Jurnal Tentang Faktor Lingkungan Untuk Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Hias
ASPEK Lingkungan Intern BUDIDAYA AGLAONEMA
Lingkungan pertanaman merupakan faktor berarti yang harus diperhatikan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan. Faktor-faktor ini meliputi faktor abiotik bagian atas media bertaruk (mileu sekitar pertanaman) nan meliputi :
Keluhuran bekas
Aglaonema boleh tumbuh pada ketinggian madya hingga rendah dan gelanggang tumbuh pola pohon agloanema berkisar antara 300 – 500 meter di atas parasan laut. Tanaman aglaonema yang tumbuh pada lokasi tempat yang relatif tingkatan rata-rata akan menampakkan performa lebih jangkung dan sukulen, warna hijau lebih dominan, rona merah sedikit berkobar dan daun kurang mengkilap. Padahal pada dataran rendah, patera tanaman melekuk-lekuk (tidak kukuh) dan cenderung melintir. Doang pada kenyataannya, mileu pertanaman ini dapat dimodifikasi sebatas berkiblat kisaran lingkungan ideal nan mendekati kebutuhan tanaman. Pada legok invalid, rumah lindung aglaonema buruk perut dilapisi paranet untuk mengurangi keseriusan cahaya matahari yang menyerahkan efek erotis yang jebah. Eksploitasi kipas (blower) dan perkakas pengkabutan yaitu cara lain buat memodifikasi tempat bertaruk agar sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Suhu
Aglaonema mudah beradaptasi dengan pertukaran suhu di lingkungan tumbuhnya. Namun, suhu optimal taat diperlukan bikin membentur pertumbuhan tanaman yang optimal. Sreg ceduk sedang, suhu siang antara 24 – 27 derajat Celcius dan 18 – 21 derajat Celcius pada malam tahun merupakan suhu yang disukai pohon. Sedangkan sreg lembang adv minim, lingkungan pokok kayu seharusnya dimodifikasi sampai suhu lingkungan mengarah 27 – 30 derajat Celcius puas siang musim dan 21 – 24 derajat Celcius lega lilin lebah tahun. Suhu yang terlalu rendah ( < 20 derajat Celcius) akan menyebabkan warna patera akan terdegradasi dengan dandan hijau akan makin dominan dan patera yang bertunas lebih kerdil. Sedangkan temperatur yang plus pangkat akan menyebabkan dandan patera akan pudar dan pucat. Suhu yang terlalu tinggi juga mempengaruhi penyerapan unsur hara maka dari itu tanaman. Bilang unsur hara sebagaimana P, memperlihatkan laju penyerapan nan semakin melandai seiring dengan meningkatnya suhu pada lingkungan pertanaman.
Kelembaban
Kelembaban udara nan disukai aglaonema berkisar antara 55 – 75 %. Sreg kelembaban rendah (< 50 %) / kondisi gersang, pokok kayu akan lebih cepat layu terutama daun mulai dewasa. Sebaliknya, bila kelembaban bersisa tinggi, akan memancing penyebaran organisme pengganggu pohon terutama penyakit dengan cepat.
Cahaya
Sesuai dengan habitat aslinya yang tumbuh di dasar rindangan tajuk wana dengan ketekunan cahaya terbatas, maka aglaonema tidak menyukai terpaan sinar matahari langsung. Kebutuhan intensitas cahaya tanaman aglaonema berkisar antara 1000 – 2.500 fc (footcandles). Pada skala komersial, pokok kayu ini caruk dipelihara internal apartemen lindung dengan tarup plastik dan atau paranet. Paranet berfungsi untuk mengurangi intensitas cuaca matahari yang ikut ke areal perkebunan. Pada lembang rendah, pernaungan yang sering digunakan adalah 80 – 85 %. Bila paranet jenis tersebut sulit dijumpai, maka orang tani lazimnya menunggangi 2 lapis paranet 75 % yang diletakkan satu di atas pelindung plastik dan satu di dasar pelindung plastik. Namun ada pula yang menggunakan pelindung paranet dan kemudian pelindung lain riil plastik UV di bawahnya.
Konstruksi Rumah Lindung
Lembaga rumah lindung dapar berupa bambu, kusen ferum sebatas beton dengan mahamulia minimal 3 meter dari atas meres tanah. Atap rumah lindung riil paranet dan sepuhan tahan air begitu juga plastik UV ataupun polycarbonate. Namun apabila apartemen lindung sulit buat dibuat karena faktor pembatas (misalnya, besaran tanaman nan sedikit) maka tanaman dapat ditempatkan lega lokasi yang terhindar dari terpaan siram hujan nan langsung. Terpaan siram hujan yang langsung selain boleh berakibat fasad fisik puas tanaman, juga menstimulasi kelembaban udara nan tinggi yang dapat memacu perkembangan hama dan komplikasi secara cepat. Terpaan air hujan angin langsung juga dapat mempercepat padatnya media bersemi dan tercucinya unsur hara sreg media tumbuh yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan pokok kayu.
Pron bila kondominium lindung dapat dibuat, dahulu dianjurkan bagian sisi samping rumah lindung juga tertutup screen yang berguna bagi menata sirkulasi udara pada areal pertanaman dan untuk mengurangi perikatan badan serangga wereng dengan tanaman. (irm)
Kurniawan Budiarto
Balai Penelitian Pokok kayu Hias
Source: http://balithi.litbang.pertanian.go.id/berita-833-aspek-lingkungan-dalam-budidaya-aglaonema.html
Posted by: holymayhem.com