Pupuk Untuk Tanaman Durian Agar Cepat Berbuah

Merawat pohon durian mudahmudahan berbuah lebat

Faktor Penyebab Tanaman Durian Berdampak Terbatas dan Berkualitas Rendah

  • Ekstrak unggul dan berkualitas, melembarkan bibit unggul dan berkualitas ialah awalan awal hendaknya pohon durian nan ditanam congah menghasilkan buah yang lebat dengan daging buah yang berkualitas.
  • Pemupukan, defisiensi elemen hara adalah salah satu penyebab durian tidak mampu berbuah (berbuah kurang) dan berkualitas rendah.
  • Otoritas besaran bunga dan bakal biji kemaluan.
  • Kecukupan air, selain partikel hara air kembali berwibawa terhadap produktifitas dan kualitas buah durian.
  • Drainase
  • Pemangkasan
  • Hama dan penyakit, serangan hama dan ki kesulitan ialah salah satu penyebab rendahnya produktifitas dan kualitas daging buah durian.

Bagaimana Merawat pohon durian moga bertelur lebat

Pemupukan Tepat dan Berimbang

  1. Perabukan utama

Pemupukan utama dilakukan 3x dalal setahun, ialah setelah masa penuaian puncak, sebelum masa berbunga dan detik pembesaran buah.  Patokan pemupukan pohon durian ialah tahun panen puncak, karena musim buah durian berbeda-beda di setiap lokasi agroekosistem dan pergeseran perian berbuah karena pengaturan pergeseran iklim.

Berikut ini waktu perabukan, dosis dan varietas serat untuk tanaman durian ;

a).    Fertilisasi Pertama

>    Fertilisasi pertama dilakukan setelah biji zakar lampau dipanen,

>    Tunas air, cabang, dan ranting bersisa rimbun maupun terinfeksi komplikasi dipangkas,

>    Jenis dan dosis cendawan yang digunakan adalah kompos/pupuk kandang 2 – 2,5 kg/m2, NPK 15 – 25 gr/m2 dan dolomit 50 – 100 gr/m2,

>    Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur dibawah titel tanaman.

b).    Pemupukan Kedua

>    Dilakukan 4 rembulan pasca- pemupukan purwa maupun pada akhir musim hujan dan diperkirakan 1 – 2 wulan kemudian waktu mulai sejak,

>    Pupuk nan diberikan mengandung unsur P janjang, K sedang dan Horizon sangat rendah,

>    Jenis dan dosis pupuk yang digunakan ialah SP-36 15 – 20 gr/m2 dan NPK 7 – 10 gr/m2,

>    Pemupukan kedua dilakukan bakal menyiapkan nutrisi dalam pembentukan anakan.

c).    Fertilisasi Ketiga

>    Dilakukan 4 bulan sesudah pemupukan kedua atau pada masa pembengkakan buah,

>    Pemupukan dilakukan seputar 60 – 67 masa pasca- bunga mekar,

>    Cendawan nan diberikan mengandung unsur P medium, K tinggi dan Horizon lewat tekor ataupun 0 (tanpa N),

>    Keberagaman dan dosis serat nan digunakan adalah SP-36 3 – 6 gr/m2 dan KCl 7 – 10 gr/m2,

>    Pemupukan ketiga dilakukan kerjakan menyiagakan vitamin intern pengisian buah.

  1. Fertilisasi Tambahan

a).    Cendawan patera bikin pertumbuhan vegetatif

>    Gunakan pupuk patera type D (vegetatif),

>    Petisi dilakukan dengan cara disemprotkan pada daun selepas tumbuhan mengalami pertunasan,

>    Pemupukan/penyemprotan ini berfungsi bakal meningkatkan kualitas dan kesehatan daun agar fotosintesis berjlan optimal

b).    Pupuk patera untuk pertumbuhan generatif

>    Gunakan jamur daun type B  (generatif) yang mengandung boron (Bo),

>    Aplikasi dilakukan kapan berangkat muncul bunga (stadia I),

>    Disemprotkan sreg daun dan rente,

>    Pemancaran dilakukan setiap 10 ataupun 14 hari sekali sampai buah masak fisiologis (2 minggu sebelum dipanen)

c).    Pupuk KNO3 (Kalium Nitrat) dan CaNO3 (Zat kapur Nitrat)

>    Dosisnya merupakan 50 gram KNO3 an 50 gram CaNO3 dilarutkan dengan 20 liter air,

>    Aplikasi dilakukan dengan cara disemprotkan pada patera dan dikocor pada akar tunjang,

>    Musim pemupukan yaitu satu rembulan sebelum panen atau seputar 75 – 90 hari setelah anakan mekar

>    Pemupukan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas rasa, tekstur dan corak daging biji zakar.

Pengaturan Total Bunga dan Putik

Harapan berpunca pengaturan jumlah anak uang dan bakal buah adalah bagi mendapatkan jumlah buah yang optimal sesuai dengan kemampuan tanaman menopang beban biji kemaluan. Langkah awal yang harus dilakukan sebelum pengaturan anak uang dan bagi biji zakar ialah menentukan target jumlah buah per tumbuhan terlebih dahulu, tahap selanjutnya adalah pengelolaan bunga dan putik. Misalnya ditargetkan 15 ton/ha, jumlah tumbuhan 100 batang, maka setiap pohon ditargetkan hasil jadinya 150 kg/pohon. Bila satu biji pelir beratnya 2 kilo maka total buah akhir adalah 75 buah masing-masing pokok kayu, bila berat tiap-tiap biji pelir 5 kg (misalnya Monthong) maka ditargetkan kuantitas buah 30 buah/pohon. Sasaran 15 ton ini buat pohon nan sudah dewasa berumur diatas 10 tahun dengan penutupan tajuk mutakadim >80% terhadap luas persil. Bila tumbuhan lebih muda maka alamat dibuat bertambah adv minim. Berikut ini tahapan pengelolaan bunga dan kerjakan biji pelir nan dilakukan bersendikan fase urut-urutan tumbuhan ;

  1. Stadia anak uang II

Ketika bunga sebesar batang korek api (elongasi) mulai dilakukan pengurangan anakan (thining). Anakan yang dibuang adalah bunga yang terdapat diujung cabang dan yang merecup dicabang boncel (diameter cabang tekor semenjak 3 cm). Jika bunga tersebut dibiarkan akan menghasilkan biji kemaluan nan berkualitas rendah,

  1. Stadia rente III

Ketika bunga mekar sebatas pelupuk bunga izin dilakukan pengurangan anak uang pada silang produksi. Pengurangan dilakukan terhadap dompolan yang terlalu banyak/rapat dan pemudi bunga nan berbeda umur terlalu jauh. Bunga yang dipelihara merupakan bunga yang seumuran, yaitu anakan yang selisih mekar tidak lebih dari 2 musim. Setiap dompolan disisakan 8 kuntum.

  1. Stadia biji kemaluan I

Yakni ketika ukuran buah sebesar kelereng sampai sebesar telur. Buang buah nan cacat atau buah yang terserang hama dan ki kesulitan. Maksimal sisakan 4 buah tetapi pada setiap dompolan.

  1. Stadia biji pelir II

Yaitu ketika ukuran biji kemaluan sebesar bola tenis sampai sebesar bola takraw. Buang biji kemaluan yang ukurannya katai, enggak sah maupun terserang hama kebobrokan. Setiap dompolan disisakan 1-2 buah saja meski biji zakar berkembang dengan maksimal.

Pengairan yang Memadai

Air merupakan kebutuhan kiat bagi semua jenis tanaman, tak terkecuali tumbuhan durian. Tanaman durian memerlukan air selama tahun, setiap hari pokok kayu durian biasanya membutuhkan air sebanyak 3-5 liter/m2. Kecuali puas waktu satu rembulan menjelang berbunga dan ketika pemasakan buah yaitu sekitar 2-4 minggu sebelum panen. Kesuntukan air akan berakibat menurunnya kualitas biji kemaluan. Kerjakan menyempurnakan kebutuhan air dikebun durian terbiasa disediakan wahana irigasi yang patut. Pengairan dapat dilakukan dengan beraneka ragam sistem, sebagai halnya irigasi ampas gula, springkle, spray jet dan lain sebagainya.

Drainase yang Baik

Meskipun sangat membutuhkan air semata-mata tumbuhan durian juga bukan baik seandainya maslahat air. Kebun durian harus punya sistem drainase yang baik hendaknya air tak menggenang saat musim hujan angin. Terlazim dibuat parit-parit untuk membuang kelebihan air hendaknya persil tidak terlalu basah/becek. Tanah yang terlalu basah kapan pemasakan buah bisa meletakkan kualitas buah durian.

Pemangkasan

Arsitektur tanaman sudah dibentuk sejak tanaman internal kerangka benih dan diikuti secara berkala selepas ditanam sebatas tumbuhan berumur kaya. Sehingga kop terdistribusi secara merata dan penerimaan keseriusan matahari kian optimal serta percabangan pokok kayu teratur dan mampu menopang buah secara baik.

Pengendalian Hama dan Komplikasi

Serangan hama maupun penyakit merupakan keseleo suatu penyebab rendahnya produktifitas dan kualitas biji pelir durian yang dihasilkan. Bakal memperoleh hasil penuaian buah durian nan optimal serta menghasilkan daging buah durian yang berkualitas penanggulangan hama maupun penyakit harus dilakukan sejak dini.

Maka itu: Reinnaas Amsyari Gunawan, S.TP

Penyuluh Persawahan Area Binaan Alahan Yang Tigo

Source: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83324/Merawat-pohon-durian-agar-berbuah-lebat/

Posted by: holymayhem.com