Tanaman Buah Yang Bisa Diokulasi
Tanaman 3
in
1 merupakan tanaman yang dapat berbuah lebih dari satu jenis buah-buahan hanya terbit satu tumbuhan. Kaidah untuk takhlik tanaman 3
in
1 yakni dengan melakukan okulasi. Okulasi adalah metode pengembangbiakan pokok kayu secara vegetatif dengan menempelkan netra tunas berusul suatu tumbuhan ke pohon lainnya, sehingga memungkinkan manusia lakukan menciptakan menjadikan tanaman 3
in
1. Okulasi boleh dilakukan lega pohon buah, pohon bunga, atau jenis pohon lainnya.
Pohon nan telah melintasi okulasi memiliki bilang faedah. Permulaan, hasil dari okulasi yang berhasil bisa menghasilkan pokok kayu berbuntut dengan tiga variasi biji zakar dari satu pohon, ataupun bertambah. Contohnya, pohon pauh diokulasi dengan tanaman durian dan rambutan rafiah. Okulasi pokok kayu hias bisa menghasilkan tanaman yang memiliki bunga dengan macam bertambah mulai sejak satu dalam satu tanaman. Contohnya, menggabungkan adenium, euphorbia, dan kembang sepatu. Kedua, tanaman hasil okulasi juga akan memiliki harga jual tinggi, seharga dua kali lipat berpokok tanaman galibnya, karena tingkat kesulitan okulasi yang tinggi serta keunikan dari pohon yang dihasilkan. Terakhir, pokok kayu yang dilakukan okulasi juga biasanya memiliki kapasitas yang kian hierarki daripada pohon nan diperbanyak dengan nilai.
Walaupun tumbuhan hasil okulasi memiliki banyak kekuatan, pokok kayu ini juga n kepunyaan kekurangan. Okulasi ialah teknik yang cukup rumit untuk dilakukan, sehingga dalam melakukannya diperlukan keahlian dan pengalaman dalam mengamalkan okulasi. Okulasi juga rentan mengalami kekecewaan ketika tunas yang disambungkan dengan tanaman penerima tidak cocok, sehingga tunas tidak tumbuh dan sunyi.
Teknik okulasi tidak bisa dilakukan plong semua keberagaman tanaman. Teknik okulasi hanya bisa dilakukan pada tanaman biji pelir, rente, dan diversifikasi pokok kayu tak yang memiliki kambium, seperti:
- Avokad
- Belimbing
- Jambu air
- Sitrus
- Mangga
- Jambu biji
- Duku
- Durian
- Menggusta
- Nangka
- Adenium
- Euphorbia
- Air indra penglihatan mempelai
- Hibiskus
- Soka
- Mawar
- Senduduk
- Seruni
- Tatarompetan
- Verbena
Okulasi yakni teknik yang cukup mudah, namun dalam pelaksanaannya cukup sulit dan tidak adv minim prospek pil nan dapat terjadi. Langkah untuk berbuat okulasi adalah sebagai berikut, berikut:
- Pemilihan pohon
Tanaman pemeroleh harus memiliki mayit yang kokoh dan akar yang kuat untuk memastikan tumbuhan akseptor tak akan roboh ketika semi sudah lalu tumbuh menjadi cabang dengan ukuran yang layak besar. Pohon yang akan menerima dan nan akan diambil tunasnya harus fit dan sudah berusia mudah-mudahan pokok kayu yang dihasilkan tidak mudah sakit dan pengupasan selerang tanaman dapat dilakukan dengan mudah.
- Waktu pelaksanaan okulasi
Okulasi dilaksanakan minimal baik ketika pohon sedang melakukan asimilasi. Okulasi juga sebaiknya dilakukan pada musim hujan.
- Perlakuan awal
Sebelum melakukan okulasi sebaiknya bagian yang akan dibuat carikan dibersihkan dengan kuas ataupun dengan tangan.
- Pembuatan sayatan untuk tempat berapit taruk
Sayatan dibuat dengan pisau nan ekstrem dan zakiah. Pisau yang tidak steril akan mengedepankan risiko kontaminasi, sehingga fermentasi tunas atau pokok kayu penerima makin mudah terjadi. Prinsip mensterilkan pisau yakni dengan menyangai pisau atau dengan mencelupkan pisau ke alkohol.
Pengambilan tunas dilakukan dengan sekali sayatan. Sayatan pada pohon penerima dibuat berbentuk ‘T’ secara vertikal, kemudian tarik ujung jangat pohon bagian kiri dan kanan lakukan membuat ganggang untuk menyelatkan taruk. Tunas yang sudah diambil kemudian disisipkan ke pohon akseptor. Terali kemudian ditutup dengan plastik bagi memastikan enggak ada peledak dan air yang celam-celum. Jaras sambungan tunas dan pohon penyambut dengan lestari. Letakkan tumbuhan di gelanggang teduh.
Tanaman nan baru semata-mata diokulasi umumnya rentan dijalari wereng dan ki aib, sehingga perlu pikiran idiosinkratis lakukan mencegah dan menyembuhkan hama dan penyakit yang mencaci tanaman. Jika mesti, plastik yang digunakan kerjakan menyalut sambungan tunas dan pohon pemeroleh disemprot dengan pestisida bahkan dahulu sebelum digunakan. Pemancaran Zat Pengatur Tanaman (ZPT) juga bisa dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan tunas.
Setelah 2-4 ahad, perhatikan recup yang berhimpit pada pohon penyambut. Jika recup berwarna cokelat atau hitam, maka okulasi telah gagal dan tunas lengang. Kalau semi tetap bercelup hijau dan merecup bertambah besar berasal sebelumnya, maka okulasi berhasil.
Dabir: Salsabila Fatimah Syarifudin | Editor: Exciyona Adistika
Source: https://digitani.ipb.ac.id/okulasi-langkah-membuat-tanaman-3-in-1/
Posted by: holymayhem.com