penyakit pada tanaman cabai

GOLDEN FARM 99 –
Pada galibnya
problem plong tanaman sahang
disebabkan oleh kawul. Terutama disebabkan oleh lahan nan camar lembab sehingga memungkinkan cendawan berkembang dengan baik. Ada beberapa jenis penyakit yang menghakimi pohon cabai.

Problem Pada Tumbuhan Cabai

1. Layu Fusarium
(Fusarium oxysporum f.sp)

Penyakit pada pohon lada pertama yakni layu fusarium


Gejala serangannya:

  • Daun nan terserang mengalami kelayuan mulai dari babak radiks, matang dan meluas ke atas ke ranting taruna.
  • Bila infeksi berkembang pohon menjadi layu.
  • Warna jaringan akar dan batang menjadi coklat.
  • Gelanggang luka infeksi terpejam hifa putih sebagaimana kapas.
  • Bila serbuan terjadi puas detik pertumbuhan tanaman maksimum, maka tumbuhan masih dapat menghasilkan buah.
  • Namun bila serangan sudah sampai pada bangkai, maka buah kerdil akan gugur.


Pengendalian:

  • Sanitasi dengan meragas dan membinasakan pohon terserang
  • Dinasihatkan memanfaatkan agen antagonisTrichoderma spp. danGliocladium spp. yang diaplikasikan bersamaan dengan fertilisasi bawah.
  • Penggunaan fungisida sesuai anjuran laksana alternatif terakhir.

2.Masalah Layu Basil Ralstonia (Ralstonia solanacearum)

Kebobrokan pada tumbuhan cabai lebih jauh yaitu layu bakteri ralstonia

Gejala Serangan :

  • Sreg tanaman tua, layu pertama biasanya terjadi sreg daun nan terletak pada episode bawah pokok kayu.
  • Pada tanaman muda, gejala layu mulai tampak pada daun bagian atas pohon.
  • Setelah beberapa masa gejala layu diikuti makanya layu yang menginjak-tiba dan seluruh daun tanaman menjadi layu permanen, sedangkan warna daun tetap mentah, kadang-kadang sedikit kekuningan.
  • Jaringan vaskuler terbit mayat bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan.
  • Bila layon atau akar susu dipotong melintang dan dicelupkan ke kerumahtanggaan air yang jernih, maka akan keluar cair mencacau koloni kuman yang melayang n domestik air menyerupai kepulan asap.
  • Gempuran pada biji kemaluan menyebabkan rona biji kemaluan menjadi kekuningan dan busuk.
  • Infeksi terjadi melewati lentisel dan akan lebih cepat berkembang bila ada jejas mekanis. Problem berkembang dengan cepat sreg hari hujan.

Pengendalian :

  • Kultur teknis dengan pergiliran tanaman, penggunaan mani sehat dan sanitasi dengan mencabut dan memusnahkan tanaman guncangan.
  • Dinasihatkan memanfaatkan agen lawanTrichoderma spp. danGliocladium spp. yang diaplikasikan bersamaan dengan pemupukan asal.
  • Penggunaan bakterisida sesuai anjuran andai alternatif terakhir.

3.Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Collectrotichum gloeospoiroides)

Penyakit plong tanaman sahang selanjutnya yaitu busuk buah

Gejala serangan :

  • Gejala tadinya penyakit ini ditandai dengan munculnya noda yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair, berwarna hitam, orange dan coklat.
  • Warna hitam merupakan struktur dari cendawan (mikro skelerotia dan aservulus), apabila kondisi lingkungan lembab fisik biji pelir akan berwarna orange atau warna dadu.
  • Luka yang ditimbulkan akan semakin melebar dan membuat sebuah lingkaran konsentris dengan ukuran garis tengah sekeliling 30 mm atau bertambah.
  • N domestik waktu yang tidak lama buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk, letusan penyakit ini terlampau cepat plong musim hujan.
  • Serangan yang selit belit menyebabkan seluruh buah kerimut dan mengering. Dandan indra peraba biji kemaluan seperti jerami padi.

Pengendalian :

  • Preventif dapat dilakukan dengan membeningkan lahan dan pohon yang terserang agar tak memencar.
  • Pemilahan benih atau menggunakan semen merica yang resistan terhadap penyakit ini perlu dilakukan memahfuzkan kelainan ini termasuk patogen tular benih.
  • Kultur teknis dengan pergiliran pokok kayu, eksploitasi benih sehat dan sanitasi dengan memotong dan memusnahkan buah nan sakit.
  • Eksploitasi fungisida sesuai anjuran sebagai alternatif anak bungsu. Hindari pengguanaan alat injeksi, maupun lakukan sanitasi terlebih lewat sebelum memperalat perlengkapan injeksi.

4.Penyakit Virus kuning (Gemini Virus)

Ki kesulitan plong tanaman cabai selanjutnya yaitu virus asfar

Gejala serangan :

Helai daun mengalamiveinclearing dimulai dari daun pucuk berkembang menjadi warna kuning jelas, tangkai daun menebal dan daun menggulung ke atas. Infeksi lanjur dari mintuna virus menyebabkan daun mengecil dan bercelup kuning terang, tanaman kerdil dan lain berbuah.

Pengendalian :

  • Mengendalikan serangga vektor virus kuning ialah kutu kebul (Bemisiatabaci) dengan menggunakan musuh alami predator sepertiMenochilussexmaculatus alias jamur patogen serangga seperti Beauveria bassiana atauVerticilliumlecani.
  • Reboisasi varietas tahan seperti hotchilli.
  • Mengamalkan sanitasi lingkungan  terutama  tanaman inang seperti ciplukan, terong, gulma rente kancing.
  • Fertilisasi lampiran untuk meningkatkan kancing tahan tanaman sehingga pokok kayu konstan berproduksi walaupun terserang virus asfar.
  • Kultur teknik yang meliputi : perendaman sperma, eksploitasi mulsa plastik (buat menekan gulma inang, populasi vektor, menunda perkembangan virus)
  • Penghutanan tanaman pembatas begitu juga jagung dan tagetes.

5.Ki kesulitan bercak daun (Cercospora sp.)

Penyakit pada pohon cabai lebih lanjut yaitu bercak daun

Gejala Serangan :

  • Penyakit ini menimbulkan kerusakan lega patera, batang dan akar.
  • Gejala gempuran penyakit ini mulai tampak berusul munculnya bercak bulat bercat coklat plong daun dan kering, ukuran noda bisa mencapai sekitar 1 inci.
  • Buku noda berwarna pucat benihan sampai putih dengan corak got lebih tua.
  • Bercak yang gaek dapat menyebabkan gorong-gorong-liang.
  • Bercak daun mampu menimbulkan kerugian ekonomi yang besar pada budidaya lada, daun yang terserang akan layu dan rontok.
  • Penyakit bercak daun ini dapat mencerca pokok kayu akil balig di persemaian, dan cenderung bertambah banyak menyerang tanaman gaek.
  • Gempuran terik meyebabkan tanaman cabai kehilangan hampir semua daunnya, kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan merica dalam menghasilkan buah.

Pengendalian :

  • Sanitasi dengan cara memusnahkan dan alias pungkur-sisa tanaman yang terinfeksi/terserang
  • Menanam bibit yang independen patogen pada kapling nan tidak meradang makanya basil, baik dipersemaian atau di alun-alun
  • Perlakuan benih sebelum tanam
  • Perbaikan drainase
  • Waktu tanam yang tepat ialah musim kemarau dengan tali air yang baik dan pergiliran tanaman dengan tanaman non solanaceae
  • Pengendalian kimia bisa dilakukan dengan fungisida secara bijaksana, efektif, terdaftar dan diijinkan makanya Nayaka Perkebunan, berpatokan pada peramalan cerah dan populasi spora di lapangan

Demikian warta akan halnya gejala penyakit lega pokok kayu cabai dan mandu pengendaliannya. Terimakasih

Artikel ”
(Bag.2) Gejala Problem Puas Tanaman Lombok Dan Cara Pengendaliannya