Tanaman Obat Rimpang Adalah Tanaman Berupa

Jakarta, 18 Desember 2018

Tanaman pembeli menjadi putaran dari kesehatan tradisional. Keberadaannya boleh menjadi alternatif selain terapi secara klinis makanya dokter. Tidak sahaja murah, pohon obat mudah kita dapatkan bahkan di lingkungan tempat tinggal.

Terbit sekian banyak tipe tanaman obat, berikut 4 macam tanaman obat yang beredar di sekitar kita berdasarkan hasil kajian Balairung Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pelamar dan Pelamar Tradisional, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Kesehatan.

Pertama,
laos. Bagian berpangkal tanaman ini nan digunakan buat terapi adalah rimpangnya. Rimpang ini mengandung patra atsiri lebih terbatas 1% dengan komponen penting kamfer, sineol dan asam metal sinamat.

Minyak atsiri ini akan muncul sekiranya rimpang lengkuas diiris maupun ditumbuk. Minyak atsiri rimpang lengkuas memiliki aktivitas sebagai antimikroba dan antijamur.

Di Tanah Jawa, dikenal dua macam lengkuas, yaitu lengkuas bangkang dengan rimpang bercat kemerahan, bentuknya lebih katai dari laja putih. Sedangkan lengkuas salih punya rimpang bercat putih dengan bentuk yang nisbi besar.

Masyarakat pedesaan menggunakan irisan lengkuas merah untuk mengobati panu dan kutu air. Perasan laja bangkang yang ditambah dengan istri muda, bisa digunakan buat memulihkan demam. Padahal lengkuas merah nan ditumbuk dan dicampur tepung beras, digunakan sebagai tapal pada perut pasca melahirkan.

Kedua, jeruk nipis. Biji pelir ini berkhasiat perumpamaan pelamar batuk darah, pelelang penurun panas, dan pemohon pegal linu. Buah jeruk nipis mengandung asam sitrat, senderut amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonene, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali lasetat, aktilaldehid, annildehid), dammar, glikosida, asam sitrun, lemak, zat kapur, fosfor, besi, beleerang, vitamin B1 dan C.

Ketiga, seledri. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun dan herbanya. Herba seledri mengandung flavonoid, kumarin, manitol serta minyak atsiri. Flavonoid apigenin kerumahtanggaan herba seledri dapat menurunkan tekanan pembawaan. Padahal rebusan daun seledri dapat digunakan buat memperlancar pengeluaran air seni.

Namun paduan firanokumarin internal herba seledri dapat memicu terjadinya reaksi alergi. Selain itu nilai seledri boleh memengaruhi siklus menstruasi, sehingga minyak skor selederi moga tidak dikonsumsi oleh wanita.

Keempat, patera sereh wangi. Daun dan akar sereh wangi berkhasiat sebagai penghangat tubuh, peluruh peluh, dan obat bergurah, daun sereh wangi mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol. Di samping daunnya sekali lagi mengandung minyak atsiri dengan sitral, sitronelol, geraniol, metilheptenon, eugenol-metilete, dipentel, eugenol, kadinen, kadinol, dan limonene.

Minyak atsiri patera dan akar susu sereh wangi dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus hemolitic, pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, bacilus subtilis, Salmonella typhimurium, Apergillus niger dan Candida albicans.

Berita ini disiarkan oleh Kantor Komunikasi dan Pelayanan Mahajana, Kementerian Kesegaran RI. Lakukan laporan seterusnya bisa mengontak Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan sasaran email nikah@kemkes.go.id. (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Source: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20181218/0328876/4-jenis-tanaman-berkhasiat-kesehatan/

Posted by: holymayhem.com