Nama Latin Tanaman Hortikultura Sayur-sayuran
10 Hama Tanaman Sayur/Hortikultura nan wajib ia tahu! Bagian 2 (radu)
– Wah, ternyata anda masih semangat nih bacanya…Salut..! Ok lah kalo begitu ini nih lanjutan dari kata sandang sebelumnya
10 Hama Tanaman Hortikultura nan terbiasa dia luang! Bagian 1.
Happy reading….^^
6. Tungau merah (Tentranychus sp)
Tungau ataupun
saga
menghakimi tanaman puas bagian patera dan pada umumnya bersembunyi di bagian pangkal patera di saat nan sama menghisap cairan daun.
Selain merusak secara tubuh
mite
merupakan vektor virus penyebab kelainan keriting.


Gejala serangan :
Ditandai adanya warna tembaga di pangkal satah daun asal daun, comberan daun mengeriting, daun melengkung maupun menggulung ke asal seperti sendok menyungsang, dan puas akhirnya gersang.
Pengendalian :
Pengendalian secara kimia dengan insektisida berbahan aktif amitraz, difokol, tetradifon, propargit, piridaben, spinoteram, abamektin dan lain-tak.
Tumbuhan inang :
melon, buncis, cabai, kentang, waluh, timun, oyong, pare, semangka dan terong.
7. Kutu kebul (Bemicia tabaci)
Kutu kebul yakni vektor virus gemini penyebab ki aib kuning. Tungau kebul menghisab cairan patera dan melepaskan cairan yang dapat menjemput urut-urutan cendawan penyebab masalah embun jelaga.


Gejala ofensif :
Ditandai dengan banyak nya kelompok kutu kebul di bawah permukaan patera. Patera mengeriting, masak dan mudah copot.
Pengendalian :
Pengendalian dilakukan secara kultur teknik yaitu dengan cara sanitasi lahan dengan pendirian membuang bagian pohon nan telah terserang virus tuma kebul. Pengendalian secara ilmu pisah dengan insektisida berbahan aktif imidakloprid, emamektin benzoat, fipronil, profenofos, spinoteram, abamektin dan lain-lain.
Tanaman inang :
melon,terong, tomat, kentang, cabai, waluh, timun, semangka, dan kambeh.
8. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Ulat grayak menyerang tanaman plong bagian daun dan buah. Ciri khas belatung ini adalah punya bintik segitiga bewarna hitam dan berparut-parut kekuningan pada sisinya. Hama ini aktif pada malam periode dan mengaibkan pada tuarang.


Gejala serangan :
Ditandai daun dan biji kemaluan berlubang karena dimakan oleh hama ini. Selain itu tanaman yang diserang daunnya akan habis bahkan sekadar tinggal uratnya sahaja.
Pengendalian :
Pengendalian dilakukan secara kultur teknik dan kimia. Secara peradaban teknik yaitu dengan pergiliran tanaman dengan family nan berbeda, maupun mengerjakan pola tumpangsari dengan tanaman cedera family. Secara kimia dengan pemancaran insektisida berbahan aktif lamda sihalotrin, emamektin, beta siflutrin, deltametrin, asefat, spinoteram abamektin dan enggak-lain
Tumbuhan inang :
sanding semua macam tanaman.
9. Lalat penggorok daun (Liriomyza huidobrensis)
Wereng ini menghakimi tanaman dengan menggorok patera baik puas permukaan atas maupun permukaan bawah daun sehingga terbentuk alur-alur tak beraturan.


Gejala serangan :
Ditandai adanya totot putih dan alur korokan yang enggak beraturan, yang bewarna suci pada meres daun. Akibat yang ditimbulkan yakni proses fotosintesis menjadi terganggu.
Pengendalian :
Pengendalian secara ilmu pisah dengan insektisida berbahan aktif lamda sihalotrin, emamektin, beta siflutrin, klorfenapir, dimehipo, abamektin dan lain-lain.
Tanaman inang :
timun, tomat, terong, melon, cabai, bawang bangkang, buncis, ubi belanda, waluh, oyong dan semangka.
10. Lalat buah (Dacus verugenius)
Laler biji zakar menghakimi tanaman plong bagian biji kemaluan nan masih cukup umur merupakan dengan prinsip merevisi dinding buah dan meletakkan telur, momen menjadi larva/set akan memakan isi buah tersebut sehingga buah akan rusak.
Gejala serangan :
Buah yang terserang terdapat bekas tombakan bewarna hitam, kulit menguning, dan jika buah dibelah biji bewarna coklat kehitaman. Daging biji pelir tembelang dan terwalak ulat mago atau set yang adalah fase larva lalat buah.
Pengendalian :
Pengendalian dilakukan secara kultur teknik ialah dengan cara pencegahan merupakan dilakukan dengan menyampu buah dengan kertas kronik/plastik, meledakkan perangkap ataupun meledakkan kapur barus puas sekitar buah. Pengendalian secara kimia dengan racun serangga berbahan aktif beta siflutrin, imidakloprid, emamektin benzoat, cyromazine, abamektin dan tak-lain.
Tumbuhan inang :
timun, melon, waluh, pare, ketola, lombok dan hampir semua pokok kayu buah.


Berlandaskan penjabaran diatas beberapa serangan hama, seperti
trips, kutu, ketu kebul, tungau
menyebabkan gejala daun mengeriting dan masak
(gejala virus kompleks).
Jikalau serbuan trips, tungau, kutu kebul, tungau terjadi secara bersamaan dan beliau mengalami kesulitan untuk mengenali hama mana yang menyerang.
Untuk memudahkan penangkalan dan pengendaliannya diajurkan penyemprotan insektisida dilakukan secara bergiliran atau berselang -selang agar hama tidak resisten ataupun berilmu terhadap salah suatu insektisida.
Demikian semoga bermanfaat terutama untuk beliau yang sejauh ini berkecimpung di rataan hortikultura. Sekian dan terimakasih ^^
Bagikan Artikel Ini Bosque ! Trims.
Source: https://belajartani.com/10-hama-tanaman-sayurhortikultura-yang-wajib-anda-tahu-bagian-2-selesai/
Posted by: holymayhem.com