Tanaman Buah Di Atap Rumah
Daftar Isi
-
1
Kapling di perkotaan kian sedikit. Para pehobi bertaktik berkebun biji zakar di atap rumahnya.-
1.1
Budidaya biji zakar secara organik -
1.2
Atasi stres -
1.3
Nutrisi pohon buah tabulampot -
1.4
Pengatur waktu -
1.5
Harus intensif saat bersawah buah di atap rumah
-
1.1
Lahan di perkotaan kian kurang. Para pehobi bermuslihat berkebun buah di atap rumahnya.
Bertanam buah di sengkuap rumah
– Bagian atap kondominium Willy Wong di kawasan Sunter, Jakarta Utara, terlihat deras oleh puluhan tabulampot, seperti mangga, jambu air, sawo, ara, anggur, dan putsa di tarup rumahnya. Dari jumlah luas 400 m2, separuhnya dipenuhi deretan tabulampot.
Aneka jenis tanaman buah itu ia tanam n domestik pot berdiameter 50-100 cm. Keberadaan puluhan tabulampot itu membuat suasana di dak rumah tampak asri. “Biasanya sebelum berangkat kerja saya naik ke dak kondominium bakal jogging,” sebut pabrikan elektronik itu. Usai berolah raga, Willy mengamati satu per satu tabulampot. Sedemikian itu melihat terserah bagian tanaman yang dijangkiti serangan wereng ataupun penyakit, kamu sedarun memangkasnya.

Budidaya buah secara organik
Willy pun rutin rujuk tunas air yang tumbuh dan ranting-ranting kering setiap pekan. Yang tersendiri, Willy memiara tabulampot secara organik. “Saya memencilkan eksploitasi baja dan pestisida ilmu pisah karena buahnya untuk konsumsi sendiri,” ujar Willy.
Ibarat sumur vitamin ia hanya mengandalkan pupuk kotoran sapi yang sudah terurai. Ia mencampur pupuk organik bersama media tanam aktual arang sekam dengan perbandingan sejajar. Ia tidak menambahkan tanah agar bobot pot ringan. “Kalau vas sesak jarang khawatir dak rumah tidak kuat menampung puluhan tabulampot,” jelas Willy. Penyiraman sekali sehari.
“Kalau sedang berbuah, penyiraman bisa dua siapa sehari, terampai kondisi sarana tanam,” perkenalan awal mantan penangkar anjing jenis chowchow itu. Kendati Willy membudidayakannya secara organik, seluruh tabulampot miliknya bertaruk baik dan berbuah.
Willy susunan memanen buah pamelo hingga 14 biji kemaluan sekali penuaian. Ketika Trubus berkunjung, beberapa tanaman lain begitu juga mangga manalagi, putsa, berpangku tangan, dan jambu air juga tengah memamerkan biji zakar.

Pada saat berputik, Willy membalut buah. Sejumlah jenis buah memang lewat rentan ofensif lalat buah, sama dengan mempelam dan jambu air. “Untuk mempelam pembungkusan dilakukan sejak buah seukuran jempol,” tuturnya. Ancaman lain ialah kelelawar.
Willy pernah kehilangan intim seluruh biji zakar matoa karena alpa membungkusnya. Sedangkan, itu adalah buah perdana. “Dari 14 buah nan muncul, saja mencicip sebuah,” sesalnya.
Atasi stres
Lakukan memastikan ketersediaan hara cukup, Willy rutin menggilir media tanam setahun sekali. Dengan begitu pasokan vitamin dari pupuk organik yang berkurang karena diserap tumbuhan kembali terisi. Mengoleksi tabulampot sebetulnya bukan hobi baru Willy.
“Lega 2000 saya mulai mengoleksi tabulampot lakukan melepas stres,” tuturnya. Sejak itu Willy rajin mengunjungi pameran pertanian yang membisniskan pohon biji kemaluan dalam botol. Sambil berburu antologi tabulampot terbaru, ia juga rajin berkonsultasi dengan para penangkar pokok kayu buah bakal menimba ilmu teknik perawatan tabulampot.

Willy menempatkan tabulampot di dak rumah karena halaman hanya untuk taman. Bikin Willy kepuasan memiara tabulampot yaitu ketika menuai buah. “Hasil penuaian saya konsumsi sendiri dan sebagian saya bagikan kepada jiran dan rekan-rekan di gereja,” ujarnya.
Sejumlah rekan terlebih terdorong mengikuti jejak Willy memelihara tabulampot. “Terutama menernakkan biji zakar ara,” katanya. Maklum, biji zakar itu disebutkan kerumahtanggaan Alkitab sebagai salah satu buah suci. “Sepanjang ini mereka hanya mengonsumsi biji zakar ara nan telah dikeringkan ibarat oleh-maka itu pecah Israel. Dengan merawat sendiri, mereka bisa mengonsumsi buah kiara segar,” tuturnya.
Nutrisi pokok kayu buah tabulampot
Menurut penangkar tanaman buah di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Eddy Soesanto, membudidayakan tabulampot dengan kaidah organik seperti Willy lampau siapa dilakukan. “Namun, tergantung keberagaman buah yang ditanam,” ujar pemilik nurseri Tebuwulung itu. Jenis tanaman biji kemaluan tertentu memang mudah berbuah kendati tanpa tambahan pupuk kimia, seperti jambu air, jambu angka, dan putsa.
Pada lengkeng itoh terik membuahkan secara organik karena perlu stimulan buah terutama kalium nitrat (KNO3). Eddy menuturkan idealnya pehobi tabulampot organik tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi tanaman sesuai fase pertumbuhan.

Menurut Eddy pupuk berak sapi paling banyak mengandung molekul nitrogen (N). “Unsur itu diperlukan untuk pertumbuhan patera dan tunas plonco,” ujarnya. Temporer momen berbuah unsur fosfor (P) bertambah banyak dibutuhkan. “Sebagai mata air fosfor bisa menambahkan pupuk kotoran walet ataupun guano (tahi kelelawar, red),” ujar lelaki kelahiran 12 Desember 1965 itu.

Penggantian media tanam disertai pemangkasan akar lagi menjadi rahasia terdepan dalam memelihara tabulampot. Pause penggantian minimum setahun sekali. Dengan pemangkasan, pokok kayu tergiur untuk menumbuhkan perakaran baru. Pron bila yang bersamaan akar hijau akan menyerap zat makanan makin optimal.
Pengatur waktu
Di provinsi Jelambar, Jakarta Barat, Keng Effendy kembali mengoleksi tabulampot di keramik keempat rumahnya. Pengusaha walet itu mengoleksi tabulampot untuk menciptakan ekosistem hendaknya sigenting klanceng Trigona itama yang ia pelihara betah bertempat dan mendapatkan makanan sepan. “Bunga tanaman buah perigi nektar dan tepung sari yang menjadi makanan penting lebah,” ujarnya.
Lakukan menciptakan ekosistem itu pada Juli 2014 Keng menyihir dak rumahnya menjadi “belantara”. Anda memborong aneka ragam tabulampot nan berdampak sepanjang perian sebagaimana belimbing, jambu biji, dan jeruk limau. “Saya menghabiskan biaya sekitar Rp30-miliun,” ujarnya.
Lakukan pemeliharaan Keng hanya memasrahkan pupuk NPK berimbang setiap bulan. Dosis disesuaikan dengan ukuran pot. Untuk pot kecil berdiameter terbatas terbit 50 cm cukup 15 g per jambangan. Bikin pot lebih bermula 50 cm maksimal 30 g tiap-tiap pot.
Ia memasang alat pengatur waktu yang dihubungkan dengan pompa air. Keng mengeset tahun mudahmudahan pompa beroperasi sreg pagi dan sore masing-masing selama 30 menit. Pompa itu mendorong air agar bersirkulasi ke pipa-culim nan ujungnya terletak nozel. “Untuk menyiram seluruh tanaman saya meletuskan sekitar 100 nozel,” katanya.

Memiliki kebun biji pelir lagi menjadi impian Herman Ho. Namun, apa daya laki-laki asal Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, itu tidak memiliki lahan luas. Cak bagi mewujudkan impiannya itu ia memanfaatkan keramik 3 rumahnya nan berukuran 10 m x 20 m untuk “berkebun” buah.
Di sana beliau meletakkan sekitar 300 tumbuhan biji pelir yang ditanam dalam pot dan polibag, sebagai halnya jambu air, mangga, miracle fruit, lici, dan sitrus.
Herman Ho memelihara tabulampot tak kalah intensif. Plong masa pertumbuhan vegetatif, ia rutin menerimakan satu sendok makan serabut NPK per jambangan sebulan sekali. Ketika tidak ada lagi tunas baru—tanda-tanda pokok kayu siap berasal—ia menggilir NPK dengan pupuk nan mengandung P jenjang seperti SP-36 berdosis selevel. Ia juga menyiram media tanam dengan 200 ml cendawan organik cair yang diencerkan dengan seliter air bersih.
Harus intensif saat bersawah biji pelir di atap kondominium
Menurut peneliti di Kunci Kajian Pokok kayu Hortikultura Tropika (PKHT) Perserikatan Pertanaman Bogor (IPB), Sobir PhD, tabulampot bisa menjadi solusi kerjakan masyarakat nan mengharapkan suasana asri dengan menanam tanaman buah. “Di perkotaan luas lahan terbatas,” prolog Sobir. Doang, proteksi tabulampot bertambah intensif.

Pendapat senada disampaikan ahli fisiologi tumbuhan dan tamadun jaringan Fakultas Kehutanan Institut Perladangan Bogor, Ir Edhi Sandra MSi. Pemilik nurseri peradaban jaringan Esha Flora itu mengatakan, “Di dak rumah master kian tinggi, angin lebih kencang, sinar surya lebih terik sehingga laju transpirasi lebih cepat.”
Karenanya laju asimilasi tumbuhan serta penyerapan partikel hara dan air menuju bertambah cepat. Oleh sebab itu para pehobi jangan sebatas keteter gebyur dan menjatah cendawan agar pertumbuhan tanaman tetap optimal. Eddy menuturkan pemangkasan judul juga enggak kalah penting. Karena lahan terbatas, pehobi ingin mengoleksi sebanyak-banyaknya tanaman.
Mereka menaksirkan jarak antartanaman sehingga jarak antarpot bersisa rapat dan titel saling meliputi. “Bikin menyiasatinya pehobi harus kerap memangkas tajuk agar sinar rawi masin lidah merata makanya seluruh tumbuhan,” kata Eddy. Kalau rambu-tunggak itu diperhatikan, maka menikmati buah di halaman rumah tidak doang impian.
Sumber : t r u b u s – ozon n l i falak e . c o . i d
Source: https://thehijau.com/berkebun-buah-di-atap-rumah/
Posted by: holymayhem.com