Jurnal Tanaman Buah Naga Di Lahan Salin

Penelitian ini berujud lakukan membuat peta satuan lahan, memahami tingkat kesesuaian lahan tanaman biji pelir naga (hylocereus undatus), mahkota dewa (phaleria macrocarpa (scheff) boerl) dan rosella (hibiscus sabdariffa L.) di Kabupaten Batang dengan memperalat metode limitasi sederhana dan mewujudkan peta kesesuaian lahan dengan sistem informasi geografis menggunakan Software Arc View Version 3.3. Data-data hasil pendalaman ini diperoleh dari data sekunder, data pengamatan pelan dan data analisis laboratorium yang terjamah lakukan menentukan kelas kesesuaian lahan dan rekomendasi penggunaan lahan nan sesuai dengan karaktersitik lahan. Hasil kesesuaian lahan aktual terbit 22 asongan peta lahan di Kabupaten Batang seluas 85.425,84 hektar, kelas terbaik diperoleh plong kelas S2 atau cukup sesuai puas SPL nomor 3 dan 10 (4107.99 Ha ; 4.81%) bikin biji zakar dragon, lahan nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 (24263.83 Ha ; 28.39%) untuk mahkota dewa, petak nomor 1, 2, 3, 4, 5 dan 10 (24263.83 Ha ; 28.39%) lakukan rosella. Sementara itu lega kesesuaian lahan potensial diperoleh pada SPL nomor 3 (1277.88 Ha ; 1.5%) untuk buah naga, lahan nomor 1 dan 3 (5159.92 Ha ; 6.04%) untuk mahkota dewa, lahan nomor 1 dan 3 (5159.92 Ha; 6.04%) untuk rosella dengan kelas sangat sesuai atau S1. Faktor pewatas utama pertumbuhan pokok kayu biji pelir naga, mahkota betara dan rosella di Kabupaten Mayat ialah master (n), ketersediaan air (w), kesiapan oksigen (udara murni), alat angkut perakaran (r), retensi hara (tepi langit), dan bahaya erosi (e). Analisis ekonomi menghasilkan nilai B/C ratio pada buah hantu bumi 4.11, mahkota batara 1.84 dan rosella 1.53 sehingga ketiga tanaman ini layak bikin diusahakan.

This research aims to create a map of land unit, determine the level of crop land suitability Hantu bumi Fruit (Hylocereus Undatus), Mahkota Batara (Phaleria macrocarpa (scheff) Boerl), and Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) in Batang District by using a simple limitation method, and create a map of land suitability by using a geographic information system Arc View Version 3.3 software. Research datas were obtained from secondary data, observation and laboratory analysis are processed to determine the level of land suitability and land use recommendation which is appropriate to the land characteristic. Actual results of land suitability of 22 land mapping units in Batang District kewedanan of 85.425,84 hectares, the best grade obtained on the S2 class, or sufficient according to the SPL number 3 and 10 (4107.99 Ha ; 4.81%) for Dragon Fruit, field number 1, 2, 3, 4 and 5 (24263.83 Ha ; 28.39%) for Mahkota Dewa, the land number 1, 2, 3, 4, 5, and 10 (24263.83 Ha ; 28.39%) for rosella. While the potential land suitability obtained on SPL No. 3 (1277.88 Ha ; 1.5%) for Hantu bumi Fruit, land no 1 and 3 (5159.92 Ha ; 6.04%) for Mahkota Betara, land number 1 and 3 (5259.92 Ha ; 6.04%) for rosella with a very appropiate class or S1. The main limiting factor of plant growth of Dragon Fruit, Mahkota Dewa and Rosella in Buntang District are the temperature (cakrawala), the availability of water (w), the availability of oxygen (o), medium roots (r), nutrient retention (n), and the danger of erosion (e) . Economic analysis produces B/C ratio at 4.11 Dragon Fruit, Mahkota Dewa at 1.84 and Rosella at 1.53, so that all three plants are worth conducting.

Kata Resep : evaluasi kesesuaian lahan, buah ular besar, mahkota dewa dan rosella, keseuaian lahan kasatmata, kesesuaian lahan potensial.