Seorang Petani Berharap Mendapatkan Tanaman Semangka Yang Mempunyai Buah

Teladan Puisi berantai lucu
Terbaru dan Terlengkap 2022 – Syair berantai ialah puisi nan sudah digabung dan temanya pun saling berhubungan, bagi pembaca maupun penulisnya nyatanya menimbulkan ketertarikan istimewa untuk membuatnya dan membacanya. Anak adam-orang akan menyampaikannya secara bergantian.

Puisi berantai ini memiliki keterkaitan antar sajak satu dengan berikutnya, biasanya jika diperankan maka itu penggagas yang farik juga harus mengganti tema sebelumnya terlebih dahulu sehingga tak memiliki bahasan serupa sekalipun diucapkan setelahnya.

Rata-rata puisi berantai ini diterapkan sebanyak 3 setakat 6 gembong tersangkut dengan kondisi yang cak semau, mengingat bahwa karya tulis ini memang terasa bertambah menarik dan gaduh apabila dilakukan dengan banyak orang bersama-sama.

Selain itu, puisi berturutan juga membutuhkan banyak orang sehingga tema yang dibahas pun juga lebih beragam, hal ini menjadi keseleo satu syarat seharusnya pembacaannya terdengar begitu menyedot. Hal ini terdepan dipahami oleh semua makhluk ketika hendak mempraktekannya.

Baca Pula:

Puisi Tentang Sekolah
Paradigma Sajak Cura



Puisi Berantai 3 Orang


ilustrasi puisi berantai lucu
ilustrasi puisi berantai gecul

Bagi Anda yang mempunyai ketertarikan dengan karya sastra di Indonesia maka boleh menggunakan sejumlah contoh puisi beruntun lucu kerjakan 3 orang seperti mana di bawah ini, tujuannya merupakan agar memarakkan suasana sekalian menjadi hiburan jika dilakukan di sebuah acara.



Puisi Berantai 3 Orang Ke 1 : Pecinta, Pejuang Dan Penjual Telur


Pecinta :

Saya akan membacakan puisi berjudul “BUNGA HATIKU Anakan HATIMU” lakukan gadisku yang manis.
Pejuang :

Aku akan mendiktekan puisi perbantahan berjudul “LEBIH BAIK MERDEKA Bersumber PADA TIDAK MERDEKA”.
Penjual Telur :

Dan saya akan membacakan puisi roh penjual telur berjudul “AKU PENJUAL TELUR” cak bagi adikku nan suka makan telur.

Pecinta :

Saat rembulan purnama menerangi alam
Kau cak bertengger padaku sambil tersenyum manja
Ku tatap taksa-samar wajahmu tertimpa cahaya rembulan
Begitu cantiknya bagaikan …
Pejuang :

Granat dan mortir berdesingan menyemangati perkampungan
Bukan sangkut-paut kukenal istilah takut
Sungguhpun padanan banyaknya seribu mungkin
Anggar di kanan belati di kiri, berselimpang …
Penjual Telur :

Telur mas telur ….!
Kubawa gelintar kampung saban hari,demi sesuap nasi.
Telur merupakan bagian dalam hidupku,semua kujual
Telur ayam, telur dendang laut, maupun telur …

Pecinta :

Nikita Willy
Kau tersenyum padaku, dan
Akupun tersenyum padamu, logo cintaku kian meraju
Malam itu,perlahan kau dekatkan bibirmu ke telingaku
Seraya berbisik …
Pejuang :

Merdeka…!
Seluruh rakyat Indonesia harus meneriakkan kata
MERDEKA….!
Sekali lagi rakyat Indonesia harus meneriakkan perkenalan awal
Penjual Telur :

Teluuuuuur…..teluuuuuur…..!
Begitu aku mengekspor telur setiap periode
Hujan abu dan erotis tak menjadi rintangan
Satu-satu telur kuelus berbarengan bercakap lirih, ayamku …
Pecinta :

Aku gelojoh padamu sayang….!
Hatiku semenjak, kubelai rambutnya yang hitam
Perlahan, kudekatkan bibirku ke …
Pejuang :

Teng berlapis baja hak Belanda
Harus kita hancurkan
Bersisa lama kita dijajah
Bersisa lama kita disiksa
Mulai momen ini aku harus …
Penjual Telur :

Bertelur sebanyak-banyaknya
Kau telah berjasa
Kadang kuperiksa ayam-ayamku
Aku kepingin mengetahui bagaimana telur dapat keluar
Kuperhatikan ayamku dengan seksama, dan …

Pecinta :

Kupeluk dengan mesra
Kau mendesah dalam pelukanku
Kurapatkan sanding-erat tubuhku ketubuhmu
Kemudian tubuhmu …
Pejuang :

Didorong oleh seluruh rakyat Indonesia
Dengan roh perjuangan yang membara
Aku produktif di barisan paling depan
Dengan bedil di tangan semua imbangan kutembak …
Penjual :

Plung… plung…
Keluar telurnya
Kuambil satu masing-masing satu dan kusimpan di …

Pecinta :

Matamu…
Terpejam dan nafasmu mendesah
Kau peluk juga aku dengan mesra
Ternyata kita sederajat-sama ingin saling …
Pejuang :

Membunuh…
Mereka yang menyerang pecah jauh
Majuuuuuu…! Seraaaaaang…!
Aku berteriak sambil mengangkat jenjang-tinggi …
Penjual Telur :

Telurku…
Sekarang aku dalam keadaan sedih
Merenungi nasib ayamku yang sedang …

Pecinta :

Dimabuk burung laut…
Kita sama-setimbang menangis bahagia
Matamu perlahan kubersihkan dengan …
Pejuang :

Senapan mesin yang panas…
Sepanas darahku
Kembali kusambut bidasan yang datang
Dengan peluru-belinjo yang sudah …
Penjual :

Membusuk…
Tidak laris dijual lagi
Oh telurku…. Oh ayamku…

Pecinta :

Besar perut…
Lain perlu disesalkan
Tataplah mataku kembali dan kau…
Pejuang :

Terjang lalu hancurkan…
Penjual Telur :

Telurku… telurku…

Pecinta :

Akan kudekatkan padamu
Tenanglah… diamlah…
Aku akan…
Pejuang :

Merobek-robek terus
Lemparkan semua nan kita memiliki
Spontan mengucapkan…
Penjual Telur :

Teluuuuuuuur… teluuuuuuuur…

Pecinta :

Sayangku…
Pejuang :

Kutusuk kau hingga mati !
Aku masih memiliki banyak …
Penjual Telur :

Telur dan ayamku…
Pecinta :

Aku cinta padamu cak acap…
Pejuang :

Setakat talenta penghabisan sebatas risikonya…
Penjual Telur :

Berbuntut pula
Dan telur ayamku yakni telur …

Pecinta :

Kasihku ,kita morong selalu bersama …
Pejuang :

Berjuang selamanya bikin ber…
Penjual Telur :

Teluuuuur… teluuuuur… begitu aku menjajakannya setiap hari



Sajak Berantai 3 Makhluk Ke 2 : Koruptor, Tukang Pecel Dan Sigalau


Koruptor :

Hidupku amatlah sejahtera. Bagaimana bukan? Si rakyat jelata enggak luang aku sudah merampas hartanya. Kuhabiskan semua uang jasa cak bagi membeli…
Tukang Pecel :

Cabe-cabean. Cabe-cabean segar adalah salah satu bulan-bulanan untuk mewujudkan pecel yang enak. Cabe-cabean akan ku anak cobek bersama kacang, gula kawung, garam dan bahan lainnya cak bagi membuat bumbu pecel nan kemudian dicampur dengan sayuran. Tak lupa, kuambil pisau bakal memotong….
Sang Galau :

Hatiku. Hati ku bertabur melihat kekasih yang amat ku sayang sudah lalu bersama individu tak. Segala salah ku? Hingga ia tega meninggalkan ku demi wanita lain. Apakah aku harus….

Koruptor :

Memakan harta rakyat ku. Itulah profesi ku. Lain teristiadat ku sukar-susah bengoh, tinggal ku suruh mereka lakukan membayar pajak nan janjang adv amat aku bersenang-gemar. Takdirnya suka-suka nan mulai mencium aksiku, ku beri saja mereka dengan…
Tukang Pecel :

Pecel ku. Ku aduk dengan sepenuh lever kiranya bumbu dan sayuran teraduk dengan sempurna. Ku yakin, semua orang pasti menaksir pecel ku. Agar pecel ku disukai banyak manusia, aku menggunakan kancing rahasiaku yaitu ku masukan sedikit…
Si Galau :

Racun. Racun yang mematikan! Itulah kau yang sepantasnya. Kau sayangi aku dan kau ucapkan ikrar manismu. Kau tak kekeluargaan senggang betapa aku larut n domestik setiap introduksi cintamu. Setiap ku membayangkan wajahmu, selalu hanya aku teringat pada sesuatu. Karena kau mirip dengan…

Koruptor :

Uang jasa recehan. Hahaha aku senang dengan uang recehan. Karena dengan uang itu, aku dapat mengasihi mereka-mereka nan ku anggap tidak berharga. Aku sekali lagi senang dengan uang mata uang. Aku dapat gunakan komisi itu untuk pergi ke luar area seenaknya, Spanyol? Turki? Amerika Serikat? Bahkan Paris? Aku boleh mengunjungi benua-benua yang aku senang. Aku tak suka dengan makhluk yang senang mengeset-ngatur roh ku. Sekiranya ada individu yang mengatur semangat ku, aku akan….
Ahli Pecel :

Pengulek dengan cobek. Setelah resep rahasiaku kumasukkan. Ku muntu bumbu dan sayuran sampai menjadi pecel nan nikmat. Aku bukan ingin mengecewakan pelanggan-pelangganku. Maka pecel itu…….
Si Kliyengan :

Ku kenang dalam gundah. Kau memang amat ku cinta. Namun apalah daya kau hanya informasi kenangan yang melukai hatiku begitu dalam. Aku cuma bisa….

Koruptor :

Membengkil. Lupakanlah, aku tak perlu bekerja keras menabrakkan perahu lemak tulang. Bagiku untuk mendapatkan uang sangatlah mudah. Cukup dengan mengkelabui petugas fiskal, petugas keamanan, wasit dan oknum yang menurut ku dapat subversif aksiku. Ku pasrah mereka uang uang pecah sisa dari hura-hura ku. Takdirnya aku bosan, persen itu akan ku….
Pakar Pecel :

Ulek-ulek sepenuh hati. Dan apabila aku melihat orang yang kelaparan, sinkron namun aku buat pecel dengan jurus jituku. Dulu pecel itu aku bagikan pada anak adam-orang kelaparan itu. Hah lihat namun para komandan itu! Mereka yang harusnya paling peduli malar-malar berpura-jaring-jaring buta dan tuli. Padahal mereka namun…
Si Galau :

Bersedih dan menangis mengakuri kenyataan, karena kau telah menghancur leburkan perasaanku bagaikan cangkir kaca nan dibuang suntuk dilempar dan kesomplok truk mengabu menjadi kepingan-lembaran yang tak berharga. Begitu tega kau…

Koruptor :

Pakai untuk shopping. Membeli barang apapun yang menurutku bagus kukenakan, berapapun harga barang itu aku karuan sanggup untuk membelinya, karena aku n kepunyaan triliunan uang yang bebas akan kuapakan. Tip itu….
Pakar Pecel :

Kutambahkan lada. Cabai merah yang mahal harganya. Tau segala apa pemerintah tentang tukang pecel? Mereka cuma bisa menyangkal harga semau mereka. Stok pecelku berkurang karena harga cabai yang melonjak. Akhirnya aku…
Sang Bimbang :

Comar menangis sepanjang malam. Menghafal tabo pertamaku pergi bersama pria yang mempunyai tokoh. Menghafal keluargaku yang serba kekurangan. Bapakku hijau saja di-PHK, sedangkan ibuku bekerja perumpamaan tukang pecel yang setia kepada langganannya. Aku geram! Berkeinginan punya dedengkot bau kencur. Aku ingin matikan….

Koruptor :

Rakyatku yang malang. Setialah kau membayar pajak. Jika telat bayar, denda pun menumpuk. Maka kayalah Aku! bahagialah Aku! Duhai rakyatku, hendaknya harimu menyenangkan, hiasilah harimu dengan kepedihan. Sungguh kasihan pada….
Tukang Pecel :

Pecel-pecelku yang malang. Karena harga cabai melonjak, harga pecel juga masuk meningkat. Kasihan pelangganku, lain dapat menikmati pecelku yang lemak lagi. Kasihan sekali Aku, Bapak, juga Anak asuh-anakku. Terlebih sekali lagi Si Ucup minta dibelikan dedengkot. Motor? Beli cabai pun kewalahan Cup! Kalau begini Aku cuma bisa menyalahkan orang yang memanjatkan harga lada. Entahlah, mungkin embalau meningkat karena pemerintah yang tidak kredibel, yang gemar gado persen rakyat, nan mampuhilangkan semua kebahagiaan para….
Sang Mamang :

Koruptor!! Gara-garanya Aku jadi kotok sering, tanggungan pun timbrung sengsara. Dasar koruptor….

Koruptor :

Dungu! Masih ada saja rakyat yang menuntut. Nekat menuduhku mencolong uang rakyat. Ada-cak semau tetapi kelakuan yang menggadang berkelakuan baik. Aku enggak dakar memaksudkan genyot, sebab aku kasihan kepadanya, kepada mereka…..kalian juga. Aku cuma perlu….
Pakar Pecel :

Mencuri cabai tetangga. Sesekali aku rebut embalau di birit apartemen tetangga baikku. Aku telah tak n kepunyaan kaidah pula untuk menhidupi keluargaku. Aku benci koruptor!! Aku benci….
Si Galau :

Mantan pacarku, aku lampau menyukainya!!! Aku suka……!!

Tukang Pecel :

Koruptor!!! Aku benci, sangat benci koruptor!!! Pergilah…!!!
Si Nanar :

Lulusan pacarku. Tunggulah sebatas esok aku berbenda. Aku tetap suka padamu…!!!
Koruptor :

Rakyatku yang jelata yang jelita, tetaplah menderita.



Syair Beruntun 3 Turunan Ke 3 : Ustad, Pendekar Dan Maling nan Insyaf


Pendekar :

Hatiku tergetar jika banyak basyar lamar sambung tangan
Paras mengerang kesakitan
Berteriak tak pasti
Menciptakan menjadikan aku umur tidak kepalang
Untuk boleh membela keabsahan
Enggak usah ia ragu padaku
Aku tidak mempunyai karsa untuk melukaimu
Malah aku ingin melindungimu berusul…..
Mencolong :

Baaanci!!!
Polisi itu mendalam seperti himar banci…
Mereka enggak punya dakar
Aku kelabui anda lagi dan lagi….
Hahahaha…aksiku zakiah
Tak menyingkir jejak setara sekali
Kubilang pada mereka……
Ustadz :

Astaghfirullaah
Begitu banyak maksiat di mayapada
Melenakan umat yang mengamalkan
Tak pernahkan engkau berpikir
Tak pernahkah terniat di benak
Kita harus kembali pada Al Qur’an dan as Sunah
Tancapkan hanya kehendak dan….

Pendekar :

Kunyuk lontar biji pelir!
Itu jurusku nan paling ampuh!
Meluluhlantahkan tampin
Aku tak peduli kucuran bakat dan peluh
Kuseka sampai suci dan kuisi tenagaku sampai penuh
Sejauh suka-suka makhluk yang meronta teraniaya hatiku pasti luluh
Cak bagi senantiasa membela….
Maling :

Pengacau!
Aku bukan mencuri bacul!
Aku hanya segelintir orang yang terasing
Tepian dan hidup di medan yang bau pesing
Aku cuma ingin mengoreksi hidupku sedikit cuma
Dengan mengambil sebahagian lambung khalayak-makhluk congak
Yang menumpuk harta hingga perutnya bengkak
Memakan, merampas, dan menjumut harta orang banyak
Cukuplah! Aku bukan mencolong! Aku hanya sebagian…
Ustadz :

Makhluk kafir
Itulah sesungguhnya p versus Halikuljabbar…
Kita harus berbaris privat barisan nan kokoh
Jangan sampai bercerai berai hingga runtuh…
Kita harus kompak gitu loh…
Allaaahu Akbar!
Lantang melaungkan bahwa Yang mahakuasa kita Ki akbar…
Semangat yang membara dan menyemangati, Menandingi kefasikan yang ada dan tersebar…
Mari kita bersama-sama bertaubat
Karena kita adalah insan yang..

Pendekar :

Bedebah!
Ternyata ia tukang pertarungan damping…
Mata pedangnya merobek kulitku dengan cepat
Aku bukan mengira takdirnya ia pesilat yang hebat
Terpaksa aku campakkan senjata rahasia…
Pisau penebang hantu bumi geni dua satu dua
Aku yakin engkau pasti bukan akan berkemampuan
Eeeaaaaahaahahahahaha…….
Aku memejamkan mata sejenak…
Memantapkan hati dan jiwa
Kisanak! Aku serang kau! heeaaaaaaa
Maling :

Aaaaaaaaah!!!!!
Aku ketahuan orang yang ronda
Aku lari setengah mati sambil memboyong biang keladi honda
Sial, permainanku invalid mulia
Ditambah aku beroperasi hanya dengan Si Huda
Orang gendut yang susah lari ditambah membawa banyak benda
Kaprikornus Aku terseok-seok memboyong honda dan huda
Ah mereka semakin mendekat!
Sesekali wajahku dijangkiti kilap bohlam senter sekelebat
Gubrak!! Mendadak….
Ustadz :

Kepalanya dipenggal!
Disisir dengan tercocok metal
Tubuhnya dibakar!!
Tapi mereka ki ajek teguh menjawat iman
Setakat akhir hanyatnya memelihara keyakinan
Sungguh mulia hamba allah-khalayak terdahulu
Bubuk Bakar Radhiyallahu Anhu
Umar Radhiyallahu Anhu
Dan sahabat-sahabat yang telah hidup lebih lewat
Merupakan cerminan manusia berkepastian
Didikan Rasulullah saw
kita harus istiqomah dan senantiasa taat beribadah
jadilah kita seperti….

Pendekar :

Kutu kupret!
Rasakan!!!
Pendekar jarak hampir itu kalah?
Ahahaha, memang aku tak terkecundang
Tapi aku harus mengupah mahal untuk kemajuan
Tangan kiriku patah dan betis jaran kiriku sobek
Fiuh, aku capek dan capek
Tapi aku lega karena aku menang pun
Aku berpengharapan, aku yakni pendekar yang tiada dua
Saatnya aku beristirahat sejenak untuk…
Mencolong :

Melahirkan anakku!!!!
Alangkah…istriku sedang dalam masa-waktu peka
Kandungannya semakin samudra tapi kantongku semakin tipis
Ampuni aku pak, mas, dek! Izinkan aku menjelaskan terlebih habis
Jangan kalian pukuli aku
Siapa tulat yang mengurusi istri dan anakku??
Mereka tidak mendengar kata hatiku
Perutku dihantamnya dengan beberapa tendangan
Kepalaku dihadiahi bogem mentah nan menyakitkan
Aku saja meregang kesakitan tanpa bisa berbuat segala-segala
Si Huda pun sama, doang ia tertentang enggak begitu kesakitan
karena tumpukan lemak yang melindunginya
aku tidak boleh bungkam hanya aku harus…..
Ustadz :

Cebok atau istinja’
Adalah penggalan dari Taharah untuk orang islam
Ini adalah bukti Rajin Allah akan umatnya
Halikuljabbar tidak rela umatnya lain beraturan
Mendewakan nafsunya dan tidak menjaga kemaluannya
sadarlah bahwa tidak ada nan boleh menjamin
hidup atau sepi seseorang
tak ada yang bisa menjamin
rezeki dan jodoh seseorang
yakinlah pada Allah dan kekuasaannya
yang tiada tara tiada perenggan
karena kita orang…

Pendekar :

Sontoloyo!!
Pendekar jarak dekat itu curang
Memanggil Lampu senter Ireng dan tiba-tiba memperhatikan
Detik aku lengah sira mendepak
Memukul dan menusukku dari belakang
Aku kesakitan dan mengerang-ngerang
Aku marah!
Tapi enggak berenergi untuk menyerang
Tak berenergi untuk membela diri
Bumi gelap dan aku pingsan
Saat bangun aku sudah ada di…
Maling :

Peranakan istriku!!
Anakku?
Ustadz :

Afwan jiddan

Maling :

Ayah disini sedang ditahan
Maafkan aku sayang
Aku enggak bisa berbuat lebih berusul ini
Perutku sakit perut, punggungku remuk, gempa bumi sekali
Rasanya aku ingin musnahkan diri
Aku tak tahan membayangkan istriku sendiri
Menunangi bantu dan melahirkan sendiri
Minus seorang suami dan ayah yang mendampingi
Aku lain langgeng! Aku ingin……
Ustadz :

Berbuka puasa
Di waktu matahari tenggelam
Sesunggunya itu berfaedah sangat mendalam
Turut merasakan rintihan kabilah fakir yang susah makan
Allah meminang kita untuk mengerti
Betapa pentingnya berbagi
Tolonglah mereka dengan semesta hati
InsyaAllah surga-Nya akan menanti
Janganlah kita jenjang lever
Menganggap diri ini paling pandai
Menganggap diri ini paling..
Pesilat :

Hebat
Apakah aku benar-benar hebat?
Apakah benar aku pesilat yang hebat?
Aku merenung akan semuanya saat aku terjerat
Aku kalah dan dibawa kemarkas Si pendekar jarak intim
Tidak bertenaga bukan bergerak
Saja jantungku yang berdetak
Nyai dan Pendekar jarak hampir menggertak
Aku bukan bergeming dan tak mendengar
Tahu-tahu datang seorang…

Pendekar :

Ustadz!!
Mencuri :

Ustadz!!
Ustadz :

Jangan sira sombong dan tataran hati
Merasa paling kecil etis dan paling baik
Seperti setan yang celih sujud pada Adam
Beliau pikir Api lebih baik dari Tanah
Sementara itu Allah Maha Mencerna barang apa sesuatu
Carilah rezeki yang jamak
Beri makan anak istrimu dari nafkah yang Sang pencipta Ridhoi
Yang Tuhan sertakan rahmat dan hidayah
Sehingga engkau selamat dari caci
Selamat berpangkal dosa dan riuk
Karena Allah selalu menerima taubat hambanya yang lemah



Sajak Kronologis 3 Orang Ke 4 : Buruh kasar Banguan, Penjual Titit, Penyanjung Wanita


Kuli Bangunan :

Aku adalah seorang kuli konstruksi,,,
Penjual Burung :

Aku yaitu seorang penjual kalam,,,
Pemuja Wanita :

Aku adalah sendiri yang sedang jatuh cinta,,,

Kuli Bangunan :

Dalam hamparan tanah yg kosong ku buat sebuah konstruksi untuk,,,
Penjual Burung :

Burungku dia membawa gelak sekali setiap pagi pagi aku beri makan dan tiap pagi lagi aku akuisisi,,,
Pemuja Wanita :

Celana pacar ku membedabedakan sekali seperti satlantaz briptu norman, nan body nya kekar seperti,,,

Kuli Gedung :

Linggis, pukul, cetok, seperti perkakas konstruksi bikin,,,
Penjual Pelir :

Sangkar burung ku, dan jelek sekali. akan aku ganti dengan,sehingga diperlukan besi dan seng bikin,,,
Penyembah Wanita :

Calon mertua ku. pekerjaannya marah – berang, tiap pagi minum salinan dan sarapannya,,,

Kuli Gedung :

Ramal, semen aku rampai dgn air,kan aku aduk buat,,,
Penjual Kalam :

Memoles penis ku, sangat indah sekali, sehingga semua ki gandrung pd ceceh ku, dan cak acap kali kau elus2,,,
Pemuja Wanita :

Hangit pacar ku, mancung seperti pinokio, lesung di pipi nya menambah ketampanan nya, aku pelik untuk,,,

Kuli Bangunan :

Menemplok adukan kersik halus, dan jadilah konstruksi lakukan,,,
Penjual Ceceh :

Burung ku, tinggal mulia dan lucu itu, karenanya terlepaz berpunca,,,
Pemuja Wanita :

Hidung pacar ku, terjangkit,,,

Kuli Bangunan :

Logam pondasi, yang aku rangkai amat panjang, sepangang,,,
Penjual Butuh :

Penis ku, warna nya sangat indah, seperti,,
Penyanjung Wanita :

Mata tabo ku, nan melingkar bagaikan,,,

Pekerja kasar Bangunan :

Tali tap truk boz aku, karna tertutup,,,
Penjual Kontol :

Kalam ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku dayuh sekali mau aku menangis,,,,
Pemuja Wanita :

Bapa ku, org nya bijaksana engkau sangat baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin aku beri hadiah,,,

Pekerja kasar Bangunan :

Dua sax sperma, akan aku aduk tapi aku sudah capek, karena dari pagiku belum makan,,,,
Penjual Burung :

Kroto,belalang, larva itu makanan penis aku dan tekor aku serah vitamin C semoga cepat,,,
Pemuja Wanita :

Sunyi aku, ketika melihat pacar aku, memakai baju,,,

Kuli Bangunan :

Batu bata, kutumpuk samping rumah aku hingga aku erak berburu,,
Penjual Burung :

Burung ku, yang tanggal dari sangkar nya
Pemuja Wanita :

Pacar ku, aku semakin cinta padanya karna kemarin nomplok ke rumah membwa oleh2,,,

Pekerja kasar Bangunan :

Batu bata, akan ku buat pelindung,,,
Penjual Burung :

Kalam ku, intiha nya tertangkap juga, ternyata
Pemuja Wanita :

Tersidai di resleting inai aku,,,

Kuli Bangunan :

Dandan nya ke biru2an menyilau kan sebagai halnya,,,
Penjual Butuh :

Sangkar burung ku, ia berpenghuni kembali untuk,,,
Penganut Wanita :

Melihat brung2 aku yg ceria,,,



Puisi Kronologis 3 Hamba allah Ke 5 : Pengamen, Preman Dan Ustadz


Pengemen :

Dengarkan laguku, lagu tak merdu dari celaan yang sayu, diantara batas ii kabupaten yang terpuruk kudendangkan lagu lakukan menemani ……
Kecut :

Diriku mabuk. Mabuk oleh miras nan bukan tentu rasanya. Nikmat sekali….
Ustadz :

Dosa – dosa kita seperti pasir. Amat banyak hingga lain terhitung, Belaka Yang mahakuasa lah yang maha pengampun. Pun seperti mana saya belum tentu turut syurga, bahkan bisa menjadi penghuni neraka begitu juga cengkok – beruk nan munjung dosa. Mari kita….

Banci :

Menenggak bersama – sama. Aku tak mau sendirian mengecap minuman syurga. Inilah syurga marcapada. Inilah….
Pengamen :

Lagu nan indah tentangku yang miskin. yang bersantap dengan menyanyikan lagu, minus masa depan, tanpa….
Ustadz :

Iman di dada. Maka kita hanya akan menjadi orang – khalayak ateis. Sekarang banyak sekali insan – anak adam nan jatuh dalam lubang kenistaan. terseret arus kemunafikan, sehingga mereka pangling bahwa

Preman :

Penggentar juga bani adam, kami tersesat tapi kami dibiarkan. Bahkan para ustadz mengatakan kami…..
Pengamen :

Hanya pengamen jalanan. Hidup tanpa kesucian. Bukan sealim ustadz, tapi dihina serendah bajingan. Kami hanyalah,,,
Ustadz :

Pendosa yang ingin bertaubat. Silakan kita bertaubat bersama – sama. Seharusnya tidak setakat….

Pengacau :

Mabuk. Mabuk. Mabuk.



Syair Beruntun 3 Hamba allah Ke 6 : Caleg, Penanam Dan Maling


Puisi ini dibawakan oleh 3 peran, yakni Caleg, Petani dan Mencolong.

Caleg :

Cerek aku cerdaskan bangsa, untuk Indonesia tercinta. Doang, semuanya bisa kita untuk jika bersama sebabat. Karena …..
Petani :

Karena uang sudah di lipat di pangkal meja, hingga meja pun enggak bisa melihatnya. Sudah letih menggarap sawah, hasil enggak cak semau, fiskal pula hanya mengenyangkan perut bos nan seperti …..
Maling :

Cigak, aku mesti disebut kunyuk, panjang tangan dan sebutan indah lainnya. Arwah menjadi untung-untungan, demi sesuap nasi bakal mengenyangkan…..

Pembajak :

Perut pejabat tambun – gandut, dalam perutnya suka-suka emas rakyat, ada beras petani ada pajak para pedagang kecil… Lihat kami, sengsara merasakan…..
Caleg :

Kesukaan besar buat kami, dapat memperjuangkan hoki – hak para petani, hoki – hak suku bangsa buruh yang tertindas, hak – hak para anak – momongan generasi bangsa, kerjakan para koruptor, akan ku …….
Maling :

Biarkan. Walau aku disebut cigak, maling alias apalah. Anak – anakku penis sesuap nasi, butuh paisan bercacah soekarno cak bagi pendidikan nya, hanya setakat ayam aduan tetangga, aku dapat di…….

Caleg :

Hukum lengang. Syariat mati. Hukum hening. Lakukan mereka yang telah ondok uang rakyat, ayo kita….
Penanam :

Cucuk. lalu tinggal di cangkul dan terus sedemikian itu. Cuma serabut kain panjat harganya, adakah para penasihat memikirkan atma kami para pembajak, di sini kami terseok – seok diantara tanaman padi di sana mereka….
Mencuri :

Mencuri dengan tertekan, maafkan aku anak – anakku, selayaknya tak ingin kucukupkan rezeki mu, pendidikanmu dengan uang liar. Namun apa daya, pekerjaan rumpil didapatkan, harga kian menanjak, dan hidup terlalu berat bagi ku. Meski kemudian hari aku babar dan di berantas maka dari itu mereka nan……

Caleg :

Maling uang rakyat.

Berikut dan terimakasih sudah membaca puisi berantai nan diperankan oleh caleg, petani dan maling ini. Barang apa tulisan dan kata – alas kata disini saya harapkan punya makna yang boleh diambil hikmah dan manfaat. Seyogiannya bermanfaat.



Syair Kronologis 3 Basyar Ke 7 : Pertarungan, Percintaan Dan Kemerdekaan


Matra :

*Tema Puisi A : Peperangan.
*Tema Puisi B : Percintaan.
*Tema Puisi C : Kemerdekaan.

A

Seuntai sajak perjuangan buat generasiku…..
B

Serenceng sajak ASMARA bakal kekasihku….
C

Seuntai sajak KEHIDUPAN TERNAK AYAMKU…

A

Plong pertengahan agustus 45,
Kami bangkit merebut Kemerdekaan….
Kami siramkan Darah PERJUANGAN
Tapi aku masih BERBARING diatas…
B

Kekasihku…
Aku lain meyangka engkau begitu tega mengerjakan itu…
Kau putuskan cintaku uang suci
Ingin rasanya aku melumat pun…….
C

Pinggul ayamku….
Kini tertentang menggelembung…
Sebentar lagi telur akan keluar lewat…

A

Ganggang – celah benteng penangkisan…
Akan ku hancurkan penjajah…
Aku muak , aku benci kekerasan
Dan ingin rasanya kubunuh…
C

Ayamku ………
B

Kau sia siakan cintaku….Dulu kala cinta kita bersemi….
Kau merengkuh dalam dekapanku….
Dan kini………..

A

Hanya lalu setetes talenta…
Tapi aku masih agak kelam kokoh…
Kutantang seribu penjajah…
Dengan sebilah pedang pedang dikananku…
Seujung keris dikiriku….
Aku hancurkan ……………
B

Surat cinta yang kau kirim dulu….
Kini masih tersimpan dibuku diary…
Kubiarkan semua kenangan…
Tapi aku tak mampu mengeluarkan………….
C

Telur –telur ayamku…
Yang besar – segara
Sebentar lagi menetas……..Dan aku akan bayak mempunyai….

A

Mayat –mayat yang terbujur kaku…
Dengan penuh jejas didada…
Jikalau maut mengancamku Aku takan berpaling semenjak……….
B

Matamu…
Yang raksasa bagai bola bekel…
Tapi masa ini sekadar tinggal…………
C

Bulu ayamku…
Bersemi suatu persatu Sekarang kulihat menggelembung…
Oh …..sungguh bahagia hatiku…
Ayamku …………

A

Kubunuh kau … kau penghianat….
Aku pimpin angkatan perjuangan Takan gentar oleh seribu…….
B

Cerminan cintamu yang dramatis…
Dan kini kau menoleh dari………
C

Kotoran ayamku…
Yang menaburkan raksi jingga….
Aku peternak ayam setiap hari kujual ayamku di…….

A

Medan perang …
Darah memerciki dunia pertiwi…
Tempat Pahlawan membela negerinya….
Demi kemerdekaan ……..
B

Cintaku Pada koteng yang bergayut dihatiku…
Tapi kandas ditengah kronologi…
Hingga terangan-angan …………..
C

Tai ayamku…
Keras seperti…….

A

Dada ku Kau tusuk..
Walau maut akan …..
B

Mencari cintaku….
Dahulu begitu pasrah dalam rengkuhanku
Kau hanya menjepit…..
C

Ayamku …..Semacam itu raksasa jasamu padaku…
Kau merubah hidupku berpunca kemiskinan menjadi…

A

Keberingasan….Intern mendabih musuh…
Aku berteriak lantang dengan menggenggam ………
B

Sepucuk surat caruk…
Kini hanya kenangan…
Aku tak mudah membenamkan kala kita sepadan-sama………..
C

Bertelur Ayamku sekarang berbuah lagi
Kuperhatikan telurmu keluar mulai sejak…….

A

Moncong bedil lawan…
Dan kulihat panser saingan….
Yang mulai mengeluarkan …………..
B

Janji tuk sehidup semati… Bulan tanda jasa menjadi saksi cinta kita…
Kasih rasi ku menatap mu….
Daku teringat…
C

Pantat ayamku….
Akankah kau mengasingkan……

A

Aku… Berdiri diantara erangan dan rintihan…
Kudengar diantara….
B

Kidung asmara…
Gamelan burung laut bertalu talu…
Diantara dua hati berintegrasi..
Pemberian.., kau belaka memberikan sebagian ….
C

Telur-telurmu…
Satu demi suatu dan….

A

Letup ……
Dorrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!!
Tapi aku masih berdiri menantang Kugenggam bambu runcing bertahta merah kudus….
Aku bermandikan darah perkelahian….
Namun aku tak menyangka…
B

Kau obral cintamu…
Lalu kau berpaling dariku Kau anggap hina diriku…
Walau diriku tak mapu…..
C

Berputra lagi…
Sudah sekian lama telurmu menetas lagi…
Ayamku aku mohon kau………….

A

Kenang kenanglah kami …..Nan lampau benak diperut bumi…
Kami leyeh-leyeh diantara…..
B

Kerap dan dusta…
Berbaur jadi Satu..
Kurelakan kau memencilkan dariku…
Dan aku hanya berfirman…..
C

Ayamku…
Bertelur lagi buatku…
Semakin bayak telurmu…
Hatiku semakin doyan…
Karena saja engkau yang mampu…….

A

Menjagal inversi musuhku Sambil menjabat ujung tombak…
Aku berteriak……
B

Sayang………
Supaya kau baca puisi puisiku…
Sekalipun cinta kita telah……..
C

Kujual dipasar… Dan saat ini tinggal ayamku yang masih kecil…
Berlaku dengan lucunya….
Bukan main gemar hatiku melihat…..

A

Darah yang berceceran…
Kubiarkan merah tulen menjulang, diangkasa…
Pertanda penolakan menyentuh puncak…..
B

Asmaraku…
Dulu tumbuh bertunas..
Kini layu ditrpa panas cintamu
Kasih…, kudo’akan kamu…..
C

Dimakan mandung…Hinga kini tumbuh membesar dan menjadi…..

A

Pahlawan, dalam berjuang demi bangsanya…
Sungguh besar jasamu…ooooohh………
B

Kekasihku Biar aku sendiri menatap waktu depan untuk…
C

Berakibat sebanyak bisa jadi…
Hingga kau banyak memiliki….

A

Pejuang kemerdekaan tanah air kita….
Dan aku harus berbuah jadi salah satu orang yang….
B

Berhasil dalam bercinta…
Tapi kau bosor makan menghindar bila kutatap wajahmu….
Dan kau selalu….
C

Menyodorkan pantatmu…
Yang siap berbuntut….
Kau sibuk mencari medan untuk …………..

A

Membantai saingan…
Aku pertaruhkan nyawaku….
Karena aku pahlawan…..
B

Nan menderita karena …
Cangap Kasih ….,laksana etiket perceraian
Ingin rasanya…
Aku memandangmu dalam dalam,
dan……………
C

Kukeluarkan telur telurmu …
Aku adv amat bahagia walau hanya sekejap melihatnya…
Cak hendak rasanya telur itu…………….

A

Kutusuk dengan sebilah pedang…
Sederum aku berteriak ………………
B

Cintaku kandas ditengah jalan…. Setakat kesudahannya…………
C

Dierami oleh induknya…
Ooooooooohhhh ….,ayamku….seandainya……..

B

CINTA DITOLAK Mantri
BERTINDAK………..
A

TIDAAAAAAAKKKK………..TIIIIIIDAKKKKKK
Itu Tidak Mungkin… . Biar kau meninggalkan bersama yang lain Aku akan BERKATA
A,B dan C :

MERDEKA………………!!!!!!!!!!!!



Puisi Berantai 4 Turunan


puisi berantai 4 orang
puisi berantai 4 orang

Berikut ini contoh puisi berantai 4 orang dengan anasir kelucuan di dalamnya sehingga dapat Anda gunakan bagaikan hiburan kepada banyak cucu adam, sebarkan juga adv amat sosial media moga mereka pula merasa terhibur atas postingan tersebut dan membuatnya tertawa akibat kejenakaan puisi.



Puisi Berantai 4 Insan Ke 1 : Pujangga Cinta, Tukang Sate, Panglima Dan Bintang Sepak bola


Puisi berantai 4 orang nan diperankan oleh biang keladi sebagai berikut :
Pujangga cinta :

Dikeheningan lilin lebah…
Terdiam ku sendiri melihat bayanganmu bak si bulan yang mengintip malu di balik jendela kamarku.
Oh kekasihku dirimu nan rupawan manis dan lembut sebagaimana…….
Juru Sate :

Kambing yang montok…. bersurai rimbun dan gemuk segemuk badak…
Morong ku jadikan sate dank u bakar dengan….
Panglima perang :

Granat dan bom yang menyalak-ledak, ku lihat tampin di putar kubu nan jauh disana.
Aku siap, saingan datang dengan membawa….
Bintang Sepakan Bola :

Bola, dank u tending dengan sekuat tenaga. Ku over sreg kawanku.
Bola semakin kencang dan siap ku tendang pada….

Pujangga Cinta :

Pacarku nan manis, engkau nan telah menggembok hatiku dengan gembok cintamu, ku belai rambutmu yang hitam dan harum seharum…..
Tukang Sate :

Bau sate yang sedap, ku kipas-kipas sate bakarku….
Ku untuk bumbu-bumbu sate lezat mulai sejak ……
Panglima Perang :

Peluru-meninjau pistolku
Ku siapkan senjata dan akan ku tembak …
Bintang Sepak bola :

Hakim yang meniup peluit, tanda bola keluar….
Lalu ku rebut perlahan bola itu dan ku ocek-ocek…

Pujangga Belalah :

Hatimu nan bercelup, sebagaimana pelangi di kedewaan… Mewujudkan aku seperti malaikat tak bersayap.
Bukan main aku mencintai….
Tukang Sate :

Kambing itu, waktu ini mutakadim terbakar cengkut…Kini sudah menghilang dan berubah menjadi sate yang nikmat selezat….
Senapati :

Api nan berkobar-kobar, mayat-mayat yang bergelimbang, arena perang bertarai di tengah-tengah….
Bintang Sepakan Bola :

Kejuaraan antar Belanda dan Jerman…Ku atur siasat dan strategi permainan. Akan ku jebol….

Pujanga Caruk :

Hatimu yang luas, seluas telaga kautsar di surga… Cantik selawa siti Fatimah yang mempesona…
Duhai malaikat hatiku akan ku berikan semua sisa…
Pandai Sate :

Tabun-asap nan mengepul, sekadar harum. Ku cucuk-tusuk satu persatu…
Panglima perang :

Meninjau-melinjo yang ku siapkan dan siap ku tembakkan. Semua laskar tewas mengenaskan mayat-layon itu berkata….
Tukang Sate :

Sate…….sate……..sate……..sate………satenya Bu… Satenya Kemasan satenya Kek satenya Nek…
Satenya de satenya mas satenya Neng satenya A’…satenya teh, beli yang banyak….
Beli 1 porsi bisa….
Tanda jasa Sepak bola :

Alun-alun bola yang luas dan hijau…Ku dobrak gawang dagi.
Jegerrrrr……..suara…..

Pujangga Cinta :

Hatiku hancur berkping-keping bukan menentu, selepas ku tahu ternyata kau bukan doyan padaku.
Ku kepingin sekali memelukmu aduhai…….
Panglima Perang :

Bangkai-mayat Prajurit perang…Berjuang patah usia kalahkan musuhmu dengan…..
Tanda jasa Sepak Bola :

Pluit penengah berbunyi…Logo istirahat episode pertama tiba.
Aku haus….! Ku ambil secangkir…..
Pujangga Buruk perut :

Kerinduan yang ada da dalam hatiku, ku renggut dengan sejuta anugerah sayang dan segenggam….

Panglima Perang :

Granat…..! kuserang habis-habisan musuhku dengan seluruh senjataku, tidak peduli mayat-jenazah kini terbengkalai, yang kadang kala mereka sering….
Medali Sepak Bola :

Mengambil alih-ngoper bola dengan lincahnya.
Dan ku kuasai si indra peraba bundar dengan Skill ku yang membuat….
Tukang Sate :

Ku lapar….
Ku cak hendak segera menyantap sate-sate yang sudah kusajikan dengan…..
Medalion Sepak Bola :

Kartu biram nan adapun kawanku.
Kawanku pun keluar dari…..
Panglima perang ;

TANK baja besar, menakutkan, penuh siksa, sirih pengap didalam…

Pujangga Cinta :

Pautan embun…Pagi cakra langit yang begitu cerah menyambut hari bahagia memfokus ke…
Senapati :

Pemakaman sang Pahlawan perang, yang luruh membela Negara mengucurkan….
Pakar Sate :

Kecap pedas…..mantap…….lezat…mengangop samapi ke interior daging…..
Pujangga Burung laut :

Haur itu, seakan hati ini melepas lelah nan berlalu bila kuingat…..
Bintang Sepak Bola :

Cristian Ronaldo…Aku semacam itu kagum dengan cara megocek bola, berpunca ku lahir kedunia bola aku dahulu mengidolakan…..
Panglima perang :

Jenderal Sudirman dia yang perkasa bahaduri, nekat , sekali lagi tak gentar…….
Maju tak gentar membela nan sopan, modern serentak peruntungan kita di serbu…

Pujangga Cinta :

Panah-panah yang menusuk lever dan jantung yang paling dalm menyentuh akar-akarnya,,,
Membuatku terputus hati, dan ungin bunuh diri…
Aku menyadari sekarang aku tertipu.
Aku tertipu. Aku terjebak,,, dan aku terperangkap……
Panglima Perang:

Ranjau nan sekutu buat.
Berusah sekuat tenaga seyogiannya dapat keluar pecah….
Tukang Sate :

Gerobak sate nan memukau, dengan kerlap-kerlip warna lampu di atasnya dengan gerobak nan bertuliskan….SATE Ayam aduan…..
Panglima Perang :

Ir.soekarno., dan moh.hatta.,. mereka lah sang motivator kami.
Berpidato., menghimbau seluruh.,
Bintang Sepak bola :

Supporter nan setia kondusif dan memperi semangat para.,.
Juru Sate :

Pembeli.,. suatu persatu berdatangan dan menghabiskan semua.,.

Pujangga Buruk perut :

Roman cantikmu nan mempesona, andai wanita nan sakit.,. sakit., gempa bumi., menyikasa jiwa dan meremukkan benak belulang.
Karena kau tlah jatuh pecah atap langit umpama bidadari surga yang jatuh ke manjapada.,.
Bintang Sepak Bola :

Indonesia ., Indonesia., hidup sepak bola Indonesia, kau tulangku., kau darahku., kan ku bela sang garuda, yang akan ku jadikan.,
Tukang Sate :

Sate., dan ku jual lagi di.,.
Bintang Sepak Bola :

Stadion alians di afrika.. tanah nya yang gersang, kaya akan liwa.
Turunan-orang nya hitam pekat yang slalu.,

Pujangga kerap :

Ku selalu sampai mati, ku kepal sampai ke bumi pelangi di hati yang tak sangkutan terganti, dengan wanita suci berparas qur’ani, dan berjiwa.,.
Panglima Perang :

ABRI.. bersiap genjatan senjata. Mengakhiri perang rakyat jelata,.
Ku rebut harta meraka, beserta….
Ahli Sate :

Tikam sate yang telah ku bopong.
Dan tak disangka dan tak bisa di elak lagi., ternyata…
Sungguh-alangkah aku tak percaya.. aku tak berkeyakinan.. sateku lampau terjual…
Tanda jasa bola kaki :

Supporter jerman yang memenangi Piala Eropa.
Aku bersorak kegirangan, kesukaan yang tak tergantikan..
Dan bercerai semua pertandingan.



Puisi Berantai 4 Makhluk Ke 2 : Anak Religius, Khawatir, Cerdas Dan Lebay


Pemeran : Sang Religius, Si Histeris, Sang Cerdas, Si Lebay

Sang Religius :

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Simaklah.. lembaran-lembaran kisahku, seorang santri pondok pesantren nan baik. Wahai para pencari guna-guna, tiada rugi kalian mendengarkan aku. InsyaAllah bakal kalian yang mendengarkanku pastilah…
Si Cerdas :

Tidak normal, alangkah tidak normal. Impitan cinta seorang momongan IPA, yang berusaha mendapatkan persebaran-arus cinta dari sang pujangga. Kan kucurahkan dalam tembang ilmiahku ini. Mudahmudahan perasaanku ini bisa menjagakan…
Si Galau :

Burung-zakar dalam sangkarku. Setiap masa merinai, bagi menghiburku. Aku adalah pecundang yang gagal mempertahankan hati sendiri wanita. Masih teringat jelas, 7 tahun nan lalu, kau Diana. Ingin terputus dariku. Sekeras segala usahaku, tetap enggak bisa merubah keinginanmu. Kau putuskan aku doang demi…
Si Lebay :

Perjaka ganteng yang disana, nan disana, disana, disana, disana… banyak deh pokoknya. Kok pada liatin aku ya? Iiihh.. naksir ya? Mana ada cowok yang resistan ama cewek secantik gue, iya gak? Nama kyu Mona, lengkapnya Monalisa Sultan Elizabeth Resikvi Martatilaar. Gue ini kuntum lebay, alay, centil, dan so sexy. Kalau suka-suka cowok nan liat akyu pasti sejumlah…

Si Religius :

Alhamdulillah, nikmat dan indahnya menjadi sendiri santri. Hobi mengaji. Senang ngopi sambil makan..
Si Cerdas

Tabung reaksi, perasaanku ini terus melancar cepat setakat akhirnya menggumpal pada katoda hatimu. Terbentuklah arena magnet padamu, inginku senggol permukaanmu, inginku peluk..
Si Merayang

Burungku terus merinai, mereka seakan tahu kesedihanku.Oh Allah, kenapa luka nan aku bisa? Katamu cinta adalah anugrah, hah. Sekarang dia pergi mengangkut semua kenangan. Kini dia telah…
Si Lebay

Berjerawat.. enggaklah yaw. Perempuan secantik gue berjerawat. Tiap hari ke salon, maskeran, luluran, pedicure medicure, dan so pasti gak tengung-tenging pakai…

Si Religius :

Sarung dijemuran, tak lupa aku pakai buat mengaji. Sarung harus dipakai dengan kuat, Agar enggak mudah melorot. Memakai sarung janganlah terlalu rendah dan terlalu tinggi. Geladir dan najis mudah menclok, takdirnya sarung terlalu adv minim. Namun sekiranya berlebih hierarki, maka akan terlihat…
Si Cerdas

Ki akbar dan panjang sekali, intrusi cahaya matamu yang terban ke kerumahtanggaan dadaku. Tagihan cintamu membuat dadaku..
Si Galau

Terbuka semua, mendelongop semua luka. Jejas yang selama ini aku pendam. Terasa sakit sekali. Teringat kenangan ketika bersamamu. Ku tatap matamu, dan kuucapkan perkenalan awal cinta. Kau remas jempolku, bergetar seluruh rambutku. Dingin hati ini, ketika asmamu kumat. Asmara, asmara, sorry.. ingin kucium pipimu nan biram bercekah seperti mana biji kemaluan semangka yang jatuh dijalan. Inginku rasakan…
Si Lebay

Tubuhku ini, mutakadim sexy. Wajahku, sudah rupawan. Pacarku, dimana-mana. Aduh enaknya jadi cewek…

Sang Religius :

Yang enak dinikmati sebagai halnya surga, ya memadai libur ngaji. Nerakanya ya pas kena terbatabata. Gak n kepunyaan pacar, gak rugi. Gak punya tokoh, gak martabat. Gak ngaji, ya tidur aja…
Si Cerdas

Denganku, cinta kita seperti model molekul Dalton yang partikel terkecilnya sudah lalu enggak dapat terbagi. Kaulah kodomain pecah fungsi hatiku. Kaulah hasil berpunca..
Si Kliyengan

Keringatku yang bercucuran, momen kau pergi sonder peduli akan halnya perasaanku. kau menghindari dengan keangkuhanmu. kau tinggalkan kenangan yang akan rapuh ditelan…
Sang Lebay

Deodoran, bedak, lipstick, handbody harus yang mahal, yang bermerk. Gak pernah gue beli yang murah, justru KW. Iyuuh.. segala kata..

Si Religius :

Pak kyai, tausiyahmu menyejukkan hati. Nasehatmu burung laut aku simpan dalam memori. Jasamu sangatlah murni. Hingga terarah di sanubari. Kau fertil melenyapkan ketaksaan, kesesatan, dan kedunguan nan terdapat di…
Si Cerdas

Otakmu dan Otakku, adalah 2 biji zakar instrumen nan mempunyai koordinasi tersendiri. Setiap hari, neuron dalam otakku pelalah mengingatkan akan dirimu. Teringat detik itu, engkau memanggilku dengan frekuensi yang menggetarkan hatiku. Kau datang padaku dengan…
Si Galau

Tabo barumu. Tidak jauh kian baik dariku. Brengsek! Semua insan juga tahu, akulah nan terbaik bagimu, Diana! Haruskah air alat penglihatan ini berputar setiap waktu? Haruskah kuhentikan detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu? Aku silam membutuhkanmu, wahai belahan…
Si Lebay

Rokku, rokku nan lampau indah membuat semua teruna terpana. Gue emang menawan, kales.. liat nih wedge yang Gue pake setimbang…

Sang Religius :

Menara langgar, sudah mengumandangkan adzan. Cap panggilan Tuhan. Segera aku berwudlu di pancuran. Menghilangkan hadast dan sempelah…
Si Cerdas

Manusia, nan tersebar banyak diseluruh nasion dan benua. Memiliki warna yang bermacam-macam. Ada yang bercat kuning, coklat, dan juga hitam. Itulah ras-ras insan yang equivalen dengan cintaku padamu. Bukan memandang nasion dan warna. Aku sekadar memandang…
Si Galau

Dalam celanaku, kuambil dompet yang berisi fotomu. Oh, Diana, Oh, diaaaan…
Si Lebay

Cok-klat.. Aku suka coklat. Tapi akyu mengirik klo nanti kebanyakan dapat gendyut, trus gak sexy lagi deh. Nanti cowokku yang ganteng gak mau lagi ma akyu, dan cowokku nanti, gak mau juga membentuk akyu…

Si Religius :

Bergairah, seluruh jiwaku, tak kala mendengar senandung wacana al-Qur’an. Takhlik aku sadar, akan keagungan Sang pencipta, dan aku hanyalah seorang basyar sahih yang…
Sang Cerdas

Lunglai seksualitas, ibarat aku tanpamu. Lebih baik aku terurai maka itu decomposer jika tidak ada sira. Kau mengingatkan aku, akan sesuatu yang keluar dari…
Si Galau

Sileeettt.. benda hitam berbintik yang telah mengiris hatiku. Itulah gambaran tentang dirimu Diana. Koteng wanita…
Si Lebay

Cabe-cabean, haaa, sedikit didik. Beraninya bilang gue cabe-cabean. Gue itu terong-terongan tau. Terong-terongan yang…

Si Religius :

Puanjaaaang.. bulaaaat.. buesaaaar.. haaaa… itulah bentuk kentongan di sajadah pondokku. Ketika di palu, nyaring sekali bunyinya. Apalagi kalu di palu dengan…
Si Cerdas

Kepalaku, itulah tempatku menyimpan memori-memori tentangmu. Gelombang senyummu terpatok pada neuronku. Raut mukamu penuh energi. Matamu memancarkan kurat. Bibirmu pemandu karisma. Gigimu…
Si Senewen

Selangkah lebih maju, sepatutnya aku boleh move on darimu, Diana. Aku harus mengejar tambatan hati yang plonco. Apa kalian mau makara tambatan hatiku? Maukah kalian jadi tambatan hatiku? Hei gadis yang disana… kamu… iya kamu… I Love you… Kemarilah, aku ingin kamu jadi…
Si Lebay

Koleksi fauna peliharaanku, cak semau banyak dirumah, cak semau hamster, ular cabai, anjing, kucing, monyet, simpanse, mawas…

Si Religius :

Nuzul, Hasan, Alat pencium, dan roziq. Mereka semua adalah kawanku di saung pesantren. Oh… Persekutuan dagang, Belas kasihan apabila tembang ini bukan bersusila. Karena saya bukan muridnya Kahlil Gibran. Namun aku belaka anak pondokan yang berusaha mempertahankan ketampanan.
Si Religius, Si Nanar, Si Cerdas, Si Lebay :

Sekian dari kami.. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Syair Berturutan 5 Orang


puisi berantai 5 orang
puisi berantai 5 insan, sumur bentuk: pexels.com

Syair berantai 5 orang yang lucu dapat Anda jadikan hiburan sreg saat sedang berkumpul dengan teman-antagonis, mungkin saja tak sedikit diantara mereka belum mengetahui secara pasti apa konotasi dan bagaimana cara bermainnya.


Puisi Berantai 5 Insan : Diperankan 4 Orang Dan Bibi Kantin

Satpam :

Aduh, duh, tiap hari adaa cuma maling yg ketangkep, gak maling ayamlaah, maling motorlah maling jemuranlah, sampe-sampe mencolong…
Pujangga Majuh :

Wanita,,… ohh.. sejenis itu indah dipandang.. itulah yg membentuk aku terpesona, karena wajah wanita sangat cantik seperti…
Juru Sampah :

Sampah-sampah yg berserakan,, tiap hari saya memungutnya dan membawanya ke tempat pembuangan. karena sampahlah anak asuh & istri saya tiap hari boleh makan…
Bibi Kantin :

Cabe 10 kilo,, begitu pedaass. Serupa itu menggelora. Huahh.. ini ialah bahan paling penting. Tidak dapat dipungkiri. Semua orang suka…

Satpam :

Maling-maling yg berkeliaran,, saban hari saya berpatroli, keliling kesana kemari, kerjakan menganyam mencuri-maling itu. jika saya melihat maling, maka saya akan berteriak woooy. maliing…
Pujangga Pelalah :

Aku kerap kamuu..,, aku tak akan melupakanmu. ingatkah engkau sewaktu kita pertama mungkin berlanggar? aku akan selalu ingat detik itu. ketika itu.. aku enggak sengaja menciuumm…
Ahli sampah :

Comberan yg bau,, saya sudah wajib dengan itu. Itu adalah kendala yg saya temui detik saya mengocok-aduk sampah di…
Bendari :

Bajan,, siip. Penggorengan sudah ada. Tapi kurang satu perkakas pun. saya tengung-tenging dimana menempatkan gawai itu. Padahal saya tidak bisa menggoreng sonder wajan dan…

Satpam :

Pistol,, bila maling tidak terkejar oleh saya, yahh, apa boleh bakal. Beceng ini yg akan saya gunakan untuk menembak…
Tukang Sampah :

Ketika mungil aku dibuang di tumpukan sampah,, Hiks.hiks. itulah masa laluku. kemudian koteng pemulung nan baik hati mengambil dan merawatku. aku cak hendak mengucapkan padanya: terima kasih. bernasib baik kau, sekarang…
Koki :

Spatulaku sudah cak bertemu,, yes.yes. padalah… kalo demikian ini ketel mak-nyus. Saya bisa tiba memasak. ikutin ya. pertama-tama, sediakan mangsa-bahannya. habis, masukan.…
Satpam :

Pentungan, pistol, pisau, senter..oke. siap kerjakan patroli lilin batik ini. Hei! nada-nadanya di dinding sebelah sana ada seseorang yg yg masuk ke dalam sekolah! Aku berlari mengejarnya dan tiba-tiba…

Pujangga Cinta :

Punyaku seram!,, tidak.. aku sudah plus jauh mengkhayal mengenai wanita. ini dosa. aku harus membaca buku untuk mengalihkan pikiranku. lalu dengan cepat aku membelai-belai…
Pakar sampah :

Isi celanaku,, di celanaku ini.. hanya ada beberapa keeping tip ratusan.. aku ingin sekali membelikan mainan bikin anakku, adalah…
Pemasak :

Pisau,, sangat drastis dan mengkilat. aku pulang ingatan aku adv amat membutuhkan ini. Aku start mencincang bahan-sasaran. Wow. Pasti masakanku nanti akan terasa…
Satpam :

Kurang asem!!! kemana maling tadi, awas ya kalo dapet akan saya….
Pujangga Cinta :

Ungkapkan cinta kepadanya,, ingin sekali aku mengungkapkan isi hatiku.. tetapi mulutku terasa…

Tukang Sampah :

Berbau bukan lezat,, ugh. dan dipenuhi lalat pula. Astaghfirullah. ini makanan basi. tapi hanya ini yang bisa aku berikan untuk keluargaku hari ini.. sabar ya anak asuh istriku.. Orang sabar di darul baka nanti akan masuk…
Bendari :

Ke dalam oven,, setelah itu, berbarengan menunggu, kita mempersiapkan peristiwa yang lainnya, oke? meski momen ayam sudah lalu matang akan dihidangkan bersama….
Satpam :

Nangui!!! cepet banget ilangnya tu maling. Eh. Segala apa itu. Aku mendengar kritik jejak langkah suku tepat di belakangku. pada saat itu dadaku terasa…
Pujangga Cinta :

Menonjol,, itulah yang membuatku jadi tak pemusatan. Telah cukup. Aku tak resistan lagi. kalau begitu sewaktu saja aku akan meraba-raba…

Tukang Sampah :

Dinding masjid,, aku berusaha mencari saklar sreg dinding sajadah. aku kepingin berdoa. Ya Allah.. aku minta kepadamu. Mudahkanlah aku dalam…
Koki :

Menghidangkan makanan,, sepatutnya nafkah setia gurih maka kita hidangkan selagi merangsang. Hmm.. mulutku rasanya mutakadim tak lunak pun buat….
Pujangga Cinta :

Katakan I Love You,, setelah sekian lama berjuang.. dengan tekor keberanian.. akhirnya aku bisa mengatakan alas kata-kata itu dengan…
Pakar Sampah :

Khusyu’,, aku terus-menerus berdo’a. sampai-setakat tak terasa mulai sejak mataku menetes…

Koki :

Kuah sop,, ini dia yang cak bagi masakanku disukai banyak hamba allah.. kalian tahu barang apa yang hamba allah-orang sejumlah setelah bersantap masakanku? Mereka bilang…
Pakar Sampah :

Astaghfirullah,, ya Allah ya tuhanku, ampunilah aku, berikanlah aku petunjuk buat…
Pemasak :

Membuat sop ayam,, fyuhh.. selesai juga. Sungguh melelahkan. Tapi aku sangat bangga. Kesudahannya aku berhasil…
Satpam :

Menangkap malingnya,, Ha..ha..ha.. tertangkap kau! sambil memelototi maling itu, aku teriakkan di dekat telinganya…

Pujangga Cinta :
Makasih ya cintakyu udah diterima.. Mmuuuaahh



Puisi Bersambungan 6 Orang


puisi berantai 6 orang
puisi berturutan 6 orang, sumber rangka: pexels.com

Jika Anda madya berkumpul dengan banyak manusia, mari bermain bersama sajak berantai 6 individu, cara ini diakui memadai efektif agar saling camur kebahagiaan di antara satu sama lain. Dalam satu kelompok, hal ini mampu meningkatkan
chemistry
sehingga disarankan mencobanya.



Puisi Berturutan 6 Orang : Ustad, Dukun, Gamer, Pesuluh, Elai Dan Pejuang


Berikut tembang berantai nan diperankan oleh 6 orang :
Murid :

Hadirin diharap tegang, karena acara akan segera dimulai… ASSALAMMUALAIKUM WR. WB. ada pepatah mengatakan “tak kenal maka? kenalan lah…”. (kenalan) sekarang Kita berada dalam segmen berpacu dalam… Tembang. Langsung saja, sebelum kita start acaranya, mari bersama2 kita..Tepuk Pramuka…
Ustad :

loh kok tampar pramuka? Baca Bismillah dong…, Al-Basmallah…
Semua :

Bismillahirrohmainirrohim..
Ustad :

Dukun, baca euy..
Medikus :

naon? Engges

Ustad :

emang?, yudh lah. Assalammualaikum WR. WB… Disaat syamsu mewah di teriknya, disitulah waktu untuk Sholat Duhur. Disaat mentari berketinggalan jingganya, disitulah waktu untuk Sholat Maghrib. Disaat syamsu lulus, dan bulan yang bersinar, disitulah waktu bikin…
Dokter :

Makara Kartu ceki NYEPET, engkau nan jaga parafin aku yang akan keliling. Jagalah lilin itu, jangan sampai engkau suntuk, jagalah lilin itu sebagaimana ia menjaga…
Gamer :

PASSWORD, login game online dibutuhkan ID dan Password. Tanpa keduanya, kita hanya bisa melongok alias enggak bisa apa-apa. Maka, janganlah lupakan passwordmu, dengan cara…
Petatar :

MEMINUM SUSU IBUKU, tahun kecil aku gegares di bopong dan meminta susu ibuku. Tapi waktu ini, aku sudah S3, SD-SMP-SMA. Aku sudah terbentuk. Bintang sartan, sudah tak pantas ku meneguk susu ibu sekali lagi. Lantas waktu ini, aku meminum susu..
Elai :

ELAI, kenapa harus puas Elai engkau meminang menambal?. Kau pinta padaku juga bisa, tapi namaku juga Elai, alah, Elai, kenapa kita tidak ubah logo? Misalkan kaprikornus..
Pejuang :

GUNDALA PETIR, sang Buta dari Goa hantu?, gatot kaca?. Kemana mereka?. Ayo kita berjuang sekali lagi!. Apakah mereka nyata ? alias fiksi?, Kita burung mereka lakukan menjalankan misi kita, merupakan…

Ustad :

BERDAKWAH DIJALAN Almalik, cedera dengan banci. Kita berdakwah bukan saja mecari nafkah tapi juga mencari…
Siswa :

CONTEKAN UN…
Ustad :

eh, eh, eh, ini kok sreg sesat ya. Enggak sinse, enggak pelajar, semua sesat!. Gimana tulat kedepannya?
Dokter :

loh?, ustad, ulah salahken aing bae.., aing mah ngabaca ti teksnya ka gitu, salah ken yang nyien lah!..
Elai :

udah2, kok malah berjotos si?, mendingan gini aja…. Lanjutin!!
Siswa :

ekhm..,Contekan, dimana contekan?. Aku gak dapat spirit tanpa contekan, Bukan!. Jangan sampai nilaiku jeblok!, jelek!, kayak mukaku!. Jangan! Jangan sampai nilaiku dibawah KKM!!…, karena tulat aku dapat kena…

Dukun :

Aji-aji MEMANGGIL ROH GAIB untuk boleh datangkan para Pocong, Genderuwo atau Konjuring. Tetapi tidak sekadar aji-aji saja untuk dapat datangkan para setan itu. kita juga harus menyiapkan sesajen yang berupa…
Elai :

BAN TUBLESS, jangan telat mengisi angin pita tubles. Karena, itu bisa mengakibatkan BAN Menceret, Pelek Penyok, dan…
Pejuang :

Kematian MASSAL , tregedi yang disebabkan oleh kesalah pahaman. Seperti tragedi Trisakti, penembakan acak itu salah satu contoh kesalah pahaman yang menjadi tragedi. Sebenarnya tragedi Trisakti itu disebabkan oleh…
Gamer :

PERMAINAN COC, ketika sira membidas viilage musuh, ia lupa mengangkut spell, lalu habislah semua pasukannya dan sira kalah. kemudian anda frustasi dan menembak penjaga warnetnya. Tiba-tiba, penjaga warnet itu mengucapkan prolog terakhirnya, adalah..
Ustad :

INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJIUN, sudah lalu berpulang kerahmatullah, penjaga warnet nan bernama Insan, dan lebih lanjut. Kalian tahu apa itu? Itulah cara memberitahukan kepada awam, bahwa ada cucu adam yang…
Peserta :

Doyan GREPE-GREPE dan gemar pegangan tangan, tambahan pula sesama cowok. Disekolahan, kita gemar menemukan orang yang sebagaimana itu. biasanya jika cak bertemu hamba allah seperti itu, kita tegur dan kita…

Dukun :

MASUKKAN KE Intern TOPLES, cak agar setan itu sreg dan tidak minta-mohon lagi. Karena setan itu Clamitan. Seandainya dia dibiarkan, dia akan marah, minta sesajen, harap tumbal dan minta…
Elai :

ISI NITROGEN, agar ban mu gentur dan tahan lama kempesnya. Lebih-lebih bisa membuat motor itu lezat dan sangat nyaman dipakai. Runyam yang pakai Nitrogen bannya kempes, palingan hanya mengakibatkan…
Pejuang :

GUGUR DI TENGAH JALAN, Telingannya cuil, Lehernya terpisah berpangkal superior. Kaki dan tangannya membusuk karena racun. Demi segala apa???
Ustad :

DEMI Allah!!!,, DEMI Sang pencipta!!! , WALLAHI!!… kalau kamu melongok dari-Nya, niscaya celakalah engkau-celakalah kamu. Sebagaima hamba allah-hamba allah yang telah…
Game :

Dependensi GAMES berbahaya sekali. Ada, lebih-lebih banyak sekali cucu adam yang sebatas mencuri duit demi berlaku warnet. Banyak kasus seperti itu, Mencuri duit di warung orang, mencuri duit ayah bunda, mencolong duit negara, lebih lagi ada yang setakat mencolong duit…
Dukun :

TUYUL!!!, tidak dia yang dicuri, tapi dia yang mencolong. Jagalah uangmu darinya, simpanlah uangmu, simpanlah dibank, jangan simpan uangmu di…

Petatar :

KUBURAN Tetangga, telah dijadikan panggung praktek Ilmu hayat. Dengan memakamkan tanaman langka disana, yaitu pohon Genjer Gondok. Sesudah menanam tanaman selit belit itu, mari kita siraminya dengan air yang cak semau di…
Elai :

KOMPRESSOR, sekiranya mau dinyalakan, silahkan untuk menghubungkannya dengan listrik, jangan sama yang lain, karena itu bisa disebut selingkuh. Apabila kompressor itu mutakadim nyala, maka akan terdengar suara minor…
Ustad :

(adzan) ALLAHUAKBAR 2x. saha iyeu??? Saha iyeu???. Ini itu Ruqiyah untuk mengusir setan n domestik usia yang majenun. Caranya gini, awalnya pegang tangan orang yang kesurupan itu mudah-mudahan tidak nonjok, lalu dekatkan mulut kita dengan telinganya, dan selanjutnya barulah kita…
Pejuang :

TEMBAK Engkau SAMPAI Bertabur!, jangan sisakan detak jantungnya!. Jangan sampai ia lolos!. Engkau sudah sadis!, mari kepung dia!, marilah beri ia kursus!, dan beri sira sedikit…
Gamer :

KUOTA INTERNET !, engkau lampau butuh kuota untuk bermain game online! Khususnya COC, berilah dia segera, jika enggak, dia akan di Kick dari Clannya. 20 menit kembali warnya selesai, itu tandanya, sececah lagi ia akan di…
Pelajar :

PANGGIL Cak bagi MATRIKULASI !, sebentar juga gurunya menclok, panggil yang lainnya wahai tokoh kelas!, bagi pelajaran tambahan yang membosankan ini, paggil mereka!. Jangan buat gurunya marah!. Jika ia marah, dia akan hancurkan sebuah…

Medikus :

ISTANA JENGLOT, yang dibuat maka dari itu para leluhur jenglot. Sebagai tempat mereka berteduh membuat pasukan, dan mengumpulkan…
Ustad :

PARA ULAMA-Cerdik pandai Besar di Indonesia, telah semupakat menyatakan bahwa Miras oplosan itu diharamkan oleh semua ummat. Karena miras, selain merusak Otak, tapi juga negatif…
Elai :

BAN DALEM bukan Pita Asing, dalam dunia tambal ki membungkam, ban dalem itu diibaratkan sebagai halnya kancing/inti sebuah biji zakar MANGGA, dan tali tap luar itu seperti pelindungnya. Kalau disatukan antara keduanya, maka akan menjadi…
Pejuang :

SUPERHERO yang kuat dan sangat hebat!, ya itulah HULK. Siapa yang takhlik ia marah maka akan beliau menjadi…
Dokter :

LUTUNG !!!, atau babi nyepet?. Lebih baik makara lutung!!, dari plong kartu ceki nyepet. Karena, kalau kita jadi kartu ceki nyepet, dan jika tepergok warga, maka kita akan di…
Ustad :

SEMBELIH TANPA BISMILLAH, dan mengakhirinya minus alhamdulillah, itu sangat dimurkai oleh Yang mahakuasa, maka dari itu kita akan selang antara dulu sebentar.
mau tau kelanjutannya? Jangan kemana-mana..
Loyal di… JAMA’AH…., oh.. JAMA’AH…
ALHAMDU…LILLAH.. (LA ILAHA ILLA Tuhan..)
Terimakasih, assalammualaikum WR. WB.


Pembacaan puisi kronologis memang bertambah titik api pada penggabungan isi, pilihan introduksi hingga metafora yang jauh berbeda antara satu dengan lainnya. Anda dapat mengajak banyak orang untuk timbrung membacakan
contoh puisi berantai lucu
terbaru dan terbaik 2022.

Pembacaan puisi berurutan memang terasa begitu menyenangkan lebih lagi detik Kamu mengajak banyak orang untuk ikut bergabung, jangan lupa agar menentukan tema habis sehingga bukan akan merasa keresahan plong saat membacakannya bersama-sama.

Source: https://kristenly.com/kumpulan-puisi-berantai-lucu/

Posted by: holymayhem.com