Obat Cairan Anti Jamur Pada Tanaman Pala
Cengkih
[1]
atau
cengkeh
[2]
(Syzygium aromaticum) adalah kuncup anakan kering berbau pecah keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman bersih Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa,[3]
dan sebagai incaran utama rokok kretek spesial Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Cengkih umumnya memiliki perian panen nan berjenis-jenis di negara-negara penghasilnya.[4]
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Lor.
Ciri botanis
[sunting
|
sunting mata air]
Pohon cengkeh yakni tumbuhan baru abadi yang tumbuh rata-rata selaras 8–12 meter (26–39 ft), dengan daun besar dan bunga berwarna merah yang bertunas privat kelompok halte. Kuncup bunga awalnya memiliki dandan pucat pasi, secara bertahap berubah menjadi hijau, kemudian beralih ke merah cerah saat siap dipanen. Kuncup bunga cengkih biasanya dipanen dengan tangga 15–2 sentimeter (5,91–0,79 in), dan terdiri dari kelopak bunga pangkat nan memiliki catur sepal nan menyebar, dan empat pelupuk yang belum dibuka yang membentuk bola tengah kecil.
Penggunaan
[sunting
|
sunting sumber]
Cengkih digunakan laksana bumbu n domestik hidangan Asia, Afrika, Mediterania, serta negara-negara Timur Dekat dan Timur Tengah, untuk memberikan rasa puas daging, kari, dan bumbu-bumbu, serta biji pelir-buahan (sebagai halnya naik banding, pir, dan rhubarb). Cengkih dapat digunakan bagi menerimakan kualitas aromatik dan rasa sreg minuman panas, burung laut dikombinasikan dengan target lain seperti mana lemon dan gula. Cengkih sekali lagi kebanyakan digunakan internal sintesis rempah-rempah dan bumbu, seperti bumbu pai labu dan roti rempah speculaas.
Cengkih dapat digunakan sebagai bumbu baik dalam bentuknya yang utuh ataupun perumpamaan abuk. Bumbu ini digunakan di Eropa dan Asia. Di Indonesia, cengkih terutama digunakan bagaikan bahan rokok kretek. Cengkih juga digunakan sebagai sasaran dupa di Republik Rakyat Tiongkok dan Jepang. Minyak cengkih digunakan di aromaterapi dan lagi untuk mengobati ngilu gigi. Daun cengkih kering yang ditumbuk halus dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan efektif bakal membereskan komplikasi busuk jenazah Fusarium dengan memberikan 50-100 gram daun cengkih sangar per pohon.[5]
Sejarah cengkih
[sunting
|
sunting sendang]
Awalnya, cengkih hanya bersemi di 5 pulau kecil di Gugusan pulau Maluku, adalah Bacan, Semprotan, Moti, Ternate dan Tidore. Kemudian, tanaman ini hambur ke wilayah lainnya di Indonesia.[6]
Pohon cengkih yang dianggap tertua nan masih kehidupan terdapat di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, sekitar 6 km dari daya daerah tingkat Ternate. Pohon yang disebut sebagai Cengkih Afo ini berusia 416 tahun, janjang 36,60 m, berdiameter 198 m, dan gelintar batang 4,26 m. Setiap tahunnya ia mampu menghasilkan seputar 400 kg bunga cengkih.[7]
Cengkih tiba diperdagangkan ke Tiongkok bermula sekeliling 500 SM dan ke India dari sekeliling 200 SM.[8]
Pada abad yang keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap hamba allah yang mendekatinya untuk sebelumnya menguyah cengkih, agar harumlah napasnya. Cengkih, pala dan merica sangatlah mahal pada zaman Romawi. Cengkih menjadi bahan tukar menukar maka dari itu bangsa Arab pada abad medio. Pada akhir abad ke-15, hamba allah Portugis mencuil alih jalan tukar mengganti di Osean Hindia. Bersama itu diambil alih pun perbisnisan cengkih dengan Perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu sekali lagi dengan perjanjian dengan Sultanat Ternate. Hamba allah Portugis membawa banyak cengkih yang mereka sambut dari Kepulauan Maluku ke Eropa. Kapan itu harga 1 kg cengkih seperti harga 7 gram emas.
Perdagangan cengkih akhirnya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Belanda membabat pohon-pokok kayu cengkih untuk membatasi produksi cengkih di luar Ambon melangkahi pelayaran hongi.[8]
Akan sahaja, hasilnya Prancis berhasil menyusupkan cengkih ke Mauritius dan akhirnya tersebar pula ke Penang dan Zanzibar.[8]
Peristiwa itu menggagalkan monopoli cengkih maka dari itu Belanda.
Bisnis cengkih di Indonesia
[sunting
|
sunting sumber]
Indonesia mengimpor cengkih berbunga Zanzibar sebatas dengan 1987 untuk digunakan umpama bumbu pembuatan rokok kretek.[8]
Pada 1968, impor cengkeh diberikan kepada PT Mercu Buana (peruntungan Probosutejo, adik Presiden Soeharto) dan PT Awan (milik Liem Sioe Liong).[8]
Kedua perusahaan itu memiliki jalinan nan dempet dengan Keluarga Cendana.[9]
Puas 1991, pemerintah mendirikan Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) dengan Tommy Soeharto sebagai ketuanya. Pendirian BPPC ini disebabkan Presiden Soeharto menganggap cengkih sebagai komoditas penting dan butuh diregulasi oleh negara.[8]
Garis haluan BPPC menciptakan menjadikan banyak petani cengkih dan pembuat rokok kretek marah karena BPPC sebagai suatu-satunya pihak yang bisa membeli cengkih berpokok orang tani dengan harga semurah-murahnya, lalu menjualnya ke pabrik rokok semahal-mahalnya.[9]
Akhirnya banyak pembajak yang menebang ataupun membakar pokok kayu cengkih mereka. Plong Mei 1998 sebagai putaran reformasi yang dimandatkan oleh IMF untuk mengakhiri monopoli, Kepala negara Soeharto setuju membubarkan BPPC.[8]
Taksonomi
[sunting
|
sunting sendang]
Berdasarkan klasifikasi keilmuan, cengkih teragendakan ke dalam domain Eukarya, kingdom Plantae, subkingdom Viridiplantae, infrakingdom Streptophyta, superdivisi Embryopyhyta, divisi Tracheophyta, subdivisi Spermatophyta, kelas Magnoliopsida, superordo Rosanae, ordo Myrtales, family Myrtaceae, genus Syzygium, spesies Syzygium aromaticum. Istilah “cariophylata” berasal dari Bahasa Yunani dan logo tersebut muncul karena adanya paritas bentuk daun pecah tumbuhan cengkih dengan pohon walnut. Istilah “clove” merupakan serapan dari Bahasa Latin berupa ”clavus” nan penting kuku karena morfologi cengkih menyerupai kakas.[10]
Varietas
[sunting
|
sunting sumber]
Secara geografis, cengkih memiliki sejumlah variasi, misalnya variaetas
Afo,
Posi-posi,
Siputih,
Zanzibar, &
Sikotok
terwalak di Indonesia. Cengkih varietas Afo, Posi-posi, dan Zanzibar banyak dijumpai di Pulau Maluku, sedangan cengkih macam Sikotok dan Siputih banyak dijumpai di Sumatera Barat. Cengkih Zanzibar memiliki cabang-cabang rendah di batangnya, daunnya baplang & berwarna yunior ilegal, dan menghasilkan recup bunga hijau muda. Cagak cengkih Siputih selanjutnya ke atas kunarpa, daunnya tidak rimbun, dan melihat kuncup bunga asfar-hijau.
Berdasarkan morfologinya, cengkih dapat diklasifikasikan menjadi 3 spesies : cengkih bersih maluku (seperti Afo, Tibobo, Tauro, Sibela, Indari, Air Mata, Dokiri, Daun Buntal) , cengkih liar (sebagaimana Raja, Amahusu, Haria Gunung, Cengkih Alas Bogor), dan cengkih budidaya (seperti Zanzibar, Siputih, Sikotok, Ambon).[6]
Babak yang memiliki nilai jual strata bermula pohon cengkih, yakni kuncup bunga cengkih yang berformat 2 cm dan akan terbentuk setelah 4-6 periode masa budidaya. Kuncup anakan cengkih dipanen saat maturasi sebelum berbunga. Kemudian kuncup cengkih dijemur di bawah nur matahari hingga berwarna cokelat ilegal. Selain kuncup bunga, babak tumbuhan cengkih yang memiliki kredit jual tataran adalah minyak batang cengkih, minyak daun cengkih & buah cengkih.[11]
Sekarang, negara produsen cengkih terbesar merupakan Indonesia diikuti India, Malaysia, Sri Langka, Madagascar, dan Tanzania. Cengkih merupakan pelecok satu rempah-rempahan nan sering digunakan sebagai perwakilan preservatif rahim dan tumbuhan pelelang karena cengkih memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba. Cengkih juga buruk perut digunakan sebagai antiseptik dan antifermentasi. Cengkih sekali lagi boleh digunakan perumpamaan desinfektan, analgesik, dan anestetik pada gigi bertembuk. Selain itu, cengkih dapat mengobati gangguan pencernaan sama dengan diare, perih yang berasal berpokok kembung dan dispepsia. Karena berperangai antiseptik juga, cengkih dapat mengobati remai tenggorokan.[12]
Budidaya
[sunting
|
sunting sumber]
Pertumbuhan pohon cengkih membutuhkan iklim tropis lempem atau subtropis dengan siram hujan abu sebesar 2.332 mm/tahun. Pohon cengkih boleh ditanam pada daerah yang jauh berasal laut dan mempunyai kebesaran 0–1500 m di atas satah laut. Pokok kayu cengkih dapat tumbuh optimum pada suhu di sekitar 20-30 derajat Celcius. Pohon cengkih ditumbuhkan baik secara vegetatif lewat stem kunarpa maupun generatif lewat nilai. Kultivasi cengkih tidak disarankan dilakukan pada tanah berpasir. Biji cengkih ditaruh di atas permukaan tanah dan dijaga kelembapannya. Cengkih harus ditanam lega tanah nan memiliki pH 4,5-6, drainase yang baik, dan jenjang peranakan senyawa organiknya.
Cengkih dipropagasi dari biji cengkih yang berasal dari biji kemaluan cengkih. Buah cengkih biasanya tersedia di sekitar bulan Juni sebatas Oktober. Ketika matang, buah cengkih runtuh ke petak secara alamiah. Sehabis dikumpulkan, biji zakar direndam privat air semalam untuk mempermudah germinasi. Wahana untuk germinasi nilai aktual lapisan kapling setinggi 20 cm, lebar 1 meter, dan panjang yang sesuai. Media perkecambahan diisi dengan sepuhan tanah setebal 8 cm. Kemudian biji ditanam sedalam 2 cm dengan jarak antar biji sekitar 3 cm. Ki alat perkecambahan harus dilindungi pecah pendar surya langsung. Germinasi biji terjadi selepas 15-60 hari pengeraman. Angka yang mutakadim berkecambah kemudian dipindahkan ke media yang weduk kapling, pasir, dan bunga tanah dengan nisbah 3:3:1. Kecambah cengkih dapat dipindahkan ke lahan sesungguhnya selepas berusia 24 bulan.[13]
Lahan yang sesuai untuk perkebunan cengkih berupa lereng perbukitan, lembah dengan drainase baik dan tepian wai. Negeri lahan pertanaman cengkih terlebih terlampau dibersihkan dari semak dan rerumputan dan dibuat gorong-gorong bermatra 60 hingga 75 cm dengan jarak 6-7 meter antar lubang sebelum masa hujan. Lubang-lubang sebagian diisi dengan lahan lapisan atas. Bibit ditransplantasikan ke lubang selama sediakala hari panas sekitar Juni—Juli, dan bagi daerah dataran rendah, menjelang akhir musim panas plong rembulan September—Oktober.
Saat kehidupan 3-— hari, pohon cengkih perlu disiram secara teratur dan penyiramannya tidak boleh berlebihan. Pemupukan pokok kayu cengkih dapat dilakukan dengan 50 kg kompos dan 4 kg abu ikan masing-masing tahun. Momen pohon cengkih yunior akan tumbuh, kawul yang digunakan dapat maujud 40 g urea, 110 g superfosfast, & 80 g MOP/potassium sulfat. Sehabis berusia 15 periode, pohon cengkih dapat diberi pupuk berupa 600 g urea, 1560 g superfosfat, & 1250 g MOP. Penyakit yang sering mencacat pohon cengkih yakni layu bibit, busuk daun, dan bercak daun, padahal hama yang belalah menyerang pohon cengkih ialah kutu putih.[13]
Cengkih baru dapat berproduksi pada umur 7 tahun. Setelah itu, produktivitasnya akan tangga sejak berumur 10 tahun dan terus meningkat sebatas berumur 30 tahun. Sehabis berumur 30 tahun ke atas, cengkih akan mengalami penjatuhan produktivitas. Tingginya produksi lega periode tertentu kebanyakan diikuti oleh penurunan produksi pada 1—2 tahun berikutnya, akibat pola panen besar nan diikuti dua pengetaman mungil.[6]
Kandungan senyawa pada cengkih
[sunting
|
sunting sumber]
Pada cengkih, kandungan senyawa nan terdapat berupa minyak atsiri (eugenol, caryophyllene, furfural, vanillin, methyl salicylate, pyrocatechol, methyl ketone, & valeric aldehydes, eugenin, isoeugenitol, isoeugenitin, eugenitin, tannin, mucilage, sitosterol, estigmaterol, resins, cellulose, pinene, oleanolic acid, & fixed oil.
Eugenol
yaitu sintesis bioaktif utama dari cengkih. Eugenol terletak sebanyak 9381–14650 mg/100 g cengkih.[14]
Selain
eugenol,
puas cengkih terwalak pun isoeugenol. Isoeugenol ialah cairan minyak bercelup asfar pucat kesi yang diekstraksi berasal minyak cengkih dan kayu manis. Isoeugenol berkepribadian hidrofobik dan larut intern pelarut organik. Isoeugenol emiliki wangi-wangian pedas dan rasa cengkih. Isoeugenol dibuat dari eugenol silam proses pemanasan. Eugenol digunakan dalam parfum, penyedap, minyak esensial dan dalam pengobatan (antiseptik dan analgesik lokal), sedangkan produksi isoeugenol dapat digunakan bakal pembuatan vanilin.
Manusia Eugenol atau individu metoksifenol intern klasifikasi yang lebih luas digunakan dalam wewangian dan penyedap. Fusi derivatif eugenol digunakan internal pembuatan dagangan penarik insekta dan peredam UV, analgesik, biocides dan antiseptik. Isoeugenol juga digunakan dalam pembuatan stabilisator dan antioksidan untuk plastik dan karet. Isoeugenol digunakan intern pembuatan parfum, perasa, patra atsiri (deskripsi bau: Cengkih, pedas, manis, berkayu) dan n domestik pengobatan (antiseptik dan analgesik tempatan) serta vanilin.[15]
Kandungan mangsa aktif dalam bunga dan buah cengkih
[sunting
|
sunting sumber]
Minyak esensial dari cengkih mempunyai kurnia anestetik dan antimikrobial. Petro cengkih sering digunakan bikin menyabarkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi bikin menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih lagi digunakan internal campuran tradisional
chōjiyu
(1% minyak cengkih dalam minyak mineral; “chōji” bermakna cengkih; “yu” berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang buat merawat rataan pedang mereka.
Pengujian kualitas minyak cengkeh
[sunting
|
sunting sumber]
Bersendikan WHO, kualitas dari produk minyak cengkih biasanya ditentukan dengan parameter maujud kandungan eugenol serta nilai benda asing dan debu. Sempadan monograf skor benda asing dan abu dari minyak cengkih adalah 3%, sedangkan batas monograf lambung eugenol dari petro cengkih adalah 85-95%. Misalnya, minyak cengkih merek-A dan logo-B masing-masing adalah 1,49%, 5,8% dan 3,79%, 6%, dan label-B tidak sesuai dengan batas monograf yang ditentukan (NMT 3%) lakukan benda asing. Kandungan Eugenol dalam minyak atsiri dikuantisasi dengan metode RP-HPLC dan ditemukan masing-masing 93,3,1% dan 74,6% untuk stempel-A dan stempel-B. Dengan demikian, tera-A mempunyai kualitas unggul dan sementara merek-B didiskualifikas beralaskan parameter standardisasi nilai materi asing/ serdak dan kandungan eugenol.Manifesto dasar terkait tanaman.[16]
Pelecok satu tindasan untuk menentukan kualitas patra cengkih secara dunia semesta adalah ISO 3142:1997.[17]
Amatan metabolomik
[sunting
|
sunting sumur]
Petro cengkih tersusun berpunca eugenol yang ada dalam kuantitas hingga 85%. Petro cengkih berfungsi sebagai antimikroba untuk
Escherichia coli,
Staphylococcus aureus
dan
Pseudomonas aeruginosa. Minyak cengkih dianggap menghambat sintesis prostaglandin, sehingga mengurangi rasa lindu. Eugenol, unsur utama patra cengkih memiliki aktivitas antikanker. Dalam satu penelitian, kerangkeng HL-60 didedahkan dengan eugenol menunjukkan fenomena apoptosis tercatat fragmentasi DNA dan pembentukan tangga DNA dalam elektroforesis gel agarosa. Diamati bahwa eugenol mentransduksi sinyal apoptosis melintasi generasi spesies oksigen reaktif (Mawar), menginduksi transisi permeabilitas mitokondria (MPT), mengurangi protein anti-apoptosis tingkat bcl-2, menginduksi pelepasan sitokrom c ke sitosol, dan kematian sel apoptosis berikutnya. Ketika diambil bersama-sama, eksplorasi menunjukkan bahwa Ros memainkan peran terdepan intern apoptosis yang diinduksi eugenol pada HL-60, dan ini adalah laporan pertama tentang mekanisme sekuritas antikanker eugenol.[18]
Berdasarkan pengkhususan maka dari itu Rodríguez dkk, metode spektroskopi ATR-FTIR dapat digunakan bakal mengkuantifikasi secara cepat pemusatan minyak esensial cengkih (Syzygium aromaticum) dan spearmint (Mentha spicata) nan dienkapsulasi dalam matriks organik kompleks. Selain dapat menghemat perian, metode ATR-FTIR juga makmur memonitor profil jenis patra esensial. Metode ini boleh dengan mudah diadaptasi sebagai analisis rutin dalam industri minyak esensial bak alat penyeragaman kualitas minyak esensial.[12]
Selain studi profiling mengenai campuran-senyawa yang terdapat dalam cengkih pendekatan metabolomik dapat digunakan cak bagi menentukan efek antibiotik dari senyawa-senyawa dalam cengkih secara akurat, dan komprehensif.
Berdasarkan hasil penekanan Mousavi dkk, lewat proses metabolit profiling, sebanyak 500 metabolit teridentifikasi dengan LC-MS dan 789 komponen terdeteksi oleh GCxGC-ToF/MS, sebanyak 125 sintesis teridentifikasi sebagai metabolit terdisregulasi menunjukan transisi metabolome
E. coli
BL21 yang disebabkan maka itu aktivitas antibakteri dari patra cengkih. Nilai MIC minyak cengkih adalah 10 mikroliter cak bagi 107CFU/ml kultur
E. coli
BL21. Silam uji aktivitas antibacterial, komponen minyak cengkih yang bersifat antibakteri adalah hanya
eugenol
ketika dibandingkan dengan
eugenyl acetate & beta-caryophyllene.
Berlandaskan hasil pengukuran SPME-LC-MS dan GC-IT/MS, menunjukan bahwa
eugenol
ialah senyawa pada minyak cengkih yang memiliki aktivitas antibakteri minimum dominan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.[19]
Produksi cengkih
[sunting
|
sunting sumber]
Berikut ini merupakan 9 negara produsen penting cengkih di dunia:[20]
Negara | Produksi (Ton) |
---|---|
Indonesia | 134.790 |
Madagaskar | 23.120 |
Tanzania | 8.970 |
Komoro | 6.470 |
Sri Lanka | 4.380 |
Kenya | 2.390 |
Tiongkok | 1.400 |
Malaysia | 228 |
Grenada | 40 |
Produksi cengkih di Indonesia
[sunting
|
sunting sumber]
Plong musim 2019, Direktorat Jenderal Persawahan, Kementerian Perkebunan memperkirakan Indonesia memproduksi sekitar 134.792 ton cengkih. Selain itu, diperkirakan terdapat 1.002.774 orang tani cengkih di seluruh Indonesia dengan rata-rata produktivitas sebesar 410 kilogram saban hektar.[21]
Kewedanan | Produksi (Ton) | Daya produksi (Kg/Ha) | Jumlah Pembajak (KK) |
---|---|---|---|
Sulawesi Selatan | 20.363 | 568 | 72.272 |
Maluku | 20.006 | 619 | 72.785 |
Sulawesi Tengah | 17.994 | 372 | 63.894 |
Sulawesi Tenggara | 14.700 | 687 | 25.120 |
Jawa Timur | 11.461 | 434 | 177.598 |
Jawa Barat | 8.472 | 436 | 130.761 |
Jawa Tengah | 6.607 | 290 | 201.984 |
Sulawesi Utara | 5.554 | 128 | 73.302 |
Aceh | 5.404 | 588 | 24.124 |
Maluku Utara | 4.225 | 370 | 19.484 |
Coretan:
Jumlah produksi termasuk pertanian rakyat, negara, dan besar swasta
Referensi
[sunting
|
sunting sendang]
-
^
“Kelebihan prolog cengkih”. Jasmani Peluasan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud.
KBBI Daring
. Diakses terlepas
5 Oktober
2021.
-
^
“Kepentingan kata cengkeh”. Jasmani Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud.
KBBI Daring
. Diakses tanggal
5 Oktober
2021.
-
^
“Syzygium aromaticum
(L.) Merr. and L.M. Perry”. Kew Science, Plants of the World Online. 2021. Diakses terlepas
28 February
2021.
-
^
Yun, Wonjung (13 August 2018). “[Tridge Market Update] Tight Stocks of Quality Cloves Lead to a Price Surge”.
Tridge. Diarsipkan dari versi jati terlepas 14 August 2018. Diakses tanggal
13 August
2018.
-
^
Sudarmo, S: “Racun hama Nabati, Pembuatan dan Pemanfaatannya”, halaman 28. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. 2005 -
^
a
b
c
Agung Karakter Santoso. 2018. Upaya Mempertahankan Kehadiran Cengkeh di Daerah Maluku Melewati Rehabilitasi dan Pertambahan Produktivitas. Jurnal Litbang Pertanian Vol 37 No 1 Juni 2018. https://wahana.neliti.com/media/publications/260952-none-fa9dfa51.pdf -
^
Duh, Pokok kayu Cengkih Tertua di Dunia Kondisinya Merana. Kompas daring. Edisi 4-12-2009. -
^
a
b
c
d
e
f
g
Cribb, R. B. (2004).
Historical dictionary of Indonesia. Audrey Kahin (edisi ke-2nd ed). Lanham, Md.: Scarecrow Press. ISBN 0-8108-4935-6. OCLC 53793487.
-
^
a
b
“Keculasan Orde Yunior Membentuk Harga Cengkeh Peroi”.
Tirto.id
. Diakses tanggal
2021-04-09
.
-
^
“ITIS Liwa Report Page: Syzygium aromaticum”.
www.itis.gov
. Diakses tanggal
2019-04-25
.
-
^
Smith, Nigel J. H. (1992).
Tropical forests and their crops
(privat bahasa Inggris). Comstock Pub. Associates. ISBN 9780801427718.
-
^
a
b
Rodríguez, José Daniel Wicochea; Peyron, Stéphane; Rigou, Peggy; Chalier, Pascale (2018-11-14). Fellows, Christopher Michael, ed. “Rapid quantification of clove (Syzygium aromaticum) and spearmint (Mentha spicata) essential oils encapsulated in a complex organic matrix using an ATR-FTIR spectroscopic method”.
PLOS ONE
(dalam bahasa Inggris).
13
(11): e0207401. doi:10.1371/journal.pone.0207401. ISSN 1932-6203. PMC6241128
. PMID 30427922.
-
^
a
b
admin (2016-01-23). “How to Grow Cloves | Growing Spices”.
Balcony Garden Web
(n domestik bahasa Inggris). Diakses tanggal
2019-04-25
.
-
^
Cortés-Rojas, Diego Francisco; de Souza, Claudia Regina Fernandes; Oliveira, Wanderley Pereira (2014-2). “Clove (Syzygium aromaticum): a precious spice”.
Bernasib baik Pacific Journal of Tropical Biomedicine.
4
(2): 90–96. doi:10.1016/S2221-1691(14)60215-X. ISSN 2221-1691. PMCPMCPMC3819475
. PMID 25182278.
-
^
“Human Metabolome Database: Showing metabocard for Isoeugenol (HMDB0005802)”.
www.hmdb.ca
. Diakses terlepas
2019-04-25
.
-
^
Bioassays, International Journal of. “Quality control of marketed clove buds – reference to their quality and purity as per who guidelines” (dalam bahasa Inggris).
-
^
www.iso.org
https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:3142:ed-2:v1:en. Diakses rontok
2019-04-25
.
-
^
Yoo CB, Han KT, Cho KS, Ha J, Park HJ, Nam JH, Kil UH, Lee KT. (2004) Eugenol isolated from the essential oil of Eugenia caryophyllata induces a reactive oxygen species-mediated apoptosis in HL-60 human promyelocytic leukemia cells.
Cancer Lett,225(1):41-52. doi: 10.1016/j.canlet.2004.11.018. Epub 2004 Dec 15 -
^
Mousavi, F., Emanuela G., Eduardo C., Erica A. Souza-Silva, & Janusz P. (2016) Coupling solid phase microextraction to complementary separation platforms for metabotyping of E. coli metabolome in response to natural antibacterial agents.
Springer Journal. doi: s11306-016-11111-9
-
^
“Clove mendunia production and top producing countries”.
Tridge
. Diakses terlepas
2021-04-09
.
-
^
a
b
Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Cengkeh Tahun 2018-2020. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian. 2019.
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih
Posted by: holymayhem.com