mago diambil momen malam hari ketika mereka tiba berkeliaran. Pemungutan ulat sebaiknya dilakukan secara global dan serempak. Bisa juga dipasang jerat imago hama. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi gulma plong selasar bedengan, parit atau lubang-terowongan mulsa.
Pengendalian kimiawi. Pemancaran dilakukan apabila ofensif sudah parah. Tipe obat yang digunakan adalah insektisida. Penyemburan sebaiknya dilakukan saat malam perian.
b. Hama kutu
Kutu yang halal menuduh pohon cabe ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau bangkang (Tetranycus sp.). Tungau dijumpai juga menyerang tanaman tanaman singkong.

Pada tanaman cabe, ofensif tungau membuat patera berombak menggulung ke bagian kebawah seperti sendok menjempalit. Patera menjadi lebat dan normatif sehingga pembentukan pucuk terhambat. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.

Pengendalian teknis. Tanaman nan terserang parah dicabut sedangkan yang belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Residu pokok kayu yang terserang dibakar agar tidak menghinggapi nan lain. Untuk mencegahnya, usahakan areal penanaman cabe tak berdekatan dengan tanaman ubi kayu. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.
Pengendalian kimiawi. Tungau hanya bisa diberantas dengan racun tuma seperti akarisida, bukan dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, tungau berkaki okta- farik dengan insek (insek) yang berkaki catur.

c. Hama kutu daun
Kutu daun yang menuding pohon cabe biasanya berasal dari jenis Myzus persicae. Kutu daun mencacat dengan menghisap larutan pada daun. Daun menjadi kering dan permukaan daun keriting.

Selain itu, kutu daun dapat mengundang berbagai rupa ki aib secara tidak spontan. Kutu ini bisa menjadi vektor pengiring virus, menghasilkan cairan bercat kuning kehijaun nan mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan yang menimbulkan jelaga hitam pada rataan patera.

Pengendalian teknis. Petik patera-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga penanaman cabe berdempetan dengan semangka, melon dan kacang strata. Menjaga kebersihan huma dan penggunaan plastik mulsa argentum efektif menekan perkembangan kutu daun.
Pengendalian kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron. Penyempotan paling efektif dilakukan puas petang hari.

d. Hama lalat buah
Ofensif laler biji zakar (Bactrocera dorsalis) sreg pohon cabe menyebabkan kerontokan biji zakar. Buah cabe enggak sempat dipanen karena keburu rontok ke tanah. Pada buah yang terserang apabila di belah terwalak larva laler. Bila tidak dibersihkan, larva pada buah cabe yang rontok akan menjadi kepompong di dalam tanah, sehingga siklus serangan akan terus repetitif.

Pengendalian teknis. Pungut dan kumpulkan buah cabe yang rontok, kemudian musnahkan dengan cara membakarnya. Keadaan tersebut berjasa, agar lalat tidak menjadi pupa yang boleh menetap di dalam tanah. Lalat buah protokoler juga memaki jenis buah-buahan lain seperti mana belimbing, mauz, sitrus, dll. Bintang sartan hindari membudidayakan pokok kayu cabe berdekatan dengan huma buah.
Pengendalian kimiawi. Boleh menggunakan perangkap lalat dengan menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan pengasosiasi tersebut pada kapas dan masukkan lega botol bekas air mineral. Pengepakan haring bisa dilakukan setelah kehidupan tumbuhan cabe satu wulan. Bila serbuan parah, semprot dengan insektisida pada pagi musim, detik patera masih berembun dan lalat belum berkeliaran.

e. Hama trips (Thrips)
Tanaman cabe yang terserang trips daunnya akan tertumbuk pandangan garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning hingga kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan patera akan kering dan mati. Serangan trips biasanya bercabul puas musim kemarau. Hama ini lagi berperan sebagai pembawa virus dan mudah sekali menyebar.

Pengendalian teknis. Dapat memanfaatkan predator alami wereng ini, seperti sigenting dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan kebun efektif menekan perkembangannya. Selain itu, distribusi pokok kayu membantu mengamankan wereng tipe ini.
Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan bila bidasan meluas. Gunakan insektisida nan berbahan aktif fipronil dan lakukan puas petang hari.
Penyakit tumbuhan cabe
Penyakit yang mengaibkan tanaman cabe boleh disebabkan virus, mikroba, jamur maupun jamur. Setidaknya ada enam macam ki aib yang biasa menyerang tanaman cabe, diantranya:

a. Noda patera
Penyakit bercak daun nan menyerang tanaman cabe disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici. Gejalanya terdapat bercak-bercak bulat berwarna abu-tepung dengan pinggiran coklat pada daun. Bila serangan menghebat daun akan berwarna asfar dan akibatnya berguguran. Penyakit ini biasanya menyerang pada periode hujan abu dimana kondisi kelembaban pas tinggi.

Kebobrokan ini menyebar saat serat masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama vektor, dan alat persawahan. Spora jamur juga dapat terikut pada semen atau biji cabe.

Pencegahan terhadap penyakit ini dengan melembarkan sperma yang sehat bebas patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan serangan hendaknya mileu tidak terlalu lembab. Pengendalian teknis dapat dilakukan dengan membasmi tanaman yang terinfeksi dengan prinsip dibakar. Bila gempuran menggila bisa diberikan fungisida.

b. Puru atau antraknosa
Penyakit ini disebabkan maka dari itu rabuk Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. Pada fase pembibitan keburukan ini menyebabkan kecambah layu saat disemaikan. Padahal pada fase dewasa menyebabkan lemah zakar, serangan pada daun dan kunarpa menyebabkan tembelang kersang. Temporer itu, lega buah akan menjadi busuk seperti hangus.

Masalah ini bisa terbawa semenjak benih alias biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan memintal benih yang bugar dan bebas patogen. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.

c. Busuk
Terdapat dua macam ki aib tembelang yang biasa menyerang tumbuhan cabe, ialah busuk cabang dan tembelang kuncup. Busuk cabang pada tanaman cabe disebabkan oleh Phytophthora capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.

Busuk kuncup disebabkan maka dari itu cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan mati.

Masalah ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen sama dengan urea dan ZA. Kemudian mengeset jarak tanam agar sirkuit udara berjalan lancar. Pohon yang terkontaminasi sebaiknya dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida, bila dilakukan detik waktu hujan pilih fungisida yang punya perekat.

d. Layu
Komplikasi layu merupakan ki kesulitan yang pas sulit dikendalikan pada budidaya pohon cabe. Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam badan penganggu tumbuhan seperti berbagai rupa jenis pupuk dan bakteri.
Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya yakni Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini kehidupan di mileu yang masam.

Sementara itu layu bakteri disebabkan oleh kuman Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini nyawa di jaringan batang. Pengendalian penyakit layu harus diamati dengan makin spesifik agar penanganannya bisa makin tepat.

e. Bule alias virus asfar
Pohon cabe yang terserang virus kuning, patera dan batangnya akan tertumbuk pandangan menguning. Kelainan ini disebut juga penyakit bulai atau balar. Penyebabnya yaitu virus gemini, penyakit ini bisa dibawa dari benih maupun biji dan ditularkan oleh tungau.

Komplikasi yang disebabkan virus enggak akan mempan dengan penyemburan venom-racun kimia. Pengendalian harus dilakukan semenjak prematur, dengan memilih mani unggul dan tahan serbuan virus. Selain itu bisa juga dengan memusnahkan wereng nan menjadi vektornya, seperti kutu.

Lakukan menaikan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa dengan mengintensifkan perabukan, misalnya penggunaan pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap. Tujuannya agar tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.

f. Keriting daun atau mosaik
Penyebab bidasan keburukan mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun polengpoleng hijau berida dan baru mulai dewasa, ukuran daun kian kerdil, sumsum daun akan berubah matang.

Penyakit ini bisa memencar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga. Penyemburan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya. Untuk mengurangi kelainan, hilangkan tanaman cabe yang telah parah terserang.

Pemilhan benih tahan virus kondusif menghindari resiko serangan problem ini. Keadaan lain yang bisa kondusif mengurangi resiko serangan adalah pemupukan yang baik dan tepat.

Perigi:https://alamtani-com.cdn.ampproject.org/v/s/alamtani.com/tanaman-cabe/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=16003942006454&amp_ct=1600394285555&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Falamtani.com%2Ftanaman-cabe%2F

Source: https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/mengenal-hama-dan-penyakit-tanaman-cabai-20

Posted by: holymayhem.com