Jurnal Tentang Tanaman Obat Sambiloto Umtuk Pernafasan

Abstract

Eimeria tenella terdaftar ordo Coccidia adalah parasit protozoa yang mengecap saluran pencernaan ayam, peradangan hebat, menyebabkan murus berdarah dan lebih dikenal dengan koksidiosis sekum ayam. Penanggulangan penyakit ini dengan memakai obat bentrok Coccidia (koksidiostat). Pemanfaatan koksidiostat yang terus menerus menimbulkan resistensi dan sisa lega daging dan telur sehingga pada masa impor daging dan telur ditolak sehingga perlu dincari alternatif bagi menaggulanginya dengan sumber standard di Indonesia untuk mengurangi impor mangsa dasar obat. Pelecok suatu tumbuhan obat tradisional nan akan digunakan adalah Sambiloto (Andro-graphis paniculata Nees) mengandung zat pahit Andrographolid, flavonoid, saponin dan tanin sebagai anti peradangan, anti bocor dan laksana imunostimulan. Tujuan penelitian ini adalah (1) cak bagi mendapatkan bibit atau fraksi teraktif kerjakan mengatasi peradangan dan diare pada ayam, (2) menguji secara in vivo hasil ekstrak atau fraksi teraktif sreg ayam nan diinfeksi E. tenella, (3) menguji inhibisi ekstrak atau fraksi teraktif sambiloto terhadap enzim cyclooxygenase dan lipoxygenase secara in vitro dan in vivo, dan (4) menguji hasil konsentrat alias fraksi teraktif sambiloto dengan dosis optimum yang menahan E. tenella. Hasil uji in vivo menunjukkan persentase kematian yang terendah lega ayam yang diberi ekstrak sambiloto dengan pelarut metanol lega dosis jenjang. Skor pelukaan nan invalid terdapat pada hadiah sari sambiloto dengan pelaut air dosis sedang dan methanol dosis tinggi. Pemberian ekstrak sambiloto dengan pelarut air dosis rendah, pelarut metanol dosis rendah dan pelarut etanol dosis rendah bisa memberikan pengaruh lebih baik tehadap bobot badan ayam dibandingkan dengan yuridiksi pengasosiasi dan yuridiksi berwujud. Ponten konversi pakan nan rendah terdapat sreg ayam yang diberi ekstrak sambiloto pelarut air dosis tekor, pelarut metanol dosis minus dan pelarut etanol dosis panjang seandainya dibandingkan dengan kontrol obat dan dominasi aktual. Jumlah ookista yang rendah pada 10 musim setelah infeksi terdapat sreg ayam yang diberi konsentrat sambiloto dengan pelarut air dosis minus dan metanol dosis minus. Kebanyakan jumlah skizon rendah pada sekum ayam yang diinfeksi E. tenella dan diberi esensi sambiloto dengan pelarut etanol dosis sedang, air dosis sedang, metanol dosis pangkat. Total leukosit cenderung meningkat plong ayam yang diberi konsentrat sambiloto lega hari ke 2 dan ke 7 setelah infeksi. Uji toksisitas berdasarkan kematian ayam dengan dosis 3.6 g/kg bobot badan adalah 0%. Skor histologi puas hati dan buah punggung yang diberi ekstrak sambiloto dengan pelarut metanol dosis rendah lebih ringan dari pada dosis pangkat. Bilangan andrografolid lega konsentrat sambiloto kental adalah 4.04 %, sedangkan nan hancuran yakni 0.57 %. Secara in vitro ekstrak sambiloto W3 mempunyai daya inhibisi 3.5%. Kebanyakan bobot bodi, konversi pakan dan persentase mortalitas pada ayam umur 4 minggu sesudah ayam diberi esensi sambiloto dengan pelarut air dosis rendah melampaui air minum begitu juga di pelan, masing- masing bak berikut 744.45 gram, 1.95 dan 12.28 %.

Source: https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6453

Posted by: holymayhem.com