Jurnal Tentang Pertanyaan Tentang Tanaman Hias
EKOBIOLOGI Hama DAN PENYAKIT PENTING PADA Tumbuhan Rias
Kumpulan Hasil Penelitian Pokok kayu Hias tahun 2002
Riset untuk memaklumi ekobiologi hama dan penyakit utama pada tanaman krisan, mawar dan anyelir telah dilakukan menggunakan metode,survai, percobaan di laboratorium, flat beling dan di tanah lapang. Sreg tanaman krisan, hari reaktif terhadap penyakit karat (Pucciana horiana) diteliti dengan metode ciuman/ai kesehatan esensi (stek) di tingkat pembajak resistensi tipe serta pause penyemprotan fungisida. Sedangkan muara kendali tanaman krisan terhadap wereng penggorok daun (Liriomyza sp.) serta pokok kayu mawar terhadap tungau (Tetranichus urticae) diteliti di laboratorium dan rumah kaca dengan berbagai populasi awal Metode pengendalian problem embun tepung ditelah melalui pendekatan percobaan resistensi spesies serta penerapan inten/al penyemburan fungisida dan ambang kendali. Sementara itu survai dilakukan ke plural sentra daerah produksi serunai di Jawa Barat dan Jawa Tengah bagi mengerti prevalensi hama dan keburukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati (stek tanaman krisan merupakan musim kritis dan merupakan sumber inokulum penyakit apartemen kaca serta rumah plastik penyakit karat di tanaman idiosinkratis dalam pot sedikit berkembangrpptimal karena Kelembaban rendah; pada cv. Phuma White komplikasi karat dapat berkahjlbang disbanding sreg cv. Reagent ungu dan Town Puder. Pause tujuh periode merupakan periode yang tidak menguntungkan untuk berkembangnya jeda penyemprotan 21 hari. Puas penelitian ambang kendali wereng penggorok daun krisan menunjukkan bahwa appabila terdapat terdapat intensitas 3,0% kebinasaan daun intensitas 10% kehancuran tumbuhan maka ambang kendali hama penggorok patera merupakan 2 larva. Makin tinggi populasi awal tungau dengan taraf 9 ekor per tanaman ros, bertambah kerusakan tumbuhan meskipun telah di aplikasikan akarisida dengan inten/al tujuh Sementara itu tingkat kebinasaan pada pohon hingga tak layak jual yaitu 20% kehancuran dengan populasi mulanya sembilan ekor. Aplikasi akarisida pada populasi awal yang kian rnampu menekan lampias perkembangan kerusakan tanaman oleh kutu- Kaki langit urticae. FE metode pengendalian penyakit uap air debu pada tanaman ros yang disebabkan Oidium sp. menunjukkan bahwa cv. Black magic tahan, sementara cv. Green gala springkler tiap 2 jam @ 2 menit dapat mengamankan penyakit selepas dilakukan 4 bulan bertambah; interval penyemprotan fungisida efektif ialah 7 dan 10 hari atau AK 10% kerusakan Survai hama dan ki kesulitan pada tanamana anyelir menunjukkan bahwa komplikasi layu disebabkan makanya Fusarium oxysporum f. sp. dianthi, hama kutu (Tetranichus urticae), carnation mottle virus (CarMV), Carnation latent virus (CLV), dan nematoda Trichoderma dan Meliodogyne yakni organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dijumpai ,tg Kata Taktik: Dendrathema grandiflora, Rosahybrida, Dianthus caryophyllus, Puccinia Oidium sp., Lyriomiza sp., Tetranyohus urticae, perian tanggap, muara kendal, varietas resisten, interval penyemprotan.
Source: http://balithi.litbang.pertanian.go.id/jurnal-judul-65-ekobiologi-hama-dan-penyakit-penting-pada-tanaman-hias.html
Posted by: holymayhem.com