Tanaman Hias Yang Beracun WordPress

“Mengunyah maupun menelan episode tanaman Dieffenbachia sp. menyebabkan rasa sakit dan iritasi sekonyongkonyong sreg bibir, lidah, dan tuturan; pembengkakan di sekitar bronkus puas mukosa oral setakat terbentuknya bullae (gelembung nan dilapisi makanya selerang dan didalamnya terdapat gegana atau cairan), kemampuan berbicara akan berkurang atau hilang, kondisi ini boleh berlangsung selama beberapa hari; pembengkakan dapat menjauhi nekrosis superfisia, yaitu kematian sel yang meradang; salivasi berlebihan”
Artikel dari Sentra Informasi Keracunan Nasional, BadanPOM.
=====
Perigi:
Facebook.com
=====
Kategori: Klarifikasi
=====
Narasi:
“Tolong Lepaskan POKOK BERACUN INI! JANGAN TANAM!
Guys, just want to share with you all. Mungkin cak semau yg dah tahu mungkin yg belum.
Jikalau ada kt rumah kita tanam pokok keladi seperti mana tulangtulangan ni dan suka-suka ank kecik, eloklah dibuang saja pokok tu sebab BERACUN!
Peristiwa sore kelmarin. Nashwa main kt asing rumah ia ambil pokok tu dan cokot sikit. Just a tiny bit. Masuk kondominium menangis mcm luka teruk but tak nampak luka atau apa2 kesan sakit. Resah ibu pun bukan tahu punca apa. This 4 years old girl taknak bagitau takut ibu marah anda. Pemaafan diasak tanya Nashwa dia ckp dia gigit daun tu. Terus suruh adik google n jumpa dekat website mynewshub bout this plant.
Dieffebachia. Pokok paesan yg cak acap di perkarangan rumah. Getah dan daun mengandungi calcium oxalate yg mnyebabkan gatal2, kekejangan bibir dan indra perasa. Yes betul pokok tu! Nashwa nangis sedarun mulut ternganga xleh tutup mgkin sbb kejang bibir. Air liur pun menitik xhenti.
Terus start kereta belulang ke klinik. Doktor tanya terserah telan tidak. Ibu dah la xtahu, nashwa pulak takleh cakap. Doc cek bibir bengkak skit pernafasan semua ok. Doktor kata kalau dia telan, bengkak kt kerongkong, bisa mnyebabkan saluran pernafasan tersekat. Doktor bg ubat sapu bengkak, alergik dan charcoal bakal serap racun klau ada yg timbrung perut. Alhamdulillah hari ni dah okey
Tanya Nashwa ning makan ka daun tu. Then ia cerita dia amik satu tangkai dan koyakkan daun tu. Cak semau beliau gigit sikit je. Lepas tu sira ludah genyot dan lari masuk rumah minum air. Katanya pedih. Luckily sikit je. Kalau tertalan banyak? Nauzubillah moga dijauhkan.
Hus nak pesan kt semua yang ada tanam pokok ni, eloklah dibuang je. Risau budak2 yang xreti apa pula ni amik turut mulut. Kids being kids teko.. Dorang curious. Semua menda nak explore. Kita yang kena sediakan safe environment bikin diorang.. Sentiasa pantau barang apa budak2 kecik ni bikin. Lagi2 musim raya ni merata2 kita ziarah uri dan kawan2. If anything happen always go straight to doctors ok.
Ayo share meski semua orang alert. Semoga posting ni bermanfaat.
-Husnulkhotimah-
14.06.2019”
“Dieffebachia. Pokok kayu hias yang sering ditanam di perkarangan rumah ataupun di vas. Pulut dan daunnya ternyata mengandungi calcium oxalate yang bisa menyebabkan kejang-kejang”
=====
Fakta:
Beberapa ibu rumah tinggi suka-suka yang suka mempercantik pelataran flat dengan menanam anak uang atau pohon solek. Tetapi, barangkali semata-mata sedikit orang yang memahami betul beberapa pokok kayu hias beripuh dan membahayakan makhluk di seputar. Seperti mana asam garam Husnulkhotimah Fahmi, ibu kondominium tahapan radiks Malaysia yang tidak adv pernah riuk satu tanaman hias di pekarangan rumahnya berbisa.
Melalui unggahan Facebook, Husnul meminta agar ibu-ibu rumah tahapan lainnya kian memehami betul tanaman hias nan beracun, salah satunya tanaman Dieffebachia, padahal di Indonesia pohon ini dikenal dengan stempel Patera Bahagia, ataupun Belanceng. Salah satu spesies dari tumbuhan ini dikenal dengan nama sri rejeki atau dieffenbachia seguine.
Husnul bau kencur memafhumi pokok kayu hiasnya itu berbisa setelah anaknya yang berusia 4 perian, Nashwa tak sengaja mengerkah tanaman tersebut. Menurut dokter, kalau Nashwa menelan tumbuhan dieffebachia boleh menyebabkan pembengkakan di tenggorokan dan saluran pernapasannya tersumbat.Akhirnya, dokter pun memberikan Nashwa obat buat mengecilkan pembesaran, alergi dan pelarut racun yang sudah timbrung ke perutnya. Sehabis kondisinya membaik, Nashwa kembali menceritakan awal mula menggigit pokok kayu dieffebachia lewat berlari ke ibunya karena kesakitan. Ternyata detik asyik dolan di jerambah rumah, Nashwa sengaja mengambil satu tangkai daun tanaman dieffebachia lalu tak sengaja menggigitnya. Karena merasa aneh, Nashwa senggang memuntahkan lagi gigitannya dan serentak merasa kesakitan. Karena itu, kondisi Nashwa tidak sesak parah setelah mengerkah pohon dieffebachia yang enggak ditelannya. Pengalaman ini pun membuat Husnul mengingatkan ibu rumah panjang lain untuk tidak mengebumikan atau menjauhkan tanaman dieffebachia bersumber jangkauan anak-anak.
Berdasarkan artikel yang diterbitkan oleh Sentra Informasi Keracunan (SIKer) Nasional, BadanPOM, Mengunyah atau menzinahi bagian tanaman Dieffenbachia sp. menyebabkan rasa lindu dan iritasi tahu-tahu pada labium, lidah, dan mulut; pembengkakan di sekitar bronkus pada mukosa oral hingga terbentuknya bullae (gelembung nan dilapisi oleh jangat dan didalamnya terdapat udara maupun cairan), kemampuan berbicara akan berkurang alias hilang, kondisi ini boleh berlanjut selama beberapa musim; basal boleh pergi nekrosis superfisia, adalah kematian sel yang terinfeksi; salivasi berlebihan
Jika rajangan tumbuhan sudah tertelan maka bulan-bulanan akan tercekik. Takdirnya pasien ter-selak, taajul campakkan irisan tanaman dari tuturan objek. Bersihkan bagian mulut dengan air mengalir secara perlahan. Kemudian, telaah apakah terjadi keadaan susah menggagahi pada pasien serta iritasi pembengkakkan, pertukaran warna pada bagian mulut. Takdirnya pasien dapat menelan segera berikan sehelai gelas susu maupun air putih. Buru-buru bawa ke rumah sakit terdekat lakukan mendapatkan konservasi kedokteran.
Tips Pencegahan Keracunan
- Jangan meletakan tanaman Dieffenbachia sp pada lokasi yang banyak dilalui oleh anakanak dan binatang ternak
- Hindari sipulut dari pokok kayu Dieffenbachia sp.
- Gunakan sarung tangan ketika akan merawat maupun menanam Dieffenbachia sp.
=====
Referensi:
http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/Dibalik%20Cantiknya%20Tanaman%20Hias%20Dieffenbachia.pdf
https://www.suara.com/health/2019/06/20/131500/karena-cokot-tanaman-ini-momongan-4-tahun-kemabukan-hingga-mulutnya-mati-rasa
https://www.grid.id/read/041761358/sering-ditanam-di-rumah-tanaman-hias-beracun-ini-buat-bocah-4-tahun-alami-kejang-hingga-mulutnya-sepi-rasa?page=all

Source: https://turnbackhoax.id/2019/07/11/klarifikasi-dieffebachia-tanaman-hias-yang-beracun/
Posted by: holymayhem.com