Pengaruh Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sayur
Supremsi Spesies PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM (AMARANTHUS SP) Pada TANAH TEGALAN ASAL Kawasan KUBU, KARANGASEM
I Nengah Sidemen1*), I Dewa Nyoman Raka, Putu Bagus Udiyana [123] ProgramStudy Agroteknologi ,Fakultas Perkebunan, Universitas Mahasaraswati Denpasar Corresponding Outhor* : [email protected], Hp: 087860426123
Hipotetis Penelitian ini bermaksud bikin mengetahui pengaruh pemberian dan spesies cendawan kandang nan paling baik digunakan untuk budidaya tanaman bayam cabut plong kapling tegalan distrik Kubu, Kabupaten Karangasem.Spesies tanah nan digunakan di lokasi penggalian yakni tanah Belet Berpasir.Pendalaman ini dilaksanakan pada apartemen kaca yang berlokasi di Kronologi Kenyeri, Gang Nagasari 4, No 10, Denpasar pada sungkap 28 Mei setakat 2 Juli 2016.Penelitian ini menggunakan Rancangan Sembarang Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan.Adapun 5 perlakuan yang dimaksud ialah K (Kontrol), PA (Jamur kandang ayam), PS (Pupuk kandang sapi), PK (Kawul kandang kambing) dan PB (Pupuk kandang kartu ceki). Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), sengkang batang (cm), langka basah tanaman diatas persil (g), rumit basah akar tunjang (g), sulit kering tanaman diatas tanah (g) dan pelik kering akar (g). Berdasarkan kajian data secara statistik diketahui bahwa ulangan puas semua penanda menunjukan pengaruh nan berbeda lewat faktual (P< 0,01). Hasil analisis persil menunjukan kandungan Ufuk besaran cacat (0,140 %), P tersedia adv amat tinggi (297,050 ppm), dan K tersuguh tinggi (247,370 ppm) serta pH netral (7,200) dengan tekstur tanah liat berpasir. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian perlakuan pupuk kandang sapi memberikan hasil tinggi pokok kayu maksimal mencecah 58,54 cm sementara itu rahmat perlakuan cendawan kandang mandung memberikan hasil jumlah daun maksimal dan diameter batang maksimal hingga ke 40,4 helai dan 1,48 cm. Perlakuan baja kandang ayam juga mengasihkan hasil tertinggi terhadap berat basah tumbuhan diatas tanah yaitu sampai ke 98,1 gram , langka kering tanaman diatas tanah mencapai 7,07 gram dan berat kering akar mencapai 0,65 gram. Padahal perlakuan pupuk kandang sapi menyerahkan hasil termulia terhadap selit belit basah akar tunjang yaitu mencecah 16,1 gram.
Kata Gerendel : Kapling, Jamur Kandang dan Tanaman Bayam
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 31
PENDAHULUAN 1.1 Parasan Bokong Penekanan Bayam (Amaranthus sp) adalah pokok kayu yang sahih ditanam buat dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau.Pokok kayu ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia.Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat logam nan penting. Tumbuhan bayam merupakan tumbuhan nan bisa tumbuh di kewedanan yang beriklim panas dan dingin.Namun tumbuhan ini dapat tumbuh lebih kaya di daratan rendah pada lahan ternganga nan beriklim hangat dan kurat kuat.Bayam relatif resistan terhadap pencahayaan kontan karena merupakan pokok kayu C4. Terletak 3 variasi bayam nan termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, adalah bayam hijau normal, bayam bangkang (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya bercelup merah nan mengandung cairan merah, dan bayam murni (Blitum ki kenangan), yang berwarna hijau keputih-putihan. Selain Amaranthus tricolor (A. tricolor), terdapat bayam jenis bukan seperti bayam kakap (A.hybridus), dan bayam kudung maupun bayam tanah (A. blitum). Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. tricolor dan A. hybridus sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar. Bayam yaitu sayuran yang mengandung banyak gizi sehingga bayam disebut bak raja sayuran (King of Vegetables). 20 komisi alat pencernaan bayam yakni zat yang dibutuhkan dalam Angka Kebutuhan Gizi (AKG). Didalam 100 gram bayam mengandung tenaga sebesar 21 Kkal, 92,9 gram air, 0,2 gram sedap, 2,7 gram fruktosa, 2,1 gram protein, 1,4 gram abu, 0,7 gram serabut, 29 fosfor, 90 mg zat kapur, 3,8 mg zat metal, 131 mg sodium, 385 mg kalium, 76,7 mg vitamin c, asam folat serta asam oksalat. Selama ini di daerah Kubu pokok kayu bayam pelik dibudidayakan, sedangkan daerah baluwarti merupakan distrik yang setuju untuk pembudidayaan tanaman bayam.Sreg musim hujan tanaman bayam bertaruk di tegalan, di pekarangan kondominium bahkan di pagar-pagar rumah, semata-mata enggak terserah publik khususnya
pembajak nan mencoba bikin membudidayakan tanaman tersebut.Dan lalu disayangkan tumbuhan sayur-sayuran ini selalu tertendang dan tidak terurus. Apabila berbicara mengenai serabut, sebagian masyarakat memiliki pupuk kandang, karena sebagian besar mahajana kubu berprofesi sebagai petani.Jenis-jenis pupuk kandang nan ada di daerah benteng adalah jamur kandang sapi, nangui, ayam dan kambing.Sepanjang ini pengolahan lahan perladangan di daerah kubu tekor maksimal, contohnya rendah dibersihkannya kapling dari belukar-belukar nan merupakan habitat hama. Beralaskan dari uraian dan penjelasan di atas, maka penulis tertarik mengamalkan pendalaman sesuai dengan fenomena alam di lapangan dengan kop “Pengaruh beberapa varietas pupuk organik terhadap pertumbuhan pokok kayu bayam pada tanah tegalan di daerah Kubu, Karangasem” 1.1 Rumusan Masalah Adakah pengaruh jenis pupuk kandang mandung, rabuk kandang sapi, pupuk kandang wedus dan pupuk kandang nangui terhadap pertumbuhan tanaman bayam lega persil tegalan di distrik benteng. 1.2 Tujuan Penelitian Maksud penggalian ini adalah buat mengetahui keberagaman serat kandang yang paling kecil baik digunakan untuk pertumbuhan tanaman bayam. 1.3 Hipotesis Penelitian Hidayah jenis pupuk ayam akan menghasil pertumbuhan tanaman bayam yang terbaik, berbeda silam maujud dengan kontrol sementara itu berbeda tidak nyata pada perlakuan pupuk lainnya. 1.4 Manfaat/Kegunaan Penajaman Untuk dijadikan acuan atau referensi penanaman pohon bayam di Daerah Kubu, Kabupaten Karangasem dan dapat digunakan juga seumpama bahan informasi lakukan semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kalangan petani bayam.
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 32
METODOLOGI 3.1 Ajang dan Hari Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca yang berlokasi di Kronologi Kenyeri, Gang Nagasari 4, No 10 Denpasar.Penelitian ini akan dilaksanakan plong tanggal 28 Mei sampai 2 Juli 2016.
I PK
II PA
III PB
IV PK
V PA
PA
K
PA
PB
PK
U I
II
PK
III
PA
PB
PA
K
PA
PS
IV
v
PK
PA
PB
PK
PB
K
PS
PS
K
PS
PK
K
PB
PB
PK
PS
PA
K
3.2 Bulan-bulanan dan Perlengkapan Eksplorasi Bahan-bahan penelian yang digunakan adalah benih bayam, tanah tegalan, rabuk kandang sapi, baja kantang kartu ceki,pupuk kandang ayam jago, kawul kandang kambing, polybag.Organ-gawai penelitian yang digunakan n domestik investigasi ini yakni alat tulis (Daya, Pulpen, Jidar), pisau, nama, timbangan, bambu, cetok, paku, benang rapia, linggis, cangkul
PS
PB
K
PS
PS
K
PS
PK
K
PB S
PB
PK
PS
PA
K
I
II
PK
III
PA
PB
PA
K
PA
PS
IV
v
PK
PA
PB
PK
PB
K
PS
PS
K
PS
PK
K
PB
PB
PK
PS
PA
K
Gambar 1. Denah Percobaan
3.3 Metode penelitian 3.3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menggunakan Rangka Sewenangwenang Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan.Perlakuan terdiri atas: 1. 2. 3. 4. 5.
K : Tanpa rabuk (Kontrol) PA: Baja Kandang ayam 10 ton/ha PS : Jamur Kandang Sapi 10 ton/ha PK: Baja Kandang Wedus 10 ton/ha PB: Cendawan Kandang Babi 10 ton/ha
Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 bisa jadi sehingga jumlah seluruh perlakuan yaitu 25.Penelitian dilaksanakan lega rumah beling dengan menggunakan polybag.Ukuran polybag yang digunakan berisikan 10 kg tanah.Total pohon sendirisendiri polybag adalah satu dan penempatan polybag dilakukan secara acak.
Keterangan: I,II,III,IV,V = Ulangan K = Kontrol PA = Pupuk Serun PS= Pupuk Kandang Sapi PK= Pupuk Kandang Kambing PB= Pupuk Kandang Babi 3.3.2 Pelaksanaan pengkhususan Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kondominium kaca dengan ki alat pot. Ada sejumlah hal yang terbiasa dilakukan lakukan eksplorasi ini, antara tidak: 1. Awalan Media Petak Ki alat tanam yang digunakan merupakan variasi tanah lempung berpasir yang diperoleh dari Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Menunggangi jarak tanam 25×20 cm dalam suatu hektar mendapat populasi 200.000 tumbuhan bayam dengan dosis rabuk pertanaman 50 gram. Lakukan perlakuan K (Kontrol) disiapkan 10 kg tanah sonder rahmat pupuk. Sementara itu lakukan perlakuan 1,2,3 dan 4 diberikan tanah 10 kg dengan dosis pupuk saban 50 gram. Sebelum tanaman bayam ditanam tanah harus diolah terlebih dahulu dengan
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 33
mencampurkan baja kandang dahulu diaduk sampai rata. Pasca- itu kapling dimasukkan ke intern polybag ukuran 10 kg dan diberikan label perlakuan pada setiap polybag. 2. Ancang benih Benih bayam yang akan ditanam direndam justru dahulu selama 1-2 jam keefektifan mempercepat penceraian dormansi benih. 3. Persemaian Sebelum ditanam sreg polybag, jauhar-jauhar bayam disemai bahkan dahulu buat mendapatkan bibit-bibit sehat, kuat dan seragam pertumbuhannya.Persemaian dilakukan puas bedengan nan berukuran 1 meter x 2 meter.Tanah yang digunakan buat menyemai benih tanpa menggunakan pupuk (kontrol). 4. Penghijauan Setelah berumur 1 ahad pati bayam siap dipindahkan ke n domestik polybag yang sudah disiapkan.Reboisasi tepat dilakukan di tengah media tanam dan dilakukan sreg petang periode. 5. Penyulaman Tiga sampai catur waktu sesudah tanaman dipindahkan ke polybag, akan dilakukan penyulaman dengan konsentrat yang sudah disediakan. 6. Perawatan Penyiraman dilakukan secara rutin sekali kerumahtanggaan sehari merupakan pada petang hari dan penyiangan gulma dilakukan untuk mencegah terjadinya kompetisi atom hara antara tanaman dengan gulma.Penyiangan dilakukan dengan tangan dan dilakukan setelah pohon berusia 15 hari agar lain merusak perakaran tumbuhan. 7. Penuaian Panen dilakukan pada fase generative merupakan sreg umur 5 ahad atau 35 hari dengan cara merabut tanaman. 3.2.3 Variabel Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap variabel pertumbuhan tanaman bayam dan data hasil pengamatan disusun n domestik bentuk diagram. Adapun variabel yang diamati antara lain: 1. Tinggi tanaman (cm) Pengamatan tangga pokok kayu dilakukan dengan menimbang tumbuhan berpangkal dasar
batang sampai bagian tanaman tertinggi (Sine, 2006).Pengukuran dimulai ketika tanaman berusia 7 musim setelah ditanam internal polybag sampai berumur 35 tahun.Jeda pengukurannya adalah 7 tahun sekali. 2. Jumlah daun (helai) Penghitungan terhadap besaran daun dilakukan setiap 7 tahun sekali.Penghitungan mula-mula kelihatannya yaitu pron bila tanaman berumur 7 hari pasca- tanam di polybag.Daun yang dihitung yaitu daun yang telah menyibakkan contoh. 3. Diameter batang terdepan (cm) Pengamatan terhadap kaliber batang yaitu diukur dengan menggunakan jangka sorong pada keluhuran 5 cm berbunga permukaan persil.Pengamatan dilakukan setiap 7 tahun sekali yang diawali puas usia 7 perian sehabis tanam di polybag. 4. Runyam basah tanaman (g) Pengamatan terik basah tanaman dilakukan setelah panen dengan kaidah mengeti pohon sonder akar susu. 5. Musykil basah akar tunjang (g) Berat basah akar dihitung selepas tanaman dipanen dengan kaidah bagian akar pohon yang sudah dibersihkan dan dipisahkan berusul batang maupun daunnya. 6. Berat kering tumbuhan (g) Penjumlahan berat kering pohon dilakukan pasca- tanaman dipanen kemudian dikeringkan privat oven. 7. Berat kering akar tunggang (g) Jarang kering akar dihitung setelah bagian akar dikeringkan dengan oven. 8. Hasil irit (g) Cak bagi menghitung hasil hemat semenjak pohon bayam, adalah dengan mengejar berat daun nan bisa dijual pertanaman.Jumlah patera yang boleh dijual kemudian dibandingkan dengan selit belit bayam yang dijual dipasar yang nantinya akan dikonversikan privat hektar. 3.2.4 Analisis Data Semua data nan diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisa varian sesuai dengan susuk yang digunakanyaitu Rencana Acak Kelompok (RAK). Apabila perlakuan berpengaruh riil atau dulu nyata, maka dilanjutkan dengan uji Tikai
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 34
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Tabulasi 2. Signifikansi Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam pada Tanah Tegalan di Wilayah Baluwarti, Karangasem. No Penunjuk yang Denotasi diamati 1 Tingkatan Tanaman ** Maksimum 2 Kuantitas Daun ** Maksimum 3 Sengkang Kunarpa ** Maksimum 4 Berat Basah ** Tanaman di Atas Tanah 5 Berat Basah Akar tunggang ** 6 Berat Gersang ** Tanaman di Atas Tanah 7 Berat Kering ** Akar 8 Nilai Irit ** Manifesto: **= Dulu Berlainan Nyata Hasil analisis statistika terhadap semua parameter yang diamati disajikan pada lampiran 3-10. Berdasarkan hasil analisis statistika (Tabel 2) diperoleh semua hasil perlakuan kawul kandang berpengaruh lalu nyata (P<0,01) terhadap semua penunjuk yang diamati. 4.1.1 Onderdil Pertumbuhan Tanaman 4.1. 1. Tangga tumbuhan maksimum Analisis data pangkat pokok kayu maksimum disajikan pada lampiran 3.
Tabel 3. Rerata Tinggi Tanaman Maksimum (cm). Perlakuan Rerata Pangkat Tanaman Maksimum K 20,26 b PA 53,96 a PS 58,54 a PK 56,24 a PB 58,72 a BNT 5% 10,91 BNT 1% 15,04 Keterangan: Poin- angka nan diikuti oleh huruf nan sama menunjukan farik tidak nyata. Tabel 3 menunjukan bahwa dari analisis statistika pemberian pupuk kandang memberikan pengaruh yang berlainan silam nyata (P<0,01) terhadap indikator tinggi pokok kayu. Pangkat pokok kayu terendah terjadi pada perlakuan K yaitu 20,26 cm sedangkan tinggi tanaman maksimum terjadi puas perlakuan PB yaitu 58,72 cm. Berikut adalah gambar pertumbuhan tinggi tanaman dari umur 1 hingga 5 mst (cm).
Pertumbuhan Tangga Tanaman Pangkat Pohon (cm)
Nyata Table (BNT) sreg taraf 5% dengan 1%.
70 60 50 40 30 20 10 0
1 mst
2 mst
3 mst
4 mst
5 mst
K
1,46
2,2
8,14
10,2
20,26
PA
2,5
5,32
14,68
27,1
53,96
PS
2,02
4,04
13,72 28,18 58,54
PK 2,04
4,2
13,02
PB 2,26
4,44
14,04 27,64 58,72
27
56,24
Keterangan: K : Kontrol PA : Pupuk kandang ayam PS : Kawul kandang sapi PK : Pupuk kandang wedus PB : Pupuk kandang babi AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 35
Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Tinggi Pokok kayu (cm)
Dari kerangka diatas menunjukan pertumbuhan tahapan tanaman setiap minggunya selalu mengalami pertambahan, namun sreg minggu pertama dan kedua eskalasi pertumbuhannya masih adv amat lambat, hal ini kelihatannya disebabkan karena lambatnya supremsi respon rabuk organik. Peningkatan pertumbuhan janjang tanaman dengan cepat menginjak terlihat puas minggu ke 3, 4 dan 5 dan perlakuan perlakuan pupuk kandang babi (PB) selalu memiliki pertumbuhan paling pangkat setiap minggunya.
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
1 mst
2 mst
3 mst
4 mst
5 mst
4.1.2. Jumlah daun pohon maksimum
K
2
4
7
7,6
10,4
Analisis data jumlah patera maksimum disajikan puas lampiran 4.
PA
3
6,2
10,8
16,2
40,4
PS
3
6
10,2
15
34,2
PK
2,6
6
10,2
15,4
33,4
PB
3
5,8
10,2
14,8
33,2
Tabel 4. Rerata Jumlah Daun Maksimum (helai) Perlakuan Rerata Total Patera Tanaman Maksimum K 10,4 b PA 40,4 a PS 34,2 a PK 33,4 a PB 33,2 a BNT 5% 12,9 BNT 1% 17,7 Butir-butir: Nilai- angka yang diikuti maka dari itu huruf nan sama menunjukan berbeda tidak nyata. Tabel 4 menunjukan bahwa dari kajian statistika pemberian pupuk kandang menerimakan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap parameter jumlah daun tumbuhan. Kuantitas daun minimum terjadi pada perlakuan K yaitu 10,4 helai yang berbeda positif pada perlakuan lainnya. Besaran daun maksimum terjadi pada perlakuan PA yaitu 40,4 helai.
Berikut adalah kerangka pertumbuhan total daun tumbuhan umur 1 sampai 5 mst (helai).
Maklumat: K : Kontrol PA : Rabuk kandang ayam PS : Serabut kandang sapi PK : Kawul kandang wedus PB : Cendawan kandang kartu ceki Dari buram diatas menunjukan eskalasi pertumbuhan besaran daun mengalami kenaikan setiap minggunya, namun kenaikan total patera yang signifikan terlihat sreg pekan ke 5, semata-mata pada minggu ke lima jumlah daun pada perlakuan tanpa baja (K) masih non berfaedah. Pertumbuhan besaran daun tanaman pada minggu 1,2,3 dan 4 masih sangat lambat. 4.1.3. Kaliber layon pokok kayu maksimum Hasil kajian data diameter batang maksimum disajikan pada lampiran 6. Tabel 5. Rerata Garis tengah Batang Tanaman Maksimum (cm) Perlakuan Rerata Diameter Mayit Tanaman Maksimum K 0,480 d PA 1,488 a PS 1,426 ab PK 1,284 c PB 1,334 bc BNT 5% 0,141 BNT 1% 0,194
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 36
Diagram 5 menunjukan bahwa hasil amatan statistika kasih jamur kandang memberikan supremsi yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap sengkang kunarpa pokok kayu. Diameter batang terkecil terjadi pada perlakuan K yakni 0,480 cm yang berbeda riil dengan perlakuan lainnya. Diameter bangkai terbesar terjadi puas perlakuan PA yaitu1,488 cm. Berikut merupakan gambar pertumbuhan diameter batang tanaman dari umur 1 setakat 5 mst (cm).
Tinggi Pokok kayu (cm)
Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman 1,6 1,4 1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0
1 mst
2 mst
3 mst
4 mst
5 mst
0,15
0,19
0,22
0,37
0,48
PA 0,29
0,35
0,45
0,72
1,48
PS 0,28
0,34
0,41
0,69
1,42
PK 0,26
0,31
0,38
0,70
1,28
PB 0,27
0,33
0,38
0,65
1,33
K
Keterangan: K : Yuridiksi PA : Pupuk kandang ayam PS : Kawul kandang sapi PK : Serabut kandang kambing PB : Cendawan kandang kartu ceki Dari lembaga diatas menunjukan bahwa pertumbuhan sengkang batang pokok kayu tiba berarti tampak pada minggu ke panca, tetapi pertumbuhan dengan perlakuan dominasi masih lambat. Plong minggu 1,2,3 dan 4 seluruh perlakuan tumbuhnya masih lambat. 4.1.2. Komponen Hasil Tanaman
Hasil analisis data komponen hasil pokok kayu disajikan puas lampiran 6-9. Tabel 6. Tata letak Hasil Tanaman (g) Perla kuan
K PA PS PK PB BNT 5% BNT 1%
Sukar basah tanaman diatas tanah (g) 7,94 b 98,10 a 93,40 a 83,22 a 83,58 a 26,33
Berat basah akar susu(g)
Runyam kering akar(g)
3,02 b 15,00 a 16,10 a 14,36 a 12,68 a 3,93
Elusif kering tanaman diatas tanah(g) 1,14 b 7,07 a 6,30 a 6,09 a 5,66 a 2,23
36,28
5,41
3,08
0,32
0,05 b 0,65 a 0,64 a 0,53 a 0,55 a 0,23
Keterangan: Skor- skor yang diikuti maka dari itu huruf nan proporsional menunjukan berbeda tidak nyata. Tabel 6 menunjukan bahwa hasil analisis statistika pemberian pupuk kandang memberikan kontrol yang farik terlampau nyata (P<0,01) terhadap bilang indeks yang diamati. Perlakuan pupuk serun (PA) memberikan skor tertinggi pada rerata berat basah tanaman diatas tanah, berat kering tanaman diatas persil, berat basah akar tunggang dan langka kering akar. Berikut yaitu bentuk rerata perbandingan berat basah dan berat kering pohon yang ada di atas tanah. Gambar 5. Rerata Pelik Basah dan Berat Kering Pohon di Atas 100 Tanah
Berat Tanaman (g)
Maklumat: Nilai- biji nan diikuti oleh lambang bunyi yang seimbang menunjukan berlainan enggak konkret.
80 60 40 Berat Basah
20
Berat Kering
0 K
PA
PS
PK
PB
Perlakuan
4.1.2.1 Berat basah pokok kayu diatas tanah (g) Dari hasil kajian statistika cendawan kandang memberikan otoritas yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap berat basah pokok kayu diatas tanah. Dimana perlakuan pupuk kandang ayam jago (PA) memberikan angka
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 37
tertinggi ialah 98,10 g dan sahaja farik nyata dengan perlakuan kontrol (K). Hasil amatan rumit basah pohon menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam (PA) mengasihkan hasil 1135% lebih panjang dari otoritas, serabut kandang sapi (PS) memberikan hasil 1076% lebih tahapan berbunga kontrol, cendawan kandang babi (PB) mengasihkan hasil 952% lebih tinggi dari kekuasaan dan pupuk kandang embek (PK) memberikan hasil 948% lebih tataran dari kontrol.
Selit belit Pokok kayu (g)
4.1.2.2 Berat kering tumbuhan diatas tanah (g) Dari hasil statistika, serat kandang menerimakan pengaruh nan farik lalu kasatmata (P<0,01) terhadap susah kersang tanaman diatas tanah. Dimana perlakuan kawul kandang ayam (PA) memberikan angka teratas ialah 7,07 g dan cuma farik positif dengan perlakuan dominasi (K). Hasil analisis sukar kering pohon menunjukan bahwa perlakuan baja kandang ayam (PA) mengasihkan hasil 517% lebih pangkat dari dominasi, pupuk kandang sapi (PS) menyerahkan hasil 449% makin pangkat dari kontrol, pupuk kandang wedus (PK) memberikan hasil 431% makin tingkatan semenjak kontrol dan jamur kandang babi (PB) memberikan hasil 394% lebih tinggi terbit kontrol. Berikut merupakan rancangan rerata proporsi berat basah dan berat kering akar. Kerangka 6. Rerata Musykil Basah dan Berat Tandus Akar tunjang Tanaman 15 10 5
Berat Basah
0
Berat Tandus K
PA
PS
PK
PB
Perlakuan
4.1.2.3 Runyam basah akar (g) Dari hasil statistika, pupuk kandang memberikan pengaruh nan berbeda adv amat berupa (P<0,01) terhadap selit belit basah akar. Dimana perlakuan pupuk kandang ayam jantan (PA) memasrahkan nilai tertinggi yakni 15,00 g dan
hanya berbeda nyata dengan perlakuan supremsi (K). Hasil pengamatan anak bungsu menunjukan bahwa perlakuan serabut serun (PA) mengasihkan hasil 396 % lebih janjang berasal dominasi, perlakuan pupuk kandang sapi (PS) mengasihkan hasil 366 % lebih janjang dari kontrol, perlakuan jamur kandang embek (PK) memberikan hasil 375 % kian tinnggi berpokok kontrol dan perlakuan pupuk kandang babi (PB) memberikan hasil 319 % lebih tinggi dari kontrol. 4.1.2.4 Berat kering akar (g) Berusul hasil statistika, pupuk kandang menerimakan pengaruh yang berbeda lampau faktual (P<0,01) terhadap berat kering akar. Dimana perlakuan pupuk kandang ayam (PA) memberikan poin tertinggi yakni 0,65 g dan cuma berbeda nyata dengan perlakuan yuridiksi (K). Hasil amatan terakhir menunjuk bahwa 1.111% lebih tinggi dari kontrol, cendawan kandang sapi (PS) memberikan hasil 1.100% lebih tinggi dari kontrol, pupuk kandang babi (PB) memasrahkan hasil 925% lebih tinggi dari otoritas dan cendawan kandang wedus (PK) menyerahkan hasil 892% bertambah tangga berusul kontrol.
Grafik 7. Rerata Hasil Gemi Tanaman Bayam (g) Perlakuan Hasil irit K 5,58 b PA 44,32 a PS 42,52 a PK 38,92 a PB 36,16 a BNT 5% 10,02 BNT 1% 13,81 Keterangan: Angka- kredit nan diikuti oleh huruf nan sama menunjukan berbeda tidak nyata. Perlakuan pupuk kandang ayam (PA) memberikan hasil ekonomis tertinggi merupakan 44,32 gram dan yang paling rendah adalah perlakuan sonder serabut (K) yaitu 5,58 gram. Berikut adalah buram rerata hasil irit pokok kayu bayam.
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 38
Berat Tumbuhan (g)
Gambar 7. Nilai Ekonomis 60 40 Nilai Cermat
20 0 K
PA
PS
PK
PB
Perlakuan
Mulai sejak gambar di atas boleh tampak dengan jelas bahwa biji irit tertinggi terjadi pada perlakuan pupuk kandang ayam (PA) diikuti perlakuan pupuk kandang sapi (PS),pupuk kandang kambing (PK), serat kandang nangui (PB) dan yang terendah merupakan perlakuan tanpa pupuk (K). Hasil pengamatan terakhir menunjukan perlakuan pupuk kandang ayam jago memberikan hasil 694% lebih tinggi bersumber supremsi. 4.2 Pembahasan Hasil ekonomis tanaman bayam ialah dilihat dari berat daun dan susah batang yang merupakan berat basah tanaman bayam diatas kapling. Musykil daun tumbuhan berkaitan erat dengan jumlah daun tumbuhan karena apabila tanaman mempunyai jumlah daun yang banyak, maka akan menghasilkan berat daun yang pangkat juga. Begitu lagi dengan musykil batang tanaman, dipengaruhi maka dari itu diameter kunarpa dan tinggi tanaman. Bermula hasil eksplorasi ini bisa dikatakan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam memiliki nilai ekonomis paling tinggi dimana data tersebut didukung oleh perlakuan pupuk kandang ayam jantan nan menghasilkan jumlah daun dan diameter jenazah tertinggi sehingga perlakuan pupuk kandang mandung memiliki susah basah minimum tinggi juga. Hal ini disebabkan oleh unsur N plong pupuk kandang ayam yang tinggi, dimana Ufuk merupakan unsur nan dibutuhkan pokok kayu untuk jalan batang dan daun. Menurut Martajaya (2002), pohon apabila mendapatkan Horizon yang cukup, maka daun akan tumbuh besar dan memperluas permukaannya. Permukaan daun nan luas memungkinkan menyerap kirana matahari lebih banyak sehingga proses fotosintesa berlanjut bertambah cepat, akibatnya fotosintat
yang terbentuk akan terakumulasi pada bobot tanaman yang merupakan hasil ekonomis tanaman bayam. Situasi tersebut kembali selajan dengan literatur Hasibuan (2006) yang menyatakan bahwa N dibutuhkan dalam besaran yang besar sreg setiap tahap pertumbuhan tanaman, khususnya pembentukan tunas, urut-urutan mayit dan daun.Mulai sejak indikator total daun dan sengkang mayit dapat terlihat jelas bahwa yuridiksi N pada pupuk ayam jago berpengaruh adv amat substansial apabila dibandingkan dengan kontrol yang cuma mengandalkan unsur N dari lahan yang intern analisis lab menyatakan mengandung atom Lengkung langit rendah. Berat basah tumbuhan terjadi lega perlakuan serat serun disebabkan karena kandungan unsur Horizon yang terdapat pada rabuk mandung jumlahnya bertambah besar tinimbang baja kandang lainnya, dimana unsur ini sangat mempengaruhi pertumbuhan pokok kayu baik dari segi batang maupun patera.Jarang basah akar tunjang tertinggi juga ditunjukan makanya perlakuan serat kandang ayam aduan.Situasi ini dikarenakan elemen P pada pupuk kandang ayam jantan kandungannya bertambah besar dibandingkan dengan pupuk kandang lainnya, dimana unsur P lewat berwibawa terhadap jalan akar pohon. Ditinjau dari indeks tingkatan tanaman, antara perlakuan pupuk kandang ayam, sapi, embek dan nangui menunjukan hasil nan berbeda tidak nyata.Sedangkan antara perlakuan minus pupuk dengan perlakuan baja kandang ayam jago, sapi, wedus dan babi menunjukan hasil yang farik nyata.Ini menunjukan bahwa kandungan partikel hara plong masing-masing pupuk suntuk mempengaruhi pertumbuhan tanaman bayam.Pada parameter janjang tanaman, perlakuan pupuk kandang sapi, kambing dan nangui memberikan hasil yang lebih tahapan dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang ayam yang mempunyai elemen N dan P yang lebih tinggi.Hal ini dikarenakan maka dari itu peran zarah mikro Zn pada pupuk kandang sapi, kambing dan babi yang makin tinggi dari plong perut partikel Zn pada pupuk kandang ayam jantan.Akan halnya gejala yang ditimbulkan dari rendahnya unsur mikro Zn adalah memendeknya ruas-ruas batang
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 39
tumbuhan.Partikel Zn berlaku dalam mendukung pertumbuhan radas tanaman. Menurut Novisan (2002), zarah Zn berperan umpama katalisator dalam pembentukan protein dan berperan aktif dalam transformasi karbohidrat. Hasil pengamatan terakhir menunjukan perlakuan pupuk kandang babi (PB) memberikan hasil lebih tinggi 189% semenjak pengaruh, kawul kandang sapi (PS) makin tingkatan 188% berbunga kontrol, rabuk kandang kambing (PK) lebih jenjang 177% dari kontrol dan pupuk kandang ayam lebih tangga 166% dari kontrol. Secara keseluruhan dari parameter tinggi pokok kayu, jumlah daun tanaman, garis tengah kunarpa tanaman, berat basah pokok kayu dan akar , dan berat tandus tanaman dan akar serta hasil gemi menunjukan bahwa pokok kayu yang diberikan perlakuan pupuk balasannya jauh bertambah bagus daripada tanpa pupuk. Hal ini sependapat dengan pendapat Lingga dan Marsono (2007) menyatakan bahwa tanaman tak cukup sekadar mengandalkan unsur hara dari kerumahtanggaan tanah saja.Oleh karena itu, pokok kayu perlu diberikan unsur hara tambahan bermula luar, yaitu berupa pupuk. Intiha 5.1 Deduksi Bermula hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Anugerah perlakuan pupuk serun (PA) dosis 10 ton/ha pada tanah tegalan daerah Kubu, Karangasem memberikan hasil yang teratas dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang sapi (PS), serat kandang kambing (PK) dan pupuk kandang nangui (PB) lega dosis nan sama. 2. Hasil ekonomis pada perlakuan kawul kandang ayam (PA) menunjukan ponten teratas dibandingkan perlakuan pupuk kandang sapi (PS), kawul kandang embek (PK) dan pupuk kandang babi (PB). 5.2 Saran Berpangkal hasil riset dapat disarankan:
1. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik hendaknya digunakan pupuk kandang ayam jantan dengan dosis 10 ton/ha karena memiliki kecendrungan poin paling hierarki dibandingkan dengan kawul kandang sapi, kambing dan babi pada dosis yang sebanding. 2. Bikin mendapatkan hasil penelitian yang lebih luas, bisa dilakukan penelitian dengan beragam dosis pupuk. Daftar pustaka Adil W. H, 2006. Pengaruh 3 Jenis Pupuk Terhadap Sayuran. J. Biodiversitas. Vol 7. Adimihardja, A.,I. Juarsah, dan U. Kurnia. 2000. Pengaruh Penggunaan Berbagai Spesies dan Takaran Pupuk Kandang Terhadap Produktivitas Tanah Ultisols Terdegradasi di Desa Batin, Jambi.Pusat Penajaman Petak dan Agroklimat, Bogor. Agustina, L. 1990. Zat makanan Tanaman. Rineka Cipta, Jakarta 69 h Bramwell, Martyn. 2004. Pertanaman Dunia. Pakaraya Pustaka. Bandung. Hadisoeganda, A. WidjajaW. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Orang tani di Indonesia. Monograf No.4. BPPP. Lembang, Bandung. Hasibuan, B. E. 2006. Guna-guna Tanah. FP USU. Medan. Hendarsin, M dan Srijono. 2002. Jamur Organik. PT. Balai Pustaka.Jakarta. Lingga dan Marsono.2008.Petunjuk pemanfaatan jamur. Penebar Swadaya. Jakarta. Martajaya, M. (2002).Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays Saccharata Stury) yang dipupuk dengan Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik Bilamana yang Berbeda. Programa Study Holtikultura Fakultas Pertanian Jamiah Mataram. Mataram.
AGRIMETA. Vol.7. No 13. April 2017. ISSN : 2088-2521[Type text]
Page 40
Source: https://adoc.pub/pengaruh-jenis-pupuk-organik-terhadap-pertumbuhan-tanaman-ba.html
Posted by: holymayhem.com