Jurnal Yang Mempengaruhi Metabolit Sekunder Pada Tanaman Obat
Pintu X
METABOLIT SEKUNDER Metabolit Primer Fusi yg secara langsung punya fungsi/ terkebat dalam proses metabolisme utama, jongkong katabolisme & anabolisme plong tumbuhan Penyelenggara penting bermula makhluk hidup Misal: asam amino, asam lemak, nukleotida, karbohidrat, zat putih telur, dll Metabolit Sekunder Tdk memiliki fungsi lgsg utk pertumbuhan & perkembangan secara langsung Penting utk kelangsungan sukma dan interaksi dgn lingkungan Terdapat puas berbagai macam tumbuhan Seumpama: alkaloid, terpena, flavonol, dsb
Proses Metabolisme Primer
Keseluruhan proses paduan (penyusunan) & perombakan zat-zat-utama penyusun awak (polisakarida, protein, cemberut lemak, dll)
Proses Metabolisme Sekunder
Proses-proses kimia jenis tidak nan belaka terjadi pada spesies tertentu sehingga memberikan barang yang berbeda, sesuai dgn spesiesnya
Proses Metabolisme Intermediet
Reaksi-reaksi yang memungkinkan terjadinya persilihan materi antara tahap-tahap metabolisme dan tahap yang menghasilkan energi nan dibutuhkan baik maka itu kurungan maupun organisme utuh
Hubungan Metabolisme Primer & Sekunder: Met. Sekunder
Met. Primer Polisakarida
Polisakarida
Glukosa
Pentosa Tetrosa
Protein Triosa
Lemak
Asam Asetat
Glikosida Senderut Amino Aromatik Cemberut Amino Alifatik Cemberut Mevalonat
Fenilpropanoid Alkaloid Flavonoid
Poliketida
Terpena Karotenoid
Fungsi Metabolit Sekunder: 1. Proteksi terhadap serangan mikroba
Fitoaleksin senyawa pertahanan yg dpt diinduksi – struktur bermacam ragam – disintesis di dalam sel di seputar rumah tahanan yg terinfeksi – terakumulasi dlm konsentrasi yg pangkat pada sel yg mati elisitor fusi kimia spesifik yg menginduksi respon mekanisme pertahanan tumbuhan
2. Proteksi terhadap serangan/bencana herbivora
umumnya berwatak konstitutif Pestisida alami puas tumbuhan dapat mencapai 10% berat kering pokok kayu liar n kepunyaan potensi sebagai toksin
3. Konservasi terhadap bencana mileu Proteksi terhadap UV antosianin, kutikula Osmoproteksi prolin, glisin
4. Agen Alelopati membancang pertumbuhan tanaman di sekitarnya (kompetisi) 5. Menarik serangga pollinator & binatang herbivora lakukan kontributif penyebaran biji – pigmen, petro wangi – biji seringkaliterlindungi maka itu adanya toksin 6. Farmakologi berjenis-jenis variasi obat-obatan
Kebaikan Utama Metabolit Sekunder Interaksi pokok kayu dengan lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kandungan ilmu pisah tanaman:
Kesuburan petak (kandungan nutrisi tanaman) Iklim lingkungan Waktu panen Spirit tanaman Perangkat/ bagian pohon Prinsip pengolahan
Beberapa Met. Sekunder dan Manfaatnya buat Turunan Compound
Example Source
Human Use
– Codeine
Opium poppy
Narcotic pain reliever, coughh suppressant
– Quinine
Quinine tree
Used to treat malaria
– Lignin
Woody plants
Used for hardwood furniture
– Salicin
Willow tree
Aspirin precursor
– Tetrahydrocanabinol
Marijuana
Treatment for glaucoma, nausena suppresant
Alkaloids
Phenolic
Compound
Example Source
Human Use
– Camphor
Camphor tree
Component of medicinal oils and disinfectant
– Menthol
Mints and Eucalyptus tree
Strong aroma, use in cough medicines
– Rubber
Rubber tree
Rubber tires, rubber bands, and ather commercial product
Terpenoids
Biosintesis Metabolit Sekunder Sangat beragam tergantung terbit golongan senyawa yang bersangkutan
1.Jalur Senderut Asetat Poliketida (poliasetilena,
prostaglandin, antibiotika makrolida, antrakinon, tetrasiklina)
2. Jalur Asam Sikimat Mrpkan kolek alternatif
condong sintesis aromatik, terutama L-fenilalanin, L-tirosina dan L-triptofan – Berlantas dlm mikroorganisme dan tumbuhan, tdk berlgsg sreg dabat
3. Jongkong Asam Mevalonat Terpenoid mrpkan btk paduan dgn keragaman struktur yg segara dlm komoditas alami yg diturunkan dr unit isoprena (C5) yg bergandengan dlm pola kepala ke ekor, sdgkan unit isoprena diturunkan berpangkal metabolisme cemberut asetat maka dari itu jalur cemberut mevalonat
Jalur Metabolisme Sekunder
Karbondioksida Photosintesis Karbohidrat Jalur Penthosa Phospat
Eritrosa 4 Phosphat
Shikimic Acid Pathway
Glikolisis Phosphoenol pyruvat acid Acetyl Co-A
Aromatic Amino Acid
Aliphatic Amino Acid Alkaloids Phenolics
Tricarbocylic acid cycle
Mevalonic acid pathway Malonic acid pathway
Terpenes
Metabolit sekunder atau produk alami tumbuhan/ senyawa bulan-bulanan tunggul umumnya terbagi mjd 3 kelompok utama, didasarkan pada asal mula biosintesisnya: 1. Terpenoid 2. Alkaloids dan senyawa nitrogen terkait 3. Fenilpropanoid dan senyawa fenolat
TERPENA Senyawa yg termsk kelompok metabolit sekunder golongan lipida, tersusun dari senyawa2 yang mengandung suatu gabungan komandan ke ekor pecah satuan-asongan rajah isoprena (2-metil butadiena) ataupun fusi yang mempunyai kawin struktural dengan isoprena Rumus struktur isoprena
CH2 CH2 kepala
C
CH
ekor CH2
Umumnya mempunyai karbonium yg jumlahnya kelipatan 5 C5; Klasifikasi terpenoid didasarkan puas besaran unit 5C Sering dinamakan isoprenoid walaupun isoprene bukan mrpkan prekursor biologis Berasal dari fusi berulang berbunga cagak 5C dari unit struktur isopentenil Monomernya disebut umpama unit isopren Terpena mrpkan gol. hidrokarbon yg byk dihasilkan tumbuhan dan terutama terkandung plong beras ketan & vakuola sel. Plong hewan, terutama serangga dan bbrp sato laut
Terpenoid
struktur yg mirip dgn terpena dan mengandung unsur – zarah lain (gugus kemustajaban) disamping C dan H Terpenoid boleh mengandung gugus hidroksil, gugus karbonil, gugus karboksilat, dll Terpenoid berperan untuk bau harum (pd pohon kayu putih), selera/rasa dari kayu manis, jerangau, cengkih, warna anak uang yg asfar
CH3 H3CC
CH3 CHCH2
CH2C
CHCH2OH
CH2OH
Klasifikasi terpena (berlandaskan banyaknya runcitruncit isoprena: Hemi terpena (1 x C5) : mengandung 1 eceran isoprena Mono terpena : 2 satuan isoprena Seskui terpena : 3 eceran isoprena Diterpena : 4 satuan isoprena Tri terpena : 6 satuan isoprena Tetra terpena : 8 satuan isoprena
Hemiterpenoid H3C H3C
CHCH2CH2OH Udara murni
H3C H3C
CHCH2C
Ozon
H3C H3C
H
CHCH2C
OH
Isoamil Alkohol sbg ester dlm minyak Atsiri mentha Isoamil valeraldehid dlm patra atsiri
Eucaliptus Cemberut Isovalerat (dlm valerians)
Monoterpen (C-10) Molekul dengan rantai terbuka alias siklis
Kebanyakan bersifat volatil& biasanya mrpkan pelaksana minyak atsiri, memberi aroma khas plong tumbuhan Monoterpen dikelompokkan menjadi: – asiklik (misal: geraniol) – monosiklik (sebagai: limonene) – bisiklik (andai: pinene) Insektisida piretroid Resin pada tumbuhan coniferae Baluwarti tumbuhan
Monoterpen Asiklik
O CH2OH Geraniol (Mawar)
Mirsen
C
H Geraniol (Sirih)
Monoterpen Monosiklik CH
Menthol (Menta piperita)
C
Limanen
(Citrus sp.)
-Felandren
Safranol
O H
(Eucaliptus sp. (Crocus sativus.)
Monoterpen Bisiklik
-pinama (Pinus sp.)
kamphor (Cimmamonum champhora)
Diterpen (C-20)
Toxins and irritants Resin yg dhasilkan bbrp tumbuhan digunakan utk menutup luka akibat herbivora Manusia m’gunakan keseleo satu paduan diterpen utk obat bentrok kanker (taxol dr pacific yew) Pada pinus-pinusan dan klerodan mrpkan zat penolak bersantap cak bagi serangga
COOH Asam Dekstro Pimarat (Pinus maritina)
COOH Asam Abietat
(Pinus polustuis)
Triterpenes (C-30) sterol, hormon, saponins
Bersifat toksik Struktur: steroid Contoh: cardenolides (toksin utk dalaman); Azadirachtin (zat penolak makan bagi insekta) saponins: struktur menyerupai detergent OH
HO
Damarenadiol
Sesquiterpen (C-15) Kelompok terbesar terpenoids, lebih dari 200 struktur cincin yg berbeda mrpkan penyusun minyak atsiri Banyak yg berperan dlm mekanisme pertahanan tumbuhan; misal poligodial & warburganal mrpkan zat penolak makan b’bagai tipe serangga Berasa pahit
Seskuiterpen Monosiklik
Zingiberen
(pada empon-empon.)
Lanseol
Seskuiterpen Bisiklik
OH Eudesiol
(Eucaliptus piperina)
-Selinena (Apium graviolens)
Biosintesis Terpenoid pecah metabolit primer dibagi mjd 4 tahap: 1.Paduan IPP (isopentenyl diphosphate) 2.Isomerasi IPP menjadi DMAPP, penambahan berulang IPP dan DMAPP 3.Elaborasi molekul prenil difosfate 4.Modifikasi secara enzimatis pada rang terpenoid
Bentuk aktif isoprena 1.Isopentenyl pirophosphate (IPP) 2.Dimetil pirophosphate (DMAPP) CH2
C
CH2
CH2
Ozon P
P
CH3 CH3 CH3
C
CH
CH2
O P
P
IPP
DMAPP
Penyusunan Isoprena IPP Kondensasi
DMAPP
Geranil Pirophosphate (GPP)
Monoterpenoid
IPP
Farsenil Pirophosphate (FPP) IPP
Seskuiterpenoid Triterpenoid
x2
tepi langit=2
n
O P P
(GGPP) n:2 geranil-geranil pirophosphate (GFPP) n: 3 geranil farsenil pirophosphate
x2
horizon=3
diterpenoid karotenoid Seskuiterpenoid (5xC5)
Penyusunan Isoprena 1. DMAPP berkondensasi secara atasan ke ekor dgn IPP menghasilkan geranil pirophosphate
2. DMAPP berperan perumpamaan pondasi tempat diletakkan unit-unit IPP 3. Kombinasi IPP dan DMAPP yg terkontrol enzim, atom zat arang C5 dari GPP, berkaitan dgn tabun alkohol dan DMAPP mengalami inversi konfigurasi GPP, GGPP, GFP, GFPP mrpkan nama-logo ester pirophosphate bebas nan terasuh dari unit isoprena
ALKALOID Merupakan kelompok basa yang mengandung gugus nitrogen sebagian segara berasal dari asam amino dan hanya beberapa nan pecah dari purin ataupun pirimidin (umpama: kafein) Sering bertabiat beracun untuk bani adam & byk mempunyai kegiatan fisiologis yg menonojol byk digunakan dlm latar terapi Lazimnya tidak bercelup, gelojoh bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal ttp doang sedikit yg berupa larutan (misal: nikotina) sreg suhu kamar Uji terbelakang (tdk teoretis) utk alkaloid dalam daun atau biji pelir sehat ialah rasa pahitnya di lidah
Alkaloid mrpkan golongan bermacam ragam, berkisar senyawa tersisa spt konina (alkaloid utama Coninum maculatum) sebatas struktur pentasiklik spt strikhnina (racun pada kulit Strychnos); amina tumbuhan (misal: meskalina) dan basa purin dan pirimidin (perumpamaan: kafein) Byk alkaloid yg berperilaku terpenoid & bbrp (misal: solanina: alkaloid plong kentang) sebaiknya ditinjau dari segi biosintesis sbg terpenoid termodifikasi Alkaloid lain: berupa senyawa aromatik (misal: kholkisin, alkaloid-tropolon pangkal pohon Crocus : mengandung gugus basa sbg gugus rantai samping
Ditemukan pada bagian daun, akar,, biji, batang dan kulit kayu. Byk ditemukan pd angiospermae, umumnya tdk terdpt dlm gymnospermae, paku-pakuan, lumut dan tumbuhan tingkat abnormal Keistimewaan: pelindung (penghalau atau penarik) tumbuhan dari serbuan hama dan penyakit, pengatur bertunas, sbg basa mineral bikin mempertahankan keseimbangan ion Reaksi terdahulu yg memedomani biosintesis senyawa alkaloid adl reaksi mannich antara suatu aldehid dan suatu amina primer dan sekunder, dan satu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid jg melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Selain itu lagi jongkong poliketida dan mevalonat
Struktur beberapa alkaloid umum
Konina
N H
Me Me
Nikotina
Me
NMe
Tepi langit Me
N
O Glk
O
Gal Udara murni Ram
Solanina
Pemakaian ALKALOID Pharmaceuticals – Scopolamine: anestesi – Sanguinarine: anti kuman Stimulasi – nicotine – caffein Narcotic – cocaine – morphine Venom – tubocurarine
PENGELOMPOKAN ALKALOID Alkaloids class
Biosyntetic precursor
Examples
Human Uses
Pyrolidine
Ornitin (aspartat)
Nicotine
Stimulant, depressant
Tropane
Ornitin
Atropine
Prevention of intestinal spasms, dilation of pupils for examination Stimulant of the central nervous system, local anestetic
Conine
Poison (paralyzes motor neurons
Petrosine
–
Cocaine
Piperidine
Lysine (asetat)
Pyrrolizidine Ornitin
Alkaloids class
Biosyntetic Examples precursor
Human Uses
Quinolizidine Lysine
Lupinine
Restoration of heart rhytum
Isoquinoline
Tyrosine
Codeire
Analgesic, treatment of coughs
Indole
Tryptophan
Psilocybin Peserpine strychnine
Halucinogen Treatment of hypertention Rat poison, treatment of eye disorders
Alkaloid turunan ornithin • Ornithin mrpkan prekursor pirolidin siklis yg terdapat kerumahtanggaan alkaloid pada mole (nikotin) dan pokok kayu solanaceae lainnya. • Nikotin yakni paduan pemula semenjak beberapa alkaloid mole lainnya.
Alkaloid turunan lisin • Lisine mrpkan senyawa prekursor piperidin yang menciptakan menjadikan tulangtulangan mulai sejak bbrp alkaloid, antara lain: lupin, lupinin dan lupan • Lycopodine senyawa yg dihasilkan dari tumbuhan Lycopodium, tercatat ke dalam alkaloid turunan lisin.
Alkaloid turunan tirosin • Tirosin mrpkan produk awal dari sejumlah raksasa campuran alkaloid • Senyawa intermediet: dopamin yg mrpkan prekursor utk biosintesis berberine, papaverine, morfin Sintesis morfin: dua cincin tirosin bergabung dan membentuk struktur radiks morfin • Colchicine mrpkan alkaloid dari tumbuhan Colchicum autumnale dan C. byzantium (jg termsk alkaloid turunan tirosin) inhibitor mitosis (mencegah agregasi dimer tubulin shg mikrotubul tidak terbimbing)
Alkaloid manusia fenilalanin •
• •
Alkaloid Ephedra: ephedrine, pseudoephedrine Alkaloid dari mikroorganisme: cytochalasine B dan
D
Cytochalasine menghambat rayapan mikrofilamen inhibitor yg dahulu sesuai utk proses seluler yg melibatkan aktin • Alkaloids dari pokok kayu Taxus: taxin • Alkaloids dari lunaria: lunarine dan lunaridine • Alkaloids dari tanaman Lythraceae
Alkaloid manusia Indol (triptofan) sekitar 1200 macam campuran insan triptofan, bbrp mrpkan campuran obat. Misal: • Alkaloid indol nan terwalak pada tumbuhan Apocynaceae, loganiaceae dan rubiaceae • d-tubocurarine, senyawa aktif curare, racun lega ujung seri suku indian di Amerika selatan • Mrpkan venom yang berasal dari fungi
Campuran FENOL Fenol sederhana Sebagai: Catechol OH
Biosintesis OH
Bbrp eksperimen menunjukkan fenol n’btk dr phenillalanin melampaui pcoumarin acid (btk trans p-coumaric acid) diubah mjd asam benzoat oxidatively decarboxylated fenol
Menutupi warna-warni paduan yang bersumber berasal tanaman, mempunyai ciri seimbang gelang-gelang aromatik yang mngandung suatu alias dua penyulih hidroksil
Cenderung mudah sagu belanda n domestik air karena umumnya caruk bersendi dgn sakarosa sbg glikosida (biasanya terdpt dalam vakuola sel) Golongan terbesar flavonoid, selain fenolonosiklik sederhana, fenilpropanoid dan kuinon fenolik Bakal biokimiawan tumbuhan senyawa fenol tumb. dapat menimbulkan godaan osean krn kemampuan’ dlm berpenyakitan’entuk senyawa kompleks dgn protein melalui ikatan hidrogen menghambat kerja enzim pada bibit tumbuhan
Fenol sangat paham thd oksidasi enzim Peranan bbrp golongan campuran fenol: – Lignin : korban pembangun dinding sel – Antosianin : pigmen anak uang – Flavol : ptg lega yuridiksi pengendalian bertaruk pd tan. bin Pisum sativum – Flavonoid : sreg adat makan serangga jasad mrpkan faktor benteng
Fenolik Fenolik mrpkan senyawa yg byk ditemukan pada tumbuhan Fenolik memiliki gelang-gelang aromatik dgn satu atau kian gugus hidroksi (OH-) & gugus lain penyertanya Berkarakter cemberut karena kemampuan disosiasi gugus OH-nya Memiliki kemampuan cak bagi takhlik obsesi chelat dengan metal Mudah teroksidasi menciptakan menjadikan polimer (konglomerat berwarna gelap) menghambat pertumbuhan Seumpama: pencoklatan plong rincihan tanaman atau pohon mati Hipotetis: coumarins, asam sinamat, asam sinapinat, coniferyl alcohols
Sebagian besar senyawa fenolik termasuk dalam flavonoid Pada sebagian besar senyawa fenolik, barang awal biosintesisnya yaitu shikimat Senyawa fenolat ada hubungannya dgn lignin t’taris sbg ester atau terdpt di daun dlm fraksi tdk larut dlm etanol atau mgk dlm fraksi sagu betawi dlm air yakni sebagai glikosida sederhana Degenerasi flavonoid dan fenol mania lainnya dlm suasana basa menghasilkan satu fenol sederhana atau lebih dan asam fenolik Tan memproduksi bbrp paduan yg terdiri atas suatu atau lebih sempuras fenolik, yg dibagi dlm kelompok besar berdasarkan jumlah zarah zat arang
Beberapa klas fenolik Partikel Kerangka C dasar
Klass
Eksemplar
Sumber
6
C6
Fenol
Catecol
Gautheria leaves
7
C6 – C1
Asam fenolic
p-hydroxybenzoid acid
widespread
8
C6 – C2
Phenilacetic acid
2hydroxyphenilaceti c
Astible leaves
9
C6 – C3
Coumarin 6,7 Dendrobium Phenylpropanes Dimethoxycoumarin debsiflorum Myrisiticin Myristica
fragans
Zarah Kerangka C dasar
Klass
Sempurna
Sumur
10
C6 – C4
Napthoquinons
Juglone
Juglans nigra
13
C6 – C1 – C6
Xanthones
Mangiferin
Wide spread
14
C6 – C2 – C6
Anthraquinones
Emodin
Rhubarto
15
C6 – C3 – C6
Flavonoids
18
(C6 – C3)2
Neolignans
Eusiderin
Eusideroxylon zooageri
30
(C6 – C3 – C6)2
Biflavonoids
Amentoflavone
Gymnospermae
Conifers
Fenil Propanoid Senyawa fenol bendera yang mempunyai gelang-gelang aromatik dgn rantai samping terdiri atas tiga karbon Merupakan turunan cemberut amino protein aromatik, yaitu fenilalanin dan fenilpropanoid (dpt mengandung satu cerih C6 – C3) Contoh: – Hidroksisinamat: sbg bangunan dasar liginin dan berkaitan dgn dominasi tumbuh dan pertahanan thd penyakit – Hidroksikumarin, fenilpropena, lignan
FLAVONOID Semua flavonoid, mnrt strukturnya mrpkan turunan senyawa induk flavon (berupa tepung sejati lega tumbuhan) Kerangka penyusun flavonoid: C6-C3-C6 Flavonoid disatukan melalui jalan kecil phenylpropanoid-acetat dlm semua tanaman tingkat tataran Flavonoid biasanya bersimpai dgn gugusan gula shg membentuk glikosida yg larut intern air Flavonoid mengandung sistem aromatik terkonjugasi & krn itu menunjukkan pita serapan awet puas daerah spektrum UV dan spektrum terbantah
Ditemukan intern tingkat sangat tinggi pada buah memanjatkan perkara, bawang-bawangan, tomat dan teh Struktur dasar flavonoid berasal dari hipotetis C15 flavon Perbedaan dgn senyawa fenolat bukan: tingkat oksidasi cincin pyran di penggalan tengah dan rasam biologisnya Bbrp kelompok (misal: flavonon tidak berwarna) Kepentingan: pembentukan pigmen, anti oksidatif atau kantor cabang alergi
Beberapa flavonoid & peranannya Anthocyanin
Jumlah Peranan Jenis 250 Pigmen sirah sensasional
Chalcons
60
Pigmen kuning
Aurones
20
Pigmen asfar
Flavones
350
Pigmen bunga berwarna krem
Flavonols
350
Repellant pada daun
Dihydrochalcon
10
Rasa pahit
Proanthocyanin
50
Senyawa astringent
Cathecins
40
Kebiasaan spt tanin (sepat)
Biflavonoids
65
?
Isoflavonoids
15
Toksik untuk fungi
ANTHOCYANIN Mrpkan pewarna minimal terdepan dam minimal banayak tersebar n domestik tumbuhan Mrpkan manusia suatu struktur aromatik singularis, adalah sianidin dgn penambahan atau pengurangan gugus hidroksil ataupun metilasi atau glikosilasi Umumnya bercat merah atau kuning, tersidai pada pH Warna spektakuler diperoleh dari hasil pembentukan chelat dengan ion besi tertentu, misal: Fe alias Al Keragaman flavonoid sebagian besar didasarkan sreg pola hidroksilasi dan atau metilasi berusul tiga sistem cincin Antosianidin aglikon antosianin yg terbimbing jika antosianin dihidrolisis dgn asam
QUINON Kelompok fenolat berfungsi ibarat ko-faktor Senyawa fenolat pada tumbuhan umumnya dalam bagan terjerat dgn molekul lain, seringkali dgn tahi glucosyl, sulphate maupun asetil Dalam situasi bebas terdetoksifikasi secara parsial toksik Senyawa fenol dgn BM rendah (misal: thymol digunakan bak pembeli antiseptik) Rangkaian antara flavonoid (misal: anthocyan) dan residu glycosyl mempengaruhi corak bunga Glikosilasi flavonoid pelestarian terhadap wereng dan dabat lainnya
FLAVONOID MINOR khalkon, auron, flavonon, hidrokhalkon isoflavon disbt falvonoid minor krn penyebaran lega papan bawah terbatas Misal: Isoflavon hanya terdpt pd leguminosae & iridaceae Khalkon & auron mrpkan antoklor, yakni pigmen kuning yg dideteksi berdsrkan pemberitaan bhw bila daun bunga bercelup kuning diasapi dgn asap basa ataupun diuapi dgn uap amonia warnanya berubah mjd jingga atua merah (terdpt dlm klas compositae) Dihidrokhalkon pada rosacea dan Ericaceae. Floridin (senyawa dihidrokhalkon diisolasi dari memanjatkan perkara berkaitan dgn ketahanan tanaman thd penyakit)
FLAVONOL dan FLAVON
Tersebar dlm tumbuhan, baik sbg ko-pigmen dalam patera bunga atau tumbuhan tinggi sering terdpt internal btk glikosida Contoh flavonol: kemferol, kuersetin, mirisetin Flavon farik dgn flavonol flavon tdk terdpt penerjemahan 3 hidroksi dan ini berpengaruh thd serapan UV, aksi kromatografi serta reaksi rona Contoh flavon: apigenin, luteolin
Fusi AROMATIS
Senyawa yg rumus strukturnya sekurang-kurangnya mengandung satu cincin benzena
Klasifikasi 1. Senyawa aromatis sederhana 2. Benzokuinon 3. Individu Fenantrena 4. Naptokuinon 5. Fenil Propano umum 6. Turunan fenilpropano rantai terbuka 7. Kumarin dan isokumarin 8. Furano dan Pirano kumarin 9. Lignan dan lignin 10.Asam Humat 11.Tanin terhidrolisa
Source: https://idoc.pub/documents/metabolit-sekunderppt-vylymqj9kqlm
Posted by: holymayhem.com