Pembuatan Benih Cabe Pemuliaan Tanaman Pdf
Kontrol Metode Ekstraksi Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Abstract
Embalau rawit termaktub dalam tanaman hortikultura nan banyak dibudidayakan di Indonesia. Nilai produktivitas cabai rawit mengaras 6,69 ton ha-1 sedangkan kredit potensi produksi cabai rawit mencapai 10-20 ton ha-1. Rendahnya nilai produksi embalau rawit dipengaruhi oleh rendahnya mutu benih yang meliputi mutu fisik, fisiologis dan genetik. Peningkatan mutu sperma dapat dilakukan dengan penanganan pascapanen yang tepat yang mencengap proses ekstraksi benih dan pengusahaan genotipe berkualitas. Maksud pecah penelitian ini adalah mencerna pengaruh perlakuan metode ekstraksi, genotipe dan interaksinya terhadap viabilitas dan vigor sperma cabai rawit. Penelitian dilakukan lega Februari sebatas Mei 2019 di Greenhouse dan Makmal Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Brawijaya. Pada penekanan ini, diuji 3 genotipe (CRUB2, CRUB3, CRUB4) dan 1 varietas (Varietas Manteb) dengan menggunakan 2 metode ekstraksi (Ekstraksi Kersang dan Ekstraksi Basah) pada 2 tahun pengamatan (benih umur 2 bulan dan 4 bulan). Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa perlakuan ekstraksi basah dapat meningkatkan viabilitas pada variabel potensial tumbuh maksimum dan vigor puas variabel kelajuan dan keserempakan tumbuh saat benih sukma 4 bulan. CRUB4 menunjukkan respon terbaik lega viabilitas benih luwes potensial bersemi maksimum dan CRUB2 menunjukkan nilai tertinggi pada viabilitas sperma variabel laju perkecambahan saat semen hidup 4 rembulan sedangkan Manteb menunjukkan keserempakan bertunas terendah lega vigor sperma saat umur 2 bulan serta terletak interaksi antar perlakuan puas variabel kiat berkecambah.
Keywords
Lada kutuk; Ekstraksi; Genotipe; Loklok Benih
References
Barner, H. and Ditlevsen. 1988. Strategies and Procedures for an Integrated National Tree-seed Programe for Seed Procurement, Tree Improvement and Genetic Resources. Lecture Note A1. Danida Forest Seed Centre. Denmark.
Darmawan, A.C., Respatijarti dan L. Soetopo. 2014. Kontrol tingkat kemasakan benih terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit (Capsicum frutescent L.) varietas Comexio. J. Protan. 2(4):339-346.
Dinarto, W. 2010. Pengaruh suratan air dan wadah simpan terhadap viabilitas mani kacang hijau dan populasi hama kumbang bubuk bin hijau (Callosobruchus chinensis L.). Buletin Agrisains 1(1):68-78.
Hidayat, Y. 2007. Kontrol perian penyimpanan buah terhadap viabilitas benih Gmelina (Gmelina arborea, Roxb). Wanamukti 5 (1):27-36.
Husaini, A. dan W. Widiarti. 2017. Respon umur panen dan tipe ekstraksi terhadap mutu benih pada tanaman cengek (Capscum frutescens L.). Agritrop. 15(1):55-70.
Julianti, E., S.Falak. Soekarto, P. Hariyadi dan A.M. Syarief. 2005. Analisis kinetika pendugaan atma simpan benih lombok merah. JTIPI 15(1):34-39.
Kementerian Pertanian. 2017. Perangkaan Pertanian : Agricultural Statistics 2017. Pusat Data dan Sistem Makrifat Pertanaman.
Kolo, E. dan A. Tefa. 2016. Otoritas kondisi simpan terhadap viabilitas dan vigor benih tomat (Lycopersicum esculentum, Mil). Kronik Pertanian Konservasi Persil Kering 1(3):112-115.
Kusumawardana, A., B. Pujiasmanto dan Pardono. 2019. Pengujian loklok semen cabai (Capsicum annuum) dengan metode uji pemunculan radikula. J. Hort. 29(1): 9-16.
Purba, H.W.S., F.E. Sitepu dan Haryati. 2013. Viabilitas benih rosela (Hibiscus sabdariffa L.) lega bervariasi suratan air awal dan sampul benih. Jurnal Agroekoteknologi 1(2): 318-326.
Ruliyansyah, A. 2011. Pengingkatan Perfomansi Mani Picisan dengan Perlakuan Invigorasi. Buku harian Perkebunan dan Lahan Tropika 1(1): 13-18.
Sadjad, S. 1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. PT. Grasindo. Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jpt.2020.005.1.2
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Source: https://jpt.ub.ac.id/index.php/jpt/article/view/198
Posted by: holymayhem.com