Penyakit Pada Tanaman Karet Dan Cara Pengendaliannya
KENALI DAN KENDALIKAN PENYAKIT Ranggas DAUN KARET
Karet ialah salah satu produk persawahan unggulan di Kabupaten Bangka Daksina, selain merica dan kerambil Sawit. Menurut BPS, puas hari 2019 produksi karet Kabupaten Bangka Daksina tertinggi bila dibandingkan dengan Kabupaten lain di Distrik Kepulauan Bangka Belitung. Produksi karet di Kabupaten Bangka Selatan mencapai 39.445,38 ton. Dimasa pandemi Covid-19 ini, tanaman karet telah menjadi sandar hidup awam Kabupaten Bangka Kidul. Dikala harga lada yang belum membaik hingga saat ini.
Meskipun begitu, tanaman karet dihantui makanya berbagai penyakit. Keseleo satu keburukan nan buruk perut mengaibkan tiras momen ini adalah kelainan ringgis daun. Penyakit ini pertama kali dideteksi di Sumatera Utara sangat menyebar ke provinsi bukan di Pulau Sumatera. Penyakit ini nyana elusif dideteksi, karena peladang menganggap gugurnya patera plong karet diakibatkan oleh karet yang menengah mengalami proses meranggas atau meluruhkan daun secara alami.
Penyakit gugur daun ini disebabkan maka dari itu jamur Pestalotiopsis sp. Gejala yang ditimbulkan merupakan adanya bintik cokelat pada daun muda yang berkembang menjadi bercak cokelat tua dan terdapat perenggan nan jelas antara fragmen noda daun yang masih segar, daun gugur sebelum waktunya, daun baru nan terbentuk kian kecil berpunca ukuran daun absah, sebagian ranting mati dan kepala karangan tumbuhan meranggas serta berkurang lebih dari 50%, dan produksi beras ketan menurun hingga 45%.
Menurut Balai Preservasi Tumbuhan Wilayah Gugusan pulau Bangka Belitung, pengendalian komplikasi ringgis daun karet boleh dengan mengaplikasikan fungisida berbahan aktif thiphanate methyl dengan mist blower (ketika setelah gugur akibat ki aib dan setelah ranggas alami). Selain itu juga boleh mengaplikasikan fungisida pada kop tanaman dengan menggunakan mist blower maupun power sprayer dengan fungisida berbahan aktif propikonazol atau heksakonazol konsentrasi 0,5%. Pemancaran dilakukan kapan pembentukan daun baru sehabis waktu luruh daun, yaitu saat terasuh 10-15% patera muda (berwarna coklat) dan penyemprotan diulang pada 2-2,5 bulan sesudah penyemburan pertama. Perabukan sesuai dosis rekomendasi khususnya bagi kebun yang sudah lama enggak dipupuk juga penting bikin karet yang terserang.
Selain menggunakan fungisida, pengabutan menunggangi belerang juga menjadi alternatif mengamankan ki kesulitan ringgis daun. Sreg beberapa penelitian, pengabutan menunggangi sulfur dengan dosis 5-7 Kg/Ha saat malam hari mampu menekan penyakit gugur daun. Dengan mengenali penyakit gugur daun ini, kita mampu mengendalikannya.
Dinas Perladangan, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan menempatkan penyuluh pertanian di seluruh desa di Kabupaten Bangka Selatan. Penyuluh pertanian ini akan membantu persoalan-permasalahan yang dihadapi oleh petani. Instruktur pertanian ini memiliki tugas dan kurnia memasrahkan penyuluhan kepada pembajak melangkahi pendekatan gerombolan bersawah agar pengetahuan, keterampilan maupun sikap petani menjadi lebih baik n domestik menggapil manuver tani guna meningkatkan kesejahteraannya.
Carik : Fahri Setiawan
Editor : Mika Ekawati/Asmil Felanda
Post Terkait
Source: https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/778-kenali-dan-kendalikan-penyakit-gugur-daun-karet
Posted by: holymayhem.com