Hama Dan Penyakit Tanaman Durian Dan Cara Mengatasinya

JAKARTA, KOMPAS.com –
Durian ialah salah satu buah yang banyak digemari masyarakat. Tanaman durian awalnya yaitu pohon liar nan semenjak dari wana Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Alat pernapasan (14/9/2022), buah durian silam digemari hampir semua turunan dan sudah lalu dikenal di Asia Tenggara sejak abad ke-7 Kristen.

Buah durian merupakan buah eksotis dengan rasa manis sampai pahit, beraroma harum dengan warna dagingnya polos hingga kekuningan dan banyak mengandung kalori, vitamin, lemak dan protein.

Baca lagi: Bagaimana Cara Memaksa Durian Cepat Berbuah? Ini Jawabannya

Ilustrasi pohon durian.
Shutterstock/sweetheart studio
Ilustrasi pohon durian.

Di Thailand, budidaya durian sudah dilakukan secara intensif dalam kawasan berbentuk tipar yang memadai luas. Adapun di Indonesia pada umumnya masih berupa pohon nan di tanam di pekarangan.

Guna tanaman durian selain diambil buahnya, pohonnya bisa dipakai perumpamaan pencegah erosi di lahan yang genyot, sementara batangnya bisa digunakan perumpamaan korban bangunan.

Adapun ponten durian mempunyai kandungan pati cukup bisa dipakai sebagai alternatif pengganti makanan, darurat kulit durian boleh dipakai sebagai bahan serdak gosok yang bagus.

Berikut beberapa wereng dan komplikasi yang sering menyerang pohon durian serta cara mengatasinya.

Baca sekali lagi: Prinsip Menguasai Daun Durian yang Matang dan Rontok

Hama pohon durian

1. Penggerek buah

Penggerek biji pelir maupun sengai memiliki ciri-ciri telur diletakkan pada kulit biji pelir dan dilindungi oleh pura mirip rumah laba-laba. Belatung nan telah menetas dari telur spontan menggerek dan melubangi dinding-dinding biji zakar sampai timbrung ke dalam.

Larva tersebut tinggal di dalam buah setakat menjadi dewasa. Buah yang diserang sesekali jatuh sebelum tua.

Ilustrasi buah durian, pohon durian.
UNSPLASH/HASBI KURNIA
Ilustrasi biji zakar durian, pohon durian.

Perforator biji kemaluan menyebar dengan prinsip kacau berpokok pohon durian nan satu ke pohon lainnya. Insekta penggerek biji pelir ini bertelur pada biji kemaluan durian yang dihinggapinya.

Kegiatan berdampak ini dilakukan secara periodik setiap menjelang tuarang.

Baca juga: Simak, Cara Merawat Pohon Durian mudahmudahan Panennya Maksimal

Prinsip pengendaliannya dilakukan dengan insektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2 sampai 3 cc per liter air.

2. Tawon mini

Hama ini berdosis kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan sayapnya bergaris kudus lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, dimensi panjangnya menjadi 3,5 cm.

Pada fase ulat (larva), hama ini mengkritik daundaun durian muda. Sejauh hama tersebut mengalami masa istirahat (bentuk kepompong), mereka akan menempel akrab pada kulit biji pelir.

Setelah menjadi kerawai, insek ini mencari makan dengan cara menggerek ranting-ranting muda dan memakan daun-daun muda.

Baca juga: Cara Menyelamatkan Durian nan Bermartabat dari Memilih Sari sampai Panen

Cara pengendaliannya menggunakan parvasida, sebagai halnya Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram per liter), dan insektisida, seperti mana Supracide 40 EC dosis 420 gram masing-masing liter dan Temik 106 (Aldikarl 10 uang).

3. Bernga penggerek bunga

Ulat ini menyerang pohon yang mentah berbunga, terutama fragmen kuncup bunga dan favorit buah. Larva ini warna tubuhnya hijau dan kepalanya abang coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-debu dan bertubuh genting.

Gejala serangannya adalah kuncup bunga yang terserang akan kemungkus dan putiknya banyak yang berguguran. Demikian pula, benang sari dan tajuk bunganya lagi rusak semua, sedangkan kuncup dan pentil buntung karena luka digerek bernga.

Penularan ke tanaman bukan dilakukan oleh rama-rama dari wereng tersebut.

Baca pun: Pedoman Budidaya Durian Berjaya agar Panennya Maksimal

Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan obat-obatan begitu juga Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram masing-masing liter).

Ilustrasi tanaman durian, pohon durian.
SHUTTERSTOCK/WIRACHAIPHOTO
Ilustrasi tanaman durian, tanaman durian.

4. Tungau loncat

Ciri-ciri kutu loncat yaitu berwarna kecoklatan dan tubuhnya diselimuti lembar-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya. Bentuk jasad, sayap dan tungkainya mirip dengan tuma loncat yang mencacat pohon lamtoro.

Kutu lompat berkawanan menyerang pucuk daun yang masih akil balig dengan cara menghisap cairan sreg tulang-benak patera, sehingga patera-daun akan kerdil dan pertumbuhannya tertahan.

Sesudah menghisap cairan, kutu ini mengecualikan larutan getah bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh parasan patera sehingga menjemput semut-semut bergerombol.

Baca juga: Varietas Durian Unggul di Indonesia, Bisa Cepat Berbuah

Mandu pengendaliannya adalah daun dan ranting-ranting yang terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan mengambai-ambaikan racun serangga Supracide 40 EC dosis 100 sampai 150 gram per 5 liter air.

Kelainan pokok kayu durian

1.
Phytopthora parasitica
dan
Pythium complectens

Pythium complectens, yang mencerca bagian tanaman seperti patera, akar tunggang dan percabangan. Problem ini merebak dengan cepat ke tumbuhan lain yang berdekatan.

Penularan terjadi bila cak semau akar yang terluka. Penularan terjadi bersama-sebagai halnya larutnya persil atau bahan organik yang terangkut air.

Gejala penyakit ini adalah patera durian yang terserang menguning dan luruh mulai dari daun yang tua, cabang tanaman kelihatan ngilu dan ujung-ujungnya antap, diikuti dengan berkembangnya semi-tunas berpangkal cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat dan membusuk.

Ilustrasi tanaman durian, pohon durian.
SHUTTERSTOCK/KOSOL PHUNJUI
Ilustrasi tanaman durian, pohon durian.

Peragian pada akar hanya tekor pada akar tunjang-akar tunggang sebelah bawah, doang boleh menjangkit mulai sejak ujung akar lateral setakat ke akar.

Jikalau dilihat mulai sejak luar akar susu yang gempa bumi tampak konvensional, tetapi jaringan kulitnya menjadi coklat tua renta dan jaringan tenggorokan menjadi merah jambu.

Baca juga: Mengenal Durian Monthong dan Panduan Budidayanya

Pengendalian penyakit ini yakni misal berikut.

  • Upayakan drainase yang baik seharusnya petak tidak bersisa basah dan air tidak mengalir ke meres kapling lega periode hujan abu
  • Pokok kayu yang remai dibongkar sebatas ke akarnya dan dibakar
  • Pilih bibit durian kelikir lakukan batang sumber akar, karena jenis ini bertambah tahan terhadap serangan kawul sehingga boleh terhindar dari serangan penyakit kemungkus.

2. Kanker calit

Penyebab penyakit ini adalah Pythium palvimora, terutama kecam bagian alat peraba batang dan kayu. Pendakyahan oleh spora sembara bersamaan dengan butir-butir kapling alias bahan organik yang tersangkut air.

Penyebaran kelainan ini dipacu makanya curah hujan nan tangga dalam kirana gersang. Jamur dapat tumbuh dengan baik puas guru antara 12-35 derajat celcius.

Baca juga: 8 Jenis Serabut yang Bagus bakal Pohon Durian

Gejalanya antara lain indra peraba batang durian yang terserang membebaskan blendok (gum) yang gelap, jaringan kulit berubah menjadi merah suram, coklat tua atau hitam, episode nan remai bisa menjalar ke dalam mencecah kayu, serta daun-daun copot dan ranting-ranting muda berpangkal ujung start tenang.

Pengendaliannya adalah umpama berikut.

  • Reformasi drainase seharusnya air hujan angin enggak mengalir dipermukaan tanah dan cak bagi mayit yang sakit
  • Memotong kulit yang sakit sampai ke kayunya nan segak dan potongan pokok kayu nan sakit harus dibakar, sementara itu putaran nan terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3 persen

3. Jamur upas

Gejala masalah ini adalah pada cabang-cabang dan kulit tiang terdapat benang-utas kawul mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang.

Baja berkembang menjadi kerak berwarna merah muda dan ikut ke internal indra peraba dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.

Baca juga: 4 Hama nan Sering Mencacat Pohon Durian dan Cara Mengendalikannya

Pengendaliannya yakni ibarat berikut.

  • Serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-laba dapat dikendalikan dengan cara melumasi cabang yang terserang kelongkong fungisida, misalnya calizin RM
  • Jika jamur telah mewujudkan kerak merah jambu, seyogiannya dilakukan pemotongan cabang kira-sangkil bertambah 30 cm ke bawah fragmen yang berjamur
  • Memercikkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5 uang jasa), dosis 100-200 gram per liter air ataupun 1 sampai 1,5 kg per hektar aplikasi

Dapatkan update
berita saringan
dan
breaking news
saban hari dari Kompas.com. Mari berintegrasi di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://falak.me/kompascomupdate, kemudian join. Sira harus install permohonan Telegram terlebih suntuk di ponsel.

Source: https://agri.kompas.com/read/2022/09/14/114120484/hama-dan-penyakit-yang-sering-menyerang-pohon-durian-apa-saja?page=all

Posted by: holymayhem.com