Pustaka Pemeliharaan Tanaman Cabai Merah
Oleh : Yuli Ratna Pujawati, S.Pt
Pohon lombok adalah salah satu tanaman yang membutuhkan pemeliharaan Intensif. Hama dan penyakit yang begitu kompleks puas tanaman lombok mengharuskan para orang tani untuk berlatih dan terus membiasakan.
Pengamatan dan pencegahan harus selalu dilakukan, sebab jikalau tertinggal terjangan hama dan kebobrokan sulit cak bagi di kendalikan. Penanganan sejak dini ialah mandu yang paling tepat untuk menguasai serangan hama dan ki kesulitan plong pokok kayu ini. Sejak penyemaian, langkah lahan, penanaman, pemeliharaan sampai masa penuaian petani harus betul-betul serius mempelajari segala aspek tentang tanaman cili ini.
Hama yang sering menyerang tanaman cabai adalah wereng
Thrips
(Thrips parvispinus Karny) dan Kutu Patera (Aphididae). Hama
Thrips
mengaibkan tanaman dengan menghisap hancuran bidang bawah daun (terutama patera-perempuan muda). Terjangan ditandai dengan adanya bercak keperak – perakkan. Patera yang terserang berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting atau keremot dan akhirnya sunyi.
Puas serangan berat menyebabkan daun, tunas alias pucuk menggulung ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor, pertumbuhan tumbuhan terhambat dan kerdil terlebih pucuk pokok kayu menjadi nyenyat. Hama ini yaitu vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting.
Pada waktu kemarau urut-urutan hama dahulu cepat, sehingga populasi lebih panjang sementara itu sreg musim penghujan populasinya akan memendek karena banyak thrips yang sunyi akibat tercuci oleh air hujan.
Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang terdahulu cili, bawang bangkang, bawang patera, jenis umbi lapis lainnya dan tomat, padahal tanaman inang lainnya tembakau, kopi, ubi jalar, waluh, bayam, kentang, kapas, tanaman dari famili Crusiferae, Crotalaria dan kacang-pasaran.
Cara Pengendalian :
- Memperalat tumbuhan haring seperti kenikir kuning
- Menunggangi mulsa perak
- Sanitasi lingkungan dan pemotongan bagian tanaman yang terserang thrips
- Pemakaian perangkap warna kuning sebanyak 40 buah per ha alias 2 buah per 500 m2 yang dipasang sejak pokok kayu berumur 2 minggu. Jerat dapat dibuat semenjak potongan bambu yang dipasang plastik map warna kuning. Plastik diolesi dengan lem agar thrips yang tertarik menempel. Apabila plastik telah penuh dengan thrips maka plastik perlu diganti.
- Pemanfaatan tampin alami nan potensial untuk memintasi wereng thrips, antara enggak predator kumbang Coccinellidae, kutu, predator larva Chrysopidae, kepik Anthocoridae dan mikroba Entomophthora sp.
- Pestisida digunakan apabila populasi hama atau kerusakan tanaman sudah lalu sampai ke kuala pengendalian (serangan mencapai kian atau sama dengan 15% per tumbuhan) atau pendirian-prinsip pengendalian lainnya tak boleh menindihkan populasi wereng.
Padahal
hama tungau patera, bidasan jarang rata-rata terjadi lega musim kemarau. Episode pokok kayu nan diserang oleh nimfa dan imago rata-rata pucuk tanaman dan daun taruna. Patera yang diserang akan mengkerut, mengeriting dan buntar, menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan pohon menjadi kerdil.
Hama ini juga mengeluarkan cairan manis seperti mana istri muda, yang biasanya disebut dengan ibun madu. Uap air sembayan menyeret datangnya semut dan serabut jelaga. Adanya cendawan sreg biji zakar dapat menurunkan kualitas buah. Aphid juga dapat berperan misal vektor virus (50 jenis virus) sama dengan, Papaya Ringspot Virus, Watermelon Mosaic Virus, Cucumber MosaicVirus (CMV).
Pendakyahan hama ini sangat luas, menghampari negeri beriklim tropis dan medium kecuali Canada bagian utara dan Asia bagian lor. Kisaran inang berpokok hama ini cukup luas, seperti tanaman dari family Fabaceaae (Legumes, Lucerne), Solanaceae, Cucurbitaceae dan asteraceae.
Kutu daun menyebabkan kebinasaan yang pas serius sreg beberapa pohon sayuran, begitu juga asparagus, cabai, terong dan okra. Selain tanaman sayuran, kutu daun juga menyebabkan kebinasaan yang pas parah pada sitrus, kapas dan melon. Pengendalian dapat dilakukan dengan menginfestasikan teman alami begitu juga, parasitoid Aphelinus gossypi (Timberlake), Lysiphlebus testaceipes (Cresson), pemakan Coccinella transversalis atau cendawan entomopatogen Neozygites fresenii. Racun hama digunakan apabila populasi hama atau fasad tanaman mutakadim mencapai ambang pengendalian.
DAFTAR Pustaka
Anonim. 2009. Standard Operating Procedure (SOP) Budidaya Lada Merah Kulon Progo. Biro Pertanian Provinsi Daeran Istimewa Yogyakarta.
Meilin, A. 2014. Wereng Dan Masalah Plong Pokok kayu Embalau Serta Pengendaliannya. Balai Studi Teknologi Pertanian Jambi.
Nurhayati. 2012. Virus Penyebab Penyakit Tanaman. Unsri Press. Palembang. Pracaya, 2008, Pengendalian Hama & Keburukan Tumbuhan secara Organik, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Source: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/70075/PENGENDALIAN-HAMA-THRIPS-DAN-KUTU-DAUN-PADA-TANAMAN-CABAI-/
Posted by: holymayhem.com