Tanaman Sayuran Di Pesisir Pantai

Budidaya sayuran di area rantau pesisir menghadapi
obstruksi yang besar konkret penyediaan air batil dan lahan yang
sesuai perumpamaan ki alat tanam. Lebih lanjut, budidaya tumbuhan tanpa
tanah atau soilless culture memperoleh ingatan yang besar dalam
peluasan budidaya hortikultura sayur di daerah urban
atau distrik dengan bekas tumbuh dan mileu nan kurang
mendukung. Di sisi bukan, air laut n kepunyaan potensi yang silam besar
seumpama sumur air yang silam produktif di marcapada, sekadar salinitas
yang tinggi menjadi faktor pembatas nan perlu dikurangi agar air
laut dapat digunakan andai campuran air tawar dan nutrisi bagi
pokok kayu tanpa menyerahkan dampak intoksikasi.
Inovasi yang ditawarkan n domestik karangan ini adalah penggunaan
air laut ibarat campuran sarana hidroponik. Air laut main-main
ganda baik kerjakan mengurangi kebutuhan air tawar sekaligus
umpama tambahan sumur nutrisi pohon privat budidaya sistem
hidroponik apung. Tanaman sayur nan dipilih seumpama obyek dalam
gubahan ini, merupakan selada dan sawi, menjadi wakil tanaman sayur nan
kerap dibudidayakan dan dikonsumsi laksana sayuran hijau dengan
toleransi salinitas minus sebatas sedang.