Penyakit Pada Tanaman Cabai Yang Disebabkan Oleh Virus

Sumber Bagan : Koleksi Feriadi, SP

PENDAHULUAN

Cabai merupakan salah suatu komoditas unggulan hortikultura 2011-2025 yang potensial untuk di usahakan oleh peladang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hasil pantauan di beberapa pasar tradisional di Pangkalpinang hari jum’at (9 Agustus 2019) harga lada berombak melambung pecah Rp. 75.000 menjadi Rp. 100.000/kg, sedangkan cabai rawit juga turut mengalami pertambahan berkisar Rp.100.000 – 120.000/kg. Tentunya harga yang hierarki ini menjadi factor pendorong bagi orang tani untuk memiara komoditas merica ditengah-tengah tingginya resiko hama dan penyakit nan akan dihadapi makanya petani.

Wereng dan penyakit utama yang camar dijumpai maka itu petani dan kerap menimbulkan kemalangan pada usahatani lada adalah serangan penyakit virus kuning. Endemiknya gempuran keburukan virus kuning pada tanaman lada menyebabkan kerugian besar bagi petani di distrik-distrik sentra lada. Keadaan ini juga dialami oleh petani-petani cabai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Serangan kebobrokan kuning dapat memangkalkan produksi cabai dengan signifikan. Kehilangan hasil yang diakibatkan oleh virus asfar puas tanaman cabai bisa menyentuh antara 20 – 90 %.

Upaya pengendalian ki kesulitan ini nan minimal terdepan ditujukan kepada insek vektor problem virus puas pokok kayu embalau. Selama ini peladang masih mengandalkan penggunaan racun hama kimia sintetis, namun bila pemakaiannya lain bijaksana dikhawatirkan menimbulkan residu pestisida sreg produk buah cabai nisbi jenjang, biaya produksi meningkat, berbahaya terhadap kesehatan pekerja, juga menyebabkan polusi mileu hidup. Ki aib virus kuning ini tidak ditularkan melalui biji, tetapi boleh menular melangkaui penerusan dan melalui insekta vektor kutu kebul.

Tuma KEBUL (Bemisia tabaci)

Kutu kebul (Bemisia tabaci) boleh menularkan virus gemini secara gigih (patuh; merupakan sekali memaki tanaman yang mengandung virus, maka selamanya bisa menularkan virus). Salah  suatu masalah dalam peningkatan produksi dan kualitas mutu lombok adalah adanya  serangan  organisme  pengganggu  pohon (OPT). Apabila tanaman lombok terlihat kerdil, berdaun asfar, serta tidak menghasilkan biji kemaluan, waspadalah terhadap serangan kutu kebul.

Gejala serangan virus ini, pada awalnya daun cukup umur/ pucuk cekung dan mengkerut dengan warna mosaik ringan. Gejala melanjut dengan hampir seluruh dan mulai dewasa/ pucuk berwarna asfar pendar, daun cekung dan mengkerut berukuran makin kecil dan kian rimbun. Gejala lain adalah daun berwarna mosaik klorosis.

Pengendalian penyakit kuning patah mayang ini boleh dilakukan dengan beberapa cara, doang intinya merupakan barang apa upaya terpadu untuk menghalangi terjadinya infeksi terutama puas waktu pokok kayu masih muda.

PENGENDALIAN VIRUS Asfar

  1. Pengusahaan Varietas Toleran/Tahan

Hasil sejumlah penelitian Badan Penelitian dan Ekspansi Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penyelidikan Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang menganjurkan beberapa langkah antara tak gunakan jenis toleran/tahan ialah Semenanjung-1, Semenanjung-2, Lembang-1 atau spesies hybrid yang sudah beradaptasi baik seperti Hot Beauty, Hot Chili, TM 999 dan lainnya.

  1. Penerapan Teknologi Budidaya Dengan Benar

Pengendalian lainnya dengan menggunakan benih yang berkualitas, lalu pemanfaatan persemaian yang benar, imunisasi pohon muda, pengolahan kapling dan pemupukan berimbang, penggunaan mulsa plastik hitam perak, penghijauan tanaman penghadang, sanitasi dan pencabutan tumbuhan sakit.

  1. Tumpangsari dan Pengendalian Wereng Secara Terpadu

Untuk mengurangi populasi kutu kebul, dapat dilakukan tumpangsari berbagai jenis tanaman, alias menggunakan perangkap, pula manfaatkan musuh alaminya, sekali lagi pemanfaatan serabut entomopatogen. Eksploitasi insektisida nabati juga dapat dilakukan, untuk mengurangi feses pestisida puas produk sayuran dan lingkungan.

Ditulis Oleh             : Feriadi, S.P. (Penyuluh Pertanian Muda BPTP Kep. Babel)

Sumber Bacaan       : – Dirjen Hortikultura. 2012. Cetak Biru Peluasan Hortikultura

                                  Perian 2011 – 2025. Kementerian Persawahan.

                                – http://balitsa.litbang.pertanian.go.id

                               –  http://nad.litbang.perladangan.go.id/

Sumber Bentuk      : Dokumentasi Feriadi

Source: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/65606/virus-kuning–musuh-petani-cabai/

Posted by: holymayhem.com