Morfologi Dan Fisiologi Tanaman Cabai Merah.pdf
Tanaman cili tergolong jenis tanaman yang menghasilkan poin (Spermatophyta), dengan biji terkatup oleh kerjakan buah, sehingga tanaman ini digolongkan dalam tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Tanaman cabai memiliki dua daun rencana yang berarti pokok kayu ini punya nilai belah, sehingga digolongkan dalam kelas
Dicotyledoneae. Rente cabai memiliki riasan yang contoh, yaitu pelupuk dan mahkota, dengan daun-daun mahkota yang saling berdekatan satu sama lain, sehingga pokok kayu cabai masuk dalam subkelas
Sympetalae. Tercatat intern batih terung-terungan (Solanaceae) serta genus
Capsicum
dan spesies
Capsicum annuum L. Tanaman cabai (Capsicum sp.) diperkirakan ada sekitar 20-30 spesies, terdaftar diantaranya panca spesies yang telah dibudidayakan, yakni:C. baccatum,
C. pubescens,
C. annuum,
C. chinense,
C. Frutescens
(Kusandriani dan Muharam, 2005).
![]() |
Merica |
Tanaman sahang samudra (C. annuum L) tergolong tanaman belukar dengan kunarpa berkayu. Tahapan tanaman hingga ke hierarki 100 – 120 cm dengan lebar 100 cm. Struktur perakaran tumbuhan sahang diawali berpokok akar tunggang yang sangat abadi yang terdiri atas akar utama (primer) dan lateral (sekunder). Akar tunjang tersier merupakan serabut-serabut akar tunjang nan keluar pecah akar lateral. Panjang akar tunggang primer sekitar 35-50 cm dan akar lateral sekeliling 35-45 cm. Daunnya tergolong patera unik berbentuk bulat panjang ataupun lanset dengan pertulangan menyirip. Kebanyakan daun berwarna hijau atau hijau bertongkat sendok.
Bunga merica digolongkan ke kerumahtanggaan rente lengkap karena terdiri atas mahkota, kelopak, benang sari, dan putik. Diameter bunga berdosis 10-15 mm dan warna mahkota merupakan murni. Serbuk sari berbentuk lonjong, terdiri berasal tiga segmen, bercelup kuning mengkilat. Kerumahtanggaan satu peti ekstrak berkembang selingkung 11 mili sampai 18 ribu butir serbuk bunga. Posisi dan ukuran majikan bakal buah sangat berpengaruh pada terjadinya pembenihan simpang. Cabai termasuk tanaman menyerbuk koteng, tetapi pembenihan silang secara alami sering terjadi di alun-alun. Penyerbukan silang yang terjadi secara alami berkisar dari 7.6 – 36.8 % (Greenleaf, 1986 dalam Susiana; 2006).
Pada bunga yang majikan putiknya lebih tinggi bersumber boks sari akan terjadi pembuahan silang. Pada rente yang letak pengarah putiknya lebih rendah dari kotak sari akan terjadi penyerbukan koteng. Sebagian raksasa jenis cili bersifat menyerbuk sendiri (self pollination) tetapi penyerbukan cagak (open pollination) secara alami boleh terjadi dengan sambung tangan lebah. Selain daunnya, bunga cabai besar juga tergolong anak uang tunggal yang terdapat di ruas-ruas batang. Rente ini berbentuk terompet seperti pokok kayu Solanaceae lainnya. Mahkota bunga berwarna putih ataupun ungu tersidai berbunga varietasnya.
Bunga
C. annuum
tergolong bunga
biseksual
yang memiliki pentil dan benang sari pada 1 bunga. Selepas bunga terserbuki akan terlatih buah. Buah
C. annuum
berbentuk bundar memulur dengan dimensi yang berlainan-cedera tergantung pada varietasnya. Ujung buah tirus maupun tumpul. Kulit buah berwarna hijau momen cukup umur dan merah kerika tua, di bagian dalamnya terletak angka-skor yang melekat pada plasenta buah. Biji lada berbentuk pipih dengan dandan putih maupun kekuningan dan mempunyai permukaan kulit nan keras dan di dalamnya terdapat
endosperm
dan
ovule. Kaliber angka antara 1–3 mm dengan ketebalan 0,2–1, bentuknya menyerupai tulangtulangan oktagon. Bobot biji
C. annuum
yang telah gersang mempunyai berat rata-rata 1 gram/120 butir (Redaksi Agromedia, 2008).
Syarat Merecup Sahang
Syarat tumbuh tanaman embalau dalam budidaya pokok kayu cabai meliputi izzah tempat, iklim dan kapling. Lega umumnya pokok kayu lada ahmar dapat ditanam di wilayah plato atau n baruh cacat, yaitu lebih berpangkal 250 – 1200 m di atas satah laut. Meskipun luasan lahan yang cocok bakal cabai masih lewat luas, doang penanaman lombok di dataran tinggi masih sangat rendah. Pengembangan tanaman cabai, bertambah diarahkan ke areal pengembangan dengan kebesaran cacat di pangkal 800 mdpl. Terutama sreg lokasi yang air irigasinya tinggal terjamin selama tahun (Dalimartha, 2005).
Bagi pertumbuhan optimum lombok memerlukan iklim tropis yang panas kuku dan lembek dengan hawa berkisar antara 18 C – 32 C . Pembentukan biji kemaluan yang maksimum memerlukan suhu antara 15,5 C – 21 C. Pada suhu di bawah 15,5o C dan di atas 32o C biji pelir yang dihasilkan sedikit baik. Suhu nan tinggi puas siang hari menyebabkan tanaman layu dan bunga ringgis. Selain itu viabilitas tepung sari akan berkurang puas suhu diatas 30 C. Perkecambahan biji cabai memerlukan suhu optimum sekeliling 30 C, sementara itu untuk pertumbuhan optimum pokok kayu diperlukan temperatur galibnya jurnal 20-30 C. pada suhu sedikit berpangkal 15 C atau makin dari 32 C, perkecambahan jauhar dan pertumbuhan pohon galibnya terhambat (Susiana, 2006).
Curah hujan yang pangkat dan iklim yang basah bisa menyebabkan tanaman terserang penyakit. Sebaliknya, curah hujan abu yang rendah boleh menyebabkan pertumbuhan tanaman lada tersekat dan boleh mempengaruhi ukuran biji zakar. Intensitas guyur hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman adalah 600-1250 mm saban tahun. Cabai labil watak terhadap kilauan matahari nan pelik tetapi memaui penyinaran mumbung sepanjang tahun. Cabai rentan terhadap hujan angin nan terlalu deras dan cuaca nan mendung. Namun demikian cabai toleran terhadap naungan setakat 45%. Tanaman lombok ialah tanaman yang memerlukan penyinaran matahari minimal 8 jam per periode. Intensitas cahaya yang kurang bisa mempengaruhi habituasi kloroplas tanaman. Tanaman cabai yang kekurangan cahaya mengakibatkan tanaman menjadi lemah, pucat kesi, dan pertumbuhannya cenderung memanjang.
Cabai merupakan tanaman yang memiliki adaptabilitas yang luas sehingga cabai bisa bersemi pada berbagai spesies lahan berpunca tanah berpasir sampai berliat, asalkan terdapat aerasi dan drainase nan baik. Bila diharapkan panen yang lebih cepat, cili merah sebaiknya ditanam pada tanah lempung berpasir; dan bila diharapkan panen lebih lambat cabai abang makin sesuai ditanam pada persil yang lebih rumit atau tanah liat. Petak juga harus mengandung sepan bahan organik, zarah hara dan air serta bebas pecah gulma, nematoda dan bakteri layu. Kisaran pH yang ideal adalah antara 5,5 – 6,8 karena pada pH di dasar 5,5 alias di atas 6,8 semata-mata akan menghasilkan produksi yang tekor (Kusandriani dan Muharam, 2005).
Source: https://www.kajianpustaka.com/2016/04/morfologi-dan-syarat-tumbuh-cabai.html
Posted by: holymayhem.com