Sistem Okulasi Sering Disebut Dengan Sistem Tanam Dengan Cara

Okulasi merupakan salah satu teknik pengembangbiakan tumbuhan secara vegetatif tiruan. Okulasi menjadi riuk satu cara untuk meningkatkan kualitas tanaman.

Hasil penangkaran pokok kayu menggunakan teknik okulasi dinilai lebih baik dibandingkan teknik perbanyakan cangkok maupun stek. Sebab, dengan teknik okulasi ini dua rasam berjaya dari sendirisendiri tumbuhan dijadikan suatu.

Lantas seperti mana barang apa jenis-jenis okulasi dan contohnya? Selengkapnya mengenai teknik okulasi simak di asal ini ya!



Signifikasi Okulasi

Kamus Lautan Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan okulasi seumpama cara meningkatkan mutu tanaman dengan menempelkan setengah selerang tanaman yang bermata semenjak buntang atas pada suatu irisan pada selerang pohon lain mulai sejak batang bawah sehingga tumbuh berbaur menjadi tanaman baru.

Pengertian senada lagi disampaikan situs Kementerian Pertanian (Kementan) akan halnya okulasi. Mengutip situs Kementan, ada dua cara melakukan okulasi adalah dengan menempel dan cara menghubungkan.

Okulasi bersampingan yaitu menempelkan semi puas buntang bawah atau batang induk, sementara itu okulasi menyambung adalah menyambung dua batang pohon. Okulasi ini biasanya menunggangi buntang bawah dan atas dari satu keberagaman atau suatu macam.

Penyambungan tanaman dari suatu tipe atau satu spesies ini dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan. Kelebihan teknik okulasi dibandingkan cangkok alias stek yaitu pokok kayu punya mutu yang lebih baik daripada induknya.

Misalnya okulasi dilakukan pada pohon yang memiliki perakaran nan baik dan tahan terhadap penyakit dan dipadukan dengan tanaman yang memiliki rasa buah lezat, namun perakarannya tekor baik.

Teknik Okulasi

Teknik okulasi galibnya dilakukan dengan menggabungkan pohon-tumbuhan yang masih satu spesies. Okulasi yang dilakukan antartanaman dengan spesies farik rumpil dilakukan karena tingkat keberhasilannya lampau rendah.

Hal tersebut dipengaruhi oleh aspek fisiologis semenjak masing-masing spesies tumbuhan. Oleh karenanya pembiakan dengan teknik okulasi biasanya membutuhkan tenaga ahli.

Mengutip situs Kementan, berikut mekanisme buat melakukan okulasi:

1. Mengiris Batang Bawah (Membuat Jendela Okulasi)

Ancang pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan meracik batang bawah tanaman. Rajah rajangan batang radiks tergantung pada cara okulasi yang dipilih.

Perlu diingat irisan okulasi tidak dapat terlalu dalam dan melukai adegan gawang. Sebab, keadaan ini bisa mengakibatkan kegagalan okulasi.

Ilustrasi teknik okulasi.
Foto: Tangkapan layar/NC State Extension Publication

Catatan terdahulu kebersihan silet atau pisau yang digunakan bakal mengiris batang asal harus dalam kondisi bersih. Sebab, kebersihan alat ini mempengaruhi kejayaan okulasi.

2. Mengambil Alat penglihatan Semi atau Tempel

Tahap okulasi kedua dengan pengambilan mata tunas. Pengambilan mata tunas ini bisa dilakukan dengan tiga mandu yakni rajah pemungutan segi empat, sayatan, dan buntar.

Dengan adanya keberagaman mata tunas dapat diperoleh rancangan alat penglihatan tempel nan sesuai dengan cara okulasi nan digunakan.

3. Penempelan atau Penyisipan Indra penglihatan Semi

Tahapan okulasi lebih lanjut adalah dengan penempelan netra taruk. Ain tunas yang mutakadim diperoleh kemudian disisipkan ataupun ditempelkan pada jendela okulasi yang telah dibuat pada batang bawah.

Penempelan harus dilakukan lever-lever hendaknya tidak sampai merusak kambium. Perlu diingat, saat pengutipan mata tunas adalah menjaga kebersihan pada kambium karena dapat mengganggu menyatunya penempelan.

Ilustrasi teknik okulasi.
Foto: Tangkapan cucur/NC State Extension Publication

Selain itu, mengutip situs Dinas Pertanaman Kota Magelang, perian terbaik mengerjakan okulasi plong pagi hari antara jam 07.00-09.00 waktu setempat. Hal ini karena pokok kayu tersebut sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium pohon masih intern kondisi optimum.

Apabila okulasi dilakukan di atas jam 12.00 siang daun-patera rentan layu. Namun, hal ini dapat diatasi dengan penempelan di medan teduh nan terhindar dari sinar matahari secara langsung.

4. Mengikat Tempelan

Pengikatan tempelan bisa menggunakan plastik polianil klorida dengan format tali pengebat dengan tahapan selingkung 20 sentimeter dan lebar sekitar 1,5 sentimeter serta tebalnya 0,1 milimeter. Pemberkasan tempelan ini biasanya dilakukan dengan sistem genteng yang dikaitkan dari bagian dasar ke atas.

Ilustrasi teknik okulasi.
Foto: Tangkapan layar/NC State Extension Publication

Peristiwa yang mesti diperhatikan dalam proses pengikatan ini yakni indra penglihatan tunas jangan diikat terlalu erat. Sebab, hal ini bisa mengakibatkan kerusakan pada indra penglihatan tunas.

5. Membuka Ikatan

Ikatan okulasi bisa dibuka setelah minus bertambah satu bulan setelah pelaksanaan bakal dilihat mata tempelnya. Jika mata tempel masih menunjukkan warna mentah bugar dan telah melekat dengan batang asal bermanfaat okulasi berhasil dilakukan.

Namun, jika mata tempel bercat yunior kemerahan alias hitam maka okulasi nan dilakukan gagal.

6. Memotong Batang Bawah

Pemendekan batang pangkal dilakukan jika okulasi tersebut telah berhasil. Pemotongan batang pangkal dilakukan dengan prinsip memotong sekitar 1 sentimeter di atas mata tunas dengan bentuk potongan miring ke belakang sehingga air hujan abu yang anjlok dan tidak akan halnya tempelan tersebut.

Bikin mencegah terjadinya infeksi maka luka tempat potongan segera ditutup. Penutupan ini boleh dilakukan menggunakan lilin ataupun pencelup untuk menjaga agar pertumbuhan tunas okulasi dapat mengirik literal.

Nantinya tunas nan telah merecup diikat pada tiang.

Contoh Pokok kayu Okulasi

Acuan tanaman buah nan bisa dibiakkan dengan okulasi yaitu jeruk nipis, kakao, belimbing, alpukat, pauh, jambu, dan lainnya. Sementara itu, tanaman anakan ialah varietas hibiscus, mawar, varietas bugenvil.

Simak Video “Ada Terduga Pengacau, Standar Turut MUI Dipertanyakan

[Gambas:Video 20detik]
(ams/fds)

Source: https://www.detik.com/jabar/berita/d-6251888/mengenal-teknik-okulasi-pengertian-jenis-dan-contoh

Posted by: holymayhem.com