8 Metode Pemupukan

Kerumahtanggaan pengertian sehari-hari jamur adalah suatu korban nan digunakan bikin menyunting kesuburan kapling. Pemumupukan pada kebanyakan di artikan bak penamabahn zat hara tanaman ke internal tanah. Dalama guna luas pemumupukan sebenarnya juga tercantum interpolasi bahan-bahan lain yang boleh memperbaiki rasam-sifat petak misalnya pemberian kersik halus pada tanah liat, penambahan tanah meneral pada tanah organik, pengapuran dan sebagainya.


Dalam budidaya pertanaman, kehadiran baja merupakan faktor nan sangat penting bagi menunjang optimalisasi produksi yang telah ditetapkan. Doang, upaya pemberian pupuk yang dilakukan secara sembarangan dan tidak terukur justru dapat merugikan tanaman itu sendiri, bahkan tak sedikit tumbuhan yang mengalami kematian akibat cara fertilisasi yang rendah tepat. Rahmat atom hara menggunakan teknik yang ter-hormat dengan jenis dan dosis yang sesuai serta tahun yang tepat terlampau menentukan efektivitas eksploitasi unsur hara maka itu pohon (Stewart and Robert, 2012).Penggunaaan pupuk haruslah menunaikan janji 5 tepat (tepat tipe, tepat dosis, tepat waktu, tepat kancah, dan tepat kaidah).

8-metode-pemupukan


Tepat jenis maksudnya yaitu ketika fertilisasi harus tepat n domestik menentukan jenis pupuk nan dibutuhkan maka itu tanaman. Tepat dosis maksudnya yaitu pada ketika pemupukan dosis yang diberikan harus tepat atau sesuai dengan kebutuhan tanaman atau yang tertulis pada label. Tepat perian yaitu kasih pupuk nan tepat puas waktu tumbuhan membutuhkan asupan atom hara yang lebih. Tepat tempat maksudnya adalah pron bila perabukan harus mengecap panggung alias lokasi tumbuhan. Tepat cara maksudnya yaitu sreg saat pemupukan prinsip kita harus benar.


Menurut Setyamidjaya, 1986
cit.
Jumini dkk, 2011 pemupukan dapat dilakukan dengan bilang kaidah yaitu diisebar, ditempatkan dalam larikan, ditempatkan dalam gua disamping tanaman,  dan disemprot. Metode broadcasting maupun disebar yaitu pemupukan yang metode pengaplikasiannya dengan prinsip disebar dan rata-rata dilakukan cak bagi tanaman semusim begitu juga padi dan milu. Gelang-gelang placement, yaitu perabukan dengan prinsip meletakkan pupuk mengitari tanaman sesuai tajuknya. Metode ini biasanya digunakan pada pokok kayu tahunan seperti pada persawahan. Spot placement, Yaitu fertilisasi dengan cara menempatkan rabuk lega kanal disekitar tanaman yang kemudian ditutup juga dengan tanah.


Metode ini juga sering digunakan pada tanaman tahunan. Pendirian ini dilakukan apabila kesuburan tanahnya relative terbatas, populasi pokok kayu abnormal, volume serat invalid, dan akar tanaman bukan menyerak. Fertigasi yaitu cara pemupukan yang diberikan bersamaan dengan irigasi. Pendirian ini biasanya dilakukan plong kendaraan hidroponik dan dilakukan bakal menghemat biaya yang dikeluarkan karena efisien. Injection yaitu pemupukan dengan cara menyuntikkan baja ke kunarpa tanaman.


Cara ini dapat memasrahkan efek langsung pada warna daun tanaman namun bisa menimbulkan pathogen dan hama karena luka yang ditimbulkan berpunca suntikan tersebut. Foliar application, adalah pemupukan dengan prinsip penyemburan bersama-sama ke bagian daun tanaman dengan serat cair dengan konsentrasi rendah. Kaidah ini digunakan cak bagi melengkapi anugerah pupuk melintasi akar susu.


Pemupukan Tanaman Budidaya

Ada tiga hal yang harus dipahami n domestik perabukan tanaman budidaya adalah:

(1) Tanah;

(2) Tumbuhan; dan

(3) Serat.

Ketiganya ubah berkaitan dan menarung untuk menghasilkan tanaman nan benar-bermoral subur dan produktif.


Kapling

Tanah mempunyai keefektifan penting kerjakan pokok kayu. Dalam membantu sukma tumbuhan, tanah memiliki faedah umpama berikut:

  1. Memasrahkan unsur hara dan andai alat angkut perakaran.
  2. Menyisihkan air dan bak tempat penampungan ( reservoar ) air.
  3. Meluangkan udara lakukan asimilasi akar.
  4. Sebagai tempat bertumpunya tanaman.

Tanah nan dikehendaki tanaman ialah tanah yang subur. Tanah yang subur adalah kapling yang mewah lakukan menyenggangkan unsur hara yang cocok, dalam jumlah yang cukup serta dalam keseimbangan yang tepat dan lingkungan yang sesuai cak bagi pertumbuhan suatu macam pokok kayu.

Petak yang subur memiliki rasam fisik kimia dan biologi yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Aturan tersebut antara tak:


  • Struktur Persil

Struktur kapling memang ada bermacam-macam. Akan tetapi, yang dikehendaki ialah struktur tanah yang lebihlebihan. Keuntungan struktur lahan demikian ialah udara dan air tanah berjalan lancar, temperaturnya stabil. Peristiwa tersebut dahulu memacu pertumbuhan jasad renik petak yang memegang peranan terdahulu intern proses pelapukan bahan organik di dalam lahan. Oleh karena itu, untuk menyunting strutur tanah ini dianjurkan untuk diberi pupuk organik (pupuk kandang, bunga tanah, atau pupuk bau kencur ).


Keseleo satu eksemplar kapling yang berstruktur jelek adalah tanah liat. Kapling ini tersusun atas partikel-partikel nan patut kecil. Adv amat mungil kalau dibandingkan dengan tanah pasir. Partikel lahan liat kurang lebih sebagaimana seperseratus kali partikel kapling pasir. Kehalusannya menciptakan menjadikan tanah liat mendekati menggumpal, terlebih puas perian hujan, dan amat rakus menghisap air. Jeleknya pun, lahan liat akan menahan air dengan ketat sehingga keadaannya menjadi lembab dan mega pun berputar cukup lambat.


Bila nantinya cengkar, kapling liat akan menggumpal sebagai halnya batu dan sifatnya sekali lagi kian kedap terhadap udara. Itu sebabnya pelalah kali dijumpai belet banyak dimanfaatkan sebagai bahan penggarap keramik dan batu merah. Tentunya tanaman kalau ditanam pada lahan tersebut, kehidupannya akan menderita karena akarnya tidak mampu menembus lapisan tanah padat.


Ada kembali tanah nan struktur terlalu porous, sama dengan tanah kersik halus. Plong tanah tersebut tanaman juga tidak akan tumbuh berada. Pasalnya, kebiasaan porous lahan tersebut sangat mudah merembeskan air nan mengangkut zat-nutrisi setakat jauh ke intern tanah. Hasilnya, zat-nutrisi yang dibutuhkan pohon tersebut tidak bisa teraih oleh akar.


Dulu, mengapa pohon nan ditanam tak di persil pasir dan lahan liat masih saja tumbuh kerempeng seperti kurang makan? Kasus seperti ini memang paling banyak terjadi dan sering dikeluhkan orang tani. Ini ada hubungannya dengan kesuburan tanah yang membentangi: kandungan hara, derajat keasaman (pH), penggarapan tanah, dan segi perawatan lain.


  • pH Tanah

Ada 3 alasan pH tanah dahulu penting kerjakan diketahui:

  1. Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman. Umumnya unsur hara yang diserap oleh akar tunggang pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian samudra elemen hara mudah larut privat air.
  2. Derajat keasaman maupun pH tanah juga menunjukkan kerelaan partikel-zarah yang bersifat racun bagi tanaman. Pada tanah masam. Banyak ditemukan molekul aluminiun yang selain berwatak racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap makanya tanaman. Pada tanah masam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan atom mikro, sama dengan Fe, Zn, Mn, Cu dalam total yang terlalu besar.

    Kesannya lagi menjadi racun bagi tanaman. Plong lahan alkali, ditemukan juga unsur nan dapat meracuni pohon, yaitu sodium (Na) dan molibdenum (Mo).

  3. Derajat keasaman ataupun pH persil lalu mempengaruhi perkembangan mikrob di dalam persil. Sreg pH 5,5-7 bakteri dan baja pengurai bahan organik boleh berkembang dengan baik.

Dapat disimpulkan, secara umum pH yang kamil bikin pertumbuhan pokok kayu adalah mendekati netral (6,5-7). Namun, kenyataannya setiap jenis tanaman memiliki kesesuaian pH yang berbeda-beda begitu juga nan tertera.


Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH tanah diluar batas optimum. Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan berkecukupan diserap tanaman dalam kuantitas yang diharapkan. Kesannya, pH tanah sangat terdepan diketahui jika daya guna pemupukan ingin dicapai. Seleksi macam pupuk tanpa mempertimbangkan pH kapling juga dapat memperburuk pH tanah.


Derajat keasaman (pH) kapling nan sangat rendah dapat ditingkatkan dengan camur kapur pertanian, sedangkan pH petak yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan interpolasi welirang. Sebelum pengapuran, pH lahan harus diketahui lebih-lebih dahulu. Poin pH yang didapat akan menentukan jumlah kapur yang harus ditebarkan.


Jamur dan Cara Perabukan

  • Penggolongan Pupuk

Rabuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan cendawan anorganik.  Rabuk organik ialah pupuk yang terbuat dari geladir-residu makhluk semangat yang diselesaikan menerobos proses fermentasi (dekomposisi) maka itu bakteri penyinar.  Contohnya adalah serat kompos dan rabuk kandang.  Pupuk kompos berasal dari cerih-residu tanaman, dan pupuk kandang semenjak semenjak kotoran ternak.  Jamur organik n kepunyaan atak kandungan unsur hara yang contoh, tetapi jumlah tiap spesies unsur hara tersebut rendah.  Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik ini termasuk tinggi.


Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah keberagaman pupuk nan dibuat maka itu pabrik dengan cara meramu beragam incaran kimia sehingga memiliki persentase rezeki hara yang panjang.  Kamil pupuk anorganik ialah Urea, TSP, dan KCl.  Jenis pupuk artifisial suntuk banyak.


Menurut jenis dan jumlah unsur hara makro nan dikandungnya dapat dibagi menjadi dua, yakni pupuk tunggal dan rabuk majemuk.  Pada pupuk tunggal, jenis elemen hara makro yang dikandungnya sekadar suatu spesies.  Biasanya berupa partikel hara makro primer, misalnya urea yang hanya mengandung unsur nitrogen.  Pupuk majemuk yaitu baja yang mengandung lebih terbit satu jenis unsur hara makro.


Pemakaian pupuk majemuk ini lebih praktis, karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis atom hara boleh diberikan.  Namun, berasal sisi harga pupuk ini makin mahal.  Pola serabut majemuk antara lain diammonium phosphat nan mengandung unsur nitrogen dan phosphor, serta pupuk NPK Mutiara nan mengandung unsur nitrogen, phosphor, dan potasium.


Menurut kaidah aplikasinya, kawul buatan dibedakan menjadi dua, yakni serat patera dan pupuk akar.  Baja patera diberikan lewat penyemburan pada daun tanaman.  Contoh serabut patera adalah Gandasil B dan D, Nutrigro-Plus, Greenzit, Atonik, Seprint, Bayfolan, Plant Catalist dan Grow More.  Pupuk akar diserap tumbuhan lewat akar dengan cara penebaran di lahan.  teoretis serat akar adalah urea, SP-36, dan KCl.


Menurut kaidah menyingkirkan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua, yakni pupuk
fast release
dan pupuk
slow release.  Seandainya pupuk
fast release
ditebarkan ke persil, dalam waktu ringkas, unsur hara yang dikandungnya dapat dimanfaatkan oleh tanaman.  Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat sangat, bukan hanya diserap oleh pokok kayu tetapi lagi menguap dan tercuci maka itu air.  Nan termasuk pupuk
fast release
antara lain urea, ZA, dan KCl.


Serabut
slow release
alias rajin disebut dengan rabuk lepas tertangani (controlled release) akan melepaskan unsur hara nan dikandungnya kurang demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman.  Dengan demikian, manfaat yang dirasakan mulai sejak satu kali permintaan lebih lama dibandingkan dengan kawul
fast release.


Mekanisme ini dapat terjadi karena molekul hara yang dikandung baja
slow release
dilindungi secara kimiawi dan mekanis.  Perlindungan secara mekanis aktual pembungkus bahan pupuk dengan gelimir polimer alias gelimir yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul.  Contohnya,
polymer
coated urea
dan
sulfur coated urea.  Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan serat menggunakan zat kimia, sehingga bahan pupuk tersebut magfirah secara terkendali.  Contohnya, Methylin Urea, Urea Formaldehide, dan Isobutylidenr Diurea.  Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tumbuhan-tanaman yang bernilai ekonomi janjang.


Jenis-Jenis Pupuk

  • Serat Sumur Nitrogen

Intim seluruh tanaman bisa menyerap nitrogen internal bentuk nitrat (NO3
) maupun ammonium (NH4
+) yang disediakan oleh pupuk.  Nitrogen internal rencana nitrat lebih cepat tersuguh bagi tanaman.  Ammonium lagi akan diubah menjadi nitrat oleh mikroorganisme kapling, kecuali plong tembakau dan padi.  Tembakau tidak dapat menoleransi jumlah ammonium yang janjang.


Bikin menyediakan nitrogen plong sugi, gunakan pupuk berbentuk nitrat (NO3
) dengan kandungan nitrogen minimal 50%.  Pada antah sawah, lebih baik gunakan jamur berbentuk ammonium (NH4
+), karena sreg tanah nan terbenam, nitrogen mudah berubah menjadi gas Falak2.  Umumnya pupuk dengan kadar Lengkung langit yang tahapan boleh menggarangkan daun tanaman sehingga pemakaiannya perlu lebih hati-hati.Beberapa contoh baja yang mengandung Tepi langit disajikan pada Tabel VI-1.


Tabel VI.1. Makanan Nitrogen pada beberapa jenis pupuk

Jenis serabut % Cakrawala total (Nitrogen) % NH4
+
(Ammonium)
% NO3

(Nitrat)
% Zarah lain
Ammonium Nitrat 33,5 16,7 16,7
Ammonium sulfat 21 21 0 S = 24%
Kalsium Nitrat 15,5 0 15,5 Ca = 19%
Urea 45 45 0

  • Ammonium Nitrat (NH4NO3)

Kandungan nitratnya membuat serat ini setuju untuk daerah anyep dan daerah panas.  Pupuk ini dapat menggalakkan tanaman kalau diberikan terlalu dekat dengan akar tunjang atau langsung kontak dengan daun.  Ketersediaan kerjakan tumbuhan suntuk cepat sehingga frekuensi pemberiannya harus lebih rajin.  Ammonium nitrat berwatak higroskopis sehingga tidak dapat disimpan terlalu lama.


  • Ammonium Sulfat (NH4)2SO4

Serabut ini dikenal dengan nama serabut ZA.  Mengandung 21% nitrogen (N) dan 26% sulfur (S), berbentuk batu belanda dan berwatak terbatas higroskopis.  Reaksi kerjanya agak lambat sehingga seia lakukan serabut bawah.  Bereaksi masam, sehingga tidak disarankan cak bagi persil ber-pH rendah.  Selain itu, pupuk ini sangat baik bagi mata air belerang.  Lebih disarankan dipakai di daerah sensual.


Kalsium Nitrat (Ca(NO3)2)

Baja ini berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat sagu betawi di dalam air, dan sebagai mata air zat kapur yang baik karena mengandung 19% Ca.  sifat lainnya yaitu bereaksi basa dan higroskopis.

  • Pupuk Sumber Phosphor
  • SP-36

Mengandung 36% phosphor intern bentuk P2O5.  Pupuk  ini terbuat berasal phosphat tunggul dan sulfat.  Berbentuk butiran dan bercelup abuk-debu.  Sifatnya agak sulit sagu betawi di n domestik air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan ibarat cendawan dasar.  Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis, dan tidak bersifat membakar.

  • Ammonium Phosphat

Monoammonium Phosphat (MAP) memiliki analisis 11.52.0.  Diammonium Phosphat (DAP) memiliki amatan 16.48.0 atau 18.46.0.  Pupuk ini umumnya digunakan untuk erotis pertumbuhan sediakala tanaman (starter fertilizer).  Bentuknya aktual butiran berwarna cokelat kekuningan.  Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air.  Rasam lainnya adalah enggak higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak berperilaku menggelorakan karena indeks garamnya kurang.


  • Jamur Perigi Kalium
  • Kalium Khlorida (KCl)

Mengandung 45% K2O dan khlor, bereaksi agak masam, dan bersifat higroskopis. Namun demikian, Khlor boleh berpengaruh negatif pada tanaman yang bukan membutuhkannya, misalnya kentang, wortel, dan mole.


  • Kalium Sulfat (K2SO4)

Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK.  Takdir K2O-nya sekitar 48-52%.  Bentuknya riil bubuk zakiah yang sagu betawi di dalam air, sifatnya agak mengasamkan petak.  bisa digunakan bakal pupuk dasar sesudah tanam.  Tanaman yang peka terhadap keraculan Cl, seperti tembakau, disarankan kerjakan menggunakan baja ini.


  • Kalium Nitrat (KNO3)

Mengandung 13% N dan 44% K2O.  Berbentuk butir berwarna tahir yang tidak berwatak higroskopis dengan reaksi yang adil.


  • Serabut Sumber Unsur Hara Makro Sekunder
  • Kapur Dolomit

Berbentuk bubuk berwarna kekuningan.  Dikenal sebagai bahan bikin menaikkan pH petak.  dolomit yakni sumber Ca (30%) dan Mg (19%) yang cukup baik.  Kelarutannya tebak rendah dan kualitasnya sangat ditentukan makanya format butiran.  Semakin halus butirannya akan semakin baik kualitasnya.


  • Kapur Kalsit

Berfungsi bagi meningkatkan pH tanah.  Dikenal sebagai kapur pertanian yang berbentuk duli.  Warnanya putih dan butirannya lumat.  Jamur ini mengandung 90-99% Ca.  berperilaku lebih cepat larut di dalam air.


  • Paten Bisa jadi (Potasium Magnesium Sulfat)

Berbentuk butiran bercat asfar.  Mengandung 30% K2Udara murni, 12% S, dan 12% MgO.  Sifatnya agak musykil sagu belanda di dalam air.  Selain bakal mengoreksi defisiensi Mg, kawul ini juga berharga untuk menyunting kejenuhan basa plong tanah masam.


  • Kapur Gipsum

Berbentuk bubuk dan berwarna putih.  Mengandung 39% Ca, 53% S, dan cacat Mg.  Ditebarkan privat satu kali aplikasi.

Jika terkena air, gypsum yang ditebarkan akan menggumpal dan memadat seperti tanah pekat (cake).  Gypsum digunakan buat menetralisir tanah nan terganggu karena kadar garam yang tinggi, misalnya sreg tanah di wilayah pantai.  Petisi gypsum tidak dapat mengubah pH tanah yang terlalu raksasa.


  • Bubuk Sulfur (Element Welirang)

Umumnya, welirang disuplai intern bentuk sulfat nan terdapat puas bineka jenis pupuk.  Kandungan sulfat tersebut tidak banyak berpengaruh privat penghamburan pH tanah.  selain terdapat dalam berbagai jenis rabuk, bubuk sulfur adalah sumber welirang yang terbesar, kandungannya boleh mengaras 99%.  Hanya, bubuk ini tidak lazim digunakan untuk mengatasi masalah defisiensi sulfur, tetapi lebih banyak digunakan untuk menurunkan pH petak. penggunaannya tidak bisa melebihi 25 gram/m2, karena abu welirang bisa mengakibatkan gejala terbakarnya daun pokok kayu (burning effect).


  • Pupuk Sumber Atom Hara Mikro

Ketika ini kebutuhan serat mikro mutakadim mulai terasa di Indonesia.  Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa pohon padi sawah dan teh di beberapa daerah di Jawa sudah mulai memerlukan tambahan Zn dari jamur.  Hasil amatan tanah pada 10 propinsi di Indonesia menunjukkan, bahwa puas tanah nan membujur programa pengapuran terjadi kekurangan unsur Cu dan Zn.  Penambahan baja Cu dan Zn ternyata meningkatkan hasil panen yang tinggal bermakna.  Pada gabah sawah, hasil panen meningkat 17,5%, padi gogo menunjukkan kenaikan sebesar 15%, dan lega kedelai meningkat hingga 24%.


Pupuk ibarat sumber atom hara mikro cawis intern dua bentuk, merupakan bentuk garam anorganik dan bentuk organik sintetis.  Kedua gambar ini berperilaku mudah larut di dalam air.  Contoh kawul mikro yang berbentuk garam anorganik merupakan Cu, Fe, Zn, dan Mn yang seluruhnya bergabung dengan sulfat.  Sebagai sumber boron, umumnya digunakan natrium tetra borat yang banyak digunakan bagaikan pupuk daun.  Sumber Mo umumnya menggunakan sodium dan ammonium molibdat.


  • Pupuk Heterogen

Pengusahaan kawul majemuk saat ini sudah sangat luas.  Berbagai cap, kualitas, dan analisis telah tersuguh di kacangan.  Kendati harganya nisbi kian mahal, pupuk majemuk tetap dipilih karena kandungan haranya lebih lengkap.  Efisiensi penggunaan sida-sida pada aplikasi pupuk majemuk juga lebih panjang daripada aplikasi puas kawul tunggal nan harus diberikan dengan cara dicampur.


Kawul berbagai berkualitas prima mempunyai besar butiran yang seragam dan tidak terlalu higroskopis, sehingga resistan disimpan dan bukan cepat menggumpal.  Akrab semua serabut bermacam rupa bereaksi masam, kecuali yang telah mendapatkan perlakuan khusus, begitu juga interpolasi Ca dan Mg.


Tipe analisis pupuk majemuk sangat banyak.  meskipun demikain perbedaan variasinya bisa makara sangat kecil, misalnya antara NPK 15.15.15 dan NPK 16.16.16.  Berikut ini gambaran fungsi beberapa diversifikasi amatan kawul beraneka macam.


Variasi amatan pupuk, sama dengan 15.15.15, 16.16.16, dan 20.20.20 menunjukkan ketersediaan partikel hara yang proporsional.  Maslahat pupuk plural dengan variasi analisis seperti ini antara lain untuk mendahulukan urut-urutan ekstrak; sebagai pupuk pada awal penghijauan; dan ibarat pupuk susulan saat tanaman memasuki fase generatif, sama dengan detik mulai berbunga dan berbuah.


Privat memilih pupuk majemuk wajib dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain peranakan unsur hara nan tataran, kandungan unsur hara mikro, kualitas kawul, dan harga per kilogramnya.


  • Pupuk Daun

Daun memiliki mulut yang dikenal dengan tanda stomata.  Sebagian besar stomata terletak di bagian bawah daun.  Mulut daun ini berfungsi kerjakan mengatur penguapan air dari tumbuhan sehingga rotasi air semenjak akar boleh sampai ke daun.  Saat suhu udara terlalu panas, stomata akan tertutup sehingga tumbuhan tidak akan mengalami kehilangan.  Sebaliknya, jika udara tidak terlalu menggiurkan, stomata akan mengekspos sehingga air nan ada di permukaan daun boleh masuk ke dalam jaringan daun.  Dengan sendirinya, elemen hara yang disemprotkan ke bidang patera pun timbrung ke dalam jaringan patera.


Sebenarnya, tembolok molekul hara pada pupuk daun identik dengan lambung partikel hara pada pupuk heterogen.  Bahkan serat daun sering lebih lengkap karena ditambah oleh beberapa partikel hara mikro.  Penyaringan kajian nan tepat pada pupuk patera terbiasa mempertimbangkan sejumlah faktor nan separas dengan analisis pada pupuk majemuk.  Doang doang, faktor resan jasmani dan kimia tanah tidak dijadikan perumpamaan faktor utama.  Misal faktor utamanya yaitu manfaat tiap molekul hara yang dikandung oleh pupuk daun bikin kronologi tumbuhan dan eskalasi hasil panen.


Pupuk daun berbentuk serbuk dan enceran.  Kualitasnya dianggap baik jika mudah larut di dalam air tanpa menyisakan endapan.  Karena mudah larut di dalam air, sifat pupuk patera menjadi sangat higroskopis.  Akibatnya, lain bisa disimpan terlalu lama kalau kemasannya telah dibuka.


Keuntungan menggunakan pupuk daun antara tak respon terhadap tanaman tinggal cepat karena langsung dimanfaatkan maka itu pohon.  Selain itu, enggak menimbulkan kehancuran abnormal pun pada tanaman, dengan goresan aplikasinya dilakukan secara ter-hormat.  Dalam eksploitasi pupuk daun dikenal istilah konsentrasi pupuk atau kepekatan larutan pupuk.  Besarnya konsentrasi pupuk patera dinyatakan dalam bobot pupuk daun yang harus dilarutkan ke kerumahtanggaan satuan piutang air.


Contohnya, sreg kemasan pupuk patera tertera angka 2 gram per liter air, artinya cendawan sebanyak 2 gram harus dilarutkan ke privat 1 liter air.  Supaya lebih praktis, momen di alun-alun, ukuran bobot pupuk daun dapat diubah ke dalam runcitruncit yang makin gampang digunakan, misalnya sendok makan.  Penentuan besarnya tagihan air dapat diketahui dengan membaca skala sreg alat ki bentakan.  Angka sentralisasi ini caruk dicantumkan pada kemasan rabuk.  Kalau pemfokusan pupuk daun nan digunakan melebihi konsentrasi yang disarankan, daun akan terbakar.


Penyemprotan pupuk daun idealnya dilakukan sreg pagi atau puas petang hari karena bertepatan dengan momen membukanya stomata.  Prioritaskan penyemprotan plong bagian bawah daun karena paling banyak terwalak  stomata.  Faktor nur termuat kancing sukses dalam penyemburan pupuk patera.  Dua jam sehabis penyemprotan jangan hingga dijangkiti hujan abu karena akan mengurangi efektivitas penyerapan rabuk.  Tidak disarankan mengindoktrinasi jamur daun pada saat suhu udara sedang panas karena konsentrasi larutan cendawan yang mengaras daun cepat meningkat sehingga daun bisa cengkut.  Beberapa contoh pupuk daun yang banyak beredar di pasaran perumpamaan berikut.


  • Bayfolan 11.8.6 dilengkapi dengan Fe, Mg, B, Cu, Zn, dan Mo.
  • Complesal 12.4.6 dilengkapi dengan Fe, S, Mn, Mg, B, Cu, Zn.
  • Gandasil Daun 14.12.14 dilengkapi dengan Mn, Mg, B, Cu, Zn.
  • Gandasil Rente 6.20.30 dilengkapi dengan Mn, Mg, B, Cu, Zn.
  • Grow More.
  • Hypnex 10.40.15.

  • Pupuk Organik

Rahim objek organik di intern persil teristiadat dipertahankan hendaknya jumlahnya tak sampai di pangkal 2%.  Selain penambahan pupuk organik, bahan organik di dalam persil bisa dipertahankan melewati mandu-prinsip sebagai berikut :


  • Terapkan arus tumbuhan dengan menyertakan macam polong-kacangan intern pergiliran tanaman.

  • Seboleh-bolehnya membandingbanding sisa tanaman ke intern tanah.

  • Atasi erosi yang boleh menghanyutkan bulan-bulanan organik tanah.

  • Tumbuhan penutup persil (cover crop). Cara ini normal dilakukan di pertanian kelapa sawit dan karet.

  • Minimalisasi penggarapan tanah, yakni mendidik tanah seperlunya cuma.


Kandungan unsur hara nan terdapat di dalam serat organik jauh kian kecil daripada yang terdapat di privat cendawan artifisial.  Cara aplikasinya juga bertambah berat karena pupuk organik dibutuhkan dalam besaran yang lebih besar daripada pupuk ilmu pisah dan sida-sida yang diperlukan juga lebih banyak.  Namun, hingga sekarang cendawan organik tetap digunakan karena fungsinya belum tergantikan oleh pupuk imitasi.  Berikut ini beberapa manfaat pupuk organik :


  • Meskipun dalam jumlah yang jauh makin kecil, kawul organik mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro.

  • Memperbaiki granulasi tanah berpasir dan tanah padat sehingga dapat meningkatkan kualitas aerasi, membetulkan drainase tanah, dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air.

  • Mengandung senderut humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas silih kation.

  • Penambahan pupuk organik bisa meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.

  • Plong tanah masam, penambahan cendawan organik dapat membantu meningkatkan pH tanah.

  • Pendayagunaan kawul organik bukan menyebabkan polusi tanah dan polusi air.


Akan halnya Varietas-macam pupuk organik yang banyak dikenal adalah perumpamaan berikut :

  • Tanah daun

Kompos ialah hasil pembusukan endap-endap-saia tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai.  Kualitas tanah daun adv amat ditentukan maka itu besarnya perbandingan antara nisbah karbon dan nitrogen (C/N rasio).  Seandainya C/N rasio tinggi, berfaedah mangsa penggarap kompos belum terurai secara kamil.  Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan tergerai maupun mereput kian lama dibandingkan dengan bahan ber-C/Cakrawala rasio minus.  Kualitas kompos dianggap baik jika mempunyai C/N rasio antara 12-15.


Incaran bunga tanah, sebagai halnya sekam, jerami padi, batang milu, dan serbuk gergaji, memiliki C/N rasio antara 50-100.  Daun segar memiliki C/N rasio sekitar 10-20.  Proses  pembuatan kompos akan menurunkan C/N rasio hingga menjadi 12-15.  Tahapan proses pembuatan soren perumpamaan berikut :


  • Fruktosa, protein, dan lilin (bahan C/N rasio tahapan) diurai menjadi campuran sederhana, seperti mana NH3, CO2, H2, dan H2
    Pada tahap ini, mikrob penjelas menyerap molekul hara dari mileu sekitarnya untuk pertumbuhannya.

  • Setelah pembaruan selesai, mikroorganisme pengurai akan mati. Konsekuensinya, unsur hara pereka cipta tubuh mikroorganisme akan dilepaskan.  Pada tahap ini C/N rasio menjadi lebih rendah karena banyak karbon yang berubah menjadi CO2
    dan menguap ke awan.  Namun, bertolak belakang dengan karbon, kandungan nitrogennya malar-malar melembak.

  • Takdirnya C/N rasio telah hingga ke angka 12-20 berarti unsur hara yang terikat pada humus telah dilepaskan melalui proses mineralisasi sehingga dapat digunakan makanya pokok kayu.


Penjelasan proses di atas dapat menjawab pertanyaan kok tanaman apalagi terpandang seperti mana kekurangan molekul hara selepas diberi kompos yang belum terderai hipotetis.  Sampai dengan proses penguraian sempurna, tanaman akan bersaing dengan mikroorganisme lahan cak bagi memperebutkan partikel hara.


Karena itu, disarankan cak bagi menambah pupuk buatan apabila bahan humus yang belum awut-awutan sempurna terpaksa digunakan.  Contohnya begitu juga yang dilakukan maka itu pekebun strawberi, orang tani semangka, dan petani sayuran yang menggunakan jerami gabah maupun tahi gergaji yang belum awut-awutan sempurna menjadi mulsa.


Kandungan unsur hara di dalam kompos sagat berbagai macam.  Tergantung dari spesies bahan radiks yang digunakan dan cara pembuatan kompos.  Kandungan elemen hara kompos mempunyai kisaran umpama berikut :


  • Nitrogen 0,1-0,6%

  • Phosphor 0,1-0,4%

  • Potasium 0,8-1,5%

  • Kalsium 0,8-1,5%.

Ciri jasad kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, taksir lembab, gembur, dan sasaran pembentuknya telah tidak tertumbuk pandangan juga.  Produsen pupuk hijau yang baik akan merintih besarnya kandungan unsur hara pada kelongsong.  Kendatipun demikian, dosis pemakaian jamur organik tidak seketat lega jamur buatan karena kemujaraban dosis serat organik tak akan merusak tumbuhan.  Pengusahaan dosis tertentu puas pupuk kompos lebh berorientasi lakukan memperbaiki rasam raga dan ilmu pisah kapling daripada buat menyenggangkan unsur hara.


  • Cendawan Kandang

Serabut kandang adalah serabut organik yang berpokok dari ampas ternak.  Kualitas serabut kandang sangat tergantung pada varietas ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penadahan rabuk kandang.  Tabel VI.2. di bawah ini menunjukkan pupuk kandang dari ayam jago atau unggas memiliki kandungan atom hara yang lebih ki akbar ketimbang jenis ternak lain.  Penyebabnya adalah kotoran padat plong unggas tercampur dengan hajat cairnya.  Umumnya, kandungan unsur hara puas urine comar bertambah tinggi daripada kotoran padat.


Tabel VI.2. Makanan unsur hara sejumlah macam pupuk kandang

Jenis Ternak T (%) P2O5
(%)
K2O (%)
Ayam 1,7 1,9 1,5
Sapi 0,3 0,2 0,3
Aswa 0,4 0,2 0,3
Domba 0,6 0,3 0,2

Seperti bunga tanah, sebelum digunakan, pupuk kandang teristiadat mengalami proses presentasi.  Dengan demikian, kualitas serabut kandang juga turut ditentukan oleh C/Falak perbandingan.  Kawul kandang yang mengandung jerami memiliki C/N rasio yang tinggi sehingga mikrob memerlukan waktu yang kian lama lakukan menyelesaikan proses penguraiannya.  Cermin pupuk kandang yang banyak mengandung jerami antara tidak rabuk kandang pecah sapi, munding, atau babi.


Privat dunia pupuk kandang, dikenal istilah serat panas dan pupuk dingin.  Pupuk panas adalah kawul kandang yang proses penguraiannya berlangsung cepat sehingga terbentuk memberahikan, misalnya pupuk kandang terbit kuda, embek, domba dan ayam aduan.  Sreg baja dingin terjadi sebaliknya, C/N rasio yang tinggi menyebabkan pupuk kandang terurai bertambah lama dan lain menimbulkan panas, misalnya pada sapi, munding, dan babi.


Pupuk kandang yang berpangkal dari sapi dan babi banyak mengandung jasad renik penyinar yang bermakna cak bagi meningkatkan keberagaman dan populasi mikroorganisme petak.  Ciri-ciri rabuk kandang nan baik bisa dilihat secara raga atau kimiawi.  Ciri fisiknya yakni berwarna cokelat kehitaman, cukup kering, lain menggumpal, dan tak berbau menyengat.  Ciri kimiawinya ialah C/n nisbah kerdil (bahan pembentuknya sudah lalu tidak terbantah) dan temperaturnya nisbi stabil.


Cara Aplikasi dan Penghitungan Penggunaan Baja

Efektivitas pemupukan dipengaruhi oleh pemilihan diversifikasi baja, penggunaan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, dan prinsip penempatan pupuk.  Pengaturan mandu penempatan pupuk punya tujuan sebagai berikut :


  • Tumbuhan boleh memanfaatkan semaksimal kelihatannya zarah hara bersumber pupuk melalui minimalisasi terjadinya pencucian dan penguapan.
  • Cara aplikasi yang dipilih harus kesatuan hati bagi pohon dan ponten nan ditanam.
  • Pendirian aplikasi yang tepat menjadikan jumlah nan ditebar sesuai dengan dosis yang diinginkan (akurat).
  • Pilih cara permintaan yang paling efisien dalam memanfaatkan sumberdaya karyawan, periode, alat, dan bahan.

  • Faktor Penentu

Dalam mengidas cara aplikasi alias penempatan serabut, pertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

  • Tumbuhan yang akan dipupuk

Diversifikasi tumbuhan yang akan dipupuk harus diketahui adapun :

  1. Nilai cermat pokok kayu dan luas areal tanam. Tanaman dengan nilai hemat yang tahapan atau mempunyai perbandingan penanaman yang sangat luas bisa merefleksikan cara penaruhan pupuk dengan gawai mekanis atau fertigasi (pupuk dilarutkan ke dalam air dan disiramkan pada pohon melalui irigasi).  Cara ini punya kecermatan yang cukup pangkat.
  2. Hayat tanaman. Cak bagi tanaman yang ditanam bermula biji, pupuk tertentu dapat ditempatkan bersamaan pron bila penghutanan angka. Tanaman di internal wadah persemaian dapat dipupuk dengan cara mengambai-ambaikan pupuk daun.  Kawul untuk tanaman di lapangan yang masih kecil bisa diberikan dengan cara menugal.  Pada tanaman yang telah besar, pupuk boleh diberikan dengan cara larikan.
  3. Tipe perakaran. Tanaman punya dua jenis perakaran, ialah akar tunggang dan akar baja.  Lakukan tanaman nan berakar tunggang, tempatkan serabut di sumber akar biji agar dapat digunakan langsung oleh tanaman.  Pupuk bikin tumbuhan yang bersalur serabut boleh diberikan dengan kaidah ditebar.  Dalam penempatan pupuk, pertimbangkan pun spesies perakaran yang luas atau terbatas.  Jika perakaran tumbuhan adv minim, tempatkan rabuk lebih akrab dengan tumbuhan.
  4. Jarak tanam dan khuluk titel. Tanaman dalam barisan yang rapat, sebagai halnya jagung dan kacang cina, dapat dipupuk dengan cara larikan puas satu sebelah atau kedua arah berbunga baris tanam.  Tanaman yang ditanam berakhir seperti pada perkebunan mangga atau nyiur sawit dapat dipupuk dengan cara membuat lingkaran di sekitar pohon.  Pada pohon penutup kapling (ground cover), seperti rumput dan pokok kayu rias yang bertajuk lebar, berikan pupuk daun atau pupuk yang bersifat
    slow release.  Meskipun demikian, pupuk
    fast release
    juga bisa digunakan asalkan segera diikuti dengan penyiraman, sepatutnya pupuk bukan kobar patera.
  • Spesies Pupuk nan Digunakan

Mengenai jenis pupuk yang harus diperhatikan yakni umpama berikut:

  1. Mobilitas unsur hara di dalam persil. phosphor (P) hampir tidak bersifat oto (mudah berpindah).  Akibatnya, pupuk P konsisten berada di wadah awal selama waktu tanam sehingga harus diberikan bertepatan dan harus diberikan rapat persaudaraan dengan provinsi perakaran.  Caranya, buat tugalan atau larikan di samping benih alias bibit.  Jika cara penebaran yang digunakan, penggunaan pupuk P pada kapling cenderung bukan efektif.
  2. Serabut kalium dan nitrogen cenderung mudah bergerak (mobil) berusul wadah dasar penebarannya.  Pola pergerakannya vertikal ke bawah bersama-sama air.  Tidak disarankan memasrahkan baja nitrogen secara serempak karena prospek terjadinya penguapan dan pencucian lampau osean.  Karena sifatnya yang otomobil (mudah bergerak), pupuk potasium dan nitrogen dapat ditebar di atas permukaan tanah atau di internal larikan.
  3. Perhatikan juga sifat jamur yang lain.  Misalnya, pupuk dengan indeks garam yang tinggi tak dapat ditempatkan terlalu dekat dengan akar maupun benih karena bisa merusak tanaman.  Pupuk dengan butiran yang tinggal halus seperti kapur umumnya ditebar di atas permukaan petak.  jika ingin menggunakan peralatan mekanis buat penebaran pupuk, perhatikan ukuran butiran dan kekerasan butiran pupuk.

  • Dosis Pupuk

Bukan disarankan menempatkan baja dengan dosis sangat tinggi ti n domestik larikan atau di dalam tugalan karena dapat negatif tanaman.  Cendawan tersebut seyogiannya ditebar seyogiannya terjadi penumpukan di satu tempat.  Buat pokok kayu di dalam pot, meskipun dosis yang diberikan relatif kerdil (saja 1-2 spatula), penebaran ialah cara yang paling kerukunan memahfuzkan jumlah medianya sangat terbatas.


  • Faktor Enggak

Faktor bukan yang mesti dipertimbangkan privat menentukan cara peletakan pupuk adalah iklim, spesies tanah, dan ketersediaan air.


  • Cara Aplikasi Pupuk
  • Larikan

Caranya, cak bagi parit kecil di samping barisan pokok kayu sedalam 6-10 cm.  Tempatkan jamur di kerumahtanggaan larikan tersebut, kemudian tutup kembali.  Prinsip ini dapat dilakukan pada satu ataupun kedua sisi leret tumbuhan.  Puas spesies pepohonan, larikan dapat dibuat bulat di selingkung tumbuhan dengan jari-jari 0,5-1 bisa jadi ruji-ruji tajuk.  Pupuk nan tak mudah menguap dapat serempak ditempatkan di atas tanah.  Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup pun dengan tanah.


Hindari mewujudkan larikan belaka lega salah suatu sisi baris tanam karena menyebabkan kronologi akar tidak seimbang, misalnya akar tunjang bertaruk makin pesat pada sebelah yang diberi pupuk.  Karena itu, permintaan pupuk kedua harus ditempatkan pada sebelah yang belum mendapatkan pupuk (bergantian).  Biasanya, cara ini dilakukan bakal memberikan jamur susulan.  Pohon dengan pertumbuhan cepat dan perakaran yang minus, disarankan untuk menggunakan mandu larikan.


  • Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah

Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman.  Setelah penebaran pupuk, dilanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti sreg aplikasi kapur dan jamur organik.  Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akar tunjang pun makin setolok.  Bukan disarankan kerjakan menebar cendawan urea karena sangat mudah menguap.


  • Pop Up

Caranya, baja dimasukkan ke korok tanam pada saat penanaman benih atau pati.  Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah seharusnya bukan merusak sperma atau kredit.  Cara ini baku memperalat kawul jenis SP-36, pupuk organik, atau pupuk
slow release.


  • Penugalan

Caranya, tempatkan pupuk ke internal lubang di samping pohon sedalam 10-15 cm.  Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal.  Kemudian, selepas pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan.  Pendirian ini dapat dilakukan di samping kiri dan samping kanan baris tumbuhan maupun di seputar pohon.  Jenis cendawan yang boleh diaplikasikan dengan kaidah ini ialah pupuk
slow release
dan pupuk tablet.


  • Fertigasi

Pupuk dilarutkan ke privat air dan disiramkan puas pohon melalui air irigasi.  Galibnya, pendirian ini dalakukan bagi tanaman nan pengairannya menggunakan sistem
sprinkle.  Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tumbuhan Industri (HTI), pelan golf, atau
nursery
pokok kayu yang bernilai ekonomi tinggi.  Terlampau cara ini, presisi dan penghirupan baja makanya akar boleh kian tangga.


Pada perkebunan intensif, fertilisasi camar dilakukan berkali-kali sehingga sejumlah cara di atas boleh dilakukan bersama-sama dalam satu masa tanam.


Penghitungan Penggunaan Pupuk

Agar dosis nan ditebarkan sesuai dengan yang diinginkan, sebelum mengerjakan perabukan diperlukan beberapa penghitungan.  Berikut ini bilang contoh pencacahan sederhana sebelum melaksanakan perabukan.  Prinsip asal dari contoh-contoh di bawah ini boleh digunakan untuk kasus-kasus lain nan ditemui di pelan.

  1. Hasil analisis tanah merekomendasikan buat melakukan pemupukan dengan 200 gram N, 100 gram P2Ozon5, dan 200 gram K2O saban tanaman. Rabuk nan tersuguh yakni urea (45% Ufuk), SP-36 (36% P2O5), dan KCl (60% K2O).  Berdasarkan rekomendasi pemupukan, bobot setiap baja yang diperlukan untuk menunaikan janji rekomendasi di atas adalah :

Urea yang diperlukan  :    100/45 x 200 g  =  444 g.

SP-36 yang diperlukan  :  100/36 x 100 g  =  278 g.

Kcl yang diperlukan :       100/60 x 200 g  =  333 g.

  1. Di privat pusat
    Pedoman Bersua dengan Tanam
    dianjurkan kerjakan menggunakan urea (45% N) sebanyak 100 gram. Adapun pupuk N yang tersedia adalah ZA (26% Ufuk).  Berdasarkan data-data tersebut, pupuk yang digunakan adalah 45/100 x 100 g urea = 45 gram N sehingga pupuk ZA yang diperlukan lakukan memasok 45 gram N yaitu 100/26 x 45 = 173 gram.
  2. Penyuluh perladangan menyarankan bikin menggunakan 1 kg jamur NPK 15.15.15 sendirisendiri pohon, sahaja harga kawul NPK sangat mahal. Kawul yang tersedia urea (45% N), SP-36 (36% P2Udara murni5), dan KCl (60% K2Udara murni).  Menurut data-data di atas, dosis Urea, SP-36, dan KCl yang diperlukan untuk mengambil alih 1 kg pupuk NPK 15.15.15 adalah :

15/100 x 1.000 g  =  150 g N

15/100 x 1.000 g  =  150 g P2Ozon5

15/100 x 1.000 g  =  150 g K2O

Jadi urea diperlukan sebanyak 100/45 x 150 = 333 gram; SP-36 sebanyak 100/36 x 150 = 471 gram; dan  KCl sebanyak 100/60 x 150 = 250 gram.


Demikian penejelasan aritkel diatas tentang
8 Metode Fertilisasi – Konotasi, Materi, Keuntungan, Cara Tugal

hendaknya bisa berfaedah bagi pembaca konstan


Persil.Co.Id