Tanaman Buah Merah Umur 3 Bulan
Kunyuk Perian Kira-tebak 14,200 tahun lalu – masa ini[1] |
|
---|---|
Canis lupus familiaris![]() |
|
|
|
Taksonomi | |
Kekaisaran | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Mammalia |
Ordo | Carnivora |
Famili | Canidae |
Genus | Canis |
Spesies | Canis lupus |
Subspesies |
Canis lupus familiaris![]() Linnaeus, 1758 |
Nomenklatur | |
Sinonim takson |
Canis familiaris (en) ![]() ![]() |
Protonim |
Canis familiaris![]() |
Distribusi | |
![]() |
Anjing lokal
atau
Kunyuk
(Canis lupus familiaris) adalah hewan hewan menyusui yang telah mengalami penjinakan dari anjing hutan sejak 15.000 tahun yang terlampau,[2]
bahkan kemungkinan mutakadim sejak 100.000 tahun nan tinggal beralaskan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA.[3]
Pengkajian lain mengungkap sejarah domestikasi anjing yang belum begitu lama.[4]
[5]
[6]
Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai varietas spesies. Warna bulu anjing boleh bineka, mulai dari putih sampai hitam, kembali ahmar, duli-abu (sering disebut “biru”), dan cokelat. Selain itu, cengkok memiliki berbagai jenis rambut. Rambut anjing boleh lurus ataupun berkeluk-keluk, dan bertekstur kasar hingga kecil-kecil seperti lawe wol.
Ilmu pengumuman nan mempelajari segala apa hal mengenai kunyuk dinamakan dengan
kinologi
(dari bahasa Yunani kuno
κυνός, baca
kynόs, “anjing” dan
λόγος, baca
lógos, “perkataan, akal”).
Garis lautan
Sumber akar-usul
Bukti baru mengungkap cigak pertama kelihatannya dijinakkan di Asia Timur, peluang di Tiongkok.[7]
Manusia pertama nan menginjakkan suku di Amerika Utara membawa serta ketek mulai sejak Asia. Penelitian genetika telah berhasil mengidentifikasi 14 ras kunyuk bersejarah, di antaranya adalah Chow Chow, Sharpei, Akita, Shiba dan Basenji yang merupakan ras kunyuk yang tertua. Teori nan mengatakan ketek berasal dari Asia mungkin bisa dipercaya karena sebagian besar dari 14 ras monyet bersejarah berasal bersumber China dan Jepang.[7]
Hubungan dengan manusia
Ketek merupakan hewan sosial setolok seperti halnya individu. Kedekatan contoh perilaku ketek dengan manusia menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, lalu bersama hamba allah, dan diajak bersosialiasi dengan sosok dan cengkok yang lain. Anjing memiliki posisi unik internal rangkaian antarspesies. Loyalitas dan pengabdian nan ditunjukkan kera sangat mirip dengan konsep anak adam tentang gegares dan persahabatan. Walaupun sudah ialah naluri alami anjing sebagai satwa kelompok, pemilik cigak sangat menghargai kesetiaan dan pengabdian beruk dan menganggapnya sebagai anggota keluarga sendiri. Anjing kesayangan bahkan camar diberi nama anak bini yang sama sama dengan nama pemiliknya. Sebaliknya, anjing menganggap cucu adam bak anggota kelompoknya. Kunyuk hanya sedikit membedakan kedudukan sang pemilik dengan rekan monyet yang masih satu kerubungan, dan bahkan sering lain membedakannya adakalanya. Terlebih terjadi, ketika kawanan penjahat menunduk, ketek kawanan tersebut nan sebelumnya menggonggongi para petugas masuk menyerah dengan ikut menggeletak telentang di samping majikannya refleks memperlihatkan perutnya, hal ini n domestik dunia anjing dianggap misal tanda menyerah, karena perutnya nan lunak tidak dilindungi, tetapi lebih lagi diperlihatkan.[8]
Terminologi
Istilah anjing mengacu pada anjing hutan hasil domestikasi
Canis lupus familiaris. Cigak pernah diklasifikasikan sebagai speseies yang berbeda berbunga serigala,
Canis familiaris, maka dari itu Linnaeus pada musim 1758. Pada waktu 1993, Lembaga Smithsonian dan Wasilah Ahli Binatang menyusui Amerika menetapkan cengkok ibarat subspesies serigala abu-abu
Canis lupus. Di Indonesia, ajak yang tahir Pulau Sumatra dan Jawa disebut ajak.
Intelek
Anjing dianggap mempunyai kecendekiaan yang sepan tinggi menurut penelitian ilmiah dan bukti-bukti lapangan. Tingkat intelek anjing bergantung pada ras dan sendirisendiri anjing secara individu. Anjing ras Border Collie terkenal dapat mematuhi dan menjalankan plural macam perintah. Anjing ras bukan mungkin tidak tertarik bagi menuruti perintah anak adam, hanya lebih suka menunjukkan kepintaran privat hal-hal tidak sebagaimana menggembalakan hewan ternak.
Asal usul anjing sebagai pertalian keluarga serigala yang roh pasuk membuat kunyuk jadi bertambah mudah dilatih dibandingkan hewan tak. Sebagai anggota kelompok, anjing mempunyai insting kerjakan tegar. Sebagian besar ketek memang cangap tidak perlu berurusan dengan tugas nan pelik-sulit, sehingga tidak cak semau kesempatan sparing hal-hal yang terik seperti kuak pintu sonder bantuan manusia. Anjing yang sudah lalu dilatih perumpamaan anjing penuntun untuk tuna netra boleh mengidentifikasi beragam varietas keadaan bahaya dan cara menghindar berpangkal keadaan tersebut.
Ciri bodi
Kunyuk Weimaraner, perlu membancang selera memangsa hewan yang diburu sebaiknya dapat diajak berburu maka dari itu insan.
Anjing ras sangat bervariasi n domestik dimensi, pengejawantahan dan tingkah laris dibandingkan dengan hewan peliharaan yang tidak. Sebagian besar anjing masih mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan mulai sejak serigala. Anjing adalah dabat pemakan dan sato pemakan kunarpa, memiliki gigi tajam dan rahang yang langgeng bakal menghakimi, menggigit, dan menyomplak-cabik rezeki. Ciri-ciri singularis dari moyang serigala masih bertahan pada anjing, meskipun penangkaran secara pilih-pilih telah berhasil mengubah bentuk badan bermacam ragam jenis cigak ras.
Monyet memiliki otot nan abadi, tulang pergelangan kaki yang bersatu, sistem kardiovaskuler yang membantu keluasan pikiran bodi serta kecepatan berlari, dan transmisi buat merajut dan mengoyak mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara teknis ketek bepergian berjingkat dengan ganggang tungkai.
Pandangan
Anjing dulunya disangka dikromatis, sehingga bisa disebut buta dandan menurut standar individu.[9]
[10]
Namun, penelitian lebih jauh justru menunjukkan anjing bisa mengawasi beberapa warna, walaupun tak seperti yang boleh dilihat manusia.
Bagi cengkok, rona merupakan sinyal subliminal nan ditangkap bakal mengkhususkan bagan dari objek yang saling tumpang-tindih, dan bukan warna puas benda yang bisa serempak dibedakan anjing. Menurut penelitian, cengkok bisa melihat berbagai nuansa rona kuning, ungu atau violet, ultra violet.
Suryakanta mata anjing bertambah datar dibandingkan dengan kanta mata bani adam, sehingga kera sedikit bisa menyibuk secara detail dibandingkan basyar. Sebaliknya, netra anjing kian sensitif terhadap binar dan gerakan dibandingkan mata manusia. Bilang beruk ras, memiliki permukaan rukyah hingga 270°. Umpama perimbangan, basyar sahaja memiliki bidang penglihatan 180°. Bidang pandangan anjing ras dengan komandan pepat dan kedua mata di depan sesungguhnya dekat begitu juga hamba allah, hanya sekeliling 180°.[9]
[10]
Hangit pendengaran
Anjing dapat mendengar suara frekuensi invalid 16 Hz hingga 70 KHz., Jumlah lebar frekuensi ini termuat patut bagus, belaka masih kalah dari pendengaran meong.[10]
Selain itu, anjing bisa menggerak-gerakkan daun telinga agar cepat bisa menentukan lokasi sumber suara yang sepatutnya ada. Lebih dari 18 urat pada daun telinga memungkinkan anjing melencengkan, memutar, merebahkan, atau menegakkan daun telinga. Cigak mampu menentukan sumber suara miring lebih cepat semenjak manusia, serentak boleh mendengar suara yang sumbernya empat mana tahu lebih lanjut yang boleh didengar manusia. Anjing dengan daun telinga berbentuk alami (merembas seperti daun alat pendengar jakal) biasanya mempunyai pendengaran yang kian baik daripada anjing berdaun alat pendengar jebluk seperti terdapat pada banyak spesies hasil domestikasi.
Indra penciuman
Anjing punya hampir 220 juta hotel prodeo penciuman yang sensitif terhadap bau. Luasnya nyana-kira selebar sapu tangan, sangat luas bila dibandingkan sel penciuman yang dimiliki manusia. Sebagai pembanding, anak adam sekadar memiliki 5 juta kamp penciuman yang menempati luas selebar prangko. Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan moga lahir anak kunyuk dengan hidung penciuman nan lebih bagus. Mekanisme penumpukan informasi di otak anjing berdasarkan zarah-partikel bau yang berdampak diendus belum diketahui secara jelas. Menurut hasil penelitian, monyet boleh membedakan dua jenis bau: molekul bau di mega yang hambur berasal turunan atau benda, dan elemen bau di tanah yang masih bisa dideteksi selepas bilang lama. Karakteristik dua jenis partikel bau kelihatannya memadai berbeda. Partikel bau yang ada di mega mudah hilang, tetapi boleh jadi begitu jelas dan tidak bercampur bau-bauan nan lain, sedangkan partikel bau di tanah relatif lebih permanen. Anjing pelacak harus dilatih secara berulang-ulang dan berhemat, karena bau nan tertuju di kapling mudah tercemar dengan bau-bauan yang tak.
Pelatih anjing pelacak sudah lalu mengerti bahwa kunyuk tidak siapa diajar bikin melacak bau-bauan di atas kemampuan alaminya yang dimiliki sejak lahir. Cengkok hanya dapat dimotivasi selengkapnya dan diajar mudah-mudahan bisa bertafakur puas jejak bau yang utama. Anjing pencari yang terlatih harus dapat mengabaikan berbagai jejak bau nan lain. Anjing nan tidak terlatih kebanyakan gemar sekali mengendus berbagai rupa tipe bau selain jejak bau yang diperintahkan. Sewaktu melakukan karier yang meletihkan bikin kera pelacak (misalnya mencari barang selundupan di atas kapal), kera harus dimotivasi hendaknya ingin kerja keras internal jangka waktu yang lama.
Karena anjing mempunyai hidung penciuman yang sangat kuat, anjing dapat menjadi alternatif penapis tumor. Cak semau anjing nan bisa membedakan pasien dengan kanker tiroid dan tidak melalui air seni pasien dengan tingkat presisi hingga 88 persen. Namun hal ini tak dapat menggantikan biopsi lakukan penegakan diagnosis dengan tingkat akurasi 100 persen, dan menggunakan beruk juga tidak praktis.[11]
[12]
Rahim
Sebagian pakar hewan sekarang sedang memperdebatkan anjing ternak tergolong binatang omnivora atau karnivora berdasarkan ki gua garba yang dimakan. Klasifikasi ke dalam ordo karnivora tidak berfaedah ketek harus makan daging melulu. Lain setimpal halnya dengan batih kucing yang tergolong karnivora polos dengan usus mungil nan bertambah sumir, anjing tidak bergantung pada protein daging tertentu atau peranakan hierarki protein lakukan memenuhi kebutuhan makan yang minimum dasar. Anjing boleh mengarifi dengan baik bermacam ragam macam makanan, tercantum di antaranya sayur-sayuran dan serealia nan bisa dikonsumsi kunyuk intern porsi nan besar. Bersemi-tumbuhan dimakan monyet liar untuk memenuhi kebutuhan asam amino. Selain itu, koyok juga memakan isi kas dapur dan usus berisi bertunas-pokok kayu yang sedang dicerna hewan herbivora yang menjadi mangsanya.
Anjing ternak boleh bertahan vitalitas segak hanya dengan pakan vegetarian yang diramu dengan baik, khususnya nan mengandung buah dada dan telur. Tetapi beberapa sumur terlebih meragukan hal ini, anjing vegetarian dikuatirkan bisa mengalami pembesaran urat jantung kardiomiopati terdilat akibat kehabisan cemberut amino L-karnitin.[13]
Walaupun demikian, anjing boleh setia segak kalau diberi gizi yang seimbang karena L-karnitin secara alami dikandung berbagai macam kedelai-pasaran, ponten-bijian, sayur-sayuran, biji kemaluan-buahan, dan serealia tanpa kupas selerang. Di duaja bebas, anjing boleh berdeging hidup dengan makanan vegetarian kalau hewan buruan sedang enggak suka-suka. Tetapi berdasarkan penelitian ilmiah dan pengalaman serempak perlombaan Iditarod yang mengharuskan anjing tarik urat berhari-hari internal keadaan umbul-umbul yang ganas, anjing harus mendapat habuan makanan tinggi protein (kadar 40%) termasuk daging bagi mencegah kerusakan jaringan otot. Penelitian serupa juga berlaku untuk hewan mamalia yang lain. Zat putih telur dalam prosentase tinggi dikonsumsi anjing liar kalau hewan buruan sedang melimpah. Rahmat peranakan dengan protein nan lebih tinggi terbit tingkat prosentase yang dibutuhkan kali enggak ada tambahan manfaatnya bagi anjing.
Anjing bosor makan keranjingan makan suket yang dapat menetralisir asam lambung dan mewujudkan monyet muntah. Anjing dapat mengeluarkan zat yang lain diinginkan pecah perut dengan cara memuntahkannya. Kemampuan ini berasal dari kebiasaan bersantap yang dimiliki hewan yang berburu secara berkawanan. Makanan harus ditelan secepat mungkin biar bisa makan sebanyak-banyaknya sebelum dihabiskan anggota kawanan yang lain. Pasca- bersantap, anjing sering memuntahkan kembali tulang-tulang nan enggak bisa dicerna, bulu hewan nan dimangsa, dan sebagainya.
Kas dapur berbahaya
Sebagian makanan yang lumrah dinikmati manusia boleh berakibat fatal bagi anjing, termasuk di antaranya coklat (keracunan teobromina), kucai bombay (bawang abang), buah anggur, anggur kering,[14]
sejumlah jenis permen karet, pemanis tiruan tertentu,[15]
dan kacang makadamia. Sekarang berhasil diketahui bahwa kakao adalah zat berbahaya bagi anjing, sementara itu coklat kudus mungkin lain berbahaya.
Biji zakar anggur dan kismis baru diketahui berbahaya bagi beruk sejak tahun 2000 dan pemilik cengkok belum semuanya tahu tentang hal ini. Sebab pasti anggur dan anggur kering berbahaya bagi anjing belum diketahui setakat sekarang. Tetapi seorang dokter hewan[16]
berpendapat sistem imunitas anjing menjadi aktif dan mencaci sel-sel tubuh seorang akibat dipicu virus yang mencacat tanaman anggur.[17]
Situasi ini disebut autoimun akut puas anjing dan setimpal fatalnya dengan radang selaput rongga perut rembet pada kucing. Apapun alasannya, anjing sewaktu-waktu bukan boleh diberi bersantap anggur, berbagai jenis zabib dan produknya seperti biskuit sultana.
Tulang yang sudah direbus sejajar sekali bukan bisa diberikan kepada monyet, apalagi tulang ayam aduan. Pemanasan mengubah resan kimia dan sifat awak tulang yang bertelur tulang tidak bisa dikunyah anjing dengan betul. Lemak tulang dari menjadi episode-bagian nan tajam dan membahayakan pencernaan anjing.
Obat-obatan anak adam sama sekali tak boleh diberikan plong anjing bagaikan pengganti peminta nan diresepkan untuk cengkok. Obat-obatan individu suka-suka yang sangat beracun lakukan anjing, khususnya pelelang penghilang rasa linu mengandung parasetamol atau asetaminofen (peminta radang selaput lendir). Minuman beralkohol lagi mempunyai tingkat bahaya nan proporsional terhadap beruk dan khalayak.
Ketek sering menganggap sejumlah keberagaman venom menggandeng untuk dicoba, sehingga harus dijauhkan terbit cairan antibeku (antifreeze), racun keong, racun serangga, dan belerang bang. Ketek paling pelalah tertipu cairan antidingin yang rasanya manis dan legit bagi anjing. Bisa tetapi sewaktu tidur-tergeletak, beruk tidur di atas tuangan atau tempat tumpahan cairan antidingin dari mobil, terkena bulu dan dijilat-jilat. Pemilik cengkok di negara yang bukan mengenal musim campah pasti bukan perlu kuatir anjingnya kemabukan cairan antibeku.
Tumbuhan rias nan beracun bila dimakan anjing di antaranya birah solek (caladium), sri rezeki, dan
Philodendron
nan semuanya dapat menyebabkan iritasi kerongkongan. Hop yang digunakan bagaikan perasa pada bir suntuk berbahaya dan bisa menyebabkan demam tataran (hipertermia malignan).[18]
Amarilis, anakan bakung, Hedera helix, Iris, dan pongkol tuli dapat menyebabkan iritasi makanan yang kerap berlanjut pada stagnasi sistem saraf sentral hingga koma dan kematian. Ketek dapat senyap jika tidak sengaja terkenai tanaman Digitalis, Convallaria, Bunga mentega, serta tanaman rias genus Consolida dan Delphinium karena sistem kardiovaskuler menjadi terganggu. Berbagai varietas tumbuhan solek berbunga genus Taxus juga lain kurang berbahaya karena memengaruhi sistem saraf anjing. Pemilik anjing yang mendapati beruk peliharaannya memakan salah satu dari tanaman tersebut di atas harus segera membawa anjingnya ke dokter hewan.
Cairan pembersih rumah tangga juga berbahaya bagi beruk, amonia, cairan pemutih baju, kreolin, sabun, deterjen, kamper dan korek api. Kosmetik seperti deodoran, pewarna rambut, cat kuku dan aseton dan sunblock pun harus dijauhkan berpokok beruk.
Tipe-varietas anjing
Anjing ada banyak jenisnya. Misalnya doberman, welsh corgi, pudel, bulldog, pomeranian dan lain-lain. Beruk yang farik diversifikasi mempunyai perbedaan, antara lain: makanan, ukuran, sifat, kaidah perawatan, dan lain-lain. Dalam beberapa daerah, anak anjing kecil yg jahat disebut athour.
Kesehatan
Beruk rentan terhadap berbagai penyakit. Bilang komplikasi di antara juga merupakan problem pada manusia, tetapi sebagian lainnya merupakan kelainan tersendiri anjing. Seperti halnya mamalia, anjing pun rentan terhadap kepayahan akibat cuaca panas, udara kelembaban tinggi, alias persilihan suhu nan drastis.[19]
Penyakit
Penyakit menular yang mudah mengkritik cigak di antaranya penyakit rabies, parvovirus, dan distemper. Penyakit buah tangan sreg kera yang diturunkan secara genetik di antaranya penyakit HD (komplikasi formasi sendisendi pangkal paha), masalah siasat dengkul (luksasi patelar), setakat epilepsi dan masalah katup kerongkongan bakat paru (stenosis pulmoner). Cengkok boleh menderita hampir semua komplikasi yang bisa diderita anak adam, mulai dari hipotiroidisme, kanker, gempa bumi gigi, hingga penyakit jantung.
Hewan pasilan
Fauna parasit yang besar perut menghakimi penggalan fisik kunyuk eksterior adalah berbagai variasi kutu, tungau dan caplak. Sedangkan binatang parasit yang atma di dalam perut anjing adalah cacing kerokot, cacing cambuk, cacing kait, dan cacing tambang.
Komplikasi fisik
Sebagian anjing ras rentan terhadap penyakit bawaan, seperti kelainan formasi buku-buku pangkal paha (penyakit HD), kelainan sendi lutut (patellar luxation), kelainan celah langit-langit congor, kebutaan, alias ketulian. Cigak juga bisa terkena komplikasi yang buruk perut diderita sosok, termasuk diabetes, pitam babi, kanker, dan artritis. Anjing ras berdada bogok sering mempunyai komplikasi kelebihan gas di nafkah (gastric torsion).
Mortalitas
Periode nasib cengkok adv amat bermacam ragam bergantung pada trah anjing tersebut. Sekadar hidup lazimnya, ketika sepenggal berasal individu populasi kunyuk mati dan separuh lagi masih hidup, berkisar antara 10 periode setakat 13 tahun.[20]
[21]
[22]
[23]
Meskipun demikian, kemungkinan masih ada individu nan berumur panjang melebihi usia kebanyakan trah cengkok tersebut.
Dogue de Bordeaux yakni trah anjing dengan masa semangat terpendek (di antara trah-trah yang telah diteliti lewat survei jajak pendapat dengan ukuran spesimen yang pantas). Usia rata-ratanya hanya 5,2 tahun. Sejumlah trah, termasuk Miniature Bull Terriers, Bloodhound, dan Irish Wolfhound juga usianya lain terlalu panjang, usia rata-ratanya antara 6 hingga 7 tahun.[23]
Trah anjing nan berusia panjang, di antaranya Toy Poodles, Japanese Spitz, Border Terrier, dan Tibetan Spaniel yang punya usia biasanya 14 setakat 15 tahun.[23]
Usia kebanyakan cengkok trah senyawa (anjing bastar/anjing kampung) dengan ukuran tubuh rata-rata yaitu setahun ataupun beberapa tahun bertambah panjang umurnya dibandingkan galibnya hayat anjing trah murni.[21]
[22]
[23]
[24]
Anjing yang dilaporkan paling kecil panjang hidup adalah sang “Bluey” nan mati puas masa 1939. Pemiliknya mengklaim Bluey berumur 29,5 tahun kapan kematiannya, sekadar rekor Bluey tidak dapat diverifikasi.[25]
Pada 5 Desember 2011, Guinness Book of World Records mencatat Pusuke, seekor Shiba Inu nan kehidupan di Jepang, sebagai kunyuk tertua di manjapada, mati lega usia 26 tahun 9 bulan.[26]
Tingkah laku
Anjing adalah hewan sosial, tetapi fiil dan tingkah laku anjing bisa berbeda-tikai bergantung pada sendirisendiri ras. Selain itu, khuluk dan tingkah laris kera bergantung pada perlakuan yang masin lidah dari pemilik anjing dan orang-orang nan berkomunikasi dengan sang anjing. Monyet yang menerima kekerasan berusul pemilik alias dengan sengaja dibuat kelaparan bisa menjadi kera cepat marah dan berbahaya. Pemilik yang gagal mematangkan kera boleh menyebabkan tingkah laris anjing menjadi bukan normal.
[butuh rujukan]
Tidak sukar, anjing yang kurang perhatian dari pemilik dan minus pendidikan menjadi doyan mengigit hamba allah maupun mencacat binatang-satwa lain.
Leluhur cigak dan sejarah domestikasi
Penelitian sistematika molekuler menunjukkan kunyuk (Canis lupus familiaris) merupakan keturunan dari satu maupun lebih populasi jakal liar (Canis lupus). Sebagaimana dapat dilihat dari tata nama (tata nama) untuk anjing, leluhur anjing yaitu ajak. Kunyuk kembali bisa kawin silang dengan serigala.
Koneksi antara manusia dan beruk n kepunyaan sejarah yang tingkatan. Fosil serigala ditemukan bersama fosil famili Hominidae yang berasal bermula 400.000 musim nan tinggal. Penggabungan bukti genetika dan arkelogis menunjukkan anjing sudah didomestikasi sejak akhir zaman Paleolitik Atas nan merupakan perubahan antara zaman Pleistosen dan Holosen, antara 17.000 hingga 14.000 periode yang lalu. Kendatipun demikian, penelitian morfologi fosil tulang dan amatan genetika cigak zaman historis, cigak zaman sekarang, dan serigala belum bisa memastikan asal mula penjinakan anjing. Semua ketek kemungkinan berasal doang dari satu kelompok serigala yang mengalami domestikasi. Tetapi ada kemungkinan anjing didomestikasi terpisah-pisah di lebih pecah suatu lokasi. Pada beberapa kesempatan, anjing hasil domestikasi mungkin juga perkariban dengan kawanan serigala liar setempat.
Fosil anjing tertua adalah dua sumsum kranium berpangkal Rusia dan rahang bawah dari Jerman asal 13.000 hingga 17.000 periode yang lalu. Peluang besar pitarah fosil anjing tertua adalah anjing hutan segara kawasan Holarktik paksina
Canis lupus lupus. Fosil anjing yang kian kerdil berpokok korok-lubang peninggalan kebudayaan Natufia sumber akar zaman Mesolitik. Fosil diperkirakan mulai sejak dari 12.000 tahun yang tinggal dan merupakan zuriat serigala Asia barat daya
Canis lupus arabs
nan bermatra tubuh sedang. Semenjak lukisan dinding gorong-gorong dan tinja-hajat tulang asal 14.000 tahun yang lalu, anjing sudah menyebar berasal Afrika Utara sampai Eurasia dan Amerika Lor. Sosok zaman historis di Eropa sudah menghargai anjing misal sahabat suci. Di Svaerdborg, Denmark terwalak taman bahagia beruk yang bersebelahan dengan peristirahatan terakhir orang dari zaman Mesolitik.
Analisis DNA nan dilakukan sepanjang ini menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Vilà, Savolainen, dan rekan (1997) merangkum bahwa anjing merupakan percabangan terbit serigala yang terjadi selingkung 75.000 sampai 135.000 musim yang lalu. Analisis lanjut nan dilakukan Savolainen et al. (2002) menunjukkan “semua populasi anjing berasal dari sumber gen (gene pool) khusus” bersama-seperti mana ajak. Percabangan terjadi di Asia Timur sekeliling 40.000 sampai 15.000 tahun yang lalu. Verginelli et al. (2005) justru mengusulkan moga saat terjadinya percabangan beruk dari serigala terbiasa dikaji pula. Alasannya, semangat geologis berbunga fosil yang lebih taruna sering ditaksir terlalu tinggi menurut pengukuran jam molekuler nan adv minim akurat. Bagaikan kronologi tengah yang setuju dengan bukti-bukti arkeologis, percabangan anjing dan serigala kemungkinan lautan terjadi sekitar 15.000 tahun yang lalu.
Verginelli meneliti bukti-bukti DNA mulai sejak 5 sisa purba prasejarah Canidae yang menurut metode pengukuran karbonium berbunga semenjak 15.000 sampai 3.000 hari yang lalu, 341 ekor serigala berpangkal beberapa populasi di seluruh dunia, dan 547 anjing ras murni. Hasil pendalaman menunjukkan leluhur kera berasal berpangkal beraneka rupa kawanan nan terpisah, dan alias
interbreed
(saling kawin) dengan anjing purba dan serigala di berbagai tempat yang tersebar di seluruh manjapada. Sejarah beruk yang lebih mendetail belum selesai diteliti, dan setakat tersedianya bukti-bukti yang bisa dipercaya, sejarah nenek moyang ajak berikut ini cuma bersifat prediksi belaka.
Nenek moyang anjing hutan
Walaupun semua serigala termasuk dalam spesies Canis lupus, di seluruh dunia terdapat (ataupun ikatan suka-suka) berbagai subspesies anjing hutan yang berbeda penampilan, ciri raga, dan struktur sosial. Anjing hutan Jepang nan sudah punah dan Canis lupus lycaon sumber akar Amerika Lor memiliki corak bulu, teknik berburu, dan struktur sosial yang berbeda.
Dibandingkan dengan subspesies serigala yang tidak, Serigala India diperkirakan banyak berperan menghasilkan berbagai varietas cengkok. Sekaligus nini moyang berbagai jenis cigak liar yang waktu ini bisa ditemukan di berbagai rupa palagan dunia sebagai halnya dingo dan cengkok paria. Serigala India pun mungkin perhubungan dengan keturunan Serigala Eropa dan menghasilkan anjing ras Mastiff. Lebih jauh dari Mastiff berkembang menjadi berbagai jenis cigak ras seperti Pug, Saint Bernard, dan Bloodhound. Tibetan Mastiff juga yaitu keturunan Mastiff yang minimal kuno.
Ajak Eropa bermain dalam menghasilkan ketek ras Spitz, sebagian besar terrier, dan berbagai macam beruk gembala yang ada masa ini. Serigala China prospek raksasa merupakan leluhur monyet Peking dan toy Spaniel. Saja mungkin sekadar nasab serigala China dan serigala Eropa saling kawin sepanjang berkurun-kurun nan lewat dan menghasilkan berbagai spesies anjing mini bawah Asia.
Jakal variasi
Canis lupus lycaon
merupakan kakek moyang langsung untuk sebagian segara (ataupun semua) beruk penarik kereta salju (sled dog) yang hidup di Amerika Utara. Interbreeding antara anjing yang hidup di kawasan Arktik dengan ajak masih berlangsung. Keturunan yang dihasilkan sangat disukai manusia, karena memiliki ciri awak mirip serigala yang mampu bertahan di alam padanan nan ganas. Alat pencernaan anjing-serigala juga gelojoh tak disengaja, karena kebetulan anjing dan serigala roh di lingkungan yang sama.
Karakteristik fenotipe yang mengecualikan serigala dengan anjing hampir tidak terserah. Jakal biasanya punya “bulu ekor nan mengembang” dan daun telinga nan tegak. Sebagian besar beruk sahaja n kepunyaan riuk satu dari kedua ciri khas jakal, walaupun terserah pun anjing ras yang memiliki keduanya.
Proses domestikasi
Penelitian yang dilakukan intiha-akhir ini menunjukkan penjinakan hewan atau ciri-ciri domestikasi sreg hewan bisa berlanjut n domestik perian yang bertambah ringkas[27]
dari waktu yang pernah diperkirakan dulu. Domestikasi anjing geladak dapat berlantas dalam satu atau dua generasi hamba allah bila dilakukan pembiakan selektif nan disengaja. Penjinakan monyet awalnya didorong motif ganti menguntungkan oleh kedua belah pihak. Cengkok liar nan memungut sisa-geladir makanan di sekeliling permukiman hamba allah berkat lebih banyak makanan dibandingkan rekan-rekan satu kawanan nan masih liar dan takut pada sosok. Koyok nan kebetulan menuduh makhluk purba ataupun momongan-anaknya kemungkinan diusir atau dibunuh, padahal anjing liar yang bersahabat dengan manusia selamat. Cucu adam purba memanfaatkan cigak bagi melasikan fauna palsu pengganggu manusia. Indra anjing yang drastis menjadikan anjing bertugas sebagai penjaga khalayak dari kedatangan dabat pemangsa yang pelahap mengincar.
Daging cigak
Selain sebagai fauna peliharaan, anjing masih diternakkan dan disembelih bagaikan sumber protein di beberapa tempat di dunia. Di negara-negara nan menyayangi anjing seumpama satwa piaraan, memakan daging kunyuk merupakan tindakan tabu dan menyaingi kebiasaan.
Masyarakat di sejumlah kawasan Indonesia menyantap daging cigak sebagai sumber protein, baik secara seri-terangan alias sengap-sengap. Dalam makanan Manado, daging anjing dikenal laksana “RW” (kependekan dari “rintek wuuk” yang dalam bahasa Tombulu berarti bulu halus).[28]
Masakan Batak juga mengenal masakan daging kunyuk, walaupun daging anjing nan berkode “B1” (abreviasi dari “biang” yang dalam bahasa Batak penting anjing) bukanlah perut yang paling populer n domestik kuliner Tapanuli dan sekitarnya.[29]
Di Solo, Sate Jamu ataupun Sengsu yaitu sebutan bakal sate dan tongseng daging anjing.[30]
Anjing tersohor
Persahabatan manusia dan anjing yang sudah lalu berlanjut lama menjadikan banyak sekali anjing naik daun karena kesetiaan terhadap manusia atau kebetulan dipelihara orang terkenal yang dibenci banyak orang. Di kerumahtanggaan budaya populer, berbagai induk bala monyet menjadi terkenal karena perannya dalam novel, serial televisi, film, dan permainan video.
Trah anjing
Anjing Maltese bermain-main dengan timbunan daun perian ringgis.
Di seluruh dunia terwalak lebih bersumber 800 spesies anjing ras (anjing trah) yang diakui oleh klub kennel di berbagai negara. Istilah “anjing trah steril” sebenarnya hanya berlaku untuk beberapa generasi tertentu anjing, soalnya semua anjing ras berasal berasal anjing senyawa.
Sebagian kecil tipe cengkok ras yang penting ialah hasil evolusi lebih dari 10.000 musim yang suntuk dan sama tuanya dengan rekaman domestikasi anjing. Belaka sebagian samudra cengkok ras bahkan merupakan produk dari pemilihan artifisial yang disengaja. Berbagai anjing ras yang dihasilkan seleksi buatan mendalam memiliki ciri-ciri individual nan cuma idiosinkratis bagi ras tersebut. Akibatnya, dua ekor cengkok semenjak ras yang berbeda dapat tertumbuk pandangan sangat berbeda, lamun keduanya merupakan hewan yang sekufu. Walaupun sama-sama cigak dan penampilannya terlihat sangat berbeda, anjing masih bisa mengenali rekan sesama monyet di antara hewan-satwa tak.
Definisi ketek ras (anjing trah) terlampau mengundang kontroversi. Bergantung sreg total populasi pendiri, pengembangbiakan dengan menggunakan gene pool tertutup yang mengakibatkan terjadinya perkawinan sesaudara atau efek pembangun. Pembiak anjing (kennel) sudah semakin sadar akan pentingnya populasi gen dan mempertahankan keanekaragaman dalam gene pool. Sensor kesehatan dan tes DNA yang dilakukan pembiak monyet dapat menghindarkan terlahirnya anak-anak anjing dengan ki kesulitan kesehatan dan tingkah laku yang serius.
Sebagian organisasi anjing ras sudah mematok patokan kerjakan suatu ras (trah) secara kian longgar. Seekor anjing sudah boleh dimasukkan bak anggota ras bila memiliki 75% dari karakteristik yang harus ada pada ras tersebut. Pertimbangan yang separas tentang barometer anjing ras juga diberlakukan dalam pameran kera. Ketek ras ikhlas nan menjuarai pameran anjing juga sama sekali tidak luput semenjak alai-belai genetik akibat efek pendiri dan perkawinan antarkerabat[31]
Walaupun demikian, masalah ini tidak hanya invalid puas anjing ras bersih doang dan bisa juga berlaku pada populasi kera campuran.[32]
Keuntungan memelihara beruk ras adalah tingkah laris dan bentuk tubuh yang bisa diduga dengan lebih akurat. Anjing Labrador Retriever biasanya demen berlaku air, sedangkan Beagle pastinya sangat tertarik dengan plural bau-bauan. Sebaliknya, bentuk fisik dan tingkah laku anjing campuran rumit diduga dan sesekali sangat unik.
Di bulan Februari 2004, Canine Studies Institute di Aurora, Ohio mengelompokkan anjing menjadi 10 kategori.
Anjing fusi alias anjing
mongrel
ialah beruk yang tidak tergolong ke dalam ras tertentu, dan ialah campuran bermula 2 ras ataupun lebih n domestik berbagai persentase. Anjing campuran (anjing kampung), atau anjing tanpa asal usul ras asli
sama sekali
tidak makin bagus maupun lebih jelek dibandingkan anjing ras bagi digunakan sebagai sahabat, dabat peliharaan, anjing pelaku, atau bertanding n domestik olahraga anjing. Beruk campuran malah kadang-kadang sengaja dibuat, misalnya anjing Cockapoo yang yakni campuran Cocker Spaniel dengan Pudel mini. Persilangan yang disengaja sejenis ini diharapkan menghasilkan anak anjing yang lebih pembesar sebagai akibat dari heterosis. Selain itu, anak kunyuk bisa memiliki ciri-ciri lain yang diinginkan, hanya kehilangan satu atau lebih ciri-ciri yang dimiliki orantuanya, seperti temperamen atau corak rambut. Walaupun demikian, persilangan tanpa pemeriksaan ulang genetika kadang-kadang bisa menurunkan fasad genetika yang dimiliki kedua orang renta. Perkawinan silang nan disengaja antara dua atau makin anjing ras juga bisa menghasilkan kera ras mentah.
Neoteni dalam evolusi berbagai anjing ras
Evolusi yang cepat berasal serigala menjadi anjing merupakan acuan neoteni atau pedomorfosis. Seperti mana spesies lainnya, anak serigala kian bertabiat sosial dan kurang dominan dibandingkan jakal dewasa. Baik secara sengaja mapun tidak, sifat anak serigala yang disenangi manusia lebih menumpu berakibat pada sifat kekanak-kanakan yang terus terbawa sampai menjadi jakal dewasa. Seleksi pedomorfosis secara alami juga bertelur lega bertahannya ciri badan ajak mulai dewasa. Dibandingkan dengan anjing hutan, sebagian segara anjing ras dewasa tetap mempertahankan ciri fisik momongan-anak, sebagaimana bulu yang lembut, tubuh montok, kepala dan mata yang besar, daun telinga yang merosot dan bukan tegak, serta berbagai karakteristik lain yang dimiliki mamalia muda. Semuanya demi mendapatkan semacam perlindungan dan pengasuhan dari mamalia dewasa, tertulis manusia dengan alasan “komikal” alias “menjengkelkan”.
Masih terdapat banyak lagi acuan neoteni puas anjing, masing-masing ras mendapat perlakuan neoteni yang berbeda-beda bergantung pada sifat-rasam anjing yang diingini.[33]
- Cengkok gembala penjaga binatang piaraan menunjukkan sifat-sifat monyet pemburu, sekadar secara terkendali. Anggota kelompok ini seperti Border Collie, Malinois Belgia dan beruk gembala Jerman menunggangi taktik pemburu terhadap hewan buruan untuk menakut-nakuti agar kawanan ternak bisa dikendalikan. Dorongan hati alami buat gorok dabat buruan ditekan melintasi latihan. Cigak ras lain yang terdaftar ke privat kelompok ini, sebagai halnya Welsh Corgi, cengkok Kanaan, dan Australian Cattle dolan bertambah kasar sewaktu menggembalakan ternak. Sekaligus memanfaatkan tulang beragangan fisik yang lebih mungil lakukan mengelak dari dabat yang melawan.
- Anjing pemburu (gun dog
atau
bird dog) merupakan jodoh basyar sambil mencari. Anjing ras pointer (penunjuk lokasi buruan), setter (pelacak hewan buruan), spaniel dan retriever (pengutip buruan) mengalami pedomorfosis tingkat medium. Ikut mencari bersama “kawanan”, tetapi saja main-main sebagai “pemburu” yunior yang tidak masuk renggut interior penyerangan yang sesungguhnya. Anjing jenis ini menemukan sato sasaran nan potensial dan membuatnya bukan bisa melarikan diri, sekadar hadang diri dan tidak menyerang buruan. Kesempatan mengkritik sampai-sampai diberikan kepada pemangsa yang lebih dewasa. Hasilnya adalah anjing ras dengan tingkah laku “penanda” lokasi binatang buruan. Sama halnya dengan tingkah laku anjing “pemungut” yang tidak mendebah sendiri dabat buruannya. Mereka sahaja bertugas memungut dabat buruan yang sudah lalu senyap maupun terluka dan membawanya bikin rekan-rekan sesama “kawanan”. Ciri fisik anjing pemburu lebih dekat dengan beruk dewasa dibandingkan dengan anjing penggembala, tetapi biasanya tak memiliki daun alat pendengar yang berdiri. - Anjing pelacak (Scenthound)konstan memiliki dimensi jasad menengah dan pola tingkah larap membuntuti incaran dengan cara menirukan jejak baunya. Cigak yang termasuk ke internal gerombolan ini tunak menghambat diri lakukan tidak menyerang incaran sendirian, dan teristiadat memanggil didikan kawanan (intern kejadian ini, manusia) untuk mengatasi tugasnya. Beagle, Bloodhound, Basset Hound, Coonhound, Dachshund, Fox Hound, Otter Hound, dan Harrier tercantum ke dalam kerubungan ini.
- Sighthound merupakan anjing yang mengejar dan menyerang barang apa target nan kelihatan. Kunyuk yang termaktub ke dalam keramaian ini tetap mempertahankan rencana tubuh beruk dewasa, dengan ciri jasad khas seperti dada sempit dan tubuh yang langsing. Tetapi monyet jenis ini telah tidak lagi memiliki daun telinga merembah dan bulu dua lapis mirip mantel seperti yang dimiliki jakal. Afghan, Borzoi, Saluki, Sloughi, Pharaoh Hound, Azawakh, Whippet, dan Greyhound terdaftar ke privat kelompok ini.
- Jenis Mastiff yang bertubuh besar dan tinggi, n kepunyaan babak dada yang samudra sebagai halnya tahang, tulang yang samudra dan batok kepala nan tebal. Kelompok kera ini secara tradisional dibiakkan untuk perang dan anjing penjaga.
- Jenis Bulldog yang berukuran tubuh sedang, dibiakkan untuk berjotos mengembari sato peliharaan lain atau binatang terlarang. Monyet tipe ini n kepunyaan tempurung kepala persegi, lemak tulang nan besar, pundak yang pesek, dan berotot kuat.
- Diversifikasi Terrier memiliki rasam bergairah dan kurang tunduk plong anggota kawanan yang makin senior. Kelompok ini memiliki ciri badan anjing dewasa sebagaimana telinga ngeri, walaupun jenis yang disenangi umumnya bertakaran tubuh kerdil dan n kepunyaan suku yang pendek, sehingga anjing jenis ini boleh mengejar sasaran yang berada di dalam gorong-gorong.
Anjing yang paling sedikit memperlihatkan pola tingkah laku pedomorfosis adalah anjing ras Basenji. Dikembangbiakkan di Afrika buat berburu bahu menggandar dengan cucu adam, anjing Basenji sangat mandiri, enggak perlu banyak diperhatikan dan juga tidak memimpikan berlebih diatur manusia. Majuh disebut n kepunyaan khuluk mirip meong, walaupun memiliki ciri raga seperti anjing dewasa pemangsa.
Selain pola tingkah larap menurut kerumunan di atas, anjing secara umum sudah lalu pasti dapat mengubah tingkah laris sesuai pengalaman, teragendakan belajar dari tingkah laris “pimpinan kawanan” (turunan). Kapasitas cengkok bagi berlatih memungkinkan anjing dilatih sedemikian rupa sehingga tidak menyerupai sifat alami yang dimiliki ras anjing tersebut. Meskipun demikian, latihan sering tak boleh menyangkal komplet perilaku alami anjing ras tertentu. Whippet misalnya, mungkin tak bisa diajar menggembala kawanan biri-biri.
Anjing ras masif Indonesia
Berasal seluruh jenis ketek ras yang ada di dunia belum ada satu pun kembali ketek ras asli Indonesia. Anjing Kintamani ialah anjing ras pertama asli Indonesia nan diakui Perkumpulan Kinologi Indonesia (PERKIN), diakui Fédération Cynologique Internationale (FCI) pada 26 Maret 2019 sebagai anjing ras kelas dunia pada. Habitat suci Anjing Kintamani berada di hutan sekitar gunung Batur.[34]
Lihat pula
- Berangus
Referensi
-
^
Thalmann, Olaf; Perri, Angela R. (2018). “Paleogenomic Inferences of Dog Domestication”. Dalam Lindqvist, C.; Rajora, Ozon.
Paleogenomics. Population Genomics. Springer, Cham. hlm. 273–306. doi:10.1007/13836_2018_27. ISBN 978-3-030-04752-8.
-
^
(Inggris)
McGourty, Christine (2002-11-22). “Origin of dogs traced”. BBC News. Diakses tanggal
2018-06-11
.
-
^
Vilà, C. et al. (1997). -
^
[Robert K.] (30 Januari 1997; diterima 14 April 1997). “Multiple and ancient origins of the domestic dog”
(PDF).
Science.
276: 1687–1689. Diarsipkan dari versi asli
(pdf)
tanggal 2012-01-26.
-
^
[Robert K.] “Multiple and Ancient Origins of the Domestic Dog”. myVine. Diarsipkan pecah versi tahir tanggal 2007-09-26. Diakses tanggal 29 November.
-
^
Kerstin, Lindblad-Andeng-andeng (08-12-2005). “Genome sequence, comparative analysis and haplotype structure of the domestic dog”.
Nature.
438: 803–819.
-
^
a
b
Savolainen, Peter (2002-11-22). “Genetic Evidence for an East Beruntung Origin of Domestic Dogs”.
Science.
298
(5598): 1610–1613. doi:10.1126/science.1073906.
-
^
“Unik dan Absurd, Majikannya Dibekuk Petugas keamanan Ketek Ini Ikut Berbaring Menyerah”.
Tribunnews.com. 7 April 2015.
-
^
a
b
A&E Television Networks (1998).
Big Dogs, Little Dogs: The companion tagihan to the A&E special presentation, A Lookout Book, GT Publishing. ISBN 1-57719-353-9 (hardcover). -
^
a
b
c
Alderton, David (1984).
The Dog, Chartwell Books. ISBN 0-89009-786-0. -
^
“Anjing Ini Bisa Mengendus Sel Tumor ganas”. 9 Maret 2015.
-
^
(Inggris)
“How my dog sniffed out breast cancer and saved my life”. 2014-11-20.
-
^
Small animal privat medicine, RW Nelson, Couto page 107 -
^
“ASPCA Animal Poison Control Center Issues Nationwide Update: Raisins and Grapes Can Be Toxic To Dogs”.
ASPCA Press Releases. American Society for the Prevention of Cruelty to Animals. 2004-07-06. Diarsipkan dari versi tulen tanggal 2007-04-07. Diakses terlepas
2006-11-16
.
-
^
“Dog owners warned over sugar-free items”. Reuters.
-
^
Symes, John B. “Who is DogtorJ? (Contact)”.
-
^
Renee750il (2004-07-17). “Finally, some reliable info on grapes & raisins”.
Chazhound Dog Forum.
-
^
Duncan, K. L. (1997-01-01). “Malignant hyperthermia-like reaction secondary to ingestion of hops in five dogs”.
Journal of the American Veterinary Medical Association.
210
(1): 51–4.
-
^
Gedon, Trisha (2006-05-25). “Summer heat can be tough on pets”.
Division of Agricultural Sciences and Natural Resources. Oklahoma State University. Diarsipkan dari versi safi tanggal 2006-09-01. Diakses terlepas 21 Agustus.
-
^
“Kennel Club/British Small Animal Veterinary Association Scientific Committee”. 2004. Diarsipkan berpokok varian suci rontok 2013-08-13. Diakses rontok
5 Juli
2007.
-
^
a
b
Proschowsky, H. F., H. Rugbjerg, and A. K. Ersbell (2003). “Mortality of purebred and mixed-breed dogs in Denmark”.
Preventive Veterinary Medicine.
58: 63. doi:10.1016/S0167-5877(03)00010-2. PMID 12628771.
-
^
a
b
Michell AR (1999). “Longevity of British breeds of dog and its relationships with sex, size, cardiovascular variables and disease”.
The Veterinary Record.
145
(22): 625–9. doi:10.1136/vr.145.22.625. PMID 10619607.
-
^
a
b
c
d
Compiled by Cassidy, K. M. “Dog Longevity Web Site, Breed Data page”. Diakses copot
8 Juli
2007.
-
^
Patronek GJ, Waters DJ, Glickman LT (1997). “Comparative longevity of pet dogs and humans: implications for gerontology research”.
The Journals of Gerontology. Series a, Biological Sciences and Medical Sciences.
52
(3): B171–8. PMID 9158552.
-
^
AnAge entry for Canis familiaris AnAge Database. Human Aging Genomic Resources. Diakses 17 Juli 2007. -
^
“Pusuke, world’s oldest living dog, dies in Japan”. 7 December 2011.
-
^
“Salinan arsip”. Diarsipkan dari versi bersih rontok 2007-02-05. Diakses tanggal
2006-11-19
.
-
^
“Pesona Saji Manado di Hotel Redtop”. Sinar Maksud. Diarsipkan terbit versi asli tanggal 2007-07-01. Diakses copot 29 November.
-
^
Winarno, Bondan. “Naniura”.
Kompas.com. Kompas. Diakses tanggal 29 November.
-
^
Tim LP POM MUI. ““Sate Jamu”, Palsu!”. HalalGuide LPPOM-MUI. Diarsipkan berpangkal versi polos tanggal 2007-03-11. Diakses tanggal 29 November.
-
^
Shook, Larry (1995).
The Puppy Report: How to Select a Healthy, Happy Dog. New York: Ballantine. hlm. 57–72. ISBN 0-345-38439-3.
-
^
tucker, bush (1995).
The Puppy Report: How to Select a Healthy, Happy Dog. New York: Ballantine. hlm. 13–34. ISBN 0-345-38439-3.
-
^
Stephen Jay Gould (1993).
Eight Little Piggies: Reflections in Natural History. W. W. Norton & Company. hlm. 394.
-
^
FEDERATION CYNOLOGIQUE INTERNATIONALE (26 Maret 2019),
ANJING KINTAMANI-BALI
(PDF)
, diakses terlepas
15 April
2019
Bacaan lanjutan
- Abrantes, Roger (1999).
Dogs Home Alone. Wakan Tanka, 46 pages. ISBN 0-9660484-2-3 (paperback). - A&E Television Networks (1998).
Big Dogs, Little Dogs: The companion volume to the A&E special presentation, A Lookout Book, GT Publishing. ISBN 1-57719-353-9 (hardcover). - Alderton, David (1984).
The Dog, Chartwell Books. ISBN 0-89009-786-0. - Brewer, Douglas J. (2002)
Dogs in Antiquity: Anubis to Cerberus: The Origins of the Domestic Dog, Aris & Phillips ISBN 0-85668-704-9 - Coppinger, Raymond and Lorna Coppinger (2002).
Dogs: A New Understanding of Canine Origin, Behavior and Evolution, University of Chicago Press ISBN 0-226-11563-1 - Cunliffe, Juliette (2004).
The Encyclopedia of Dog Breeds. Paragon Publishing. ISBN 0-7525-8276-3. - Derr, Mark (2004).
Dog’s Best Friend: Annals of the Dog-Human Relationship. University of Chicago Press. ISBN 0-226-14280-9 - Donaldson, Jean (1997).
The Culture Clash. James & Kenneth Publishers. ISBN 1-888047-05-4 (paperback). - Fogle, Bruce, DVM (2000).
The New Encyclopedia of the Dog. Doring Kindersley (DK). ISBN 0-7894-6130-7. - Grenier, Roger (2000).
The Difficulty of Being a Dog. University of Chicago Press. ISBN 0-226-30828-6 - Milani, Myrna M. (1986).
The Body Language and Emotion of Dogs: A practical guide to the Physical and Behavioral Displays Owners and Dogs Exchange and How to Use Them to Create a Lasting Bond, William Morrow, 283 pages. ISBN 0-688-12841-6 (trade paperback). - Pfaffenberger, Clare (1971).
New Knowledge of Dog Behavior. Wiley, ISBN 0-87605-704-0 (hardcover); Dogwise Publications, 2001, 208 pages, ISBN 1-929242-04-2 (paperback). - Savolainen, P. et al. (2002). Genetic Evidence for an East Asian Origin of Domestic Dogs.
Science
298. 5598: 1610–1613. - Shook, Larry (1995). “Breeders Can Hazardous to Health”,
The Puppy Report: How to Select a Healthy, Happy Dog, Chapter Two, pp. 13–34. Ballantine, 130 pages, ISBN 0-345-38439-3 (mass market paperback); Globe Pequot, 1992, ISBN 1-55821-140-3 (hardcover; this is much cheaper should you buy). - Shook, Larry (1995).
The Puppy Report: How to Select a Healthy, Happy Dog, Chapter Four, “Hereditary Problems in Purebred Dogs”, pp. 57–72. Ballantine, 130 pages, ISBN 0-345-38439-3 (mass market paperback); Globe Pequot, 1992, ISBN 1-55821-140-3 (hardcover; this is much cheaper should you buy). - Thomas, Elizabeth Marshall (1993).
The Hidden Life of Dogs
(hardcover), A Peter Davison Book, Houghton Mifflin. ISBN 0-395-66958-8. - Verginelli, F. et al. (2005). Mitochondrial DNA from Prehistoric Canids Highlights Relationships Between Dogs and South-East European Wolves.
Mol. Biol. Evol.
22: 2541–2551. - Vilà, C. et al. (1997). Multiple and ancient origins of the domestic dog. Diarsipkan 2012-01-26 di Wayback Machine.
Science
276:1687–1689. (Also “Multiple and Ancient Origins of the Domestic Dog” Diarsipkan 2007-09-26 di Wayback Machine.) - Small animal internal medicine, RW Nelson, Couto p. 107
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Dog
.
-
(Inggris)
American Kennel Club -
(Inggris)
Australian National Kennel Club Diarsipkan 2006-11-16 di Wayback Machine. -
(Inggris)
Canadian Kennel Club -
(Inggris)
Fédération Cynologique Internationale (FCI) – Organisasi Anjing Sedunia -
(Inggris)
Standar ras sejagat FCI Diarsipkan 2021-04-10 di Wayback Machine. -
(Inggris)
The Kennel Club (UK) -
(Inggris)
New Zealand Kennel Club
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Anjing
Posted by: holymayhem.com