Tanaman Sayur Yang Dibudidayakan Di Tanah Gambut
Kapling gambut adalah salah satu varietas lahan basah yang memiliki lambung cemberut tinggi akibat penumpukan berbagai sisa organisme selama ribuan tahun.
Indonesia adalah salah suatu negara dengan biodervisitas flora yang tinggi di dunia. Beragam dunia tumbuhan tunggal negara tropis banyak ditemukan tersebar di seluruh gugusan pulau nusantara berdasarkan jenis tanah yang sekata untuk habitat dunia tumbuhan tersebut.
Salah satu jenis tanah nan ada bilang pulau di Indonesia adalah lahan gambut. Kita gelojoh mengaitkan persil ini dengan pertanian sawit.
Tapi, ternyata banyak pohon dan pokok kayu yang dapat hidup di hutan gambut selain kelapa sawit. Pada pembahasan siapa ini, kita akan mengulas pohon-pohon yang dapat hidup di lahan gambut untuk proses rehabilitasi, reboisasi dan penanaman.
Apa itu Lahan Gambut?
Berdasarkan Permentan No.14 Tahun 2009 mengenai Pedoman Pemanfaatan Lahan Gambut bikin Budidaya Kelapa Sawit, tanah gambut adalah petak hasil akumulasi timbunan bulan-bulanan organik dengan komposisi 65% bertambah segara nan terbimbing secara alami dalam kurun tahun ratusan tahun dari pelapukan vegetasi yang hidup diatasnya.
Sedangkan menurut Kementrian Kehutanan internal Permenhut No. 69 Tahun 2011, wana gambut merupakan salah satu formasi pohon-pohon yang tumbuh di dalam kawasan nan sebagain besarnya terjaga dari sisa-sisa bahan organik nan tertimbun dalam jangka waktu yang lama.
Berasal kedua penjelasan tersebut, kita boleh menyimpulkan pengertian lahan gambut adalah tanah yang terbentuk semenjak hasil tinja-sisa pelapukan bahan organik yang bertunas ataupuutann nasib di atasnya dalam paser hari yang lama.
Kondisi tersebut menjadikan persil gambut seumpama lahan dengan kandungan bahan organik yang tinggi.
Namun, hutan gambut memiliki kelemahan yaitu lampau rawan terhadap tingkat kebakaran hutan lebih lagi saat tuarang.
Baca sekali lagi: Gambut Adalah: Signifikansi, Tipe, Persebaran dan Manfaat Lahan Gambut
Sirkuit Persil Gambut di Indonesia
Luas tanah gambut di Indonesia lega waktu 2018 berkisar antar 16-17 miliun hektar dengan didominasi oleh pepohonan atau tanaman berkayu.
Sebagian raksasa dari proses akumulasi target organik pelaksana petak gambut dipengaruhi oleh proses “pengikisan-transportasi-deposisi” tanah dengan kandungan mineral lembut (fine-textured weathering products)
oleh karena itu umumnya endapan gambut plong lapisan bawah ataupun yang terbesar di selingkung batang air, material gambut caruk tercampur dengan korban mineral yang disebut dengan peaty clay dengan lambung bahan organik sebesar 30%-65%.
Rimba gambut di Indonesia tersebar di pulau-pulau sekitar paparan Sunda yaitu di pantai timur Pulau Sumatera, pantai Barat dan Selatan Kalimantan, dan di selingkung paparan Sahul adalah di rantau Barat dan Selatan Papua.
Bersendikan hasil kajian Balai Besar Sumberdaya Persil Pertanian (BBSDLP), persebaran petak gambut paling kecil banyak makmur di pulau Sumatera sejumlah 36,2% , Kalimantan sejumlah 25,4% dan Papua bilang 38,4% semenjak luas total hutan gambut di Indonesia.
Tanah gambut memiliki ciri-ciri dengan kondisi pH senderut, miskin atom hara, namun n kepunyaan rahim bahan organik yang deras dan buruk perut terendam air. Kondisi unik ini menjadi ciri khusus nan membedakan petak gambut dengan jenis tanah enggak.
Karenanya, varietas tumbuhan yang hidup didalam ekosistem tanah gambut mempunyai adaptasi terhadap hutan gambut.
Sejak zaman kolonialisme Belanda, penelitian terhadap lahan gambut telah dilakukan. Tanah gambut cenderung memiliki keragaman vegetasi yang rendah jikalau dibandingkan dengan jenggala hujan abu tropis.
Sekadar, karakteristik tipe dan vegetasi di dalam ekosistem gambut lebih tinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lahan kering plong zona biogegografi yang sama.
Semakin tebal gambut di lahan tersebut, maka semakin sedikit variasi vegetasi nan dapat bersemi. Sebab pasokan zat hara yang dapat diperoleh menerobos air hujan.
Begitupun sebaliknya, semakin tipis saduran gambut, maka semakin beraneka ragam pula spesies vegetasi yang hidup diatasnya alias yang kita kenal dengan
mixed forest.
Habitat
mixed forest
tediri atas pepohonan kusen besar dan tumbuhan semak tebal. Habitat ke arah kubah gambut
(deep peat forest)
memiliki kemajemukan vegetasi yang rendah dan hanya terdiri atas pepohonan berukuran katai dengan tingkat kerapatan yang tekor.
Baca juga: Perusahaan Induk Oreo Menanam Pohon Bersama LindungiHutan
Berikut ini bilang jenis pohon yang dapat tumbuh dan umur di lahan gambut:
1. Pohon Ramin (Gonystylus bancanus)

Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Subkelas | Rosidae |
Ordo | Myrtales |
Famili | Thymelaeaceae |
Genus | Gonystylus |
Spesies |
Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz. |
Morfologi
Pohon Ramin punya daun dengan rencana melingkar elips tau oval dengan ujung daun berlapis berwarna plonco muda. Struktur tulang daun pada ramin banyak. Hanya cenderung semu dan merupakan daun tunggal. Buah anyaman mempunyai permukaan nan pada kebanyakan akan terpecah menjadi 3 bagian saat sudah masak atau mengereseng bermatra kurang lebih 4,5 cm dengan rongga berdosis kurnag lebih 3 cm.
Pohon ini mempunyai batang berbentuk bulat dan lurus dengan pangkat dapat mendapat 40-45 meter. Batang objektif pohon ramin dapat sampai ke keluhuran 20-30 meter dengan diameter mayat babak dasar berkisar 60-120 cm.
Kayu tanaman anyaman jamak disebut dengan kayu miang dan melepaskan pulut nan menyebabkan rasa galak jika ketularan permukaan kulit.
Habitat
Ramin (Gonystylus bancanus) merupakan salah satu tipe tanaman dengan daun yang besar perut mentah dan membutuhkan intensitas cahaya yang cukup hierarki.
Pohon ramin dapat ditemukan di Kalimantan Tengah, Sumatera Barat sampai-sampai sejumlah terdapat pula di Semenanjung Kidul dan Serawak, Malaysia serta wilayah rantau rawa di Brunei Darussalam.
Manfaat
Hasil tebangan tumbuhan ramin berwarna kuning dan akan mengalami perubahan warna menjadi suci kekuning-kuningan setakat tandus. Kayu yang sudah kering tergolong di kerumahtanggaan kategori kelas bawah awet V nan mudah terserang bubuk gawang basah atau jamur biru, namun tetap dapat diawetkan juga.
Karena kayu anyaman mudah untuk diawetkan dan berterkstur halus serta memiliki corak kayu nan indah, pokok kayu inisering dijadikan barang untuk konstruksi ringan, tiang lapis, korban cak bagi kusen jendela dan pintu, hingga dapat dijadikan bahan kerjakan aroma dan pelamar karena termasuk ke privat kayu nan mempunyai gaharu.
Selain itu, gawang ramin kembali kerap dijadikan sebagai bahan pembuatan desain interior konstruksi, kerajinan tangan dan perabotan rumah.
2. Jelutung Pandau (Dyera costulata)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Subkelas | Asteridae |
Ordo | Myrtales |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Dyera |
Spesies |
Dyera costulata (Miq.) Hook. f. |

Ilmu bentuk kata
Jelutung rawa adalah jenis tanaman asli yang tumbuh di rawa-rawa gambut alias persil gambut. Di Pulau Sumatera, tanaman jelutung paya dikenal dengan nama jelutung maupun nalutung, adapun di Kalimantan sah dikenal dengan jenama pantung atau pulut.
Pohon jelutung rawa n kepunyaan ketinggian hingga 60 meter dan sengkang internal ukuran ekuivalen dada bani adam dewasa adalah 200 cm. Kulit pohon jelutung rawa berwarna bubuk-abu atau abu-abu kemerahan dengan tekstur licin setakat garang dengan adanya lenstisel.
Tanaman ini memiliki akar nafas atau pneumatafor sehingga memungkinkannya lakukan bertahan jiwa di air yang menggenang. Jelutung rawa dewasa memiliki daun berbentuk lonjong dengan ujung patera berlelekuk dan radiks daun runcing. Bidang radiks daun berwarna hijau leukore.
Buah jelutung rawa bertakaran tingkatan 20-25 cm berwarna coklat. Layon tanaman jelutung menghasikan getah bercelup ceria.
Habitat
Pohon jelutung rawa n kepunyaan penyiaran alami di Pulau Sumatera, Semenanjuung Malaysia, dan Kalimantan. Di Indonesia jelutung rawa menyebar di tepi sungai, rawa dan rawa gambut di Pulau Sumatera dan Kalimantan, yakni di tepi laut timur Sumatera yaitu Riau, Jambi, dan Sumatera Kidul, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Kidul.
Keistimewaan
Jelutung pandau dapat dibudidayakan bakal dimanfaatkan mayit pohon serta getahnya. Kayu jelutung memiliki angka ekonomis yang cukup tataran. Kayu nan dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai log, kayu lapis, dan bubur kayu jika diolah lagi dapat menjadi produk berupa kenap, papan gambar, baklak, ukiran, mayit korek api, pensil, kertas dan lainnya.
Getah pohon jelutung rawa memiliki karakteristik begitu juga getah karet yang dimanfaatkan sebagai korban isolator kabel, target sahih permen karet, ban gembong, mobil dan lainnya.
Baca juga: Reboisasi Adalah: Pengertian, Maksud dan Manfaat Penghutanan
3. Punak (Tetrameristra glabra)

Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Papan bawah | Angiospermae |
Ordo | Dicotyledones |
Famili | Theaceae |
Genus | Tetrameristra |
Diversifikasi | Tetrameristra glabra |
Morfologi
Punak termasuk tanaman khas lahan gambut nan berpeluang buat materi rehabilitasi hutan pandau gambut yang terdegradasi. Punak dapat beradaptasi dengan baik di ekosistem gambut yang telah rusak.
Pohon punak dapat mencapai keluhuran 37 meter dan kaliber mayit sekitar 150 cm (1,5 meter). Daunnya tidak memiliki daun penumpu maupun stipule, hanya perempuan muda dapat menjadi penumpu puas ujung ranting.
Daun-daun pohon ini berpusat pada ujung ranting, bserselang-bergantian, tulang daun menyirip dan mempunyai satah daun gundul.
Diameter anakan pohon punak yaitu berkisar 13 mm dengan dandan yunior kekuningan, berbentuk menyerupai payung. Buahnya berdiameter 15 mm dan berwarna keunguaan terdiri atas 4-5 ponten.
Habitat
Pohon punak tersebar di rawa-rawa gambut atau persil gambut di Sumatera, Kalimantan, dan Ancol Malaysia. Tanaman bonjol mampu tumbuh di wana dengan ketinggian 500 mdpl.
Selain tumbuh di lahan gambut pohon tonjol lagi dapat tumuh di persil alluvial, sepanjang sungai berpasir hingga tanah lempung.
Arti
Kusen pohon punak dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan karena termasuk kedalam golongan kayu kelas bawah lestari II. Umumnya dimanfaatkan sebagai pembuatan aswa-kuda, kaso, reng, kusen pintu atau perputaran udara.
4. Bungur (Lagerstroemia speciosa)

Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas bawah | Magnoliopsida |
Subkelas | Rosidae |
Ordo | Myrtales |
Famili | Lythraceae |
Genus | Lagerstroemia |
Spesies |
Lagerstroemia speciosa (L.) Pers. |
Ilmu bentuk kata
Bungur yakni tanaman nirmala Asia Tenggara dan Asia Daksina. Bungur memiliki bunga berwana puith, ungu nan bergerumbul sani saat mekar.
Tumbuhan biasa disebut dengan bungur kerumahtanggaan bahasa jawa,
pride of India
atau
queen crape myrtle
(inggris), jarul (bengali/Hindi), banaba (Filipina), dan lainnya.
Habitus bungur faktual pohon kecil maupun sedang dengan rata-rata ketinggian dapat mengaras sebatas 20 meter. Daun pokok kayu bungur meranggas dengan bentuk daun bujur telur atau lonjong berujung gonjong. Tinggi daunnya seputar 8-15 cm dengan bogok 3-7 cm.
Rente tumbuhan bungur bergerumbul dalam malai tegak dengan kisaran hierarki 20-40 cm. Saban bunga memiliki kelopak dengan tangga 2-3,5 cm dan belaka mekar sekali n domestik setahun.
Habitat
Habitat pohon bungur tersebar di daratan Asia Tenggara dan Asia Kidul, yaitu Indonesia, Vietnam, Filiphina, India dan sekitarnya.
Guna
Lega beberapa negara, patera pohon bungur dimanfaatkan sebagai minuman teh herbal. Daunnya dapat dikonsumsi ibarat sayuran.
Di Indonesia, pohon bungur digunakan umpama tanaman solek dan peneduh di tepi jalan.
Baca juga: 10+ Pohon Endemik Bersih Indonesia
5. Meranti Pandau (Shorea pauciflora)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Subkelas | Dilleniidae |
Ordo | Theales |
Famili | Dipterocarpaceae |
Genus | Shorea |
Spesies | Shorea pauciflora |
Morfologi
Meranti termaktub tanaman nan memiliki resin puas empulur, kayu dan jangat batang. Pohon meranti memiliki patera tersendiri dan pertulangan daunnya menyirip. Bunganya merupakan bunga bisesksual.
Daun mahkota berjumlah 5 dan biji zakar meranti memiliki isi 1 poin. Kayu dari pohon meranti keras belaka ringan dengan corak merah berida alias kecoklatan.
Habitat
Pohon meranti merupakan tanaman samudra penyusun terdepan sebagian besar alas tropis basah di dataran rendah tropis Asia. Di Indonesia, meranti tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Manfaat
Kusen meranti memiliki karakteristik keras namun ringan sheingga cocok digunakan untuk incaran konvensional gedung, furniture, perabotan rumah, dan lainnya.
Selain itu pohon meranti dapat digunakan sebagai tanaman hias dan peneduh yang baik.
6. Balangeran (Shorea balangeran)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas bawah | Magnoliopsida |
Subkelas | Dilleniidae |
Ordo | Theales |
Famili | Dipterocarpaceae |
Genus | Shorea |
Spesies |
Shorea balangeran Burck |
Ilmu saraf
Tanaman balangeran pas berpotensi bila dikembangkan di petak gambut karena memiliki nilai ekonomi atau komersial.
Balangeran hidup secara berkelompok di keagungan 0-100 mdpl dengan pangkat pohon berkisar antara 20-25 m, tingkatan batang 15 cm dengan diamater dapat menjejak 50 cm.
Habitat
Balangeran merupakan keseleo satu variasi pohon endemik Asia Tenggara nan umum ditemui di petak gambut basah di Pulau Sumatera dan Kalimanntan.
Tumbuhan ini di Kalimantan boleh dikenal dengan Pokok kayu Belangiran, kahoi, kawi, di Sumatera dikenal kembali dengan sebutan belangeran, belangir, dan melangir.
Manfaat
Pokok kayu Balangeran dewasa memiliki kulit asing berwarna bangkang lanjut umur hingga kehitaman dengan ketebalan 1-3 cm, memiliki silsilah kulit dangkal dan tak melekang.
Tekstur kayu bangaleran memiliki serat kayu yang agak agresif hingga garang merata. Cendawan kayu bangaleran lurus dan jika kita raba pada putaran meres kayunya akan terasa licin dan di beberapa bagian panggung terasa lengket karena adanya getah maupun damar.
Tiang berpunca pohon bangaleran yaitu kusen kaulitas pangkat yaitu kelas awet II dan kelas kuat II yang rata-rata digunakan bak bahan bangunan, geretak, lunas perahu, galang dan gawang setrum karena tidak mudah mengalami pelapukan.
Baca lagi: Firma Furniture Ikut Berperan dengan Menanam Pohon di Sumatera
7. Bintangur (Calophyllum inophyllum)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Papan bawah | Magnoliopsida |
Subkelas | Dilleniidae |
Ordo | Theales |
Famili | Clusiaceae |
Genus | Calophyllum |
Spesies |
Calophyllum inophyllum L. |
Morfologi
Pohon bintangur punya ciri-ciri pohon berukuran sedang, berbatang pendek dengan kisaran ketinggian 10-25 meter dan diameter jenazah 1-2 meter. Batang pohon bintangur mengeluarkan sipulut berwarna steril jika dilukai.
Daun pohon bintangur duduk berhadapan, keras seperti kulit dan berwarna hijau mengkilap dengan ujung meruncing. Tulang daunnya sejajar dan n kepunyaan serabut yang halus.
Bunga yang dihasilkan maka dari itu pohon bintangur berwarna ceria teridiri dari 4 patera kelopak dan 8 daun mahkota anak uang dengan letaknya berada di ketiak patera.
Biji kemaluan tumbuhan bintangur berbentuk melingkar hingga oval memanjang dengan ketebalan sedang, n kepunyaan lapisan gentur berwarna hijau keabu-abuan dan berbuah sejauh tahun.
Habitat
Pohon bintangur umumnya boleh kita temui di pesisir pesisir dan kadang dijumpai pula di tanah berpasir sampai pada keluhuran 200 mdpl.
Arus bintangur bakir di ceduk kurang di tepi laut Papua dan hanya ada rendah di kewedanan enggak.
Manfaat
Getah yang dihasilkan dari daun pohon bintangur dapat menyembuhkan sakit indra penglihatan dengan cara dilarutkan dengan air.
Air rebusan dari daun nan sudah mengering boleh dimanfaatkan seumpama pengasosiasi terbit infeksi pada alat peraba, dan luka. Daun yang masih segar pundapat dipanaskan sampai lunak dan pesam untuk mengompres jejas borok dan bisul.
8. Pohon Kempas (Koompassia malaccensis)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas bawah | Magnoliopsida |
Subkelas | Rosidae |
Ordo | Fabales |
Famili | Caesalpiniaceae |
Genus | Koompassia |
Diversifikasi |
Koompassia malaccensis Maing. ex Benth. |
Morfologi
Tanaman yang dapat tumbuh di lahan gambut lainnya ialah kempas. Pohon kempas dapat dikenali dengan batang pohonnya nan menjulang tataran, berwarna keputih-putihan dengan tataran cabang purwa mencapai 30 meter.
Kaliber layon pokok kayu kempas bisa mencapai 60-100 cm. Daunnya menyatu menjadi suatu batang cangkul dengan buah tipis.
Mayit pohon kempas kecil-kecil dan licin, akar tunggang papan atau akar tunjang bebanir saja tak menghasilkan pulut.
Habitat
Tanaman kempas tersebar di Malaysia, Sumatera, Bangka Belitung, dan Kalimantan. Pohon ini mengesir dataran abnormal dibawah ketinggian 600 mdpl di tanah-tanah kering.
Kebaikan
Pemanfaatan pokok kayu kempas yaitu terdapat lega kayunya. Tiang kempas digunakan misal bulan-bulanan bangunan selit belit, bantalan kereta api, kerangka bab karena kekerannya nan lewat tinggi namun keawetannya cenderung rendah.
9. Nyantoh (Palaquium rostratum)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Inferior | Magnoliopsida |
Subkelas | Dilleniidae |
Ordo | Ebenales |
Famili | Sapotaceae |
Genus | Palaquium |
Tipe |
Palaquium rostratum (Miq.) Burck |
Morfologi
Tumbuhan nyantoh atau yang dalam pelisanan bahasa Indonesia yaitu pohon Nagasari punya beberapa nama di daerah persebarannya seperti Bakulo (Palembang), Balam Pucung (Kubu), Nyantoh Darat (Bangka), Nyatoh Terung (Lampung), dan lainnya.
Pokok kayu ini tumbuh dengan ketinggian bekisar 30 meter dan diameter mengaras 120 cm danmemiliki batang yang harfiah, melingkar torak dengan banir tipis dan lebar.
Kayu pohon nnyantoh berwarna coklat kemerahan, mengkilat, berurat indah dan ringan. Buah pohon nyantoh berwarna hijau memanjang.
Habitat
Di Indonesia pohon ini tumbuh di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Kep. Sunda Katai, Sulawesi dan Maluku. Tanaman ini banyak bertaruk di wana tropis dataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl.
Selain itu tumbuhan ini pula majuh dijumpai di daerah rawa-rawa dan lahan gambut.
Manfaat
Penggunaan pohon nyantoh seorang adalah plong episode kayunya merupakan digunakan umpama incaran perabotan rumah seperti, ubin, dan furniture. Bunga nyantoh juga digunakan andai obat murus, aromatik, dan bujukan jiwa.
Petro bersumber biji nyantoh bisa dimanfaatkan untuk lampu busur, obat jejas, encok, kulit menggerisil, urat pembawaan membesar dan remai panas.
Baca juga: Pohon Mendira: Ciri-ciri, Varietas, Fakta Menarik dan Manfaat Beringin
10. Pokok kayu Perepat/Tumih (Combretocarpus rotundatus)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Subkelas | Rosidae |
Ordo | Cucurbitaleae |
Famili | Anisophylleaceae |
Genus | Combretocarpus |
Tipe |
Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser |
Morfologi
Tumbuhan perepat selalu mentah dengan izzah dapat menjejak 15 meter. Memiliki kulit gawang berwarna zakiah bertongkat sendok hingga coklat.
Daun pohon perepat berkulit dengan gagang patera sepanjang 6-15 mm, berbentuk lonjong terbalik dan ujung membulat.
Rente pohon perepat yaitu anak uang biseksual dengan warna kemerahan seperti lonceng.
Habitat
Pohon ini tidak toleran terhadap air tawar kerumahtanggaan paser waktu yang lama dan cenderung menyukai tanah nan beraduk lumpur dan pasir, atau batuan dan karang.
Biasanya banyak dijumpai di sepanjang pantai pesisir yang terlindung berpangkal hempasan gelombang. Pohon perpat sekali lagi sering ditemui di muara seputar pulau absolusi rantau dan tanah gambut.
Varietas flora ini tersebar berusul Afrika Utara dan Madagaskar hingga Asia Tenggara, seluruh Indonesia, Malaysia, Filipina, Australis Tropis, kepulauan Pasifik Barat dan Oceania Barat Resep.
Manfaat
Buah pohon perepat dapat dimakan dan mempunyai rasa yang asam. Padahal kayunya boleh digunakan sebagai mangsa formal pembuatan perahu dan bahan bangunan serta bahan bakar.
11. Pulai Pandau (Alstonia pneumatophora)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Subkelas | Asteridae |
Ordo | Gentianaleae |
Famili | Apocynaceae |
Genus | Alstonia |
Spesies |
Alstonia pneumatophora Backer |
Morfologi
Pohon pulai rawa memiliki izzah 40-50 meter dan berdiamter sampai ke 100 cm justru dapat makin. Tumbuhan ini memiliki batang bergalur bercat abu-abu hingga tulus dengan meres batang lumat sebatas bersisik.
Indra peraba pohon ini adv amat tebal di bagian privat namun tipis di bagian luas. Kayunya berwarna
orange
sampai kecoklatan dan memiliki getah yang melimpah.
Patera tanaman pulai paya terususun secara vertikal dan merupakan dau tunggal berbentuk bulat telur dan buntar pada penggalan ujungnya. Mempunyai pertulangan patera sejajar dan bunga berwarna putih berpasangan dengan panjang sekeliling 25-30 cm.
Habitat
Pokok kayu pulai rawa tersebar di pulau Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Berharta di rawa-rawa gambut ataupun lahan gambut dengan kondisi tanah berpasir yaitu rapat persaudaraan pantai, hutan rawa dan dempang sungai besar.
Kepentingan
Kayu yang dihasilkan dari pohon pulai rawa digunakan untk pembuatan ukiran, peti, dan kayu lapis. Sedangkan getahnya bisa digunakan ibarat penawar penyakit kulit.
12. Pohon Rengas (Gluta renghas)
Kingdom | Plantae |
Subkingdom | Tracheobionta |
Superdivisi | Spermatophyta |
Divisi | Magnoliophyta |
Kelas | Magnoliopsida |
Subkelas | Rosidae |
Ordo | Sapindales |
Famili | Anacardiaceae |
Genus | Gluta |
Varietas |
Gluta renghas L. |
Ilmu bentuk kata
Pohon ingas atau rengas mempunyai ketinggian 40-45 meter. Bagan tajuknya tebal dan melebar, berbentuk kubah dengan percabangan batang yang osean dan panjang.
Memiliki batang silindris dan berdiamter berkisar 90-120 mm. Jangat luar batang bertekstur kasar, dan mengelupas sama dengan sisik.
Warna kulit tanaman jingga bangkang, cokelat kemerahan, tepung kemerahan, atau cokelat keabu-abuan diselingi noda noda pulut berwarna hitam.
Pulut tanaman rengas tinggal beracun dan dapat menimbulkan iritasi hebat sreg jangat yang resmi dikenal dengan tumbuhan bergetah sensual.
Daun pohon ini berbentuk patera tunggal dengan bentuk ujung runcing dan gerombol.
Habitat
Habitat tumbuhan rengas tersebar secara alami di daerah Madagaskar, India, Burma, Andama, Indochina, Semenanjung Malaya dan Indonesia kecuali kepulauan Nusa Tenggara.
Manfaat
Papan rengas dimanfaatkan andai alamat untuk furniture, dekorasi, lantai, dan kusen lapis serta kerajinan karena n kepunyaan corak garis nan luhur. Kayunya juga dapat dimanfaatkan sebagai tiang dan balok rumah, jambatan serta sendal ril kereta api.
Bagi mendapatkan kualitas kayu nan baik, kayu pohon rengas harus dikeringkan secara maksimal. Selain itu getah tumbuhan rengas pun dimanfaatkan laksana industri pernis.
13. Pohon Terentang (Campnosperma sp)
Ilmu bentuk kata
Napan merupakan tanaman potensial yang digunakan untuk bahan pembuatan kertas. tahapan rata-rata pokok kayu terentang merupakan 15,42 meter dengan tinggi bebas cabang 8,95 meter.
Tumbuhan ini memiliki sengkang rata-rata 23,50 cm. Kayunya bercelup zakiah kelabu hingga sirah cukup umur dan bertekstur sabar dan tak tahan berusul.
Habitat
Habitat pohon serentang hambur di dunia tercantum Asia Tenggara, di Indonesia tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluki dan Irian Jaya.
Tumbuhan napan menyukai lahan gambut halus, lempung dan berpasir sreg kedalaman 3-5 meter di kebesaran 10 mdpl di iklim A.
Terentang kembali bisa ditemukan di jenggala dengan tanah berdrainase baik hingga ketinggian 1.600 mdpl.
Manfaat
Papan serentang termaktub kedalam kayu kelas abadi III, dimanfaatkan buat kotak korek jago merah, papan lapis, furniture, sandal, potlot dan bahan mentah bagi
chipboard
dan
pulp
kertas.
Baca lagi: Pengertian Mata air Kancing Alam, Keberagaman, Ciri-ciri dan Teladan-contoh SDA
Katib: Rifdah Qotrunnada
Editor: M. Nana Siktiyana
Source: https://lindungihutan.com/blog/jenis-pohon-yang-hidup-di-lahan-gambut/
Posted by: holymayhem.com