Penyakit Yang Terdapat Pada Tanaman Kopi Dan Cara Pengedaliaan

Oleh :
Ir. Anang Priyono MSc.
POPT Ahli Madya

Definisi Cacing Nematoda

Istilah Nematoda adalah cacing berbentuk melingkar tangga atau seperti utas.  Istilah nematoda berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu: nema yang penting berenang dan ode yang berarti seperti.  Nematoda banyak hidup objektif di liwa dan mempunyai distrik penyiaran yang luas, mulai daerah kutup yang hambar, gurun hingga ke laut yang dalam, jadi nematoda sangat mudah ditemukan di laut, air tawar, air payau dan tanah.  Nematoda hidup bebas dengan memakan sampah organic, bangkai, kotoran hewan, pokok kayu nan mereput, jeruji, jamur dan hewan kecil lainnya.  Sahaja banyak pula yang hidup parasite pada hewan, bani adam dan tumbuhan.

Nematoda yang berasosiasi dengan pokok kayu manuskrip banyak jenisnya baik yang bersifat parasitik, saprofitik maupun yang berfungsi sebagai predator sesame jenis nematoda.  Keikhlasan cacing nematoda pada pertanaman kopi umumnya bukan disadari makanya petani karena ukurannya yang sangat mungil dan gejala serangannya terjadi secara perlahan.  Banyak petani mengira bahwa serangan nematoda diakibatkan makanya penyakit jamur akar tunjang maupun menyangka bahwa tanamannya sudah lalu gaek.


Jenis Nematoda sreg Tumbuhan Sertifikat

Nematoda pada tumbuhan dokumen, merupakan varietas binatang mungil bangsa cacing berbentuk bulat panjang menyerupai benang, berukuran Pangkat 0,4-0,7 mm, gempal 40-160 um dan diameter 20-25 um (Agrios, 2005)

Gambar 1. Cerminan Nematoda Parasit Pada Tanaman Kopi

diiformasikan bahwa lebih 100 jenis nematoda yang hidup berasosiasi dengan pokok kayu kopi.  Di Indonesia cak semau 14 spesies nematoda pada tanaman kopi, dan 3 macam yang minimum dominan ialah: (1)
Pratylenchus coffeae, (2)
Rodopholus similis, dan (3)
Moloidogyne
spp.

Selain hidup pada tanaman tindasan nematoda juga hidup puas pokok kayu inang lainnya seperti kemlandingan, gamal, Tephrosia dan jenis gulma alias rerumputan.  Penyebaran terdahulu nematoda dilakukan secara pasif melangkahi perangkat-alat pertanian, aliran air, oleh cucu adam dan satwa, sedangkan penyebaran secara aktif oleh nematoda sendiri dalam suatu tahun sahaja bercerai 30 cm.


Arti Penting Nematoda pada Pokok kayu inskripsi

Nematoda varietas Tylenchus atau Pratylenchus coffeae mutakadim dilaporkan kecam pertanaman manuskrip di pulau jawa sejak tahun 1933.  Pada masa 1986 penulis menyaksikan secara langsung fasad tanaman arsip hoki PTPN di wilayah Ambara Jawa Tengah seluas 300 ha hancur oleh nematoda.

Bergesernya Pertanaman kopi Arabika spesies Lini S 795, Usda dan jenis tindasan Kate di Bali menjadi Klon Kopyol pun dipicu oleh ofensif nematoda.  Karena tipe piagam kopyol merupakan manuskrip unggul local yang relative lebih toleran terhadap nematoda.  Menurut Wiryadiputra sendiri peneliti senior di Pusat Penelitian Piagam Jember, penghamburan produksi oleh
P. coffeae
pada kopi Robusta berkisar antara 28,7% sampai 78,4%. Sementara itu puas kopi tipe Arabika, terutama diversifikasi tembusan yang rentan kerusakan lebih samudra kembali dan lazimnya tanaman semata-mata bisa mengotot sejauh 2 tahun.


Gejala Ofensif Wereng Cacing Nematoda

Gejala pada daun, biasanya dimulai dengan daun bercat menguning, kusam atau warna tak segar Lebih jauh daun menjadi gugur, sehingga daun di tajuk tampak tidak lebat,  penyebaran tanaman yang terserang nematoda rata-rata terjadi secara berkelompok, atau biasanya terserah tutul sediakala terjangan di hamparan perladangan sertifikat.

Sedangkan gejala pada akar ditandai dengan perakaran serabut berkurang, pohon tanaman kopi mudah digoyang dan dicabut bila kerusakan perakaran pertinggal lewat berat.  Bila perakaran dibongkar maka struktur akar susu kopi adv amat akar tunggang terdahulu dan sekunder, sedang akar tunjang tersier dan akar susu pupuk sudah lalu mengalami kerusakanatau fasad, selanjutnya pada perakaran yang tembelang semacam ini gegares ditemukan lapisan hifa jamur maupun kutu kalis, kebanyakan peladang beranggapan jamur akar maupun hama kutu lugu ini penyebabnya.


Cara Penanggulangan

Menanam Varietas Resisten

Penggunaan tanaman resisten paling efektif dan efisien intern pengendalian nematoda sreg kopi.  Anjuran penggunaan kopi resistan nematoda sebagai mayat bawah baik pada tanaman kopi arabika maupun robusta telah lama direkomendasikan makanya Ki akal penelitian Inskripsi Kakao Jember, sama dengan BP 402 dan BP 308. Di Wilayah pengembagan dokumen robusta merupakan kecamatan Pupuan dan Busungbiu menurut petugas UPPT Busungbiu, I Ketut Weda, sekitar 80% populasi inskripsi robusta sudah disambung dengan bangkai bawah BP 308, dan batang atas biasanya tipe Tugusari, Blung dan BP 409, Hal ini dapat dimengerti bahwa nematoda sudah menjadi penyakit utama pada pertanaman pertinggal robusta di Bali, karena bila lain dilakukan pemanjangan dengan batang bawah 308 hasilnya kopi kurang maksimal, dan tumbuhan cenderung kurang segak atau cepat antap. Selain tahan ofensif nematoda parasit, klon BP 308 pula terkenal sebagai jenis nan tahan kekeringan.

Sementara itu kerjakan diversifikasi Dokumen Arabika, varietas anjuran Anak kunci Penelitian Pertinggal dan Kakao (PUSLIT KOKA) Jember, merekombinasikan macam Gayo 1, Gayo 2, Andungsari 2K, Andungsari, Sigararutang, Lini S 795 dan Komasti.  Provinsi Bali juga  mempunyai klon unggul lokal Arabika yang sudah lalu dilepas oleh Kementerian Pertanian  yaitu jenis Surat Kopyol, klon ini adalah jenis kopi arabika yang relatif toleran terhadap bidasan nematoda parasit kopi dan banyak disukai maka itu petani surat di wilayajh Senja dan Kintamani, karena selain toleran terhadap serangan nematoda, jenis ini juga nisbi tahan kondisi kering/kekurangan penaung, dan kian mudah perawatannya terutama lega kegiatan pemangkasan.

Hasil introduksi jenis Klon baru Sigararutang, berdasarkan hasil pengamatan sementara di lapang variasi ini sekali lagi ada indikasi cukup toleran terhadap terjangan nematoda dan potensi berbuah lebih sekali dalam setahun, akan  tetapi tingkat toleransinya wajib pengamatan kian lanjut, mengingat jenis ini masih baru diitroduksi ke Bali yakni sekeliling 2-3 tahun.

Mengerjakan Rotasi Tanaman

Puas lahan kancah pertanian kopi, dipetuakan untuk melakukan rotasi tanaman yaitu dengan mengebumikan pohon dari jenis nan lain disukai nematoda, misalnya tanaman Tagetes, Tebu, Koro Benguk (Mucuna pruriens) dan rumput Guatemala (Trypsacum laxum).  Rotasi pokok kayu dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan populasi nematoda di dalam persil, maupun untuk memutus siklus kehidupan nematoda.  Kenaikan populasi nematoda intern tanah banyak dipengaruhi oleh penghutanan tanaman inang secara terus menerus (Munif, 2003). Pada perkebunan inskripsi bila rotasi tanaman sulit dilakukan sedikitnya dapat dilakukan perebusan petak dan diberakan buat darurat waktu sehingga populasi nematoda jumlahnya menurun drastis akibat susah menemukan sendang rezeki yang sesuai.

Aplikasi Bahan Organik

Menurut Wuryadiputra dkk (1987) dari Pusat penerlitian Akta dan Kakao Jember bahwa berjenis-jenis sasaran organik diketahui berkarisma negatif terhadap perkembangan nematoda sakat pada pohon kopi.  Pengusahaan objek organik 15 kg masing-masing tumbuhan dipadukan dengan pembuatan lubang pori dan sistim tetes dapat menurunkan secara signifikan populasi nemtoda pada sample akar dan persil berkisar antara 150-250 ekor tiap-tiap 5 gram sample akar dan 100 gram sample tanah selama 4 bulan perlakuan (metoda bourman).  Perpaduan tuntutan bahan organik secara berkesinambungan dan dipadukan dengan penggunaan tanaman penaung lega tanaman akta bisa menekan ofensif wereng ini dan bisa memanjangkan umur pokok kayu inskripsi.

Punggunaan Pestisida Organik

Penggunaan tanaman paitan (Tithonia tagetiflora) sebagai pestisida nabati mampu menekan populasi nematoda parasit (Arsadja dkk, 1996).   Pemanfaatan tanaman paitan telah lama direkomendasikan cak bagi memecahkan
Pratylenchus coffeae
pada tanaman kopi di Bali.   Ilmu bentuk kata tanaman paitan adalah tanaman perdu berbatang tegak setara 1 – 3 meter, batang bulat, berdaun meruncing sreg bawah. Anakan berbentuk cakram sangat banyak dan berwarna asfar.

Pestisida organik dari produk anak adam bibit penyakit, misalnya kawul Trichoderma sp. yang diproduksi dengan menggunakan mangsa limbah air cucian beras dan air kelapa ditambahkan gula 2% dengan pembusukan dikocok selama 7-10 hari dapat menghasilkan pestisida organik berupa Metabolit Sekunder (MS), pestisida organic ini berguna untuk mengendalian nematoda parasite kopi dan juga berfungsi sebagai hormone perangsang pertumbuhan akar tunjang, dan pertumbuhan daun tanaman.

     Pada tahun estimasi 2021 melalui dana Tugas Perbantuan, Pemerintah Provinsi Bali bisa alokasi sambung tangan berupa bintek dan alat angkut pembuatan Metabolit Sekunder pada kegiatan  Penerapan PHT Kopi berlokasi di Desa Pasung Sidan, Kecamatan Sore, Kabupaten Badung seluas 25 Ha.

Pengendalian Peradaban Teknis

Pengendalian secara kultur teknis yakni dengan memadukan pemanfaatan rabuk organik dan pembuatan lubang pori, rorak, irigasi tetes, dan perombakan tanaman penaung dapat secara efektif mengendalian nematoda dan memacu pertumbuhan pohon secara baik.  Hal ini telah direkomendasikan kepada petambak tembusan arabika di kecamatan kintamani dan Sore.  Lega Bulan Agustus tahun 2020 paket teknologi ini telah diterapkan di kebun piagam Agro Tekno Park (ATP) berlokasi di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, dan hal tersebut telah berbuah secara maksimal memulihkan pertanaman inskripsi berpunca kondisi yang rusak berat menjadi segar privat waktu sekitar 7 wulan kalender.


Akhir

Hama cacing nematoda merupakan pelecok satu hama bermanfaat dan sangat mudarat pada pertanaman kopi, sayangnya hal ini cinta tidak disadari maka dari itu orang tani karena selain ukurannya yang patut kerdil dan proses kehancuran terhadap tanaman dokumen terjadi  secara perlahan atau tidak secara cepat/langsung menzabah tumbuhan.  Pembajak menyadari selepas terjadi kerusakan akar tunggang yang parah, kondisi demikian yaitu peristiwa yang terka terlambat bila hijau memulai pengendalian.

Oleh karena itu deteksi gejala ofensif sangat terdahulu lakukan boleh dilakukan upaya preventif melalui kegiatan kultur teknis sehingga kerusakan dan kehilangan hasil akibat wereng ini dapat diminimalisir

Source: https://distanpangan.baliprov.go.id/nematoda-parasit-pada-tanaman-kopi-dan-cara-pengendaliannya/

Posted by: holymayhem.com