Morfologi Tanaman Cabai Keriting Pdf

Berbunga Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Asam sitrat

Zitronensäure - Citric acid.svg

Citric-acid-3D-balls.png

Zitronensäure Kristallzucht.jpg

Nama
Nama IUPAC

Asam sitrat[1]

Nama IUPAC (preferensi)

Cemberut 2-hidroksipropana-1,2,3-trikarboksilat[1]

Penanda

Nomor Menyegarkan

  • 77-92-9
    Ya
    Y

Eksemplar 3D (JSmol)

  • Rancangan interaktif
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
  • CHEBI:30769
    Ya
    Y
ChEMBL
  • ChEMBL1261
    Ya
    Y
ChemSpider
  • 305
    Ya
    Y
DrugBank
  • DB04272
    Ya
    Y
Nomor EC

IUPHAR/BPS

  • 2478
KEGG
  • D00037
    Ya
    Y

PubChem
CID

  • 311
  • 22230 (monohydrate)
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • XF417D3PSL
    Ya
    Y

CompTox Dashboard
(EPA)

  • DTXSID3020332
    Sunting ini di Wikidata

InChI

  • InChI=1S/C6H8O7/c7-3(8)1-6(13,5(11)12)2-4(9)10/h13H,1-2H2,(H,7,8)(H,9,10)(H,11,12)Ya
    Y

    Key: KRKNYBCHXYNGOX-UHFFFAOYSA-Tepi langitYa
    Y

  • InChI=1/C6H8O7/c7-3(8)1-6(13,5(11)12)2-4(9)10/h13H,1-2H2,(H,7,8)(H,9,10)(H,11,12)

    Key: KRKNYBCHXYNGOX-UHFFFAOYAM

SMILES

  • OC(=Udara murni)CC(O)(C(=O)O)CC(=O)O

Sifat

Rumus ilmu pisah

C
6
H
8
O
7
Massa molar 192.123g/mol (anhidrat), 210.14g/mol (monohidrat)[2]
Performa Padatan nirmala
Bau Tak berbau
Densitas 1.665g/cm3
(anhidrat)
1.542g/cm3
(18°C, monohidrat)
Titik lebur 156 °C (313 °F; 429 K)
Titik didih 310 °C (590 °F; 583 K) tercerai pada 175°C[3]

Kelarutan kerumahtanggaan air

54%w/w (10°C)
59.2%w/w (20°C)
64.3%w/w (30°C)
68.6%w/w (40°C)
70.9%w/w (50°C)
73.5%w/w (60°C)
76.2%w/w (70°C)
78.8%w/w (80°C)
81.4%w/w (90°C)
84%w/w (100°C)[4]
Kelarutan Sagu betawi dalam aseton, alkohol, eter, etil asetat, DMSO
Tidak sagu belanda internal
C6H6
, CHCl3, CS2, toluena[3]
Kelarutan dalam etanol 62g/100 g (25°C)[3]
Kelarutan privat amil asetat 4.41g/100 g (25°C)[3]
Kelarutan dalam dietil eter 1.05g/100 g (25°C)[3]
Kelarutan dalam 1,4-Dioksana 35.9g/100 g (25°C)[3]
log P −1.64
Keasaman (pK
a)
pK
a1
= 3.13[5]

pK
a2
= 4.76[5]

pK
a3
= 6.39,[6]
6.40[7]
Penanda bias (n
D)
1.493–1.509 (20°C)[4]

1.46 (150°C)[3]
Viskositas 6.5cP (50%
aq. sol.)[4]
Struktur

Struktur batu belanda

Monoklinik
Termokimia
Daya produksi kalor (C) 226.51J/(mol·K) (26.85°C)[8]
Entropi molar barometer (S

o
)
252.1J/(mol·K)[8]
Entalpi pembentukan standar (Δf
H

o
)
−1543.8kJ/mol[4]
Farmakologi
Kode ATC A09AB04
Bahaya
Bahaya utama Korosi mata dan kulit
Lembar data keselamatan HMDB
Piktogram GHS The corrosion pictogram in the Globally Harmonized System of Classification and Labelling of Chemicals (GHS)
[5]
Takrif bahaya GHS {{{value}}}

Pernyataan bahaya GHS

H319
[5]

Langkah perlindungan GHS

P305+351+338
[5]
Bintik nyala 155 °C (311 °F; 428 K)

Guru
swasulut

345 °C (653 °F; 618 K)
Ambang ledakan 8%[5]
Dosis ataupun konsentrasi letal (LD,
LC):

LD
50
(dosis median)

3000mg/kg (rats, oral)

Kecuali dinyatakan tak, data di atas berlaku sreg temperatur dan impitan barometer (25 °C [77 °F], 100 kPa).

Ya
Yverifikasi (apa ini
Ya
Y

N
 ?)
Referensi

Bersut sitrat
merupakan asam organik langlai dengan rumus ilmu pisah HOC(CO2H)(CH2CO2H)2
yang ditemukan pada daun dan biji kemaluan pohon genus
Citrus
(jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet nan baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, cemberut sitrat dikenal bagaikan senyawa antara n domestik siklus bersut sitrat nan terjadi di dalam mitokondria, nan penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini sekali lagi dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah mileu dan sebagai antioksidan.[9]

Asam sitrat terwalak pada berbagai jenis buah dan sayuran, doang ditemukan pada konsentrasi tinggi, nan bisa mencapai 8% bobot kering, pada sitrus lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).

Rumus kimia asam sitrat ialah C6H8O7
(strukturnya ditunjukkan plong tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada segel IUPAC-nya,
asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.

Sifat fisika dan ilmu pisah

[sunting
|
sunting sumber]

Sifat-kebiasaan zahir asam sitrat dirangkum puas tabel di sebelah kanan. Keasaman cemberut sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam enceran. Jikalau keadaan ini terjadi, ion nan dihasilkan adalah
ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.[10]
Ion sitrat boleh bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat menggerutu ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air (lihat keterangan tentang kegunaan di bawah).[11]

Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk intan imitasi berwarna masif. Serbuk kristal tersebut dapat berupa gambar
anhydrous
(independen air), alias rencana monohidrat nan mengandung satu molekul air lakukan setiap molekul asam sitrat. Bentuk
anhydrous
senderut sitrat memadat n domestik air memberahikan, sedangkan kerangka monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Gambar monohidrat tersebut dapat diubah menjadi bentuk
anhydrous
dengan pemanasan di atas 74 °C.[12]

Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti senderut karboksilat lainnya. Jika dipanaskan di atas 175 °C, cemberut sitrat awut-awutan dengan melepaskan karbon dioksida dan air.[12]

Sejarah

[sunting
|
sunting sumber]

Cemberut sitrat diyakini ditemukan makanya alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran) nan vitalitas plong abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para ilmuwan Eropa membicarakan kebiasaan asam sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat intern ensiklopedia
Speculum Majus
(Paradigma Agung) pecah abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali diisolasi pada tahun 1784 makanya kimiawan Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang mengkristalkannya berbunga pati biji zakar lemon. Pembuatan asam sitrat skala industri dimulai pada periode 1860, terutama mengandalkan produksi jeruk berpokok Italia.[13]
[14]

Pada hari 1893, C. Wehmer menemukan bahwa kapang
Penicillium
boleh membentuk asam sitrat berbunga sukrosa. Namun, pembuatan asam sitrat dengan mikrob secara industri tidaklah nyata sampai Perang Dunia I mengacaukan ekspor sitrus dari Italia. Pada tahun 1917, kimiawan rimba Amerika, James Currie menemukan bahwa alur tertentu kapang
Aspergillus niger
dapat menghasilkan bersut sitrat secara efisien, dan perusahaan kimia Pfizer memulai produksi asam sitrat skala industri dengan kaidah tersebut dua tahun kemudian.[15]

Pembuatan

[sunting
|
sunting mata air]

Privat proses produksi asam sitrat yang sampai detik ini baku digunakan, biakan kapang
Aspergillus niger
diberi sukrosa agar membentuk asam sitrat. Sehabis kapang disaring dari cairan yang dihasilkan, senderut sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan mulai sejak zat kapur sitrat dengan penambahan senderut sulfat.[12]

Cara lain pengisolasian asam sitrat bersumber hasil pembusukan yaitu dengan ekstraksi menunggangi enceran hidrokarbon sintesis basa organik trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi berbunga larutan organik tersebut dengan air.[12]

Kegunaan

[sunting
|
sunting sumber]

Limun, sitrus dan biji kemaluan-buahan semacam ini mengandung banyak asam sitrat.

Penggunaan utama asam sitrat ketika ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode cemberut sitrat sebagai zat aditif makanan (E number
) adalah E330.[16]
Garam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan cak bagi menyisihkan besi tersebut (perumpamaan kerangka biologis) n domestik banyak suplemen makanan. Resan sitrat sebagai enceran penyangga digunakan sebagai pengendali pH internal enceran pembersih privat rumah panjang dan obat-obatan.[17]

Kemampuan asam sitrat buat meng-sepat logam menjadikannya berguna sebagai korban sabun dan deterjen. Dengan meng-kelat besi sreg air sadah, bersut sitrat memungkinkan sabun dan deterjen mewujudkan ruap dan berfungsi dengan baik minus penambahan zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan kerjakan memulihkan bahan pengganti ion yang digunakan sreg perangkat penghilang kesadahan dengan meredam emosi ion-ion ferum yang terakumulasi pada korban pengalih ion tersebut sebagai kompleks sitrat.[18]

Asam sitrat digunakan di privat industri bioteknologi dan obat-obatan untuk melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian strata bak ganti asam nitrat, karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya pasca- digunakan buat keperluan tersebut, sementara asam sitrat enggak.[19]

Asam sitrat boleh pula ditambahkan puas es krim lakukan menjaga terpisahnya ruap-ruap lemak.

Dalam sentral rezeki, asam sitrat dapat digunakan misal pengganti bibit jeruk.

Keamanan

[sunting
|
sunting sumber]

Cemberut sitrat dikategorikan aman digunakan pada nafkah maka itu semua awak pemeriksaan makanan nasional dan jagat rat utama, tetapi cemberut sitrat bisa menyebabkan korosi plong gigi seandainya dikonsumsi secara belebihan. Asam sitrat secara alami terdapat pada semua macam individu arwah, dan kelebihan bersut sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari bodi.[20]

Paparan terhadap senderut sitrat gersang ataupun cairan bersut sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kacamata pelindung) wajib dilakukan saat menangani bahan-bulan-bulanan tersebut.[20]
[21]
[22]

Status pelengkap

[sunting
|
sunting perigi]

  • British Pharmacopoeia[23]
  • Japanese Pharmacopoeia[24]

Lihat pula

[sunting
|
sunting sendang]

  • Siklus asam sitrat
  • Asam askorbat
  • Sitrus
  • Vitamin

Wacana

[sunting
|
sunting sumber]

  1. ^


    a




    b




    International Union of Pure and Applied Chemistry (2014).
    Nomenclature of Organic Chemistry: IUPAC Recommendations and Preferred Names 2013. The Royal Society of Chemistry. hlm. 747. doi:10.1039/9781849733069. ISBN 978-0-85404-182-4.





  2. ^

    CID 22230 bermula PubChem
  3. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f




    g




    “citric acid”.
    chemister.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2014. Diakses tanggal
    1 Juni
    2014
    .




  4. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f



    CID 311 bersumber PubChem
  5. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f



    Fisher Scientific, Citric acid. Retrieved on 2014-06-02.

  6. ^


    “Data for Biochemical Research”. ZirChrom Separations, Inc. Diakses rontok
    11 Januari
    2012
    .





  7. ^


    “Ionization Constants of Organic Acids”. Michigan State University. Diakses tanggal
    11 Januari
    2012
    .




  8. ^


    a




    b




    c



    Citric acid dalam Linstrom, P.J.; Mallard, W.G. (eds.)
    NIST Chemistry WebBook, NIST Standard Reference Database Number 69. National Institute of Standards and Technology, Gaithersburg MD. http://webbook.nist.gov (diakses sungkap 2 Juni 2014)

  9. ^


    Apleblat, Alexander (2014).
    Citric acid. Springer. ISBN 978-3-319-11232-9.





  10. ^

    Maniatis, T.; Fritsch, E. F.; Sambrook, J. 1982. Molecular Cloning: A Laboratory Manual. Cold Spring Harbor Laboratory, Cold Spring Harbor, NY.

  11. ^


    Matzapetakis, M.; Raptopoulou, C. P.; Tsohos, A.; Papaefthymiou, V.; Moon, S. N.; Salifoglou, A. (1998). “Synthesis, Spectroscopic and Structural Characterization of the First Mononuclear, Water Soluble Iron−Citrate Complex, (NH4)5Fe(C6H4Udara murni7)2·2H2O”.
    J. Am. Chem. Soc.
    120
    (50): 13266–13267. doi:10.1021/ja9807035.




  12. ^


    a




    b




    c




    d




    Verhoff, Frank H.; Bauweleers, Hugo (2005), “Citric Acid”,
    Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, doi:10.1002/14356007.a07_103.pub3





  13. ^


    Scheele, Carl Wilhelm (1784). “Anmärkning om Citron-saft, samt sätt at crystallisera densamma” [Note about limau juice, as well as ways to crystallize it].
    Kungliga Vetenskaps Academiens Nya Handlingar [New Proceedings of the Royal Academy of Science]. 2nd series (dalam bahasa Swedia).
    5: 105–109.





  14. ^


    Graham, Thomas (1842).
    Elements of chemistry, including the applications of the science in the arts. Hippolyte Baillière, foreign bookseller to the Royal College of Surgeons, and to the Porah Society, 219, Regent Street. hlm. 944. Diakses tanggal
    June 4,
    2010
    .





  15. ^


    Lotfy, Walid A.; Ghanem, Khaled M.; El-Helow, Ehab R. (2007). “Citric acid production by a novel
    Aspergillus niger
    isolate: II. Optimization of process parameters through statistical experimental designs”.
    Bioresource Technology.
    98
    (18): 3470–3477. doi:10.1016/j.biortech.2006.11.032. PMID 17317159.





  16. ^


    Greenfield, Heather; Southgate, D.A.Lengkung langit. (2003).
    Food Composition Data: Production, Management and Use. Rome: FAO. hlm. 146. ISBN 9789251049495.





  17. ^


    JOHNSON, WARREN C.; QUILL, LAURENCE L.; DANIELS, FARRINGTON (1947-09-01). “Rare Earths Separation Developed on Manhattan Project”.
    Chemical & Engineering News Archive.
    25
    (35): 2494. doi:10.1021/cen-v025n035.p2494. ISSN 0009-2347.





  18. ^


    Saleem, Muhammad Hamzah; Ali, Shafaqat; Rehman, Muzammal; Rizwan, Muhammad; Kamran, Muhammad; Mohamed, Ibrahim A.A.; Khan, Zaid; Bamagoos, Atif A.; Alharby, Hesham F.; Hakeem, Khalid Rehman; Liu, Lijun (2020-08-01). “Khusus and combined application of EDTA and citric acid assisted phytoextraction of copper using jute (Corchorus capsularis L.) seedlings”.
    Environmental Technology & Innovation
    (intern bahasa Inggris).
    19: 100895. doi:10.1016/j.eti.2020.100895. ISSN 2352-1864.





  19. ^


    “Pickling and Passivating Stainless Steel”
    (PDF). Yen-inox.org. Diarsipkan berusul versi safi
    (PDF)
    tanggal 12 September 2012. Diakses sungkap
    1 Januari
    2013
    .




  20. ^


    a




    b




    “Citric acid”.
    International Chemical Safety Cards. NIOSH. 18 September 2018. Diarsipkan pecah versi steril tanggal July 12, 2018. Diakses rontok
    9 September
    2017
    .





  21. ^


    J. Zheng; F. Xiao; L. M. Qian; Z. R. Zhou (Desember 2009). “Erosion behavior of human tooth enamel in citric acid solution”.
    Tribology International.
    42
    (11–12): 1558–1564. doi:10.1016/j.triboint.2008.12.008.





  22. ^


    “Effect of Citric Acid on Tooth Enamel”.




  23. ^


    British Pharmacopoeia Commission Secretariat (2009). “Index, BP 2009”
    (PDF). Diarsipkan berpokok varian ceria
    (PDF)
    terlepas 11 April 2009. Diakses tanggal
    4 Februari
    2010
    .





  24. ^


    “Japanese Pharmacopoeia, Fifteenth Edition”
    (PDF). 2006. Diarsipkan semenjak versi ceria
    (PDF)
    tanggal 22 Juli 2011. Diakses tanggal
    4 Februari
    2010
    .




Pranala luar

[sunting
|
sunting sumber]

  • CID 311 dari PubChem



Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat

Posted by: holymayhem.com