Tanaman Sayur Mayur Buah Pepohonan Rerumputan
-
Persawahan lain sesudah-sudahnya begitu juga
kebun
.
Persawahan diusahakan secara intensif menunggangi berbagai mesin besar.
Perkebunan
yaitu barang apa kegiatan yang mengusahakan pokok kayu tertentu pada tanah dan/ataupun media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan mendistribusikan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan pertolongan mantra pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan buat pekerja kampanye pertanian dan masyarakat.[1]
Pokok kayu yang ditanam bukanlah pohon yang menjadi ki gua garba pokok atau sayuran untuk membedakannya dengan aksi huma dan hortikultura sayur mayur dan anakan, biar aksi penghijauan pohon biji kemaluan masih disebut usaha perkebunan. Tanaman nan ditanam kebanyakan berukuran raksasa dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari setahun hingga tahunan.
Perkebunan dibedakan dari agroforestri dan silvikultur (budidaya hutan) karena sifat intensifnya. Intern perkebunan pemeliharaan menjabat peranan penting; sementara internal agroforestri dan silvikultur, tanaman cenderung dibiarkan buat tumbuh sesuai kondisi alam. Karena sifatnya intensif, perladangan hampir selalu menerapkan cara budidaya monokultur, kecuali cak bagi produk tertentu, seperti cabai dan vanili. Penciri sekunder, yang tidak majuh berlaku, adalah adanya instalasi penggodokan ataupun pengemasan terhadap hasil penuaian mulai sejak kapling perladangan itu, sebelum produknya dipasarkan. Perladangan dibedakan berpangkal usaha tani halaman terutama karena perbandingan usaha dan pasar produknya.
Ukuran luas perladangan tinggal relatif dan tergantung volume komoditas yang dihasilkan. Namun, suatu pertanian memerlukan suatu luas minimal bakal menjaga keuntungan melalui sistem produksi yang diterapkannya. Kepemilikan lahan bukan merupakan syarat mutlak kerumahtanggaan perkebunan, sehingga untuk beberapa komoditas berkembang sistem kontrak-mencarter lahan alias sistem pembagian usaha, seperti Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Sejarah perkebunan di banyak negara kerap tercalit dengan rekaman penjajahan/kolonialisme dan pembentukan suatu negara, teragendakan di Indonesia.
Komoditas
[sunting
|
sunting mata air]
Perkebunan dapat menjualbelikan tanaman gigih/pabrik seperti kakao, kelapa, dan teh, kelapa sawit, lada, kopi, atau tumbuhan hortikultura seperti pisang, anggur, dan anggrek. Dalam pengertian di Indonesia, “perkebunan” mencakup
plantation
ataupun
orchard.
Perladangan tropika dan subtropika
[sunting
|
sunting sumber]
Di kewedanan tropika dan subtropika, persawahan mencengam barang pohon semusim atau tahunan. Berikut merupakan daftar produk (tak arketipe) perkebunan, menurut produknya.
Tanaman industri semusim
[sunting
|
sunting mata air]
Tumbuhan semusim merupakan tanaman yang hanya mampu merecup selama semusim pada tahun tersebut, atau tumbuhan tahunan nan biasa dipanen cepat sebelum tahun berparak. Jenis tanaman pertanaman semusim tidaklah sebanyak tanaman perladangan tahunan. Contoh pohon industri semusim yaitu:
- Pupuk ganja, semenjak tanaman
Cannabis sativa - Baja kapas, berasal beberapa spesies kapas,
Gossypium
spp. - Serat kenaf, bermula batang
Hibiscus cannabinus - Rabuk rami dan bunga rosela, dari tanaman
Hibiscus sabdariffa - Serat sisal, dihasilkan dari daun tanaman sisal,
Agave sisalana - Serbuk indigo, dihasilkan dari tanaman tarum,
Indigofera tinctoria. - Gula tebu, dihasilkan semenjak perasan mayat tebu dan produk sampingannya (dapat pula dibudidayakan secara tahunan)
- Patera tembakau, dihasilkan dari tanaman sugi,
Nicotiana
spp.
Pohon industri tahunan
[sunting
|
sunting sendang]
Pohon tahunan ialah tanaman yang makmur merecup lebih dari dua tahun.[2]
Tanaman industri tahunan rata-rata merujuk puas tumbuhan berkayu keras untuk membedakannya dengan semak dan rerumputan yang sebenarnya lagi bisa dikatakan tanaman tahunan.[3]
Tanaman indutri tahunan kreatif dipanen beberapa kali sebelum akhirnya mengalami penurunan hasil dan tidak lagi produktif secara ekonomi, yang kemudian ditebang. Transendental tanaman industri tahunan yakni:
- Kejai, dari getah (lateks) tanaman para (Hevea brasiliensis)
- Kopra dan komoditas-barang lainnya dari kelapa
- Minyak sawit, minyak inti sawit, dan produk-dagangan lainnya dari kelapa sawit
- Kulit dan jenazah kina, dihasilkan maka dari itu beberapa jenis
Cinchona
spp. - Biji dan serdak kopi, dihasilkan dari tipar
Coffea
spp. - Biji dan bubuk kakao, dihasilkan oleh pokok kayu kakao,
Theobroma cacao - Teh, dihasilkan semenjak pemrosesan daun teh,
Camellia sinensis
Terletak juga produk tanaman industri tahunan lain yang ditanam dengan proporsi mungil dan kurang intensif, tetapi dikumpulkan suntuk dikerjakan ibarat dagangan persawahan. Dagangan ini biasanya merupakan “pertanian rakyat” dan perbedaannya dengan persuasi tani pekarangan menjadi redup. Berikut adalah beberapa di antaranya.
- Kredit pala dan salut bijinya (fuli), pecah kebun pala (Myristica fragrans)
- Biji pelir dan abuk cili, dihasilkan oleh pohon lada,
Piper nigrum - Serat kapuk, dihasilkan dari tanaman kapuk
Ceiba pentandra. - Kacang mete, dihasilkan makanya tanaman mete,
Anacardium occidentale - Bunga, daun, dan petro cengkih, dihasilkan oleh tanaman cengkih,
Syzigium aromaticum - Kulit manis, dihasilkan dari alat peraba bangkai/cabang beberapa tipe
Cassia - Petro sitronela, dihasilkan berpunca esensi batang semu sitronela,
Cymbopogon
spp. - Abu vanili, dihasilkan berasal pengolahan buah vanila,
Vanilla planifolia - “Biji pelir” kemukus, dihasilkan dari tanaman kemukus,
Piper cubeba - “Biji zakar” cabe jawa, dihasilkan dari tanaman cabe jawa,
Piper retrofractum
dan
Piper longum
Tanaman hortikultura
[sunting
|
sunting sumber]
- Buah apel
- Biji pelir durian
- Buah pauh
- Buah nanas
- Buah pisang
- Buah rambutan
- Biji pelir aprikot
- Buah persik
- Biji kemaluan zaitun
Perladangan subtropika dan iklim madya
[sunting
|
sunting sumber]
Perkebunan di kawasan ini kebanyakan tergolong misal
orchard, tidak
plantation. Selain itu, tidak suka-suka yang merupakan tanaman semusim, karena yang semusim protokoler digolongkan sebagai tanaman kebun (field crop), seperti mole dan kapas; tambahan pula pula lamun ia menghasilkan barang nan mirip dengan pertanian di distrik tropika, sama dengan sakarosa yang dihasilkan dari bit sukrosa bagi kewedanan beriklim menengah, sementara untuk kewedanan tropika dihasilkan dari tebu. Contoh lainnya merupakan minyak masak yang dihasilkan dari tipar kanola alias bunga mentari di daerah beriklim madya, darurat kerjakan kawasan tropika kebanyakan dihasilkan terbit nyiur sawit dan kelapa.
Komoditas perkebunan yang dihasilkan kawasan ini biasanya biji pelir-buahan, beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut.
- Buah dan minuman anggur, dari beberapa spesies tanaman berpangku tangan budidaya
- Buah apel, dari tanaman apel,
Malus domestica - Biji kemaluan aprikot (Prunus americana), plum (terutama
P. domestica), dan berbagai hibridanya - Pohon natal, dihasilkan dari beberapa jenis tumbuhan runjung.
Kerumahtanggaan peristilahan di Amerika Serikat dagang, perkebunan pinus atau tumbuhan teratai lainnya, serta perladangan untuk produksi kayu dan kertas digolongkan ibarat “perladangan” (plantation), doang di Indonesia hal semacam itu digolongkan ke n domestik usaha bersawah kehutanan atau silvikultur, dan publik menyebut lahannya sebagai “jenggala”, begitu juga “hutan lugu” atau “hutan pinus”.
Wacana
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
UU No 18 Waktu 2004 tentang Persawahan. Diakses 15 September 2013 -
^
The Garden Helper.
The Difference Between Annual Plants and Perennial Plants in the Garden.
Retrieved on 2008-06-22. -
^
RHS A-Z encyclopedia of garden plants. United Kingdom: Dorling Kindersley. 2008. hlm. 1136. ISBN 1405332964.
Bahan referensi tercalit
[sunting
|
sunting perigi]
-
Luther Burbank.
Practical Orchard Plans and Methods: How to Begin and Carry on the Work. The Minerva Group. ISBN 1-4147-0141-1.
-
Entry Level Stewardship Handbook. Natural England. 2008. ISBN 978-1-84754-080-5.
- Aldhous, J. R. & Low, A. J. (1974). The potential of Western Hemlock, Western Red Cedar, Grand Fir and Noble Fir in Britain.
Forestry Commission Bulletin
49. - Everard, J. E. & Fourt, D. F. (1974). Monterey Pine and Bishop Pine as plantation trees in southern Britain.
Quarterly Journal of Forestry
68: 111-125. - Savill, P. Evans, J. Auclair, D. Falk, J. (1997). Plantation Silviculture in Europe.
Oxford University Press. Oxford. ISBN 0-19-854909-1 - Sedjo, R. A. & Botkin, D. (1997). Using forest plantations to spare natural forests.
Environment
39 (10): 15-20, 30.hu - Thompson, Edgar Tristram.
The Plantation
edited by Sidney Mintz and George Baca (University of South Carolina Press; 2011) 176 pages; 1933 dissertation - Virts, Nancy, “Change in the Plantation System: American South, 1910–1945,”
Explorations in Economic History,
43 (Jan. 2006), 153–76.
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Orchard
.
Wikimedia Commons n kepunyaan media mengenai
Plantation
.
- Home Orchard Society
- North American Fruit Explorers
- Orchards pathway on England In Particular
- Pennsylvania tree fruit production guide; a guide on how to set up an orchard in practice
- Traditional Orchards A Summary
[
pranala nonaktif permanen
]
by Natural England. Other free publications are also available in the same series on this website. -
Chisholm, Hugh, ed. (1911). “Orchard”.
Encyclopædia Britannica
(edisi ke-11). Cambridge University Press.
-
“Forest loss”.
United Nations System-wide Earthwatch. United Nations Environment Programme. Diarsipkan dari versi kalis tanggal 2010-01-06. Diakses tanggal
October 27,
2011.
- Trends in Round wood production Diarsipkan 2012-03-19 di Wayback Machine.
- Earth Repair Network Advocates plantation forestry.
- “Pulping the South” Diarsipkan 2005-11-11 di Wayback Machine. Criticism of industrial plantations.
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunan
Posted by: holymayhem.com