Obat Pelindung Tungro Pada Tanaman Padi
Penyakit Wereng hijau PADA TANAMAN PADI DAN Pendirian PENGENDALIANNYA
Admin distan |
26 November 2018 |
55826 boleh jadi
Penyakit tungro merupakan penyakit padi yang disebabkan oleh dua jenis virus yaitu virus yang berbentuk batang atau virus bangkai tungro padi Rice tungro bacilliform virus (RTBV), dan virus berbentuk bundar maupun virus bulat tungro gabah Rice tungro spherical virus (RTSV). Kedua virus tersebut ditularkan oleh beberapa spesies wereng baru dan wereng daun lainnya. Pokok kayu padi nan terinfeksi virus-virus tungro umumnya tampak kecil dan daun berwarna kuning terutama pada daun akil balig. Sejak hari 1981, penyakit ini telah merebak dari Sulawesi Daksina ke Bali, Lombok, Jawa Timur, Jawa Paruh, dan Jawa Barat. Hingga sekarang hampir seluruh sentra produksi antah di Indonesia tidak sungkap pecah penyakit wereng hijau.
Gejala Kelainan Tungro
Gejala terdepan kebobrokan wereng hijau terpandang pada perubahan warna daun terutama pada perempuan muda berwarna asfar layung dimulai pecah ujung daun. Perempuan muda agak menggulung, jumlah rente berkurang, tanaman mungil dan pertumbuhan terhambat. Gejala ini biasanya tersebar mengelompok puas areal pertanaman antah sehingga hamparan tanaman antah tampak bergelombang karena adanya perbedaan tinggi pohon antara pohon bugar dan tanaman sakit. Gejala biasanya mulai tertumbuk pandangan plong 6-15 hari pasca- meradang. Pohon mulai dewasa bertambah rentan terinfeksi disbanding tanaman tua. Jika tanaman sampai berumur dua bulan terhindar dari infeksi, penyakit wereng hijau kurang berpengaruh terhadap fasad dan kehilangan hasil.
Pengendalian Penyakit Wereng hijau.
Mengingat banyak faktor nan mempengaruhi perkembangan kelainan tungro, maka pengendalian penyakit tungro yang dianjurkan adalah dengan mengintegrasikan komponen-komponen pengendalian n domestik suatu system nan dikenal dengan konsep pengendalian penyakit secara terpadu. Sejumlah teknologi pengendalian wereng hijau yang dianjurkan adalah tanam berbarengan, yuridiksi waktu tanam, jenis tahan, sanitasi lingkungan, dan penyemprotan insektisida.
Tanam serempak.
Penyakit wereng hijau akan majuh suka-suka pada daerah dengan pola tanam tidak sambil dan penanaman sejauh tahun. Pola tanam refleks akan memutus siklus hidup vektor dan dapat memperpendek musim keberadaan sumber inoculum. Bikin mengurangi serangan penyakit tungro, dianjurkan tanam serempak minimal pada luasan 40 ha.
Mengatur waktu tanam nan tepat.
Tanam pada ketika yang tepat dimaksudkan agar supaya lega momen fase pertumbuhan tanaman antah responsif dapat terhindar bersumber serangan komplikasi wereng hijau. Waktu tanam tepat diidentifikasi berdasarkan konseptual kelabilan populasi wreng hijau, keberadaan virus tungro dan iklim terutama curah hujan angin. Fase pertumbuhan tanaman padi reseptif terhadap serangan tungro yaitu pada detik tanaman berumur kurang berpangkal 45 hari setelah tanam. Dengan mengamati contoh fluktuasi populasi tungro dan keseriusan serangan tungro sepanjang musim, akan diketahui saat-saat ancaman paling serius oleh penyakit tungro. Musim tanam diatur sehingga pada ketika gertakan tungro serius, pohon sudah berumur bertambah terbit 45 perian selepas tanam. Puncak populasi tungro terjadi pada 1,5-2 wulan setelah siram hujan angin mencapai puncaknya. Pada saat populasi wereng hijau mencapai puncaknya, pohon gabah yang berusia kurang berpangkal 45 hari setelah tanam sangat terancam oleh serangan tungro. Dengan demikian hari tanam yang tepat adalah 30-45 hari sebelum puncak guyur hujan. Perian tanam tepat tetapi efektif mengendalikan penyakit tungro di daerah dengan konseptual tanam serempak.
Tanam Lajur Legowo
Tanam deret legowo menyebabkan kondisi iklim mikro di radiks kanopi tanaman minus kondusif jalan pathogen. Pada tanam ririt legowo, wereng hijau kurang aktif berpindah antar rumpun, sehingga penularan dan penyebaran wereng hijau rendah.
Varietas resistan wereng hijau.
Bersandar lega sumber gen tahan tetuanya, keberagaman resistan wereng hijau digolongkan menjadi golongan T0-T4. Keberagaman yang tergolong n domestik golongan T0 tidak n kepunyaan gen resistan. Termasuk dalam golongan T0 adalah macam-varietas IR5, Pelita, Atomita, Cisadane, Cikapundung, dan Lusi. Macam yang tergolong T1 punya gen tahan Glh 1. Termuat dalam golongan T1 adalah varietas-spesies IR20, IR30, IR26, IR46, Citarum, dan Serayu. Varietas nan tergolong dalam golongan T2 memiliki gen resistan Glh 6. Termasuk privat golongan ini ialah varietas-varietas IR32, IR38, IR36, IR47, Semeru, Asahan, Ciliwung, Krueng Aceh dan Bengawan Partikular. Medium varietas nan teragendakan dalam golongan T3 memiliki gen tahan Glh 5. Termasuk internal golongan ini adalah IR50, IR48, IR54, IR52 dan IR64. Varietas nan terjadwal privat golongan T4 memiliki gen resistan glh4. yang termasuk privat golongan ini merupakan IR66,IR70, IR72,IR68, Barumun, dan Klara. Hasil uji adaptasi tungro pada berbagai diversifikasi menunjukkan jenis padi nan sesuai kerjakan ditanam di Jawa dan Bali ialah ibarat berikut. Bikin di Jawa Barat dapat ditanam varietas tahan golongan T1, T2 dan T4. Di Jawa Perdua dapat ditanam semua golongan varietas tahan. Di Yogyakarta boleh dinasihatkan spesies tahan dari golongan T2 dan T4. Di Jawa Timur dan Bali sahaja dipetuakan variasi tahan golongan T4. Di Nusa Tenggara Barat belum ada varietas tahan yang dapat dinasihatkan kerjakan ditanam. Sementara di NTB dianjurkan lakukan mengebumikan diversifikasi tahan virus.
Varietas tahan virus
Lima varietas tahan virus yaitu Tukad Balian, Tukad Petanu, Tukad Unda, Kalimas dan Bondoyudo. Pewilayahan kesesuaian varietas tahan virus wereng hijau adalah dengan anjuran penghutanan sebagai berikut. Tukad Petanu dapat diajurkan lakukan seluruh daerah endemis, sedangkan varietas Tukad Unda saja dapat dianjurkan kerjakan ditanam di NTB dan di Sulawesi Daksina. Begitu juga jenis Tukad Balian, yang hanya dipetuakan untuk ditanam di Bali, Sulawei Selatan, dan Jawa Timur. Bondoyudo dapat dipetuakan ditanam di Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu Kalimas sahaja dianjurkan ditanam di Jawa Timur. Penanaman varietas tahan tidak bisa dilakukan terus-menerus. Untuk itu dianjurkan lakukan melakukan giliran varietas tahan minimum tiap dua musim. Di samping itu, perlu diketahui bahwa dalam hal impitan masalah yang panjang (perigi inokulum tinggi, populasi wereng plonco tinggi, dan kondisi lingkungan kondusif), varietas tahan perlu didampingi (dikombinasi) dengan teknologi pengendalian yang lain, sebagai halnya tamadun teknis dan racun serangga.
Eradikasi sumber inokulum
Sumber inokulum merupakan salah satu faktor utama penyebab terjadinya penyakit tungro. Virus tungro mampu bertahan pada pokok kayu inang turiang, gulma dan bilang macam gabah liar. Tummbuhan inang tersebut dapat berperan sebagai sumber infaksi penyakit tungro dan vektornya terhadap perkebunan pari di sekitarnya, terutama di daerah dengan perian tanam bukan serta merta. Bilang jenis inang tungro berpokok jenis rerumputan merupakan Jajagoan (Echinochloa crusgali), jukut bebek atau tuton (Echinochloa colonum), rumput kulit kerbau (Eleusine indica), tapak jalak (Dactyloctenium aegyptium), dan padi liar. Eradikasi mata air inokulum plong tahap pratanam sangat penting kerjakan menekan sumur inoculum primer dan menjauhi infeksi tadinya virus tungro. Maka dari itu karena itu sangat tidak bijaksana apabila turiang dari sisa-ampas tumbuhan terserang dibiarkan dalam musim lama karena akan menjadi sendang penularan pada pertanaman berikutnya terutama lega pola tanam tidak refleks.
Penggunaan Insektisida
Pemancaran insktisida dimaksudkan untuk menindihkan populasi wereng hijau kerjakan mengurangi kecepatan penyebaran virus wereng hijau. Penggunaan insektisida organik sebaiknya berdasarkan pengamatan populasi wereng hijau. Diteksi ancaman keburukan tungro dapat dilakukan lega waktu pesemaian dan saat tanaman berumur sekitar tiga ahad pasca- tanam. Pengamatan tungro di pesemaian dilakukan dengan sauk-sauk serangga sebanyak 10 ayunan kerjakan mengevaluasi kerapatan populasi tungro. Pada daerah dengan ideal tanam serempak, penggunaan insektisida sistemik butiran dan racun serangga berbahan aktif Imidakloprid, tiametoksan dan MIPC melalui penyemprotan pada pesemaian dan pertanaman dapat membantut penularan tungro oleh vector.
Perigi : Dede Kusdiaman, Auditorium Ki akbar Eksplorasi Tumbuhan Padi, Jl. Raya IX Sukamandi Subang
https://www.artikelpadi.com/penyakit-wereng hijau-pada-tanaman-antah-dan-cara-pengendaliannya/
Source: https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/penyakit-tungro-pada-tanaman-padi-dan-cara-pengendaliannya-44
Posted by: holymayhem.com