Proses Pertumbuhan Tanaman Jenis Sayur Pdf
III. Pertumbuhan dan Kronologi Tanaman Sayur 3.1. PENDAHULUAN 3.1.1. Deskripsi Singkat Rahasia Bahasan Ill ceratai mengenai fotosintesis, pernapasan, model pertumbuhan pokok kayu sayur, perkecambahan benih sayur, pertumbuhan vegetotif, pertumbuhan generatif, keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatif dan zat pengatur tumbuh
3.1.2. Outcome Penataran Setelah mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan boleh menetapkan pertumbuhan yang penting bagi tiap macam tanaman sayur. 3.2. PENYAJIAN MATERI Sayuran dihasilkan bermula sperma nan berkecambah, bibit yang bersemi dan berkembang menjadi tanaman dewasa yang akhirnya memasrahkan hasil. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, tumbuhan lebih format dan beratnya juga menjadi makin kompleks, seperti misalnya primordia rente akan berkembang menjadi bunga dan bunga berkembang menjadi biji. Perubahan dimensi dan susah nan tidak dapat batik disebut sebagai pertumbuhan dan proses pertumbuhan dan perubahan (defferentation) individu sel menjadi jaringan, gawai atau organisme disebut sebagai perkembangan. Perkembangan ini mencakup sekali lagi transisi nan terjadi plong tingkat sel, struktural dan organisasional seperti halnya perubahan kerumahtanggaan proses yang terjadi dalam bodi tanaman. Tanaman sayur bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu putaran trubus (shoot) dan episode akar (root). Adegan trubus tersusun atas layon, daun, bunga dan buah. Layon biasanya sating berbimbing membentuk ruas (buku), dan bagian antara dua sentral disebut laksana internodia. Pusat batang biasanya padat dan kuat. Semi ataupun pucuk (buds) yaitu bagian patera yang masih sangat muda. Tunas ini galibnya bersemi diantara pertemuan patera dengan batang yang disebut sebagal axils. Tunas demikian ini disebut taruk aksilair. Ujung batang atau ujung akar disebut dengan apex. Recup dan ujung trubus disebut apical atau terminal buds. Biarpun sistem perakaran tanaman sayur sebagian besar tidak terlihat, namun sistem akar ini mempunyai peran yang habis penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayur. Akar tunjang menyerap air dan anasir hara disamping menopang berdirinya tanaman di petak. Akar juga menghasilkan substansi pertumbuhan (zat pengatur bertaruk) yang diperlukan bakal tumbuhnya tanaman secara formal. Pada tanaman sayur Perguruan tinggi Gadjah Mada
1
jenis leguminosa, akar tanaman boleh menghasilkan bintit akar tunggang nan sakti bakteri penarik nitrogen. Sreg sejumlah variasi tanaman, akar pula bersimbiose mutualisme dengan fungi ataupun mikroorganisme lainnya di kerumahtanggaan persil. Akar kembali ada yang berfungsi sebagai organ penabung suplai makanan cak bagi tanaman sebagai halnya lega ketela rambat, kentang dan wortel. Gambar 2. memperlihatkan bagian-bagian pohon sayur secara keseluruhan dan suatu tanaman.
Tulangtulangan 2. Bagian-babak Tumbuhan Sayur
Antara akar dan trubus cenderung sepadan pertumbuhannya. Akar diperlukan oleh trubus cak bagi memasok air dan anasir hara. Jika trubus fumbuh besar, trubus memerlukan Iebih banyak air don unsur hara sehingga akar kembali akan tumbuh secara proporsional untuk memenuhi kebutuhan trubus akan air dan unsur hara.
3.2.1. Subpokok Bahasan III.1.
III.1. Respirasi Hasil pokok kayu sayur tinggal tergantung pada ukuran dan efisiensi fotosinteis sistem dan pohon. Pengelolaan budidaya tanaman akan meningkatkan hasil bersendikan asumsi Universitas Gadjah Mada
2
tersebut. Oleh karena, respirasi merupakan dasar bagi produksi tanaman sayur maka utama kerjakan mengarifi proses-proses fisiologi dan bagian tanaman yang saling bekerjasama kerjakan menangkap dan memanfaatkan energi dan kilap syamsu. Respirasi ialah suatu reaksi yang sangat sesensial bagi tanaman dalam menjalin dan memanfaatkan energi cahaya matahari. Energi cahaya surya ini positif energi kinetik yang maka dari itu pohon sayur diubah menjadi energi potensial yang disimpan dalam bentuk karbohidrat sejauh reaksi fotosintesis yang digunakan oleh tanaman buat mempertahankan dan melangsungkan proses reaksi privat bodi tanaman, sama dengan penyerapan air dan unsur hara, penyaluran air dan partikel hara ke patera, dan mengubahnya menjadi dagangan lain melalui reaksi fotosintesis menjadi dinding sel dan bagian sel lainnya sehingga tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang. Fotosintesis adaloh suatu reaksi nan menubah karbondiokshda dan air menjadi karbohidrat dan energi ilmu pisah dengan menggunakan energi dan cahaya rawi dengan memperlainkan oksigen. Skema fotosintesis tumbuhan dapat dilihat intern Rajah 3.
Cahaya mentari CO2 + H2O
CH2O + O2 Klorofil
Fotosintesis terjadi dalam dua tahap. Tahap purwa yaitu reaksi semarak. Cahaya matahari nan datong ke bumi diserap oleh klorofil daun. Energi cahaya dan matahari ini akan meningkatkan tingkat energi klorofil. Dengan adanya enengi cahaya mentari nan cukup, energi tersebut ditransfer ke air menyebabkan air terderai menjadi hidrogen dan oksigen. Sebelum oksigen dibebaskan ke udana, oksigen ini sebelumnya digunakan dalam reaksi pembentukan ATP (adenosine triphosphate). Jadi dalam proses reaksi terang ini energi kinetik matahari diubah menjadi energi kimia.
Universitas Gadjah Mada
3
Susuk 3. Skema fotosistesis.
Tahap reaksi kedua merupakan reaksi gelap. Energi ilmu pisah dari ATP digunakan bakal memungkirkan hidrogen (dan penyampaian air) dengan karbondioksida menjadi glukosa. Jalinan reaksi ini terjadi dalam siklus Calvin. Bakal setiap glukosa yang dihasilkan 677,2 kg kalori yang diambil dari cahaya matahari. Tahap reaksi ini enggak memerlukan cahaya sehingga disebut reaksi gelap. Proses fotosintesis tersebut membutuhkan sinar, daun, karbondioksida, air dan enzim a. Cahaya mentari Secara umum, dengan semakin tingginya intensitas dan lamanya penyinaran akan kiri ki akbar kemungkinan daun cak bagi menangkap cahaya matahari dalam jumlah yang cukup. Walaupun demikian, dengan intensitas kilat nan terlalu jenjang daun tidak akan dapat lama menggunakan energi dan kurat rawi. Dengan kata tak, sepanjang cuaca berawan, habis tekor binar mentari nan terhidang bagi pernapasan. Dengan menguburkan pokok kayu secara intercropping akan meningkatkan kesangkilan penggunaan cahaya matahari sendirisendiri satuan luas lahan. Dengan mengatur jarak tanam yang
Institut Gadjah Mada
4
proporsional, pendar matahari akan digunakan maka dari itu daun daripada saja terbuang di latar tanah.
b. Daun Dengan tersedianya cahaya matahari, tanaman harus memiliki daun untuk menganyam cahaya tersebut. Cahaya matahari yang roboh ke parasan petak tidak akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan tanaman. Dengan semakin besarnya patera dan semakin banyak jumlahnya akan semakin lebar luas daunnya. Akan semata-mata harus diingat susunan daunnya, karena susunan daun juga akan menentukan laju fotosintesis. Cahaya syamsu akan dapat menembus dengan baik pada daun yang memiliki interelasi yang takut daripada patera nan tersusun horisontal. Susunan dan ukuran potensial daun ditentukan makanya spesies dan varietas. Ukuran dan jumlah stomata dan waktu membuka serta menutupnya stomata juga akan berpengaruh pada masuknya karbondioksida ke dalam tumbuhan. Jikalau daun-patera tumbuhan tukar overlap dan tanaman ditanam berhimpit sehingga saling maka daun akan kurang efektif privat menangkap semarak matahari. Demikian pun dengan daun-daun yang dirusak oleh serangga, gulma yang tumbuh kian tinggi atau pertumbuhan tanamannya merambat dapat kembali menurunkan daya guna asimilasi. Klorofil daun juga dolan dalam menganyam energi cahaya matahari internal kuantitas yang cukup. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, magnesium dan besi diperlukan dalam campuran klorofil sehingga apabila kehabisan atom-unsur ini dapat menaruh efisiensi fotosintesis.
c. Karbondioksida Atmosfir mengandung karbondioksida 0,03%. Total tensebut dapat ditingkatkan kerjakan pertinggi respirasi asalkan kondisi faktor lainnya dalam keadaan optimum; akan hal ini namun mungkin terjadi apabila tanaman sayun dibudidayakan di greenhouse atau rumah plastik polyethylene dan hanya untuk jenis sayuran tertentu cuma. Kenaikan 0,1% kas dapur karbondioksida boleh meningkatkan dua kali laju asimilasi beberapa jenis tanaman sayur. Ini merupakan dasar pertimbangan bagi meningkatkan kandungan karbondioksida. Apabila daun terlayang oleh duli atau jamur dan saat stomata menutup, karbondioksida tidak akan dapat timbrung ke dalam bui-sel daun.
d.Air Oleh karena air itu yakni mangsa terdepan dalam proses pernapasan maka proses ini akan berjalan lambat apabila jumlah nan diperlukan bikin fotosintesis dibawah optimum. Selain itu, kekurangan air akan menyebabkan stomata daun menutup sehingga menyebabkan karbondioksida tidak dapat turut ke dalam daun dan oksigen enggak dapat Sekolah tinggi Gadjah Mada
5
dikeluarkan sehinnga fotosintesispun akan melanglang lambat. Oleh karena itu, pengairan, pemberian mulsa dan teknik nan Iainnya cak bagi memperkecil kesuntukan air yang diberikan sering dilakukan sepanjang musim kemarau (bulan panas). Dominasi dan keefektifan air pengairan atau plus banyak alat pencernaan air di n domestik tanah terhadap asimilasi adalah melalui akar tanaman. Intern kondisi nan demikian akar pokok kayu akan terpengaruh respirasinya dan kemampuan akar susu menyerap air akan menjadi minus.
e. Enzim Meskipun kenampakannya fotosintesis itu adalah proses reaksi nan sederhana, sesungguhnya terdiri dari banyak reaksi kimia yang kompleks nan tiap-tiap reaksi dipicu dan dipercepat oleh adanya enzim.Supaya enzim boleh terbimbing dan menjalankan fungsinya beberapa unsur hara harus tersedia dalam jumlah nan cukup, yaitu karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosi or, potasium, zat kapur, ferum, magnesium, klor, molibdenum, boron, sulfur, tembaga, zeng dan mangan. Reaksi fotosintesis terampai puas hawa karena enzim dapat bekerja dengan baik jika cak dapat kisaran temperatur tertentu. Kesangkilan asimilasi dapat meningkat dengannya pertambahan guru sebatas plong suatu noktah tertentu. Sebagaian besar tanaman iklim panas ataupun tanaman sayur dataran tinggi proses reaksi fotosintesis akan berjalan dengan baik lega master nan makin tinggi daripada tanaman sayur iklim dingin tanaman sayur legok rendah. 3.2.2. Subpokok Bahasan 111.2.
III.2. Pernapasan Hasil proses respirasi adalah bahan baku untuk proses fotosintesis. Fotosintesis yakni proses reaksi pembentukan karbohidrat dan oksigen, sebaliknya fotosintesis merupakan proses reaksi pemecahan karbohidrat menjadi karbondioksida, air dan sejumlah energi. Reaksi respirasi enggak membutuhkan cahaya meskipun reaksi ini tetap bisa berlanjut dengan adanya kilauan. Pelepasan energi dan pemecahan fruktosa dapat diperlihatkan sebagai berikut: CH2O + O2
CO2 + H2O + energi
Respirasi berlantas di kerumahtanggaan mitokondria. Reaksi fotosintesis ini tersusun makanya banyak reaksi kimia nan diaktifkan maka dari itu enzim. Reaksi respirasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, merupakan reaksi glikolisis dan siklus Kreb alias siklus asam trikarboksilat. N domestik reaksi glikolisis glukosa dipecah menjadi asam piruvat alias Diruvat. N domestik siklus Kreb senderut piruvat diubah bermula satu asam organik menjadi asam organik yang Iainnya. Universitas Gadjah Mada
6
Dalam reaksi ini dibebaskan sejumlah lautan ATP, CO2 dan hidrogen dikeluarkan dan asamasam organik dan akan berintegrasi dengan oksigen membentuk elemen air. Piruvat diubah bentuknya internal siklus ini, senyawa-fusi yang terbentuk dipisahkan dan siklus cak bagi disimpan sebagai korban penyusun janingan lam tumbuhan. Skema proses respirasi tanaman sayur terbantah dalam Gambar 4. JP yang dihasilkan dan respirasi digunakan cak bagi mengendalikan proses dalam sel dipenlukan dalam pertumbuhan dan urut-urutan tumbuhan. Fotosintesis aakan reaksi penyusunan karbohidnat nan seterusnya dipecah dalam proses irasi yang akan menghasilkan substrat dan energi yang diperlukan tanamon seperti m menghasilkan anakan, buah, bili dan sebagainya serta penyerapan unsur hara air oleh akar tanaman.
Laju pernapasan berbagai ragam diantara bagian organ tanaman yang berbeda. Laju respirasi akan jenjang pada organ nan sedang tumbuh atau belum dewasa dan adv minim pada nilai serta organ penyimpan cadangan makanan. Akan doang sebaliknya, pada buah tertentu lancar respirasi tinggi saat biji zakar start masak. Disamping karbohidrat, respirasi memerlukan adanya oksigen don enzim. Oksigen merupakan masalah segara puas respirasi di dalam patera, dan sekali lagi, adalah masalah dalam asimilasi akar tunjang jikalau lahan tergenang air (terjadi kemustajaban air). Universitas Gadjah Mada
7
Banyak enzim yang terbabit kerumahtanggaan proses respirasi dan fungsi enzim ini separas halnya kerumahtanggaan proses pernapasan, yaltu sebagal pemicu reaksi dan memperkerap proses reaksi. Enzimenzim ini kembali memerlukan unsur-partikel hara untuk menyusunnya don tuk aktivitasnya. Lancar asimilasi akan meningkat dengan meningkatnya suhu. Laju respirasi akan meningkat menjadi dua kalinya setiap terjodi pertambahan suhu 10°C sampal bintik tertentu risikonya akan mencemarkan enzim tersebut. OIeh karena itu, pada slang han yang hangat dan malam musim yang panas kuku pun, respirasi kebanyakan akan merugikan karena akan menurunkan hash pernapasan bersihnya sehingga hasil tumbuhan akan rendah.
Pohon sayur yang mengesir naungan, sebagaimana ginger, n kepunyaan lapisan palisade yang tebih kurang ketimbang pohon sayur yang memerlukan cahaya matahari penuh sehingga tanoman sayur yang menyukoi naungan rahim klorofilnya lebih terbatas. Lapisan mesofil memiliki ulas antar set yang dempak sehingga lampias respirasi jenis tanaman sayur ini lebih rendah. Akan tetapi, lancar asimilasi pokok kayu sayur nan menyukai naungan lebih rendah daripada tanaman sayur yang memerlukan cahaya surya mumbung sehingga hasil lugu fotosintesisnyopun tebih pangkat. Adaptasi tanaman sayur tipe ini Iebih tinggi terhadap intensitas seri matahari rendah atau di asal naungan daripada tanaman sayur yang memerlukan semarak syamsu penuh. Asimilasi akan melandai momen terjadi pengisian nilai atau tanaman sayur sudah hidup lama internal suatu musim. Menurunnya suhu dan adanya kebaikan oksigen lagi akan mengedrop respirosi. Kerjakan biji, menbrunnya makanan air juga akan menaruh aktivitas enzim karena kelembaban diperlukan untuk aktivitas enzim. 3.2.3. Sub resep Bahasan 111.3.
111.3. Pola Pertumbuhan (Orowt/I Patterns) Tanaman Sayur Sebagian besar tanaman sayur memiliki model pertumbuhan semusim (annual crops). Tanaman sayur semusim ini menyelesaikan daur hidupnya (dan biji sampai menghasilkan ponten juga) intern suatu hari tanam (satu periode), makara setelah tanaman tersebut menghasilkan biji pohon akan lengang. Sahaja sedikit macam tanaman sayur yang menyelesaikan daur hidupnya sejauh dua hari tanam (biennuais) sebagaimana kubis, terseli, wortel, dasun bombay, beet, cauliflower, selado bayam, seledri, lobak, yang biram dan bawang tahir. Tumbuhan sayur yang tergolong biennvals, sreg waktu (tahun permulaan) tanaman mengalami pertumbuhan vegetatif dan tumbuhan umpuk cadangan makanan dalam organ penabung dan pada musim (tahun) kutnya tanaman mengalami pertumbuhan generatif dengan Perguruan tinggi Gadjah Mada
8
membentuk anak uang don Kerjakan pokok kayu sayur yang lain memiliki organ penyimpan stok kas dapur, antara lain yang dipergunakan sebagai penyimpannya. Pembungaan tanaman bawang pat diatur, yaitu dengan pendirian pada penghutanan musim pertama, tanaman ditanam untuk menghasilkan umbi, setelah itu pangkal pohon ditanam pada waktu berikutnya dan tanaman ml akan menghasilkan bunga. Rata-rata tanaman sayur yang tergotong annuals maupun biennuals yaitu pohon sayur yang berbatang lunak (herbaceus), tumbuhnya merebak (viny) maupun intern bentuk semak (shrubby) kembali ada beberapa yang berbatang kayu (woody).
Tanaman sayur menahun (perennials crops), yaltu pohon yang tumbuh terus menerus tak terbaas dan membuat kredit setiap tahun. Biasanya tanoman yang tercantum golongan ini yaitu tumbuhan berkayu (woody plants). Di Indonesia dikenal sebagal tanaman pohon atau tanaman keras. Contoh tanaman sayur menahun adalah asparagus, asam, bombu dan nangka.
3.2.4. Subpokok Bahasan 111.4.
111.4. Perkecambahan Jauhar Sayur Sebagian besar tanaman sayur yang ditanam berasal dan jauhar (angka). Perkecambahan akan taajul terjadi apabila skor disebarkan di persil nan lembab. Biji akan menyerap air yang digunakan bikin melembutkan salutan indra peraba luar angka dan bagi mengaiktifkan enzim. Cadangan ki gua garba di dalam biji (endosperm) akan dipecah menjadi energi, karbondioksida dan air. Dengan menggunakan energi yang dilepaskan dan proses respirasi, set-set akan membelah don membesar. Kulit luar biji akon robek dan radikel akan tumbuh memanjang ke bawah membentuk akar. Akar tunjang-akar muda ini sudah bisa berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara dan dalam tanah. Setetah itu plumulae akan terdorong keluar tumbuh men jadi trubus (shoot). Ketika embriyo bertaruk, cadangan makanan akan terus digunakan sampai trubus keluar. Pada saat itu bibit tanaman sayur sudah siap untuk melakukan proses fotosintesis. Benih akan berubah menjadi ekstrak. Apabila semen tanaman sayur yang berukuran boncel, seperti wortet, ditumbuhkan di tanah sesak n domestik maka esensi akan kekurangan stok makanan sebelum muncul di atas permukaan tanah. OIeh karena itu berjasa bikin memperhatikon kedalaman penghijauan benih. Hal ini akan diuraikan Iebih Ian jut pada Daya Bahasan V. Kerjakan benih yang cepat berkecambah dan vigornya tahapan, embryo benih harus viabel (daya hidupnya tinggi), endosperm atau kotiledon harus Iengkap (utuh), air don oksigen horus secepotnya terhidang. Rancangan 5. memperlihatkan faktor-faktor yang diperlukan untuk perkecambahan benih. Embryo semen akan viabel jika benih dihasilkan don buah yang telah Universitas Gadjah Mada
9
matang merupakon hash ponenan yang mentah atau hash don penyimpanan yang sesuai. Buah yang belum menguning kemungkinan akan menghasilkan embryo yang belum berkembang penuh yang lega akhirnyo tidak dapat suivive.
Gambar 5. Faktor-faktor nan mempengaruhi perkecambahan benih.
Benih yang dari dari biji pelir yang masak dan ialah panenan baru biasanya memiliki daya tumbuh tinggi (viable). Meskipun demikian, daya tumbuh jauhar ini akan turun sampai-sampai dapat hilang apabila benih disimpan terutama apabila kondisi penyimpanannya menguntungkan
lakukan
ki ajek
berlangsungnya
aktivitas
metabolisme
yang
dapat
menghabiskan cadangan makanan dalam benih. Benih juga akan boleh kehilangan kunci tumbuhnya apabila diserang hama dan/alias penyakit. Ini adalah dasar untuk penyimpanan benih yang tepat dan perlakuon benih untuk mencegah serangan hama dan/maupun kelainan. Air mana tahu cukup tersedia untuk benih, tetapi kejadian ini tidak menjamin benih dapat berkecambah terutama jika benih memiliki kulit luar yang keras sehingga membutuhkan waktu lama cak agar sperma dapat berkecambah. Sebagian lautan benih tanaman sayur mudah mengimbibisi air mencecah jaringan testa sehingga benih cepat berkecambah, beberapa pengecualian terdapat puas benih tanaman sayur okra dan beberapa leguminosa. Universitas Gadjah Mada
10
Suhu optimum juga berpengaruh pada proses perkecombahan benih, karena suhu ini diperlukan bagi berlangsungnya proses respirasi bikin membentuk energi yang diperlukan bagi perkecambahan benih. Suhu yang bersisa tinggi, seperti momen perlakuan seksi bogi benih, akan mempecepat proses pernapasan dan proses ini dapat menghabiskan cadangan kandungan dalam benih sebelum benih ditanam ataupun sebelum sperma berkecambah. Demikian juga sebaliknya, apabila suhu plus rendah selama perkecambahan mani akan menghasilkan proses asimilasi yang lambat sehingga energi nan dihasilkan invalid cak bagi dapat mendorong jauhar berkecambah.
3.2.5. Subpokok Bahasan 111.5. 111.5. Fase Pertumbuhan Pokok kayu Sayur Pertumbuhan dan kronologi pokok kayu terjadi dalam dua tahap (fase) merupakan vegetatif dan generatif (reproduktif). Hari pertumbuhan nan terjadi segera pasca- benih berkecambah setakat tanaman sayur siap bakal bermula disebut fase pertumbuhan vegetatif. Fase vegetatif disebut juga fase juvenile ialah soat tumbuhan sayur bersisa taruna bikin dapat menghasilkan anakan dan buah. Dengan demikian, tanaman lain akan slap buat membentuk anak uang. Periode don pohon mulal berbunga sampal buah siap dipanen merupakan fase generatif tanaman. Fase ini disebut juga periode kemasokan (maturation period) maupun fase dewasa (adult phase) ditandai dengan tanaman boleh bereproduksi. Fase berakhirnya nyawa pokok kayu disebut dengan penuaan (senescence), kendatipun senescence dipergunakan pub untuk mengakhiri hidup patera, batang, buah dan biji. Senescence merupakan proses penuaan (adging) saat terjadi perubahan yang tidak boleh balik dan proses menuju ke mortalitas dan tanaman atau bagian dari tanaman. Senescence merupakan perhatian yang besar ketika buah dipanen, karena kematanga (ripening) merupakan bagian proses dan senescence. Pada pohon sayur akar tunggang, bulb dan tuber fase generatif (reproduktif) digantikan maka itu fase rkemb’angan organ penyimpan simpanan makanan. Untuk sayuran patera yang diutamakan adalah pertumbuhan vegetatif, kecuali jika dikehendaki bijinya. Pada tanaman sayur varietas leguminosa, cucurbitaceae dan solanaceae yang diutamakan adalah pertumbuhan generatifnya. Meskipun demikian, fase vegetatif untuk pokok kayu sayur jenis laksa sekali lagi sama pentingnya dengan fase generatifnya karena daun-daun mnghasilkan fruktosa dan onderdil lamnnya yang kondusif pertumbuhan rente, biji pelir don skor. Kenyataannya jenis sayuran tersebut, fase vegetatif terdahulu hanya umpama penghasil fotosintat yang akan menghasilkan makanan untuk disimpan dabam jumbah besar. Sediaan makanan mi akan digunakan sekiranya sangat adv minim atau tidak cak semau makanan (fotosintat) nan dihasilkan. Ketika tänaman sayur mubai berbunga, umumnya perl-umbuhan vegetatif tanaman nangkring. Perhimpunan Gadjah Mada
11
3.2.6. Subpokok Bahasan III.6. III.6. Pertumbuhan Vegetatif
Fase pertumbuhan vegetaif tanaman sayur terfokus pada perkembangan batang dan patera (pertumbuhan shoot) serta akar (pertumbuhan root). Fase ini berbimbing dengan tiga proses yang terdahulu, yaitu: a. Pembelahan sel mencakup kembali pertumbuhan kerangkeng-lokap baru. Pertumbuhan sengkeran-seb baru memerbukan karbohidrat dabam total segara karena dinding interniran terbentuk dan senyawa selulopektinosa dan protopbasma terbentuk dan gula. Jadi dengan demikian, jika faktor-faktor bainnya tersedia patut maka baju pembelahan kamp tergantung pada stok karbohidrat. Pembelahan sel tenjadi pada jaringan meristematik, yaitu adegan yang aktif bertunas pada ujung batang dan akar tunjang. OIeh karena itu, jaringan meristematik ini harus memperoleh fruktosa, zat pengatur tumbuh dan gizi untuk membentuk rumah pasung-sel baru.
b. Pemanjangan sel Tangsi-hotel prodeo nan mengalami pemanjangan merupakan rumah tahanan-lembaga pemasyarakatan yunior yang memulur. Proses pelanjutan sel ini memerlukan pasokan air nan cukup, adanya zat pengatur tumbuh tertentu yang memungkinkan dinding bui mengaret, dan asanya senyawasenyawa gula. Sel-interniran yang mengalami pemanjangan adalah kamp-bui yang terdapat sreg noktah tumbuh. Jika sel-sel pada daerah tutul tumbuh mulai memanjang, sel-lembaga pemasyarakatan ini membentuk vakuola nan ki akbar. Vakuota ini menyerap air internal jumlah yang relatif banyak. Sebagai hasil dari penyerapan air dan adanya zat pengatur bertaruk untuk penerusan sel maka dinding sel akan menjadi Iebih tebal karena adanya penambahan selutosa.
c. Pembaiatan deferensiasi set Penobatan deferensiasi bui atau pembentukan jaringan mencakup jalan jaringan primer. Perkembangan ini memerlukan karbohidrat yang dipergunakan cak bagi penebalan dinding lokap dan bui-sel penaung di selupat pada batang dan pertumbuhan dan jaringan pengangkut baik pada batang dan akar. Jadi jika pohon membentuk selsel bau kencur, penyambungan sel juga akan terjadi dan karenanya membuat jaringan yang nantinya akan menjadi sistem batang, daun dan akar. Jika laju pembelahan dan pemanjangan kamp serta pembentukan jaringan cepat maka pertumbuhan batang, daun dan akar juga cepat demikian juga sebaliknya. Oleh karena pembelahan dan pelanjutan sel serta pembentukan jaringan memerlukan pasokan karbohidrat dan karena karbohidrat digunakan lakukan proses tersebut, Universitas Gadjah Mada
12
perkembangon batang, daun dan akar tunggang juga memerlukan penggunaan fruktosa. Jadi, fase pertumbuhan vegetatif pohon, tanaman memerlukan karbohidrat dalam jumtah ki akbar yang dihasilkan oleh tanaman itu sendiri. 3.2.6.1.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Trubus (Shoot) Terdapat banyak keragaman antar tanaman sayur internal pertumbuhan trubusnya. Sebagian besar tanaman sayur ketika mulai menghasilkan anak uang, pertumbuhan trubusnya memangkal dan adegan trubus ini terpandang seperti mana semak (bushy). Tanaman sayur yang spesies pertumbuhan trubusnya begitu juga ini disebut sebagai tanaman sayur determinated. Akan saja sebaliknya, pohon sayur nan merambat (viny vegetables), seperti tanarnan sayur famili Cucurbitaceae, pada soot pokok kayu berangkat berpokok bagian trubus tanaman tetap tumbuh sampai tanaman mengalami penuaan (senescence). Tipe pohon sayur yang mempunyai macam pertumbuhan trubus seperti ini disebut sebagai tanaman sayur indeterminate. Untuk kian jelasnya pokok kayu sayur determinate dan indeterminate diperlihatkan dalam Gambar 6. Dengan pengenalan tak, proses pertumbuhan vegetatif dan generatif terjadi bersama-setimpal pada pokok kayu sayur yang memiliki pola pertumbuhan indeterminate.
Rencana 6. Tanaman kacang determinate (kiri) dsn indeterminate (kanan) Beberapa varietas tomat dan legum terserah yang bertipe pertumbuhan determinate dan indeterminate. Varietas pokok kayu sayur yang determinate cocok cak bagi dipanen secara mekanis, sebaliknya varietas tanaman sayur indeterminate lebih cocok dipanen secara manual dengan tangan. Pada sebagain besar pohon sayur yang tergolong tipe determinate apabila tanaman sudah lalu masuk fase pertumbuhan generatif, seluruh bunga yang cak semau apabila dihilangkan maka akan menyebabkan pertumbuhan vegetatif terjadi lagi dan nantinya Universitas Gadjah Mada
13
tanaman juga akan menghasilkan bunga dan biji zakar pula. Akan tetapi, situasi ini lain berlaku untuk tanaman jagung monis. Apabila tongkol jogung manis dipanen, pokok kayu tidak akan dapat menghasilkan tongkol yang plonco. Pokok kayu sayur yang pertumbuhan vegetatifnya cepat boleh berkompetisi dengan gum karena tanaman sayur dopat lebih tinggi ketimbang gulmonya sehingga tanoman dapat. mendapatkan
sorot
matahari
bertambah
banyak.
Lakukan
tumbuhan
sayur
yang
lampias
pertumbuhannya lambat, seperti mana seledri, pengendalian gulma akan sulit dilakukan. Tanaman kubis, pada awal pertumbuhannya, beberapa patera merecup alami (seperti pada daun tanaman sayur umumnya), doang kemudian doun-patera baru akan bertaruk saling tumpang-tindih (overlap) melingkupi batong yang memendek membentuk suatu head. Daundaun secara berantai akan tumbuh melingkup ke n domestik secara bertumpukan (overlap) membentuk head. Dengan semakin Ianjutnya pertumbuhan daun, head akan menjadi semakin kompak sehingga pada soot masak (maturiiy) tidak ado pangsa nol di dalam head. Dengan demikian, kubis yang betul-betul masak akan Iebih tahan terhadap tekanan setelah dipanen ketimbang kubis yang belum menguning karena masih cak semau ruang kosong di dalam head. Tanaman sayur yang tergolong bulb dan tuber menggunakan babak dasar daun alias batang perumpamaan organ penabung sediaan nafkah (Gambar 7). Beberapa organ penyimpsn cadangan peranakan tersebut dilingkupi oleh selerang yang kedap air (tidak bisa ditembus oleh air) doang dopat pub dipergunakan bagaikan organ multiplikasi vegetatif. Bawong merah dan kucai bombay, bulb yaitu penebalan bagian radiks doun nan melingkupi cokrom (menyerupai batong yang sangat pendek). Patera yang letaknya dekat dengon pusot cakram, keseluruhan patera dipergunakan umpama orgon penyimpon cadongan mokonan sementaro daun-daun yang lainnya yang relotif jauh dan pusot, hanyo fragmen pangkalnya sojo yang mengalami penebalan. Doun terluor tipis, berserat dan kering, daundaun tersebut melindungi daun-patera nan berdoging (fleshy) berado di adegan dabam. Slung bawang tahir disebut sebogai cloves. Cloves tersusun di dolam ketiak daun episode dalam dan bulb. Daun terluar membentuk pelepah. Umbi kentang yaitu pemanjangan dan episode batang di dalam tanah (tuber). Umbi taro (corm) yaitu struktur pongkol batang yang menguat dan kompak (solid), nan terdapat ruas dan muslihat dengan dilindungi suatu atau dua helai daun kering yang rudimenter. Ginger (si pedas) merupakan rhizome yang silindris, yang yaitu batang yang menebal yang bertaruk menyusup sejauh petak alias di dalam kapling secara horisontal yang beruas dan berbuku.
Universitas Gadjah Mada
14
Susuk 7. Organ penabung cadangan tembolok
Asparagus dan aur, fragmen yang dimanfaatkan sebagai sayur merupakan trubus yang baru tumbuh. Trubus bambu dari dari rhizoma yang berdaging (fleshy) nan berada di dalam tanah yang disebut sebagoi crown. 3.2.6.1.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Akar Tumbuhan sayur ada yang berserat baja (fibrous root), ada pun yang bersalur burit (taproot) (Gambar 8). Akar jamur berbentuk seperti baja dan satu setimpal lainnya serupa. Milu manis dan Allium spp. mempunyai akar cendawan. Tanaman sayur ang berurat tunggang memiliki akar primer dan cabang-cabang akar yang bertunas akar primer tersebut. Tanaman sayur nan bersalur tunggang umumnya dapat jangkau lapisan tanah yang lebih dalam daripada yang berakar jamur. Akar tunjang senja dan pokok kayu sayur sama dengan wortel, lobak, bit, bengkoang dan ubi benggala menjadi perlengkapan penyimpan cadangan kas dapur dan setengah bagian pangkal dan akar susu untuk rades (separo bagian atasnya merupakan hipokotil). Dengan demikian, lika ujung akar dan jenis sayuran tersebut rusak menyebabkan kualitas dan besaran hasil melandai. Milu manis dan AIIium spp. memiliki akar tunjang yang berasal mulai sejak buku yang sangat dekat dengan dengan petak. Akar semacam ini disebut perumpamaan akar tunggang adventif.
Perserikatan Gadjah Mada
15
Gambar 8. Spesies perakaran tanaman.
Pada tahap awal pertumbuhan bibit, pertumbuhan terkonsentrasi pada pertumbuhan akar yang internal. Tanaman sayur dengan akar senja, begitu juga tomat, jika tidak ada lapisan tanah yang menghalangi (misalnya lopisan padas) cak bagi penetrasiakar dan seandainya tanah di saduran privat berdrainase balk, akar akan tumbuh dengan baik di lapisan dalam. Pokok kayu dengan jenjang 30 cm kelihatannya memiliki akar susu dengan panjang 100 cm. Jika akar tunjang pertumbuhannya dibatasi oleh penahan lapisan cadas ataupun oksigen nan ketensediaannya tenbatas, akar pokok kayu akan Iebih pendek daripada akar pupuk dan tumbuhnya hanya setakat di atas lapisan padas. Takdirnya lapisan perintang dempang dengan permukaan, akar susu akan menjadi dangkal, ini akan menjadikan pokok kayu rentan terhadap kekurangan. Irigasi kembali akan menjadi sulit, karena pokok kayu hanya akan menggunakan air yang terserah di rataan tanah. Tali air yang sening diberikan dalam total invalid akan memacu berkembangnya akan di bagian penmukaan tanah, oleh karena itu, pencangkulan alias pendangiran tanah yang dalam dan dekat dengan tanaman akan membahayakan tanaman karena siapa akar susu tanaman rusak. Lega tanaman sayur leguminosa, di akar tumbuh bintil akar tunggang yang kebal basil yang dapat nitrogen bebas dan mega menjadi fusi kompleks nitrogen nan boleh maka dari itu tanaman. Dengan adanya bintil akar susu ini, legum dapat bertaruk dihasilkan dengan baik yang pohon sayur lain tidak bisa survive karena nitrogen.
Universitas Gadjah Mada
16
Subpokok Bahasan III.7. III.7. Pertumbuhan Generatif
Petumbuhan generatif atau reproduktif makin komples daripada pertumbuhan Pertumbuhan generatif mencakup pembentukan dan perkembangan rente, nilai serta pemasakan (maturation) buah dan biji, dan penuaan (senescence) biji kemaluan. Bunga merupakan organ reproduktif pohon. Bunga sempurna tersusun maka itu dasar kelopak bunga, mahkota bunga; terungku telur, pentil, tangkai pentil serta kepala putik yang merupakan organ reproduksi betina; dan tangkai sari serta kepala berisi serbuk sari nan merupakan perkakas reproduksi jantan. Tanaman akan berbunga untuk menghasilkan biji zakar dan biji, yang merupakan bagi tanaman tersebut. Secara umum tanaman akan berbunga takdirnya tanaman menghasilkan beberapa minimum pertumbuhan vegetatif, dengan pengenalan tak sudah lalu melampaui fase juvenile dan telah mencapai fase tertentu semenjak pertumbuhan ketika tanaman siap untuk berbunga dan mendapatkan kondisi yang tepat bakal berbunga. Fase ini disebut sebagai kematangan (ripeness) bikin menyentuh dari. Biarpun demikian, praktik budidaya Iainnya dapat mempengaruhi pembungaan tanaman, sebagai arketipe bersisa banyak kerumahtanggaan memasrahkan nitrogen dapat menunda pembungaan plong tanaman tomat namun sebaliknya pokok kayu jagung manis dapat mengulangulang pembungaan. Beberapa tanaman sayur seperti kecipir dan kacang sangat sensitif terhadap periode bawah tangan dan semarak. Tanaman akan dapat berbunga sekiranya tanaman dipaparkan pada periode gelap dan terang yang sangat spesifik (tertentu). Fenomena semacam ini disebut perumpamaan fotoperiodisitas. Beberapa tanaman sayur, seperti kubis, cauliflower, wortel, bit dan lobak, wajib dipaparkan pada suhu terbatas puas waktu tahun tertentu supaya bisa mulai sejak dan menghasilkan bill intern besaran nan patut. Fenomena sama dengan ini disebut sebagal vernalisasi. Kedua fenomena tersebut akan diuraikan lebih lanjut pada Muslihat Bahasan VI. Pokok kayu sayur dapat pula menghasilkan bunga sebelum waktunya, fenomena ini disebut bak bolting. Sekiranya hal ini terjadi, daun-daun tanaman belum dapat menghasilkan fotosintat dalam jumlah yang memadai untuk kondusif rente yang terasuh. Penghilangan anakan yang muncul pertama kali akan memungkinkan daun untuk menghasilkan lebih banyak lagi fotosintat bakal pertumbuhan bunga selanjutnya dan berkembang menjadi buah. Apabila besaran rente yang dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi buah n domestik jumlah yang terbatas, maka akan dihasilkan buah yang Iebih raksasa. Bunga jantan pada mentimun yaitu kompetitor bikin terbentuknya buah sehingga apabila bunga jantan ini lain akan digunakan laksana mata air pollen sebaiknya dibuang saja supaya hasil buahnya dapat ditingkatkan karena fotosintat akan lebih banyak digunakan kerjakan pertumbuhan biji kemaluan. Universitas Gadjah Mada
17
Pengendalian pertumbuhan buah sangat kompleks. Buat jalan buah banyak zat pengatur bertunas pohon yang main-main dan antar buah itu sendiri merupakan kompetitor dalam memanfaatkan fotosintat. Taajul setelah biji kemaluan akrab mencapai format maksimalnya, buah ini akan mengakumulasi campuran-senyawa nan nantinya akan dijadikan perumpamaan hasil akhirnya (buah masak), sesudah ini terulur buah dikatakan mutakadim gemuk internal tahap masak tisiologis. Akan sekadar, beberapa tanaman sayur seperti mentimun, terung, labu dan dipanen sebelum mencapal matang fisiologis. Polong legume dipanen pada saat akan atau sebelum matang. Tomat, cabai berma dan melon dipanen pada detik telah matang. Kriteria panen pokok kayu sayur akan diuraikan seterusnya pada Pokok Bahasan VII. Pertumbuhan biji kemaluan harus dipasok air dan fotosintat privat jumlah tertentu, meskipun bilang biji pelir yang gugur. Buah dapat berhenti pertumbuhannya tanpa harus sungkap bersumber pohon induknya. Penjarangan (thinning) biji kemaluan perlu dilakukan biar perkembangan biji zakar yang masih berapit di tanaman induknya dapat Iebih besar. Sebagian ki akbar fotosintat akan dipergunakan bikin penlumbuhan buah yang mentah terbentuk. Diantara buahbuah yang terbimbing dalam suatu tanaman, biji pelir nan terbentuk lebih semula akan memanfaatkan fotosintat lebih efektif. Bak komplet, plong semangka biji zakar yang terbentuk pertama mana tahu ataupun nan kedua pada batang penting akan memanfaatkan fotosintat paling ki akbar sehingga dapat menindihkan pertumbuhan biji zakar yang terbentuk berikutnya. Meskipun sejumlah buah harus diarangkan pada tanaman sayur lainnya, pada semangka saja biji pelir nan pertama mana tahu terbentuk sekali-kali buah nan kedua yang dipelihara lakukan dipanen. Pada tanaman sayur keberagaman Cucurbitaceae, masing-masing silang lateral akan menopang buah, kesudahannya dengan menyuruti ujung noktah bertaruk akan menghasilkan banyak ceranggah lateral dan konsekuensinya akan dihasilkan juga biji pelir yang banyak. Meskipun demikian, langka jumlah buah yang dihasilkan makanya tanaman yang seperti mi relatif sekelas. Konsep ini hanya akan signifikan jika ukuran biji zakar yang Iebih boncel mempunyai ponten jual nan bebih tinggi ketimbang format biji kemaluan yang segara. Dalam tanaman sekiranya pertumbuhan vegetatif dan generatif berjalan secara serampak, kemungkinan
akan
terjadi
kejuaraan
diantara
kedua
pertumbuhan
tersebut
dan
memungkinkan juga menurunnya hasil buah. Apabila hasil tangga yang diinginkan maka fotosintat nan dihasilkan tanaman juga harus lebih tinggi dengan jalan mengurangi penggalan pokok kayu yang tidak diinginkan yang dianggap sebagai kompetitor dalam memanfaatkan fotosintat. Pada pohon sayur sebagaimana jagung manis dan kedelai, biji muda memadai panjang kandungan air dan gulanya. Ketika nilai tersebut berkembang, ponten-ponten tersebut membuat pati, zat putih telur dan gurih yang menyebabkan biji kehilangan rasa manisnya dan takhlik Perguruan tinggi Gadjah Mada
18
jaringan sama dengan kayu pada selerang bijinya (seed coat) sehingga membuat bijinya berkanjang. Pada tanaman sayur polong, pobong berkembang dan ki bertambah bahkan suntuk baru embryonya dan akhirnya dilkuti maka itu berkembangnya skor. Dengan demikian, tanaman kedebai dapat dipanen bakal dikonsumsi jika polong telah memanjang dan skor tebah berkembang penuh serta biji mulai masak. Buah akan matang jika buah menjadi lunak hilangnya rona yunior dan digantikan dengan warna merah maupun kuning, rasanya menjadi manis, banyak cairan buahnya, lezat rasanya dan beroma sedap. Perubahan ini terjadi apabila buah telah menguning baik kapan biji kemaluan masih menempel pada tanaman induknya ataupun buah telah lepas berpokok tanaman induknya. Kriteria panen sayuran akan dibahas Iebih lanjur pada Pokok Bahasan VII. Pada tanaman sayur semusim (annuals), tandon fotosintat ditransfer secara kontmnyu ke buah yang dibentuknya dan berkembang dengan mengorbanakan bagman trubus dan akarnya. Plong saat itu, proses fotosintesis menginjak melandai dan laksana akibatnya tanaman mulai mengalami penuaan (senescence) dan kesannya tanaman mati.
3.2.8. Subpokok Bahasan III.8. III.8. Keseimbangan Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif
Fase vegetatif dan generatif (reproduktif) dalam pertumbuhan tanaman boleh diibaratkan begitu juga timbangan. Satu sisi merupakan fase vegetatif (fase pertumbuhan dan perkembangan jenazah, patera dan akar) dan jihat yang satunya merupakan fase generatif (fase pembentukan dan perkembangan bunga, buah dan biji). Konsep ini akan memunculkan tiga kemungkinan keseimbangan, yaitu: a. Fase vegetatif Iebih dominan daripada fase generatif, internal kasus ini pohon secara terus-menerus menciptakan menjadikan trubus daripada bunga dan biji pelir sehingga keseimbangan akan Iebih berat pada fase vegetatif. b. Fase generatif Iebih dominan daripada fase vegetatif maka tanaman akan menciptakan menjadikan bunga dan biji pelir Iebih banyak daripada daun sehingga keseimbangan Iebih pelik pada fase generatif. c. Fase vegetatif dan fase generatif lain ada yang Iebih dominan maka tanaman menghasilkan trubus nan setimpal dengan bunga dan buah yang dibentuknya sehingga antara fase vegetatif dengan fase genenatif seimbang. Meskipun demikian, apabila fase vegetatif Iebih dominan terjadi pub fase pertumbuhan generatif demikian pula sebaliknya apabila fase generatif Iebih dominan fase pertumbuhan vegetatif tetap juga terjadi. Seumpama contoh pembelahan sel diperlukan juga kerumahtanggaan pertumbuhan fase generatif dan pembentukan instrumen penabung cadangan makanan. Perkumpulan Gadjah Mada
19
Akan doang, total sel nan diperlukan untuk pembentukan peranti tersebut Iebih kecil apabiba dibandingkan dengan besaran sel yang diperlukan bikin pembentukan Iengkap batang, patera dan akar. Jadi istilah seimbang berbimbing dengan niaterinya ketimbang ada alias tidak adanya kedua fase pertumbuhan pohon tersebut. Apabila fase vegetatif dalam pertumbuhan tanaman lebih dominan daripada fase generatif maka fotosintat akan bebih banyak digunakan daripada nan disimpan dalam instrumen penyimpanan. Akan hanya sebaliknya, apabila fase generatif dalam pertumbuhan pokok kayu makin dominan daripada fdse vegetatif maka fotosintat akan lebih banyak nan disimpan dabam organ penyimpanan ketimbang yang digunakan. Apabila antara fase vegetatif dengan fase generatif privat pertumbuhan tanaman dabam keadaan seimbang maka antara fotosintat yang digunakan dengan yang disimpan dalam peranti penyimpanan sama banyaknya. Pada pokok kayu sayur yang ditumbuhkan untuk diambil organ penyimpanan vegetatif seperti tuber, bulb dan flehy root, fase generatif menjadi penting hanya takdirnya biji diperlukan cak bagi tujuan deifikasi dan produksi benih. Maka itu karena organ penyimpanan nan sebagaimana ml merupakan ajang penimbunan fotosintat maka hasil pokok kayu tersebut dicirikan dengan adanya pengurukan fotosintat. Sebelum organ penyimpanan pasokan lambung mi terpelajar, batang, daun dan akar enggak hanya dibentuk tetapi kembali harus berfungsi aktif. Peristiwa mihun berarti bahwa pendayagunaan fotosintat dominan daripada reklamasi. Akan tetapi, apabila tumbuhan mewujudkan organ penyimpanan cadangan makanan, akumubasi fotosintat lebih dominan ketimbang rtumbuhan dan perkembangan trubus dan akar tunjang. Tumbuhan sayur dengan variasi pertumbuhan indeterminate, dua fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dipisahkan secara jelas, yaitu sebelum pembentukan (vegetatif) dan saat pembentukan biji zakar (generatif). Selama fase pertumbuhan dimana buah belum terbentuk, tumbuhan membentuk kunarpa, daun dan akar, konsekuensinya privat fase ini pendayagunaan fotosintat lebih dominan. Walaupun demikian, karena pertumbuhan vegetatif berlangsung terus sejauh tumbuhan membentuk bunga dan biji kemaluan maka dua fase pertumbuhan tersebut seringkali titip tindih. Keseimbangan penggunaan fotosintat buat pertumbuhan trubus dan akar serta bagi diakumulasikan dalam buah sering terjadi kerumahtanggaan fase generatif. 3.2.9. subpokok Bahasan III.9. III.9. Zat Pengatur Pohon Tanaman Pertumbuhan tanaman sayur terjadi secara teratur. Unit terkecil dan tanaman ialah kurungan, Interniran-sel yang sederajat bentuk dan fungsinya membentuk janingan, dan bermacam ragam jaringan berbaur mewujudkan organisasi nan teratur nan disebut sebagai organ, seperti akar batang, patera, rente, buah dan kredit. Universitas Gadjah Mada
20
Tumbuhan dikendalikan dan dikoordinasikan oleh sekawanan mal nan disebut sebagai zat pengatur bertaruk. Pengetahuan mengenai asal dan peranan zat pengatur tumbuh akan dapat menjadi tuntunan pengusaha tanaman sayur untuk anipulasi pertumbuhan dan perkembangan tanarrian sayur. Keadaan ini juga mungkinkan manusia kerjakan membuat tiruannya dan digunakan secara komersial cak bagi pengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman sayur. Zat pengatur tumbuh yang dihasilkan secara alami belalah disebut misal hormon. Dikenal adanya lima zat pengatur bersemi nan terdapat secara keilmuan, yaitu auxin, relin,etilen, sitokinin dan asam absisat. Bersumber kelima zat pengatur tumbuh tersebut, tetapi tiga yang pertama (auxin, giberelin dan etilen) terdahulu secara komersial. Zat qatur tumbuh misoa ado yang berkarakter memperkerap dan terserah pub yang bersifat qhambat proses atau aktivitas pertumbuhan don kronologi pokok kayu dengan mengizinkan zat pengatur merecup yang lainnya berkreasi lebih dominon. a. Auxin Auxin
mempengaruhi
banyak
aspek
dari
pertumbuhan
tanaman,
yaitu
menjatuhkan tanaman, inisiasi pembentukan dan penkembangan bunga, pembentukan dan pertumbuhan buah, pembentukan tuber dan bulb serta perkecambahan benih. Internal tingkat sel, auxin berpengaruh puas pemanjangan rumah tahanan. Auxin dihasilkan pada jaringan yang semenjana aktif tumbuh seperli pucuk, bukubuku yang sedang mengolami pemanjangan dan biji yang semenjana berkembang. Auxin yang terlatih ini kemudian diangkut ke bagian tubuh tanaman nan memerlukannya. Ujung alat tumbuhan yang sedang aktif tumbub banyak menghasilkan auxin. Keberadaan auxin dalam total banyak akan mencegat pertumbuhan tunas yang berada di bawahnya, fenomena ini dikenal sebagai apikal dominansi. Apabila ujung dipotong atau dirusak, pasokan ouxin akan tertahan dan proses pertumbuhan semi nan bakir di bawahnya berlanjut terus dan memajukan banyak tunas-recup baru di bawah bagian ujung yang dipotong. Inilah misal dasar pemangkasan (pruning) pohon. Auxin dikenal n kepunyaan kontrol ptida proses pembentukan biji pelir, oleh kesudahannya kerumahtanggaan praktik boleh digunakan auxin nan sudah lalu tersedia secara kulak bikin menggantikan rangsangan penyerbukan dan/atau pembuahan bakal menghasilkan biji pelir minus poin. Bagian paruh dan buah nan dihasilkan dengan cara ini lazimnya berlubang. Auxin dalam konsentrasi tinggi dapot mematikan tumbuhan, oleh karenanya dapat dipergunakan
untuk
membunuh
gulma,
bak
contohnya
ialah
2,4-
dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D).
Perkumpulan Gadjah Mada
21
b. Giberelin (GA) Lebih dari 70 diversifikasi giberelin ditemukan di dalam jasmani pohon. Mereka dilambangkan dengan nomer, begitu juga GA1, Ga2 don sebagainya. Giberelin dihasilkan privat jumlah besar di bagian akar tanaman dan sejumlah kecil dihasilkan di ujung trubus, buah yang berkembang dan biji. Giberelin ini akan mengatur pertumbuhan buntang dan dormonsi umbi batang (tuber). Sreg beberapa tanaman, giberelin juga mengatur pembaiatan pembungaan dan ekspresi kelamin dan bunga, pertumbuhan dan perkembangan buah. GA3 diproduksi secara kulak sehingga minimum banyak digunakan internal memproduksi sayuran mentimun untuk mengatur ekspresi kelamin bunga untuk benih hibrida. Aplikasi GA3 puas patera mentimun akan menstimulasi bentukan bunga jantan makin banyak. GA3 juga digunakan untuk mengatasi dormansi pongkol kentang sehingga memungkinkan petani untuk menanamnya kembali buru-buru setelah umbi dipanen. GA3 ini pula digunakan untuk produksi sperma, yakni menginduksi pembungaan dan lobak dari tanaman sayur Cruciferae. Dalam kedua kasus tersebut, GA3 mengaplus perlakuan suhu dingin yang diperlukan lakukan menyelesaikan dormansi dan menstimulasi pembungaan.
c. Etilen Etilen iuga mempunyai banyak kemustajaban, yaitu diperlukan untuk inisiasi pembentukan akar, penobatan pembungaan, stimulus perkimbuhan biji pelir, memacu tumbuhnya tunas (memecahkan dormansi), merubah jenis kelamin anakan lega mentimun dan waluh, membangatkan pematangan don menyeragamkan pematangan. Penggunaan giberelin akan memunculkan banyak bungci jantan, sebaliknya pemanfaatan auxin akan menampilkan lebih banyak anakan betina. Penggunaan etilen untuk menghasilkan Iebih banyak bunga lebah ratulebah terutama digunakan internal produksi benih hibrida.
d. Sitokinin Sitokinin berfungsi memacu pembelahan sel selain itu pun berperan internal banyak aspek pada pertumbuhan don kronologi tanaman, seperti pemanjangan sel, perubahan menjadi fragmen yang tunggal, dormansi, pembungaan, pembenihan dan penuaan daun. Sitokinin dalam bekerjanya bekerjasama dengan hormon lainnya.
Perhimpunan Gadjah Mada
22
e. Cemberut Absisat Asam absisot ini lebih bertabiat menghambat daripada memburu-buru pertumbuhan. Asam absisat mempengaruhi pertumbuhan dengan bekerjasama dengon hormon lainnya. Asam absisat inklusif dalam dormansi dan peluruhan daun serta biji pelir. 3.3. RANGKUMAN Sayuran dihasilkan dari benih yang berkecambah, sari yang bertaruk dan berkembang menjadi tanaman dewasa yang jadinya memberikan hasil. Privat proses pentumbuhan dan jalan, tanaman bertambah dimensi dan beratnya juga menjadi lebih kompleks, seperti misalnya primordia rente akan berkembang menjadi bunga dan rente berkembang menjadi angka. Perubahan dimensi dan sulit yang tidak bisa menulis disebut sebagal pertumbuhan don proses pertumbuhan dan perubahan (defferentation) makhluk kerangkeng menjadi jaringan, organ ataupun organisme disebut sebagai perkembangan. Hasil tanaman sayur adv amat tersidai lega ukuran dan kesangkilan fotosinteis sistem dan tanaman. Tata budidaya tanaman akan meningkatkan hasil bersendikan postulat tersebut. Fotosintesis merupakan suatu reaksi yang dahulu sesensial buat tanaman dalam menangkap dan memanfaatkan energi cahaya rawi. Energi cahaya matahari ini konkret energi kinetik nan oleh tanaman sayurdiubah menjadi energi potensial yang disimpan dalam bentuk karbohidrat selama reaksi asimilasi yang digunakan maka dari itu pohon cak bagi mempertahankan dan melangsungkan proses reaksi dalam jasmani tanaman, sebagai halnya penyerapan air. dan unsur hara, penyaluran air dan elemen hara ke daun, dan mengubahnya menjadi produk bukan melalui reaksi fotosintesis menjadi dinding sel putaran rumah pasung lainnya sehingga tanaman dapat tumbuh don berkembang. Hasil proses fotosintesis merupakan alamat sahih lakukan proses asimilasi. Respirasi merupakan proses reaksi pembentukan fruktosa dan oksigen, sebaliknya respirasi merupakan proses reaksi pemecahan karbohidrat menjadi karbondioksida, air dan sejumlah energi. Reaksi respirasi tidak membutuhkan pendar sungguhpun reaksi ini setia dapat berlangsung dengan adanya cahaya. Sebagian besar tumbuhan sayur memiliki polo pertumbuhan semusim (annual crops), yang tanggulang dour hidupnya (dan biji sampai menghasilkan ponten sekali lagi) dalam satu masa tanam (satu tahun), jadi setelah tanaman tersebut menghasilkan skor pokok kayu mati. Hanya sedikit macam tumbuhan sayur yang menyelesaikan daur hidupnya selama dua masa tanam (biennuals). Tanaman sayur yang tergolong biennuals, pada periode (tahun pertama) tumbuhan mengalami pertumbuhan vegetatif dan tanaman numpuk cadangan makanan dalam organ penyimpan dan sreg musim (tahun) berikutnya pokok kayu mengalami pertumbuhan generatif dengan membuat rente dan Untuk pohon sayur yang tidak memiliki organ penyimpan cadangan makanan, yang enggak yang dipergunakan ibarat Perhimpunan Gadjah Mada
23
penyimpannya. Rata-rata tumbuhan sayur yang tergolong annuals atau biennuals merupakan tumbuhan sayur yang berbatang panjang hati ceus), tumbuhnya merambat (viny) atau dalam bentuk belukar (shrubby) pula ada beberapa nan berbotang tiang (woody). Tanaman sayur menahun (perennials crops), yaitu pohon yang bersemi terus menerus enggak terbatas dan takhlik skor setiap tahun. Sebagian
besar
tanaman
sayur
yang
ditanam
berbunga
dari
benih
(kredit).
Perkecambahan akan segera terjadi apabila nilai disebarkan di tanah yang lembab. Ponten akan menyerap air yang digunakan cak bagi melunakkan lapisan selerang asing biji dan untuk mengaktifkan enzim. Simpanan makanan di dalam biji (endosperm) akan dipecah menjadi energi, karbondioksida dan air. Dengan menggunakan energi nan dilepaskan dan proses pernapasan, hotel prodeo-tangsi akan membelah dan membelenting. Jangat asing biji akan robek dan radikel akan tumbuh memanjang ke bawah membentuk okor. Akar-akar tunggang mulai dewasa ini sudah boleh berfungsi buat menyerap air dan unsur hara dan dalam kapling. Setelah itu plumulae akan terpikat keluar tumbuh menjadi trubus (shoot). Pertumbuhan dan urut-urutan kinaman terjadi dalam dua tahap (fase) yaitu vegetatif dan generatif (reproduktif). Musim pertumbuhan yang terjadi segera setelah benih berkecambah hingga tanaman sayur siap untuk pecah disebut fase pertumbuhan vegetatif. Fase vegetatif disebut kembali fase juvenile yaltu momen tanaman sayur terlalu akil balig buat dapat menghasilkan bunga dan buah. Dengan demikian, tanaman enggak akan siap bakal membentuk bunga. Musim dan tanaman berangkat berpangkal setakat biji pelir slap dipanen merupakan fase generatif pohon. Fase ini disebut juga periode kemasakan (maturation period) ataupun fase dewasa (adult phase) yang ditandai dengan tanaman dapat bereproduksi. Fase berakhirnya roh tanaman disebut dengan penuaan (senescence), meskipun istilah senescence aipergunakan juga unfuk mengakhiri kehidupan daun, batang, bunga, biji pelir dan poin. Senescence merupakan proses penuaan (adging) momen terjadi perubahan nan bukan dapat balik semenjak proses cenderung ke kematian dan pokok kayu atau bagian dan tanaman. Fase vegetatif dan generatif (reproduktif) intern pertumbuhan tanaman boleh ibaratkan seperti timbangan. Apabila fase vegefatif dalam pertumbuhan tanaman dominan daripada fase generatif maka fotosintat akan bertambah banyak digunakan pada yang disimpan dalam organ penyimpanan. Akan tetapi sebaliknya, apabila generatif dalam pertumbuhan tanaman kian dominan daripada fase vegetatif fotosintat akan lebih banyak yang disimpan dalam perlengkapan penyimpanan daripada digunakan. Apabila antara fase vegetatif dengan fase generatif dalam pertumbuhan tanaman internal hal seimbang maka antara fotosintat yang digunakan dengan yang disimpan intern organ penyimpanan sama banyaknya. Pokok kayu dikendalikan dan dikoordinasikan maka itu setumpuk khasanah yang disebut bak zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh nan dihasilkan secara sering Perkumpulan Gadjah Mada
24
disebut sebagai hormon. Dikenal adanya lima zat pengatur merecup yang zat secara alamiah, yaltu auxin, giberelin,etilen, sitokinin dan cemberut absisat. Dari kelima zat pengatur tumbuh tersebut, belaka tiga nan pertama (auxin, giberelin dan penting secara komersial. Zat pengatur bersemi ini suka-suka nan berperilaku mempersering ada pula nan bersifat menghambat proses atau aktivitas pertumbuhan dan jalan tanaman dengan mengizinkan zat pengatur tumbuh yang lainnya Iebih dominan.
3.4. PENUTUP 3.4.1. Tes Formatif 1. Apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan apa lagi nan dimaksuddengan perkembangan tumbuhan? 2. Faktor-faktor segala sajakah nan mempengaruhi berlangsungnya asimilasi? Sebutkan dan jelaskan! 3. Jelaskan segala nan dimaksud dengan pernapasan! 4. Apakah yang dimaksud dengan tanaman sayur semusim (annuals), biennuals dan tanaman sayur menahun (perennials)? Jelaskan dan berilah masing-masing contohnya! 5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan jauhar pohon sayur! 6. Jelaskan pertumbuhan daun pohon kubis sehingga dapat membentuk head ! 7. Jelaskan pertumbuhan tanaman sayur yang memiliki akar majuh Iebih daripada pohon sayur yang berakar serabut? Jelaskan! 8. Apakah yang dimaksud dengan bolting? 9. Dapatkah pohon sayur nan mengalami bolting dapat menyerahkan hasil nan baik 10. Bagaimanakah keseimbangan fase vegetatif dan generatif pada pertumbuhan tanaman sayur yang dipanen biji kemaluan dan/maupun bijinya nan paling baik? Jelaskan! 11. Zat pengatur tumbuh apa sajakah yang main-main privat pertumbuhan trubus dan apa lagi nan berperan kerumahtanggaan pembentukan biji pelir? 12. Bagaimana peran giberelin dan etilen pada pembentukan jenis kelamin anak uang pada tanaman mentimun dan labu? 3.4.2. Tanzil Jawaban Tes Formatif 1. Pertumbuhan adalah pergantian ukuran dan berat yang tidak boleh balik dan proses pertumbuhan dan perkembangan ialah perubahan (defferentation) individu sel menjadi jaringan, gawai maupun organisme. Jalan ini mencangam juga perubahan yang terjadi lega tingkat rumah tahanan, struktural dan organisasional seperti halnya perlintasan dalam proses nan terjadi intern bodi pohon.
Perhimpunan Gadjah Mada
25
2. Faktor-faktor nan mempengaruhi proses fotosintesis merupakan pendar surya, daun, karbondioksida, air dan enzim. a. Cahaya matahari Secara umum, dengan semakin tingginya intensitas dan Iamanya penyinaran akan semakin besar peluang patera lakukan menangkap cahaya syamsu dalam jumlah nan cukup. Meskipun demikian, dengan intensitas binar yang terlalu tinggi daun tidak akan dapat lama menggunakan energi dan kirana matahari. Dengan prolog lain, selama cuaca berawan, suntuk sedikit cahaya matahari yang terhidang lakukan pernapasan.
b. Daun Dengan tersedianya nur matahari, tanaman harus mempunyai daun cak bagi menangkap cahaya tersebut. Terang matahari yang merosot ke latar tanah tidak akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan tanaman. Dengan semakin besarnya daun dan semakin banyak jumlahnya akan semakin lebar luas daunnya. Akan sahaja harus diingat pergaulan daunnya, karena gayutan daun sekali lagi akan menentukan laju fotosintesis. Kilap surya akan bisa menembus dengan baik pada daun nan memiliki pernah yang meleleh daripada daun nan tersusun horisontal. Susunan dan ukuran potensial daun ditentukan oleh spesies dan varietas. Ukuran dan kuantitas stomata dan waktu membuka serta menutupnya stomata juga akan berwibawa pada masuknya karbondioksida ke n domestik pohon. Klorofil daun juga dolan n domestik menganyam energi pendar rnatahari dalam kuantitas yang patut.’
c. Karbondioksida Atmosfir mengandung karbondioksida 0,03%. Jum!ah tersebut dapat ditingkatkan cak bagi mempertinggi fotosintesis asalkan kondisi faktor lainnya privat keadaan optimum; akan semata-mata peristiwa ini hanya kelihatannya terjadi apabila tanaman sayur dibudidoyakan di greenhouse alias rumah plastik polyethylene dan hanya bakal macam sayuran tertentu saja. Peningkatan 0,1% nafkah karbondioksida dapat meningkatkan dua kelihatannya lampias asimilasi sejumlah diversifikasi tanaman sayur. Ini merupakan radiks pertimbangan kerjakan meningkatkan kandungan karbondioksida. Apabila daun tertutup oleh tepung atau jamur dan momen stomata menutup, karbondioksida tidak akan dapat timbrung ke dalam sel-sel daun.
d. Air Oleh karena air itu adalah incaran terdepan dalam proses pernapasan maka proses ini akan berjalan lambat apabila jumlah nan diperlukan bikin fotosintesis Universitas Gadjah Mada
26
dibawah optimum. Selain itu, kekurangan air akan menyebabkan stomata daun menudungi sehingga menyebabkan karbondioksida enggak bisa masuk ke dalam patera dan oksigen tidak dapat dikeluarkan sehinnga fotosintesispun akan berjalan lambat. Maka dari itu karena itu, pengairan, belas kasih mulsa dan teknik nan lainnya untuk memperkecil kesuntukan air yang diberikan belalah dilakukan selama musim kemarau (bulan panas). Kontrol dan kelebihan air irigasi atau terlalu banyak kandungan air di dalam kapling terhadap respirasi ialah melalui akar tanaman. Dalam kondisi yang demikian akar tunggang tanaman akan ki terdorong respirasinya dan kemampuan akar menyerap air akan menjadi adv minim.
e. Enzim Meskipun kenampakonnya fotosintesis itu ialah proses reaksi nan sederhana, sesungguhnya terdiri dan banyak reaksi kimia yang kegandrungan nan per reaksi dipicu dan dipercepat oleh adanya enzim. Reaksi fotosintesis tersangkut pada suhu karena enzim dapat bekerja dengon baik lika memperoleh kisaran suhu terntu. [fisiensi fotosintesis dopat meningkat dengan adanya pertambahan suhu sar pai plong suatu titik tertentu. Sebagaian besar tanaman sayur iklim panas atau tumbuhan sayur datoran tinggi proses reaksi fotosintesis akan melanglang dengon balk plong suhu yang Iebih tinggi daripada tumbuhan sayur iklim tawar rasa atau tanaman sayur data ran rendah.
3. Respirasi adalah proses reaksi pemecahan karbohidrat menjadi karbondioksida, air dan beberapa energi. Reaksi repirasi enggak membutuhkan cahaya kendatipun reaksi ini tetap dapat berlangsung dengan adanya semarak. Pelampiasan energi don separasi karbohidrat dapat diperlihatkan bagaikan berikut: CH2O + O2
CO2 + H20 + energi
Respirasi berlangsung di dalam mitokondria. Reaksi respirasi ini tersusun oleh banyak reaksi ilmu pisah nan diaktifkan oleh enzim. Reaksi respirasi dapat dikelompokkan menjadi duo adegan, yaltu reaksi glikolisis dan siklus Kreb atau siklus bersut trikarboksilot. Kerumahtanggaan re’usaha glikolisis glukosa dipecah menjadi asam piruvat maupun piruvat. Dalam siklus Kreb asam piruvat diubah dan satu senderut organik menjadi bersut organik yang Iainnya. Dalom reaksi ml dibebaskan sejumlah besar ATP, CO2 dan hidrogen dikeluarkan dan asam-cemberut organik dan akan bergabung dengan oksigen takhlik molekul air. Piruvat diubah bentuknya dalam siklus ini, senyawa-senyawa yang terbentuk dipisahkan dan siklus bakal disimpan sebagai bahan penyusun jarngan dalam pohon.
Universitas Gadjah Mada
27
4. Pokok kayu sayur semusim merupakan tanaman sayur nan menyelesaikan daur hidupnya (berpunca kredit setakat menghasilkan kredit lagi) dalam satu tahun tanam (satu masa), bintang sartan setelah tanaman tersebut menghasilkan bill pokok kayu akan mati. Ideal tumbuhan sayur semusim yaitu kacang panjang, kacang buncis, kedelai ercis, tomat, terung dan mentimun. Tanaman sayur duo perian (biennucils) merupakan tanaman sayur yang plong waktu (masa pertama) tanaman mengalami pertumbuhan vegetatif dan sebeum benih berkecambah. Demikian juga sebaliknya, apabila guru bersisa rendah selama perkecambahan sperma akan menghasilkan proses respirasi yang lambat sehingga energi yang dihasilkan sedikit untuk bisa menunda benih berkecambah.menumpuk cadangan lambung dalam perabot penyimpan dan pada musim berikutnya tanaman mengalami pertumbuhan generatif dengan membentuk don nilai. Bakal tumbuhan sayur yang bukan memiliki organ penyimpan makanan, organ lain nan dipergunakan sebagai penyimpannya. Cermin sayur biennuals adalah kubis, peterseli, wortel, bawang bombay, beet, caulioflower, selada bayam, seledri, radis, bawang merah dan bawang putih. sayur menahun (perennials crops), adalah tanaman nan tumbuh terus enggak kurang dan takhlik kredit setiap perian. Biasanya tanaman nan termasuk golongan ini merupakan tanaman berkayu (woody plants). Di Indonesia 1 laksana tanaman tumbuhan maupun pohon berkanjang. Contoh tanaman sayur un adalah asparagus, asam, awi dan nangka.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan sperma odalah vigor benih tinggi, harus variabel, endospeim memadai tersedia cukup terhidang air, oksigen dan optimum. Buat sperma yang cepat berkecambah dan vigornya tinggi, embryo benih harus (rahasia hidupnya tinggi), endosperm atau kotiledon harus lengkap (utuh), air oksigen horus secepatnya tersedia. [mbryo jauhar akan viabel kalau sperma asilkan dan buah yang sudoh matang yaitu hasil panenan yang baru atau penyimpanan yang sesuai. Buah yang belum matang kemungkinan akan menghasilkan embryo nan belum berkembang munjung yang pada akhirnya tidak bisa survive. Air bisa bintang sartan patut cawis untuk benih, hanya hal mi tidak menjamin jauhar dapat berkecambah terutama takdirnya sperma punya jangat asing yang keras sehingga membutuhkan waktu lama supaya benih dapat berkecambah. Sebagian besar benih tumbuhan sayur mudah mengimbibisi air sampal ke janingan testa sehingga benih cepat berkecambah, beberapa pengecualian terdapat lega mani tanaman sayur okra dan beberapa leguminosa. Suhu optimum kembali berpengaruh sreg proses perkecambahan benih, karena hawa ini diperlukan lakukan berlangsungnya proses respirasi bikin membentuk energi yang diperlukan bagi perkecambahan benih. Suhu yang tenlalu tataran, begitu juga saat perlakuan seksi bagi benih, akan mempercepat proses pernapasan dan proses ini boleh Institut Gadjah Mada
28
menghabiskan cadangan makanan dalam mani sebelum benih ditanam atau sebeum benih berkecambah. Demikian uga sebaliknya, apabila suhu bersisa cacat selama perkecambahan benih akan menghasilkan proses pernapasan yang lambat sehingga energi yang dihasilkan sedikit untuk dapat mendorong benih berkecambah. 6. Pokok kayu kubis, pada awal pertumbuhannya, beberapa daun tumbuh alami (sebagaimana plong daun tanamcn sayur umumnya), namun kemudian daun-daun baru akan bertaruk sating tumpang-tindih (overlap) melingkupi batang yang memendek mewujudkan suatu head. Daun-daun secara kronologis akan tumbuh metingkup ke n domestik secara tumpang-tindih (overlap) membentuk head. Dengan semakin lanjutnya pertumbuhan daun, head akan menjadi semakin kompak sehingga kapan masak (maturily) tidak ada ulas hampa di dalam head. 7. Belum karuan tanaman sayuranyang memiliki akar tunngang pertumbuhannya tebih baik daripada pohon sayur yang bersalur serabut. Keadaan ini tergantung pada ada tidaknya lapisan penahan (tapisan padas) di intern tanah dan oksigen di n domestik petak terhidang cukup ataupun tidak. Jikalau akar tunjang pertumbuhannya dibatasi maka itu penghalang sepuhan padas atau oksigen nan ketersediaannya terbatas, akar tunggang tanaman akan makin ringkas ketimbang akar serabut dan tumbuhnya namun hingga di atas lapisan cadas. Jika saduran penahan dekat dengan rataan, akar tunggang akan menjadi tohor, ini akan menjadikan tanaman rentan terhadap kehabisan. Tali air juga akan menjadi sulit, karena tanaman cuma akan memperalat air yang ada di permukaan kapling. 8. Bolting adalah tanaman sayur yang menghasilkan bunga sebelum waktunya. 9. Bisa, dengan cara ki menenangkan amarah anakan yang muncul mula-mula kali sehingga akan memungkinkan daun kerjakan menghasilkan Iebih banyak pun fotosintat untuk pertumbuhan bunga selanjutnya dan berkembang menjadi biji zakar. Apabila jumlah rente yang dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi buah dalam jumlah yang kurang, maka akan dihasilkan buah yang bertambah besar. 10. Tanaman sayur yang pertumbuhan fase vegetatif dan fase generatifnya seimbang, sehingga tanaman dapat menghasilkan biji pelir dan/alias biji dengan baik. Pokok kayu sayur memiliki laju fotosintesis yang tingkatan dan didukung dengan suhu optimumnya maka lalu pembelahan hotel prodeo-selnya sekali lagi akan baik. Sebagai akibatnya fruktosa atau fotosintat yang dihasilkannya tidak cuma digunakan cak bagi pertumbuhan daun dan akar tunggang semata-mata juga cak semau yang disisakan cak bagi pertumbuhan dan anakan, buah dan biji. Jadi dengan demikian antara fotosintat yang digunakan, adalah bakal pembentukan batang, daun dan akar, akan sekelas fotosintat yang ditimbun dalam organ penyimpanan, yaitu begitu juga biji pelir pengatur tumbuh yang berperan dalam pembentukan trubus adalah auxin, serta sitokinin dan nan berpengaruh pada pembentukan biji pelir adalah giberelin, auxin dan sitokinin.
Universitas Gadjah Mada
29
11. Pada pohon mentimun giberelin berpengaruh pada penentuan keberagaman kelamin adalah dengan aplikasi giberelin akan menyorongkan bunga lantan nan lebih sementara itu aplikasi giberIin pada tumbuhan labu akan memunculkan anakan yang lebih banyak. 3.4.3. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Bagi Mahasiswa nan dapat mengerjakan soal tes formatif dengan minimal bukan 70% jawaban bermoral maka mahasiswa dapat melanjutkan membiasakan ke pokok bahasan ya. Akan tetapi apabila jawaban benar rendah dari 70% maka mahasiswa iahkan mempelojari kembali Pokok Bahasan Ill ini dengan menaik korban pustaka dari buku acuan yang disebutkan atau sumber Iainnya yang relevan dengan bahasan ini. 3.5. BUKU Arketipe Ashari, S. Hortikultura: Aspek Budidaya. 1995. Penerbit Sekolah tinggi Indonesia. Jakarta. AVRDC. 1990. Vegetable Production Training Manual. Mujur Vegetable Research and Development Center. Shanhua, Tainan. Taipei. Bautista, Ozon.K. and R.C. Mabesa (eds.). 1 986. Vegetable Production. University of The Philippines, Los Banos. Philippines. Bautista, O.K., H.V. Valmayor, P.C. Tabora and R.R.C. Espino. 1983. Introduction to Tropical Horticulture. University of The Philippines, Los Banos. Philippines. Knott, J.E. and J.R. Deanon. 1 970. Vegetable Production in Southeast Asia. University of The Philippines, Los Banos. Philippines. Siemonsma, J.S. and K. Piluek (eds.). 1994. Plant Resources of South-East Asia: Vegetables. No. 8. Bogor.
Institut Gadjah Mada
30
Source: https://adoc.pub/download/iii-pertumbuhan-dan-perkembangan-tanaman-sayur.html
Posted by: holymayhem.com