Pengaruh Umur Panen Terhadap Kualitas Tanaman Sayur

Ideal

Di daerah tropis, intensitas cahaya dan suhu udara  tangga adalah masalah yang dihadapi pada budidaya sayuran introduksi berasal daerah subtropis sehingga sayuran tersebut harus ditanam di legok tinggi. Privat usaha reboisasi pohon sayuran dataran jenjang di dataran medium, penaungan adalah salah satu usaha untuk mengatasi problem tersebut. Percobaan ini berujud bikin mempelajari pengaruh interaksi berpunca naungan incaran ­kasir untuk menjantur faktor mileu  dengan kultur teknik (usia pindah tanam bibit dan populasi tanaman) terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil tanaman pakcoy.  Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi  dengan dua faktor dan tiga ulangan. Petak terdepan adalah penggunaan naungan  dan anak asuh petak yakni aliansi spirit pindah tanam  dan populasi tumbuhan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa interaksi antara pengusahaan naungan dan  kombinasi teknik budidaya tetapi terbantah puas luas daun saat penuaian. Penggunaan naungan plong populasi 50 tanaman m^-2
dengan hayat bibit 2 dan 3 minggu menghasilkan luas daun nan bertambah demes dibandingkan perlakuan lainnya. Naungan bendaharawan ki berjebah memangkalkan intensitas cahaya matahari plong siang periode sampai sekitar 32 % dan berakibat plong penerjunan suhu siang hari selingkung 2
^OC – 3
^OC.  kondisi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman lebih strata, hasil panen lebih banyak, persentase jumlah tanaman layak pasar lebih besar, serta rona plonco patera yang lebih cerah. Ikatan arwah bibit 2 ahad dan populasi 50 pokok kayu m^-2, menghasilkan tanaman dengan jumlah daun lebih banyak. Pada persawahan dengan populasi 50 tanaman m^-2, bobot kering pupus dan akar lebih strata sedangkan dengan populasi 100 tanaman m^-2
hasil panen lebih tinggi.