Tanaman Hias Tahan Panas Dan Hujan
Tanaman Salinan
Pohon Akta – Budidaya, Syarat Bertaruk, Perlindungan Dan Medianya – Lahan.Co.Id
– Inskripsi ditanam hampir di setiap negara tropis. Amerika Selatan dan Amerika Tengah merupakan penghasil akta terbesar. Di bagian bumi sebelah barat, produksi inskripsi menguasai 2/3 produksi bumi dengan Brasil menghasilkan erat 31%. Colombia, Meksiko, Costarika, Ekuador dan Venesuela merupakan pencipta kopi di belahan marcapada arah Barat.
Sedangkan di bongkahan manjapada timur, penghasil kopi adalah India, Indonesia, Vietnam, Angola, Belgia, Kongo, Ethiopia, Afrika Barat, Perancis, Kenya, Madagaskar, Rwanda, Burundi, Tanyaika dan Uganda. Di Indonesia, berdasarkan data hari 1993, simpanan produksi terbesar dari Lampung, merupakan mencecah 106.591 ton (21%), sementara itu pemasok kedua terbesar adalah Sumatera Selatan dengan 90.783 ton (18%), dan yang ketiga adalah Sumatera Utara dengan 56.122 (11%).
Syarat Pertumbuhan
Iklim
Angin membantu penyerbukan yang terjadi antara bunga dokumen yang berbeda klon atau berbeda diversifikasi. Akan tetapi bila angin kencang bisa merusak judul tanaman dan menggugurkan bunga. Siram hujan minimal cak bagi pertumbuhan tindasan yaitu 1000-2000 mm/periode, sedangkan pola hujan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kopi Arabika dan Robusta ialah rata-rata 2000-3000 mm/hari.
Menurut lintang bekas, tanaman tindasan dapat bertunas baik sreg daerah yang terletak di antara 20 derajat LU dan 20 derajat S. Tanaman kopi memaksudkan sinar syamsu yang teratur. Hawa sangat berkaitan erat dengan kebesaran bekas. Master di atas satah air laut adalah ± 26 derajat C dan akan runtuh 0,6 derajat C tiap kenaikan 100 m. Kopi Arabika tumbuh baik pada suhu 10-20 derajat C. Manuskrip Robusta menghendaki suhu 21-24 derajat C. Kopi Liberika tidak memaui suhu tertentu.
Media Tanam
Pokok kayu manuskrip menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam (± 1,5 m) dan gembur, berbenda, banyak mengandung humus dan bersifat permeable. Persil dapat berasal dari duli jabal berapi/memadai mengandung batu halus.
Keberagaman tanah latosol dan vulkanis disukai tanaman dokumen. Persil yang drainasenya jelek, belet berat, dan tanah pasir yang daya produksi mengikat airnya kurang serta nafkah Cakrawala-nya terbatas tidak cocok bakal pertumbuhan arsip.
Tanaman inskripsi menghendaki tanah yang terka masam, yaitu antara pH 4,5-4,6 untuk kopi Robusta dan 5-6,5 untuk Arabika. Tanah yang lebih asam dapat dinetralisir dengan kapur kembang/pupuk, misalnya bubuk tulang/Ca-(PO2) + Ca metaphosphat /Ca(PO2). Pokok kayu kopi menuntut kedalaman air tanah sekurang-kurangnya, 3 m semenjak permukaan tanah. Tanah harus mempunyai drainase dan kemampuan menyambung air yang baik.
Izzah Kancah
Ketinggian tempat berpengaruh terhadap janjang rendah suhu. Surat Arabika: tumbuh lega dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1700 m dpl. Jika di asal 1000 m dpl, akan mudah terserang HV. Bila di atas 1700 m dpl, suhunya akan terlalu adem. Dokumen Robusta: tumbuh baik di dataran rendah hingga 1500 m dpl, tapi nan ekonomis adalah nan tumbuh sreg batas ketinggian 800 m dpl. Kopi Liberika: tumbuh baik lega lembang rendah, di medan nan miskin dan panas.
Pedoman Teknis Budidaya
Pembibitan
- Persyaratan Bibit
- Tumbuhnya stereotip dan ukurannya seragam. Tidak terserang hama/penyakit, buntang dan daunnya bersih dan terpandang sehat.
- Mempunyai akar susu nan lurus.
- Bibit yang akan ditanam harus berasal terbit klon/varietas unggul yang dianjurkan.
- Bibit yang dianjurkan yaitu bibit vegetatif, terutama bibit sambungan dan setek, karena:
- Cepat bertelur, terutama esensi stek.
- Memiliki sifat begitu juga induk.
- Konsentrat sambungan merupakan gabungan mulai sejak 2 jenis kopi yang bersifat berjaya.
- Bibit semaian yang dapat digunakan adalah hasil silangan mula-mula (hibrida) yang diperoleh serta merta dari penangkar-penangkar jauhar.
Penyiapan Benih Cara Generatif
- Cara memperoleh biji:
- Mulai sejak kebun sendiri: biji diambil berpokok tanaman-pohon tertentu yang telah diketahui mutunya.
- Memesan/membeli langsung ke PT Perladangan terdekat.
- Konservasi biji:
- Biji pelir nan dipilih adalah biji pelir yang masak, tidak rendah, besarnya baku.
- Biji dikelupas kulitnya dengan mandu diinjak-injak dengan kain, indra peraba cula jangan sampai lepas.
- Sputum nan tertuju dibersihkan dengan prinsip dicuci/digosok permukaannya dengan duli anglo.
- Biji diangin-anginkan sampai kering selama 1-2 waktu.
- Biji yang sudah lalu kering, dipilih yang hampa.
- Penyimpanan biji:
- Siapkan peti gawang berdimensi 40-50 cm x 40-60 cm x 40-60 cm dan sejumlah kain selebar peti papan.
- Dasar peti diberi sepuhan kain yang diolesi minyak terpenting dengan dosis 1cc/100 cm3.
- Di atas cemping diberi saduran poin setebal 5 cm.
- Di atas poin diberi cemping lagi dengan minyak terpenting, demikian lebih jauh setakat kotak tersebut penuh.
Selepas 3 waktu, poin dikeluarkan berpunca peti dan diangin-anginkan sejauh 3-5 jam. - Sesudah itu ponten bisa dicampur dengan fungisida yang berbentuk bubuk, misalnya Ridomil 2 G cak bagi mengendalikan serangan jamur.
- Kredit dicampur dengan serbuk arang basah dengan perbandingan biji : arang : air = 3 kg : 1 kg : 100-150 cc.
- Senyawa biji dan arang dimasukkan dalam karung goni nan kering dan bersih.
- Karung tersebut disimpan dalam pakus yang haram dengan suhu 25-26 derajat C dan kelembaban 85-90%.
- Daya tumbuh jauhar yang baru ialah 90-100%, sedangkan yang sudah lalu disimpan ± 6 bulan pusat tumbuhnya yakni ± 60-70%. Penyimpanan minimum baik dilakukan selama 2 bulan.
- Pengiriman:
- Bikin tempat yang cukup jauh (> 7 musim pengelanaan) harus diberi perlakukan seperti di atas. Karung yang berisi biji dimasukkan dalam peti kayu untuk pergi benturan dan sentuhan.
- Bikin tempat yang dekat dan waktunya tak lama, bisa dikirim tanpa perlakukan spesial. Benih dimasukkan dalam karung dan dimasukkan dalam kotak tiang lalu dikirim.
- Perawatan bibit:
- Pemeliharaan dilakukan sejauh 2-3 pekan, terutama yang diambil dari medan yang jauh.
- Pati ditempatkan di bawah pokok kayu pelindung dengan kebulatan hati naungan ± 40% dan setiap hari disiram.
- Dipupuk sebanyak 5 gram NPK/pokok kayu, dilakukan dua kali. Caranya: rabuk dilarutkan dalam air, terlampau disiramkan ke gumpalan lahan nan menguliti akar susu sari.
- Rekaan kuantitas bibit yang dibutuhkan:
- Total sari yang akan disemaikan diperkirakan 2 mana tahu bekuk jumlah konsentrat yang akan ditanam di tegal. Apabila bibit semaian akan dijadikan batang dasar pada sambungan, jumlah esensi menjadi 2,5 mungkin kuantitas ekstrak yang akan ditanam di lapang. Tujuannya: umpama suplai apabila ada sperma nan tidak bersemi dan untuk penyulaman tanaman.
- Jumlah mani kopi dapat diperkirakan dari beratnya. Runyam 1000 granula mani hibrida BP 42 x BP 358; BP 42 x SA 24; dan BP 42 x SA 34 kurang lebih 0,6 kg. Padahal rumpil 1000 butir benih untuk batang bawah yakni sebagai berikut: berat per 1000 butir SA 109 ± 0,27 kg, sukar per 1000 butiran BP 42 ± 0,5 kg, rumit per 1000 granula Rob Bgn 124-01 ± 0,3 kg.
Penyiapan Jauhar Pendirian Vegetatif
- Menyambung Penyambungan memerlukan:
Buntang bawah (onderstaam): Dipilih yang telah valid keunggulannya, terutama tahan terhadap penyakit akar susu. Dalam keadaan ini adalah dari golongan Robusta yakni Klon SA 109.
- Batang atas (entres). Entres boleh diperoleh dari:
- Tipar sendiri: dipilih pohon nan pertumbuhannya baik, cegak, produksinya tinggi. Bahan yang diambil ialah tunas air yang sehat, diameter ± 0,75 cm alias sebesar pensil, tidak keras/luwes. Umur recup ± 3 bulan dan sudah mengeluarkan cabang primer dan enggak boleh disimpan lebih berusul 3 hari.
- Dari Balai Penelitian: entres diperbanyak di kebun tua yang bermula semenjak zaaling (biji) dengan prinsip penyambungan.
- Penyimpanan dan pengangkutan entres (2-3 hari):
- Palagan rincihan target entres diolesi dengan parafin.
Bahan entres dibungkus dengan pelepah pisang nan masih basah dan segar. - Petiolus pisang dan bahan entres diikat agar lain lepas.
- Bahan entres yang mutakadim dibungkus dimasukkan dalam peti kayu.
Di sadel-sela bungkus tangkai daun pisang diisi sabut kerambil nan telah dibasahi.
- Tahun menyambung :
- Bibit berumur 6-12 rembulan sejak pembibitan atau 9-15 bulan sejak disemaikan telah berdiameter ± 1 cm atau sedikit kian besar berpunca diameter entres.
- Penyambungan dilakukan lega pagi hari/saat tanaman sedang giat tumbuh (mulanya/akhir tahun hujan).
- Jenis Entres:
- Enten pucuk atau “top enten”, bila berbunga wiwilan/waterloot, tanaman plonco akan bertunas sebagai kunarpa vertikal
- Enten cabang ataupun “tak enten”, bila entres dari cabang kipas (waaier tak enten) maupun entres dari silang tembung (sweep tak enten). Pohon mentah akan bertunas umpama kunarpa mengufuk.
- Mandu Mengeluh :
Sambungan celah (Splent Enten/Cleft Grafting) :
- Batang bawah dipotong mendatar 15-30 cm di atas permukaan tanah.- Dibelah menciptakan menjadikan huruf V ± 3-4 cm dari ujung.
- Entres dipotong suatu ruas yang ada bukunya, di atas siasat dipotong ± 1-2 cm. – Di bawah trik dipotong ± 7 cm dan diruncingkan.
- Entres dimasukkan n domestik celah dan dibalut dengan utas rafia/pita kain.
- Diolesi parafin dan ditutup dengan tabung keras/kantong plastik.
- Tutup dipertahankan sepanjang 3-4 minggu, bila mutakadim bertaruk tunas bau kencur plong jenazah atas, tutup dilepas.
- Sambungan rata (Plak grafting)- Caranya sama dengan di atas, bedanya, ialah: kunarpa atas dan radiks diiris dengan kemiringan yang sama, selanjutnya dilekatkan, sehingga kambiumnya saling melekat.- Pada umumnya dilakukan dipersemaian dalam peremajaan.
Kaidah kina/Kina Grafting
- Dilakukan pada pohon yang kunarpa bawahnya makin besar dari entres.
- Batang bawah diiris genyot ke asal sepanjang ± 3 cm pada ketinggian 10-15 cm dari gala akar susu.
- Entres diiris tegak simetris, tapi hanya 1 parasan saja.- Entres disisipkan pada rincihan kunarpa bawah dan dibalut.- Perlakuan seterusnya sebanding dengan yang tak.
- Batang pangkal hijau diadakan pemotongan setelah sambungan itu telah jelas hidup.
- Sambungan tak berbuah dapat dipindahkan ke bagian tidak pada mayit yang sekelas.
Menyetek Waktu menyetek: pada akhir musim penghujan, yaitu pada intiha bulan April-Mei, atau sampai bulan Juni. Sumber stek terdiri berbunga:
Bahan stek dapat dibeli berpangkal para penangkar benih/bibit, tipar entres/tipar produksi. Bahan stek berupa ujung wiwilan/cabang bawah tangan yang fit dan tumbuh subur, serta berasal berpunca macam/klon yang dianjurkan.
Bahan nan dipakai yakni ruas kedua dan ketiga berpokok ujung batang yang masih terpesuk. Alat penglihatan sirung (knop) sedapat-dapatnya dihilangkan.Kapasitas tumbuh: Ruas kedua bisa tumbuh 90% dalam hari 1 rembulan, ruas ketiga 80% dan ruas keempat 70%.
Teknik Penyemaian Benih Cara Generatif
- Alat angkut penyemaian:
- Bila lahan sudah dipakai bikin menanam kopi, ± 10 hari sebelum penyemaian, lahan disemprot dengan nematida Vapam/ Nemacur G dengan dosis sesuai dengan petunjuk pada label.
- Bila kapling merupakan lahan yang baru dibuka. Kapling persemaian dicangkul sedalam 30 cm/kian dan dibersihkan. Tanah diberi serabut organik, nan faktual pupuk kompos, pupuk kandang/serat baru.
- Takhlik bedengan-bedengan dengan ukuran hierarki 10 m atau paling kecil 5 m dan lebar 1,20 m. Jarak antar bedengan 50 cm, sedangkan bedengan dibuat berbintang terang ke sisi utara-selatan.
- Penanaman pokok kayu pelindung dilakukan 1 tahun sebelum penyemaian dan tingginya antara 2,5-3 m/± 2 x tinggi pohon kopi.
- Perkecambahan:
Membentuk bedengan-bedengan dengan ukuran demes 1,20 m dengan pangkat 2,40 m. Bedengan dilapisi pasir setebal 5-10 cm dan diatas bedengan tersebut diberi atap.
- Mandu perkecambahan
- Biji dibenamkan secara berderet n domestik suatu baris pada lapisan pasir menghadap ke bawah dan adegan atas tampak rata dengan saduran pasir. Jarak antara baris yakni 5 cm, semenjana jarak antar biji adalah 2,5 cm.
- Setiap 1 m2 memuat 2.000-3.000 angka. Poin yang ditaburkan bisa dengan kulit tanduk atau tanpa kulit tanduk.
- Selesai pembenaman, biji-biji tersebut diberi kersik halus pula, tipis-tipis. Di atas bedengan yang tertutup pasir ditutup dengan lalang maupun jerami yang dipotong-potong antara 0,5-1 cm dan disiram 2-3 mungkin sehari untuk menjaga kelembaban.
- Perkecambahan di daerah panas berlangsung sepanjang 3-4 pekan, sedangkan di daerah dingin berlangsung selama 6-8 pekan.
- Kecambah yang dipindahkan dapat berupa:
- Serdadu (soldatje) atau kecambah nan belum mekar.
Kepel, kecambah yang kepingnya sudah membuka. - Evakuasi dilakukan dengan mencongkel dengan sebilah buluh atau solet.
- Pembibitan dengan kocek plastik dilakukan dengan cara:
Siapkan polybag berdiameter 20-30 cm dan jenjang 30-40 cm yang diisi petak dan kawul kandang dengan rasio 1:1 hingga 3/4 bagian plastik. - Plastik diatur berderet dengan jarak 30×30 cm.
Ujung plastik sisi atas dilipat keluar, bagian bawahnya dilubangi mungil-katai (kaliber lubang ± 0,5 cm) sebanyak ± 20 gaung laksana perkembangan keluarnya air. - Takdirnya pohon naungan belum deras, pot palstik diberi naungan sementara begitu juga pada bedengan tanah.
- Di tengah-perdua tanah dalam plastik dibuat lubang tanam dengan menggunakan tugal.
- Bibit kepelan dicabut dari bedengan pesemaian, kemudian ditanam pada lubang tanah sebagai halnya menanam puas bedengan tanah.
Teknik Penyemaian Benih Cara Vegetatif
Menyambung
Penyemaian dilakukan ± 9-12 rembulan sebelum periode penyambungan. Waktu yang diperlukan sejak bibit disambung hingga siap tanam di areal pertanaman 4-10 bulan.
Menyetek
- Bedengan tertutup:
- Bedengan tanah dibuat dengan ukuran panjang 220 cm, lebar 140 cm dan hierarki 15 cm. Jarak antara bedengan ± 75 cm. Tanah dalam bedengan tidak teristiadat diolah.
- Buat kotak papan yang panjangnya 2 m, lebar 120 cm, dan tataran 60 cm.
- Jihat atas dan sumber akar peti enggak mesti ditutup. Tempatkan peti pada bedengan yang sudah dibuat.
- Pangkal boks diisi kerikil mungil-kecil setebal ± 5 cm dan di atas salutan gravel diberi pasir yang sudah dicuci setebal ± 20 cm.
Bedengan saja sekali-sekali disiram.
- Bedengan melenggong:
- Di tempat yang sudah suka-suka naungannya, dibuat bedengan petak dengan format panjang ± 5-10 m, gempal 120 cm dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan ± 75 cm. Tanah hendaknya ditanggul dengan papan maupun seng mudahmudahan tidak tererosi/longsor.
- Tanah di atas bedengan di pacul, kemudian dicampur kersik halus dengan perbandingan 1:1.
- Bedengan diberi naungan/atap terbit daun kelapa alias alang-alang seperti lega bedengan penyemaian benih.
- Mandu penyemaian:
- Panjang stek ± 10 cm, dipotong kencong (menyebelah), sehingga bagian ujungnya menjadi tirus, supaya permukaannya luas dan mudah bersemi. Daun harus dipotong ± 2/3 berpangkal tangga daun cak bagi mengurangi penguapan.
- Pertumbuhan akar stek kopi dapat dirangsang dengan merendam stek dalam kemih sapi nan mengandung hormon Rooton F. Caranya: urine dikumpulkan dan disaring dengan kain tipis/karet kasa, encerkan air seni dengan menunggangi air asli setakat konsentrasinya 5 % (10 ml urine + 200 ml air) ataupun 10 % (10 ml kemih + 100 ml air).
- Ujung stek sebelah atas diberi lilin/parafin untuk mengurangi evaporasi dan mencegah serangan problem.
- Stek ditancapkan kencong plong bedengan sedalam ± 7,5 cm dengan kemiringan 10°-20°. Jarak tanam stek 15 x 15 cm.
- Plong bedengan terlayang, sisi boks sebelah atas ditutup dengan plastik dan diikat kuat supaya tidak merembas. Pendirusan dilakukan 5-10 hari sekali atau bila pasir tidak lembab.
- Pada bedengan terbuka penyiraman dilakukan 2-3 jam sekali.
- Pasca- berumur 2-3 wulan atau jenjang tunasnya ± 3-4 cm stek sudah dapat dipindahkan ke bedengan pembibitan
- Pembibitan: bentuk bedengan pembibitan, cara pembibitan, dan cara pemeliharaannya setolok dengan pembibitan pada pembuatan bibit semai.
Konservasi Pembibitan/Penyemaian
Penyiraman dilakukan dua kelihatannya sehari dan dijaga, agar persil bedengan kukuh lembab, tetapi enggak boleh terlalu basah. Penyiangan, suket-suket yang bertunas di seputar bibit harus kerap dibersihkan. Sreg hari bibit masih terlalu boncel, penyiangan enggak boleh dilakukan dengan korekan, doang memadai dicabut saja.
- Perabukan
- Pada arwah 3 bulan, rabuk dibenamkan ke dalam lahan di sekeliling konsentrat sejauh 7 cm.
- Pada umur 5 bulan dan selanjutnya pupuk dibenamkan intern kapling plong serokan kerdil yang dibuat di tengah-perdua angkatan esensi.
- Perabukan lega bibit yang di tanam di internal polybag dilakukan dengan cara membenamkan rabuk pada parit kecil yang dibuat mengelilingi pati.
Dosis pupuk :- Sukma 3 rembulan: ZA=25 gram; Urea=10 gram; TS=10 gram; NPK=75 gram.- Sukma 5 wulan: ZA=50 gram; Urea=25 gram; TS=25 gram; NPK=125 gram.- Hidup 7 bulan: ZA=75 gram; Urea=50 gram; TS=50 gram; NPK=200 gram.- Umur 9 bulan: ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram; NPK=250 gram.- Umur 12 bulan: ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram; NPK=300 gram.
- Pengaturan Intensitas naungan:
- Bibit di persemaian: 80-90 %
- Bibit di pembibitan:- 30-10 minggu sebelum dipindah ke lapang: 75 %- 4 minggu sebelum dipindah ke lapang: 50 %- 4-0 minggu sebelum dipindah ke lapang: 40 %
Pemindahan Bibit
- Umur bibit:
- Esensi semai dipindahkan setelah berumur 9 bulan-1 waktu pasca- disemaikan atau 6-9 rembulan setelah di pembibitan.
- Pati stek dipindahkan setelah berumur 9-13 bulan sejak disemaikan alias 8-10 wulan sejak pembibitan.
- Ekstrak sambungan dipindahkan setelah berumur 4-10 bulan sejak disambung.
- Cara pengungsian:
- Bibit yang dipelihara n domestik kantong plastik, langsung dibawa ke areal pertanian. Plastik dibuka dengan menggunakan pisau. Akar tunggangnya dipotong sebatas tinggal 20-25 cm dan tanah yang membungkusnya dikorek-korek kerjakan meluruskan akar susu yang perih.
- Bibit nan dipelihara di bedengan tanah dan umurnya masih memadai cukup umur dipindah dengan cara dicabut, caranya:- tanah bedengan disiram dengan air sebatas basah. – konsentrat dicabut dengan hati-hati supaya akar tak rusak.- kerjakan pati semai dan sambungan, akar tunggangnya dipotong hingga tinggal 20-30 cm.- konsentrat diangkut ke tegal untuk ditanam.- Bila bibit tidak segera ditanam, maka akar tunjang ekstrak harus dibungkus dulu dengan tanah dan petiolus mauz dulu disiram dengan air dan ditempatkan di arena yang teduh.
- Bibit yang dipelihara di bedengan tanah dan berumur sepan tua (telah bercabang) dipindahkan
dengan pendirian diputar. Caranya :- Tanah bedengan diairi sebatas basah. – - Lahan di sekeliling bibit digali melingkar dengan kaliber 20-25 cm, sedalam 25-35 cm.- Esensi berikut gumpalan tanah dan akarnya diangkat.- Bakal menjaga jangan hingga berantakan, maka gumpalan lahan dibalut dengan petiolus mauz alias daun-patera lainnya. Selanjutnya bisa diangkut.
Penggodokan Media Tanam
- Anju
- Pada lahan bukaan aiku) Sekeliling 2-3,5 tahun sebelum kopi ditanam, diadakan land clearing (penebangan pohon-pohon beserta pan-ji-panji-tunggulnya).b) Apabila kapling terlalu serong harus dibuat teras buat mengurangi abrasi. Pada tahap ini juga dibuat saluran drainase dan jalan.c) Cacat bertambah 2-3 musim sebelum tanam, lahan ditanami tanaman pelindung dan penutup tanah yang ditanam sreg periode hujan abu.
- Lahan kancah tumbuhan perkebunan selain kopia) 1,5-3 periode sebelum akta ditanam, dilakukan land clearing.
- Ki menggarap tanah dan mengedit teras-teras, jalan dan sungai buatan drainase yang rusak.
- Lahan ditanami dengan tanaman pelindung dan tanaman penutup tanah.
- Lahan bekas ditanami salinan, tapi lain berlimpah
- Seluruh tumbuhan kopi dan tanggul-tanggulnya ditebang.
- Mengolah tanah dan mengedit teras-teras, jalan dan terusan drainase yang tembelang.
- Bila tanaman pelindung masih baik, bukan terlazim ditebang layak dipangkas saja.
- Bila sebelumnya suka-suka tanaman yang terserang nematoda, maka penanaman dilakukan sekurang-kurangnya pasca- 1 tahun setelah pembabatan tumbuhan kopi lama.
- Prolog Lahan
Jalan hidup yang harus dilakukan sebelum penanaman tergantung sreg keadaan lahan, yaitu letak tanah, kesuburan tanah dan tanaman lama. Pada tanah yang berbenda, pencangkulan dilakukan secara total atau langsung membuka lubang.
Bila tanahnya kurang berpunya, maka perlu pengcangkulan secara total dengan menderaikan petak dan diberi serabut hijau. Pembentukan TerasYang perlu diperhatikan dalam pembuatan teras adalah kemiringan tanah. Tanah yang tak begitu curam, dibuat teras individu, sementara itu tanah yang memadai miring teristiadat dibuat teras sinkron ataupun kontur.
Penanaman Pohon PelindungJenis tanaman penaung: Dadap (Erythrina lithosprema), Sengon laut (Albizia falcata), Lamtoro, Kemlandingan, Petai Cina (Leucaena sp). Tanaman Penutup Tanah Tanaman penutup petak nan sering digunakan : Kacang Asu (Calopogonium muconoides), Vigna hesei, Indigofera hendecaphila.
Teknik Penanaman
Penentuan Sempurna Pohon
Kamil tanam yang sering dipakai adalah:
- Hubungan kwadrat, dengan jarak 2,5×2,5 m, sehingga tiap ha boleh ditanami ± 1.600 batang. Dipakai kerjakan tanah datar dengan bibit Robusta.
- Hubungan segi catur jenjang/segi empat yang digeser. Jarak tanam 2,5×2,5 m, 1 ha memuat ± 2000 batang. Dipakai buat bibit Arabika di lembang tinggi.
- Pertalian jajaran genjang. Sisi yang satu dengan yang lainnya jaraknya sama, yaitu 3,5×3,5 m, tapi dibuat perot dengan pohon pinang sebatang di paruh-tengahnya. Setuju untuk pokok kayu berdaun lebar.
- Pertautan segitiga setinggi sisi. Jarak sisi dengan sisi 2,75 m. Semupakat untuk kapling datar.
- Hubungan barisan dengan jarak tanam antar tanaman 1,75 m dan antar barisan 3,5 m.
- Dari acuan-pola di atas yang paling banyak dipakai dan mudah adalah relasi kwadrat, tetapi yang minimum baik pembagiannya adalah interelasi segitiga sama sisi.
- Pembuatan Lubang Tanam
- Lubang tanam dibuat 3-6 bulan sebelum tanam lakukan mengedit struktur kapling dan membunuh pati komplikasi.
- Lubang dibiarkan melenggong, biar tertimpa kilat matahari dan memperoleh gas asam arang dari udara.
- Lubang diberi serabut organis/soren yang terletak di sekitarnya.
- Cara membuat dan menutup lubang:
- Lubang dibuat puas teras/sreg ajir yang telah ditetapkan dengan ukuran umumnya 60 x 60 x 60 cm. Kapling terbatas subur ukurannya 80 x 80 x 80 cm dan persil yang baru dan berbenda ukurannya 50 x 50 x 50 cm.
- Tanah lombong dipisahkan antara lahan bagian atas dan bagian sumber akar.
- Dua wulan sebelum tanam, sendirisendiri adegan petak galian dicampur dengan 200 gram sulfur dan 200 gram kapur pertanian.
Seputar 0,5-1 bulan sebelum tanam, kapling galian bawah dimasukkan dalam korok. - Tanah bagian atas dicampur dengan ± 20 liter pupuk kandang /kompos dan dimasukkan dalam lubang.
- Di tengah korok nan telah ditutup, ditandai dengan ajir, lakukan melancarkan mencari liang sederum akan mengebumikan.
Cara Penanaman
Kaidah penanaman: tanah pengunci yang bentuknya cembung digali 20 cm atau sedalam leher akar. Sehabis sari ditanam, dijaga perakarannya jangan sampai bengkok. Kemudian tanah di sekitar tanaman dipadatkan.
Perawatan Tanaman
- Penjarangan dan Penyulaman
Jadwal pemeriksaan untuk penyulaman:a) Selama 2 ahad setelah tanam, kebun diperiksa 2 kali/minggu.b) Tanaman berumur 2-4 ahad, diperiksa 1 bisa jadi/minggu.c) Selama 6 bulan berikutnya kebun diperiksa 1 kali/bulan.
Penyulaman dilakukan pada awal dan akhir musim hujan angin atau bila dalam situasi memaksa. Penyulaman masih boleh dilakukan apabila pohon belum terlihat lebat. Cara memindahkan bibit kerawangan dengan kaidah adegan, supaya tumbuhnya lebih cepat.
- Pembubunan
Pada waktu tanaman masih muda, pembubunan (pendangiran) dilakukan di sekeliling mayat, dicangkul tipis dengan jarak ± 30 cm berpangkal batang. Tahun berikutnya diperdalam dan diperlebar.
Biasanya dilakukan 2 x setahun, adalah pada awal perian kemarau dan awal musim hujan. Bila tanaman sudah tua, terlazim diadakan pencangkulan global di dalam kebun.
- Perempalan
- Untuk pemeliharaan/produksi
- Berujud kerjakan membuang silang yang tidak dikehendaki, cabang yang lindu, dan cabang nan sudah enggak produktif.
- Suka-suka 2 varietas pemangkasan pemeliharaan, yaitu pemangkasan berat dan pemangkasan ringan (wiwilan). Pemangkasan berat dilakukan setelah panen, dan diulangi setiap 3 rembulan sekali. Pemangkasan ringan dilakukan sebulan sekali pada musim kemarau dan 2 rembulan sekali lega hari hujan abu.
- Untuk simpang primer bermaksud lakukan merangsang terbentuknya cabang sekunder dan mencegah cabang primer tumbuh terlalu tingkatan, sehingga tumbuhan dapat menghasilkan biji zakar yang banyak.
- Bagi peremajaan
- Berujud bikin mengganti tajuk tanaman lama dengan tajuk baru yang masih cukup umur dan makmur.
- Peremajaan dilakukan setelah pengetaman raksasa atau plong akhir tuarang menjelang musim hujan angin. Kurang lebih 2 ahad sebelum pemangkasan dilakukan perabukan mudahmudahan pertumbuhan batang barunya memuaskan.
Perabukan
- Pupuk organik
- Mulsa/mulch, nan berasal dari patera-daun, serasah sekitar pokok kayu piagam, rumput-rumput hasil penyiangan, hasil pemangkasan pohon pelindung dan tanaman penutup lahan, daging buah yang mutakadim meringkai.
- Fungsinya: menambah sejumlah partikel hara, menyunting unsur kapling, dan melindungi kapling dari kesuntukan di musim kemarau
- Musim pemberian : tadinya dan akhir hari hujan
Caranya: baja ditumpuk di sekitar mayat kopi setebal ± 15 cm. - Lebar tanah yang ditumpuki mulsa sama dengan lebar lingkaran terusan bikin pupuk tiruan.
- Pupuk kandang/bunga tanah
- Fungsi: digunakan sreg tanah yang pas liat
- Perian: 1-2 tahun sekali pada awal musim hujan abu bersamaan dengan rahmat cendawan imitasi.
- Caranya: pupuk dimasukkan ke internal lubang cendawan sebelum pupuk buatan. Pada tanah nan tinggal masam ditambah dengan kapur 1/4-2/4 kg/tanaman yang diberikan sekali internal 2-4 hari.
- Dosis: ± 1-2 kaleng/tumbuhan (20-40 liter), terampai sukma tanaman.
- Pupuk tiruan
- Partikel yang diperlukan:- Unsur N, bikin pertumbuhan vegetatif.-
- Unsur P, bakal pembentukan akar baru dan pembungaan – Unsur K, lakukan pemasakan buah.
- Pemupupukan dilakukan sebanyak 2 kali setahun, merupakan :- mulanya tahun hujan abu 1/2 dosis Lengkung langit dan 1 dosis P2O5- akhir waktu hujan angin 1/2 dosis T dan 1 dosis K2O
- Dosis pemupukan tanaman kopi yang tepat baru bisa diketahui selepas ada hasil analisa ilmu pisah kapling, analisa kimia jaringan tanaman (daun) dan percobaan pemupukan. Dosis sementara tiap-tiap pohon nan boleh dipakai adalah :- Roh tanaman 1 hari:N=20 gram; P2O5 = 20 gram; K2O = 20 gram.- Umur tanaman 2 tahun:Horizon=40 gram; P2O5 = 40 gram; K2O = 40 gram.- Hidup tanaman 3 perian:T=60 gram; P2O5 = 40 gram; K2O = 60 gram.- Nyawa tanaman 4 tahun:T=80 gram; P2O5 = 40 gram; K2O = 80 gram.- Umur pokok kayu 5-10 tahun:N=120 gram; P2O5 = 60 gram; K2O = 120 gram.- Atma tanaman >10 tahun:Tepi langit=160 gram;
- P2O5 = 80 gram; K2O = 160 gram.
- Mandu pemberiannya: membuat lubang kecil berbentuk parit yang mengerubuti tanaman sejauh 3/4 lebar tajuk. Cendawan dimasukkan dalam lubang. Liang ditutup dengan tanah dan dipadatkan supaya pupuk tidak menguap.
Pemeliharaan Lain
- Pemangkasan pohon pokokPemangkasan bentuk bertujuan buat pembentukan tulangtulangan tanaman, sehingga tanaman lain terlalu tinggi, menghasilkan cabang nan kuat, letaknya teratur, arahnya menyerak dan produktif. Ada 2 macam pemangkasan bagan, yaitu pemangkasan untuk membentuk tajuk berbatang tunggal dan judul berbatang ganda.
- Pemangkasan tanaman penaung pokok Ada dua macam, yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan untuk mengatur cahaya.
- Pemangkasan ini dilakukan puas awal/akhir musim hujan abu, maupun apabila keadaan kebun sangat gelap.
- Pemangkasan pohon pendamping dan pokok kayu penutup persil Pokok kayu pembantu dipangkas setelah pohon penaung utama berfungsi.
- Pemangkasan tanaman penghabisan tanah dilakukan 2-4 kali intern 1 tahun ataupun mendekati musim panen.
Hama dan Penyakit
- Hama sreg Akar susu
- Pratylenchus pratensi (Tylenchuscoffea atau Anguilulina pratensis)Gejala: (1) akar tunjang piagam berwarna kekuningan kemudian kehitaman, dan coklat keungu-unguan serta memburuk; (2) pertumbuhan lambat, daun masak dan sungkap, karena bukan terserah perakaran baru; (3) pucuk pohon tak berdaun, sehingga disebut “Leher Pelir Elang”. Pengendalian: (1) akar tunjang bibit dimasukkan dalam air semok ± 49,5 derajat C, selama 10 menit; (2) semua pokok kayu dicabut, kemudian ditanami lamtoro atau Crotalaria dan Salvia selama 2 musim, sehingga nematoda tidak membujur kas dapur; (3) perlindungan sinar matahari harus merata, tanaman dibuat padat, tiap lubang ditanami 3-5 bibit, kemudian dipilih nan paling kuat dan diberi pupuk organis; (4) pohon nan berkembang lambat distump, kemudian disambung.
- Rotelynchus similis (Tylenchus acutocaudetus alias Tylenchus similis dan Anguillulina similis)Gejala dan pengendalian sama dengan pratylenchus pratensi.
- Heterodera marioni (Heterodera javanika, Heterodera radicocila, dan Caconema radicicola)Ciri: larva yang baru menetas panjangnya ± 0,4-0,5 mm dan bergerak adil di tanah, dan berkembang lebih lanjut dalam tanaman. Tubuh nan betina mengembung menjadi bundar dan yang jantan panjangnya 1,2-1,9 mm. Gejala: membuat benjolan-benjolan/bintil-bintit sreg akar tunjang dan menyerang lebih pecah 1000 tanaman. Pengendalian: secara preventif merupakan tidak menggunakan mani, melainkan stump bibit nan tanahnya belum kena infeksi.
- Wereng pada Batang dan Ranting
- Penggerek merahPenyebab: naning sirah (Zeuzera coffea). Ciri-ciri: Penggerek bercelup bangkang, lega dada dan perutnya terdapat bulatan asfar. Panjangnya sampai 5 mm. Gejala: terdapat gua-gorong-gorong di atas batang (puncak) dan pada bagian batang nan tebal, kusen dan alat peraba tumbuhan rusak, kayu dan kunarpa puntung sreg tempat nan terdapat lubang melingkar. Pengendalian: memangkas simpang-cabang yang diserang; membuang pohon-pohon yang telah mati; DDT atau BHC dimasukkan dalam gaung.
- Penggerek ranting/ tepung dahan(Xylosandrus morstati, berwarna hitam); (Xylosandrus morigerus, berwarna coklat) Pengendalian: memotong putaran nan digerek dan dibakar; memperbaiki keadaan pokok kayu; mengebumikan tanaman yang lebih tahan terhadap penggerek; mengasingkan parasit Tetratichus xylebororum.
- Kutu bau kencur (Coccus viridis)Ciri: tuma hijau yang telah dewasa berbentuk bulat telur dengan panjang 2,5-5 mm, tubuhnya dilindungi perisai yang agak keras, serta membedakan larutan madu. Pengendalian: (1) mandu biologis: melepaskan musuh alami, yaitu baja Cephalosporium lecanii, dan jamur hitam, parasit Coccophagus bogoriensis dan Tetraticcus lecanii, predator kumbang Coccinella melanophthalmus, dan Orchus jantinus; (2) secara mekanis: menyuruti bagian-bagian yang terserang kemudian dibakar. Membuang dan lain menanam pohon pelindung yang disenangi wereng tersebut, sebagai halnya gamal (Glisirida maculata); (3) secara kimiawi: Dengan pemancaran insektisida yang dinasihatkan, antara enggak : Anthonio 330 EC, Azodrin 60 WSC, Bayrusil 250 EC, Bidrin 24 WSC, Dimecron 50 SCW, Dimacidae 400 EC, Hostathion 40 EC, Nogos 50 EC, Orthene 75 SP, Sevin 85 dan Supracide 40 EC dengan dosis sesuai ramalan.
- Kutu lamtoro (Ferrisia virgata)Ciri: badannya diselaputi sasaran pengunci badan yang keadaanya lunak semacam parafin. Gejala:(1) pertumbuhannya menjadi lambat; (2) bagian-bagian nan diserang (tunas-tunas, menghilang daun, tangkai dan tangkai daun, ranting-ranting, tangkai berusul dompolan rente dan biji kemaluan) menjadi layu dan gersang; (3) kotoran nan manis rasanya banyak dikerumuni semut, terutama macam semut gramang (Plagiolepesis longipes). Pengendalian: (1) secara biologis: melepaskan tandingan alaminya, yaitu benalu Leptomastix, nyamuk Dipplesis, predator Scymus sp. dan Cryptolemus sp.; (2) secara mekanis: menyusup bagian nan terserang dan membunuh semut-semut gramang yang dilakukan sreg musim kemarau. Pengendalian secara kimia : dilakukan begitu juga memberantas kutu hijau.
- Wereng puas Bunga dan Biji pelir
- Stephanoderes hampeiCiri: bercelup coklat tua, dan besarnya ± 1,5 mm. Gejala: (1) manuskrip yang terserang terlihat ada suatu atau dua lubang yang terletak erat dasar buah; (2) pada biji surat nan masih hijau terdapat bubuk-serbuk yang bercelup coklat dan hitam. Medium lega poin kopi yang telah matang terdapat ulat mago-larva yang berwarna putih yang jumlahnya hingga 20 ekor. Pengendalian: (1) mengebumikan selain Robusta, apabila banyak hama serbuk buah; (2) keadaan dijaga jangan sebatas lembab, basah dan gelap; (3) pohon pelindung dikurangi dan biji kemaluan yang berjatuhan dan berlubang dikumpulkan dan dimusnahkan; (4) disemprot dengan DDT, RIN, PARATHION.
- Tungau tembelang/kepik (Antestiopsis liniaticolis Stal)Gejala: plong waktu penuaian biji kelihatan hampa dan terapung bila dicelup dalam air, biji terbantah pintar tapi enggak normal, buah berwarna coklah bercat coklat, ujung cabang rajin mengering, sukar berkembang dan bentuknya sama dengan sapu. Pengendalian: menunggangi insektisida, sebagaimana Folidol M atau Folidol E 605, 25 gram/100 liter air; perlakuan tersebut dilakukan 2 minggu sekali, bilamana menjelang berbunga sampai proses pembungaan selesai atau menjadi buah.
- Tungau dompolan (Pseudococcus citri)Ciri: berbentuk buntar lonjong sangkil pipih, badan ulat dan tuma lebah ratulebah ditutupi dengan lapisan seperti lilin yang berwarna asli. Gejala: pertumbuhan tumbuhan terhenti; daun-daun menguning; calon anak uang gagal menjadi anakan; buah rontok/perkembangannya akan terhambat dan kulitnya berkeriput. Pengendalian: (1) secara biologis : mengecualikan parasit Angyrus greenii, dan Leptomastix abyssinica, predator lebah Symnus apiciflatus, S. roepkei, Cryptolaemus mentrousieri, memberantas semut yang senang membawa kutu, terutama pada musim kemarau; (2) secara mekanis dan secara kimiawi: sebagai halnya memberantas kutu baru.
- Kupu-kupu (Dichocrocis crocoda meyrick)Gejala: Ulat yang masih kecil subversif/memakan daun antara tulang-sumsum daun sampai dahulu, sehingga dahulu kerangkanya. Pengendalian: masa ulat nan baru menetas lebih mudah diberantas.
- Ngengat atau Kupu-kupu kecil (Epicampoptera marantica Tamsi, menyerang kopi Robusta), (Epicampoptera andersoni Tams, mencacat sahifah Arabika)Gejala: larva daun yang masih kecil merusak atau memakan seluruh daun pada sisi bawah, sehingga tinggal kerangka saja. Pengendalian: dilakukan pada saat ulat masih kecil, merupakan dengan 500 gram Folidol serbuk atau Folidol-E 30 gram/100 liter air, Dipretex 80-120 gram/100 liter air dan Gusathio 40-50 gram /100 liter air.
- Tungau (Metatetranychus) Ciri: bentuknya melingkar dan lampau kecil, berwarna merah alias asfar kemerahan, kadang ditemukan pada sisi daun bawah. Gejala: daun berubah warna menjadi perunggu. Pengendalian: dapat disemprot dengan Organophosphate, dapat juga diberantas dengan Metasystox 0,05 %, GUsathio-A (40-50 gram/100 liter ar).
- Penyakit Akar
Penyakit akar susu hitamPenyebab: cendawan Rosellinia bunodes dan Rosellinia arcurata. Gejala: Yang diserang Rosellinia bunodes : batang akta mati secara mendadak; karib leher akar dan akar tunjang yang osean terwalak benang-rayon cendawan nan bercat hitam, yang kemudian bersatu membentuk lapisan hitam; kulit yang terserang menjadi rusak, sreg bawah gala akar tunggang terbentuk callus (cak bagi akar); bila bibit yang ngilu dikupas, plong kayu terdapat bintik-bintik hitam, sekiranya dibelah, terdapat garis-garis hitam.
Gejala: yang diserang Rosellinia arcurata : hampir sama dengan di atas, bedanya lawe cendawan yang terwalak di antara indra peraba dan tiang bentuknya semacam gambar dan berwarna putih. Pengendalian: pohon-pokok kayu yang linu dibongkar hingga akar-akarnya dan dibakar silam; mewujudkan riol (isolasi) di sekitar nan terdapat serangan sedalam 1 meter; mengatur drainase yang baik; lubang bekas bongkaran diberi tepung belerang; setiap liang 200 gram, dimasukkan dalam tanah dan dicampur.
Penyakit akar coklat Penyebab: kawul Formes noxius maupun Pellinus lamaensis. Gejala: akar tunggang besar yang diserang, terutama akar susu tunggangnya terkatup kerak yang terdiri dari butir-granula tanah yang terarah lampau kuat; di antara butir-butir tanah terdapat cendawan-cendawan berwarna coklat kehitaman. Pengendalian: Sama dengan komplikasi akar tunggang hitam.
- Kelainan Batang dan Ranting
Keburukan sreg batangPenyebab: Jamur upas (Corticium salmnicolor), terutama pada daerah beriklim basah. Gejala: yang menderita rata-rata sreg fragmen cabang; kalau kawul belum masuk adegan kulit, nampak adanya epidermis yang berwarna merah jambu, lebih lama berubah menjadi putih. Selaput ini adalah sekumpulan spora pupuk; jika masuk bagian kayu, cabang dan ranting yang diserang akan tenang; cendawan akan menjalar melampaui petiolus dan rembet ke bunga dan buah. Pengendalian: silang nan diserang harus dipotong dan dibakar. Pemendekan dilakukan pada fragmen yang masih sehat, di bawah yang diserang; sebelum dilakukan penyederhanaan, penggalan yang ngilu diolesi dengan fungisida, sebagai halnya Carbolines 5% alias bubur Bordeaux.
Penyakit mati ujung Penyebab: cendawan Rhizoctonia. Penularan melalui patera dan masuk ke pembuluh simpang.Gejala: ujung batang dan ranting hening; daun menguning dan gugur berasal batang nan terserang; pada tanaman yang belum dipotong ujungnya, penyakit ini mengakibatkan kematian ujung. Pengendalian: segera menyelang babak yang sakit; pemotongan dilakukan pada kayu yang bugar; semua potongan dibakar atau dikubur sebatas dalam; negeri-provinsi yang banyak diserang penyakit ini dinasihatkan supaya mengetanahkan pohon yang berbatang 3-4; bibit-konsentrat sebaiknya disemprot dengan bubuk Bordeaux.
Penyakit cendawan upas Penyebab: Serabut upas (Corticium koleraga) Gejala: pada sepuhan daun bagian bawah terletak satu tenunan tipis berwarna putih abu-abuk, terkatup salutan perak; saduran tersebut juga terdapat pada cagak-cabang dan buah muda serta daun-patera-muda yang dimulai dari comberan setakat pada tunas mulai dewasa; penutup ini pada awal berwarna keputih-putihan, kemudian runcit menjadi coklat; patera berkerak coklat sebatas hitam dan kemudian sepi seluruh cagak atau mengering; sebelum patera ringgis, sementara tetap tergantung dengan benang sejati tipis dan lembut. Pengendalian: semua cabang dan ranting nan tertular gejala penyakit ini dipotong, kemudian dibakar dan yang mencerca biji-biji dirampas lalu dibenamkan sedalam-dalamnya; penyakit ini dapat dicegah dengan semprotan 3-4 kali dengan menunggangi Cupravit 250-500 gram dalam air 100 liter. Penyemburan biasanya dilakukan sebelum musim penghujan.
- Penyakit Daun
Karat daunPenyebab: cendawan Hemileia vastatrix. Gejala: banyak mencamkan piagam Arabika, terutama menyerang daun-daun muda pada kelembaban yang tinggi; pada jihat pangkal daun terdapat noda-bercak bercat kuning muda, kemudian berubah menjadi kuning gaek; bercak-bercak ini berbentuk bulatan kecil dengan diameter 0,5 cm dan bercak-bercak yang berdampingan akan menyatu dan bentuknya tak terstruktur dengan sengkang hingga ke 5 cm; sendi bercak-bercak mengering dan berubah warna menjadi coklat; calit-bercak bisa dilihat pada daun bagian atas, sekadar tepung-tepung yang berwarna oranye hanya dapat dilihat berusul bagian dasar; daun yang terserang akan ringgis, sehingga boleh menyebabkan pohon kopi gundul dan akhirnya mati.
Pengendalian: menanam diversifikasi kopi Arabika yang tahan, misalnya S 795, S 288, dan S 333; menjaga kondisi pohon mudah-mudahan tidak berbuah plus baplang; menggunakan fungisida Dithane M 45 dengan konsentrasi 0,2 % alias 2 cc per liter air dengan interval penyemprotan 2 pekan sekali; penyemprotan dilakukan pada mulanya mulainya hujan lebat dengan mencacat cara-cara penyemprotan; fungisida lain: Bubur Bordeaux (BB), Copper oxychloride 50, Copper oksida, Benomiel, Mankozeb, Benlate, Cuprovit OB 21, Difolatan 4 F, Dithane M-45 80 WP, dan Vitigran Blue.
Penyakit bercak daun coklat Penyebab: cendawan Cercospora coffeicola. Gejala: pada daun terwalak bercak-bercak bulat, bercelup coklat maupun coklat lanjut usia, pada bercak yang tua, terwalak warna putih atau kelabu, sebagai halnya ditaburi debu hitam; bercak tampak jelas pada permukaan bagian atas daun; umumnya berdiameter kurang berpunca 0,5 cm.
Kalau nur lembab, bercak dapat lebih besar; gempuran yang lautan dapat menyebabkan rontoknya patera; bidasan banyak terletak pada pesemaian; serangan puas biji kemaluan terwalak lega sebelah yang banyak mendapat cahaya. Pengendalian: mengurangi kelembaban dengan mandu mengurangi penyiraman; menyunting drainase dan mengurangi peneduh; memotong fragmen daun yang sakit dan membakar; menyemprot tanaman dengan koheren menunggangi fungisida, sebagai halnya : BB, Mankozen, Copper oxichloride, dll.
Kelainan hangus Penyebab: cendawan Root-dauw, yaitu kawul sekunder yang tumbuh, karena sisa insekta yang rasanya manis. Gejala: pada satah daun terdapat lapisan berwarna hitam; pada daun-daun itu umumnya banyak semutnya; lapisan hitam lega daun mengakibatkan suhu pada rataan daun jenjang, karena warna hitam dapat menyerap seksi, panas musim sangar boleh mempercepat layunya daun. Pengendalian: semua serangga disemprot dengan insektisida; saduran hitam dibersihkan.
- Penyakit pada Rente dan Buah
Penyakit anak uang tanda jasa (banyak menyerang kopi Arabika)Penyebab: penyakit ini disebabkan pengaruh iklim dan keadaan tanah, terutama pada area nan sangat lembab dan persil-tanah nan basah. Gejala: daun mahkota bunga warnanya hijau, tebal dan arah membusur ke dalam; pada benang sarinya enggak nampak jelas bagian tangkai bibit dan benang sari; rente lain boleh menjadi buah. Pengendalian: mengetanahkan tanaman kopi nan bertambah resistan terhadap penyakit ini; dominasi naungan; pemangkasan yang baik, terutama menghadapi musin hujan.
Keburukan anak uang/ranting muda Penyebab: gagat berbau busuk dari jenis Lygus dan Volumnus. Gejala: kuncup bunga berwarna hitam dan lain membuka; sejumlah ujung ranting hening, rang atau kerusakan itu disebut “Witches broom”. Pengendalian: Begitu juga point 1.
Kuncup bunga tidak berkembang Penyebab: tidak adanya hujan kiriman untuk panas berkembangnya kuncup anak uang. Pengendalian: tanaman diairi dengan cara leb atau curah; cara leb dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit-parit yang dibuat di kanan kiri pohon; cara curah/semprot dilakukan dengan menggunakan sprinkler, sehingga jatuhnya air menyerupai hujan; pengairan biasanya dilakukan sreg sore atau menjelang lilin batik perian, sehingga lega malam setakat pagi hari kebun menjadi lembab sebagaimana habis hujan angin.
Penyakit noda hitam lega buahPenyebab: Cendawan Cephaleuros coffea Gejala: permulaan keluih calit-noda hitam pada selerang biji kemaluan yang belum masak, calit-bercak melebar hingga seluruh kulit biji zakar mengering dan berwarna hitam, puas bercak tersebut kulur bulu-bulu lembut yang sreg ujungnya terwalak butiran-butiran spora berwarna biram.
Pengendalian: (1) bila buah di huma masih sangat muda dan panennya masih lama, maka pohon dapat disemprot dengan fungisida, selanjutnya buah-biji kemaluan yang terserang dipetik dan dibakar; (2) bila buah di ladang mutakadim cukup bertongkat sendok, maka biji zakar bukan boleh disemprot dengan fungisida, buah bertongkat sendok yang terserang, dipetik dan direbus lakukan terjamah secara kering.
Problem buah rontok Penyebab: huma terlalu lembab, gelap alias plus panas. Gejala: buah banyak yang rontok sebelum waktunya. Pengendalian: mengatur jumlah naungan setepat-tepatnya.
- Gulma
- Macam gulma yang kerap tumbuh: Alang-alang (Imperata cylindrica), teki (Cyperus rotundus), Cyanodon dactylon, Salvia sp. (beracun), Digitaria (beracun), belimbing-belimbingan (Oxalis spp.), dan Micania cordata.
- Akibat/kelainan-kelainan: daun menguning, tanaman kecil alias kurus, cabang-cabang palgiotrop senyap, buah berukuran kecil, produksi rendah, kehilangan pada tuarang, alias gejala kekurangan partikel hara lainnya.
- Pengendalian secara mekanis:
Lahan nan hijau dibuka dan tidak segera ditanami, harus ditanami tanaman penutup tanah.
Bila gulma alang-alang masih hanya tumbuh, semoga mempekerjakan herbisida scout 180/22 AC dengan dosis sesuai anjuran.
Bedengan pembibitan harus selalu dibersihkan dari gulma dengan melakukan penyiangan 3 minggu sekali. Penyiangan dilakukan dengan menunggangi tangan.
Pengendalian di daerah perakaran dilakukan dengan menyerahkan mulch (mulsa) atau penyiangan dengan menunggangi tangan.
Mulch ditumpuk di sekitar kunarpa/daerah perakaran setebal ±15 cm.
Pengendalian di luar daerah perakaran dilakukan dengan menanami tanaman penghabisan kapling.
Apabila gulma teguh ada, bisa disiangi dengan cangkul, atau disemprot dengan herbisida. - Pengendalian secara kimiawi (dengan menggunakan herbisida), adalah: a) Paraquat dicampur dengan Napropamide/Diuron/Terbumeton untuk memusnahkan gulma: Ageratum conizoides, Euphar biahirta, Erecktitas valeiranfolia. b) Dalapon dicampur dengan Terbumeton buat memberantas Axonopus compressus, Cynodon dactylon. c) Paraquat bikin memberantas Paspalum conjugatum. d) Dalapon disusul Paraquat bikin memberantas lalang (Imperata cylindrica).
Panen
Ciri dan Umur Pengetaman
- Umur pengetaman: Pohon tembusan Robusta pada umur 2,5 waktu. Tanaman kopi Arabika puas spirit 2,5-3 tahun. Di dataran rendah tanaman piagam lebih cepat berbuah.
Waktu pemanenan cak semau 3 tahap, yaitu:
- Pemetikan pendahuluan, yang dilakukan pada rembulan Februari/Maret bikin jengger buah yang terserang debu. Kopi yang terserang bercat kuning sebelum berumur 8 wulan.
- Petik sirah (Panen raya / Pemetikan besar-besaran), dimulai puas rembulan Mei/Juni untuk memetik buah yang sudah berwarna merah.
- Panen ini berlangsung selama 4-5 bulan dengan giliran pemetikan perkebunan 10-14 hari.
- Petik hijau (Petik Racutan), dilakukan apabila sisa buah di pohon tinggal ± 10%. Caranya degan memetik semua buah yang masih tertinggal, baik nan abang maupun nan bau kencur.
- Cara Panen
Buah dokumen dipetik satu per satu dengan menggunakan tangan.b) Pemetikan di pohon yang tinggi dibantu dengan tangga.
- Waktu Panen
Kopi Liberika dapat dipanen sepanjang waktu. Kopi Robusta dan Arabika yang ditanam di daerah kering berproduksi sreg perian tertentu.
- Prakiraan Produksi
Jumlah biji pelir tembusan yang dipetik pada pemanenan pertama umumnya minus. Kuantitas produksi akan meningkat semenjak tahun ke tahun dan mencapai puncaknya sesudah berumur 7-9 masa. Produksi biasanya pada umur 7-9 adalah 5-15 kuintal tindasan beras/ha/musim, terampai jenisnya. Kopi robusta rata-rata mencapai 9-15 kwintal/ha/musim, sedangkan Arabika 5-7 kwintal/ha/musim dan apabila dikelola secara intensif dapat hingga ke 20 kwintal/ha/tahun.
Pascapanen
PengumpulanKopi yang mutakadim dipetik dikumpulkan dan dipisahkan antara warna yang merah, yunior alias hitam. Selanjutnya dibawa ke gelanggang pengolahan.
Source: https://lahan.co.id/tanaman-kopi/
Posted by: holymayhem.com