Tanaman Hias Dari Pohon Besar Yang Dikerdilkan Disebut

Bonsai, Tanaman Katai Yang Mengagumkan

Pariaman, InfoPublik
– Salah satu tumbuhan hias yang minimum populer diantara sekian banyak keberagaman tanaman rias yakni spesies tanaman hias bonsai.

Bonsai adalah varietas tumbuhan atau pohon nan dikerdilkan di dalam botol dangkal dengan maksud untuk  mewujudkan miniatur berusul lembaga asli pohon samudra yang sudah tua di standard adil.

“Bonsai merupakan tanaman hias yang berukuran mungil dan punya skor seni nan tinggi, karena susuk dari bonsai itu sendiri unik, baik itu dalam proses pembuatan dan bentuknya”, tutur Eko kerumahtanggaan konsultasi dengan Tim Juru berita MCP Ii kabupaten Pariaman, Senin (10/8).

Menurut Eko (34) seorang pecinta bonsai, keindahan bonsai itu boleh dilihat semenjak dahan, ranting, daun dan akar tunjang pohonnya, dan juga pot yang digunakan sebagai media tanamnya.

Selain itu bonsai akan indah pun dilihat berbunga segi perawatannya, takdirnya perawatannya dilakukan dengan telaten maka bonsai yang telah terlatih tadi akan tampak semakin sani dan bernilai jual tinggi.

Eko ialah koteng pecinta dan  pabrikan tanaman hias bonsai yang merantau ke Pariaman. Detik ini Eko tinggal di Kampung Internal Kabupaten Padang Pariaman, dan berjualan serta membuat bonsai miliknya menumpang di salah  satu rumah bersantap yang suka-suka di rapat persaudaraan Talao Pauah Kota Pariaman.

“Saya belajar membentuk dan merawat bonsai ini ketika saya habis di Bali. Berawal berbunga kecintaan saya terhadap tanaman kerdil ini, nan saya rasa dapat mempersatukan jiwa ketika melihatnya. Apalagi bonsai yang kita lihat itu adalah terbit hasil karya kita sendiri dalam membentuknya,” ujar Eko.

Untuk ii kabupaten Pariaman sendiri, sudah ada seputar 10 orang pecinta bonsai, dan itu belum dibentuk dalam suatu kekerabatan.

Maunya saya dengan pecinta bonsai yang ada di Kota Pariaman, kita kepingin membuat semacam ivent tahunan bonsai yang akan menjadi salah satu icon juga dari daerah tingkat Pariaman, dengan apa macam jenis pokok kayu nan terserah disini nan bisa dibentuk menjadi bonsai.

Tapi kendalanya, disini kami belum punya tempat terbuka yang luas untuk bisa dijadikan sebagai palagan pembentukan dan memamerkan bonsai yang ada, agar bisa dilihat oleh masyarakat luas.

“Dengan adanya medan untuk pengembangan bonsai ini saya optimistis masyarakat akan mulai mencintai diversifikasi tanaman hias ini, dan serempak boleh mereka pelajari karena bonsai ini mempunyai nilai jual nan tinggi,” katanya.

Disini ia cak memindahtangankan bonsai mulai berpokok harga Rp300.000 sampai Rp1 juta. Dan Botol yang digunakan bikin alat angkut tanamnya dibuat sendiri yang meyerupai batu karang.

Sebagai pecinta bonsai sira ingin, pemerintah daerah tingkat pariaman mau memfasilitasi tempat yang agak luas bagi kami untuk menguburkan dan membentuk bonsai itu sendiri, dan kembali meresmikan peguyuban bonsai yang cak semau di Kota Pariaman.

“Dan sekali lagi saya ingin ada ivent tahunan bonsai yang digelar di daerah tingkat Pariaman ini, karena Pariaman merupakan daerah tujuan pariwisata,” katanya.

Semoga tujuan kami ini para pecinta bonsai bisa kaprikornus perhatian pemerintah daerah tingkat pariaman, dan pokok kayu hias bonsai supaya bisa dimasukan seumpama event tahunan dalam kalender wisata kota pariaman.

Dengan begitu kita dapat mengundang kekerabatan-kekerabatan lainnya kerjakan turut berkompetisi internal event tersebut. (Desi/toeb)