Hama Dan Penyakit Serta Cara Pengendaliannya Pad Tanaman Jagung
PENDAHULUAN
A. Latar Birit
Secara umum jagung memiliki kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya kalori, zat putih telur, lemak, karbohidrat, kalsium, mengandung banyak vitamin. Selain perumpamaan sumber karbohidrat, jagung ditanam sebagai pakan piaraan, yakni tongkol dan daunnya ibarat hijauan, bijinya dapat dibuat menjadi minyak maupun dibuat menjadi tepung jagung ataupun maizena dan tepung biji dan duli tongkolnya dapat menjadi incaran resmi pabrik. Penghamburan hasil yang sejauh ini dirasakan penanam jagung yakni adanya bidasan hama dan penyakit nan jika tidak dikendalikan dengan benar akan menyebabkan kerugian yang cukup besar.
B. Tujuan
Materi ini bertujuan bagi menerimakan informasi kepada pekebun jagung kerumahtanggaan upaya membereskan wereng dan penyakit sreg tanamannya yang terserang.
C. Maslahat
Diharapkan dengan materi yang singkat ini akan membukit asam garam dan pengetahuan petani terhadap haama dan penyakit jagung serta cara pengendaliannya.
Pembahasan
Hama dan Penyakit
Hama
1. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: patera berubah warna menjadi kekuning-kuningan; di sekitar kancah gigitan alias bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau senyap.
Pengendalian: (1) penanaman serentak dengan selisih waktu 10 hari; (2) penerapan pergiliran pohon dengan pohon bukan inang; terhadap tanaman inang yang sekaligus sebagai gulma; (3) pengendalian secara kimiawi dengan penggunaan insektisida nan efektif puas benih, misalnya Marshal 25 ST. Penggunaan dosis sesuai aturan pakai.
2. Pusut tongkol
Gejala: (1) menyerang tongkol dan pucuk tanaman dan akhirnya tanaman hening; (2) rente kosen (malai) diserang sehingga enggak akan berkembang menjadi malai. Dengan demikian, hasil produksi berkurang.
Pengendalian: (1) penerapan pergiliran tanaman; (2) penanaman serentak; (3) pembantaian ulat; (4) penyemprotan racun serangga cairan atau pemberian insektisida butira puas pucuk tumbuhan saat pokok kayu berumur 4 minggu.
Penyakit
1. Ki aib bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P. spora philippinensis. yang akan bercabul lega temperatur gegana 27 derajat C ke atas serta keadaan gegana lembab.
Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, patera runcing dan kecil, kaku dan pertumbuhan batang tertunda, warna patera menguning, sisi bawah patera terwalak lapisan spora baja corak putih; terdapat garis-garis kecoklatan puas daun tua.
Pengendalian: (1) penanaman dilakukan menjelang alias awal musim penghujan; (2) penerapan pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penghijauan macam ulung.
2. Ki aib bercak patera (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum.
Gejala: pada daun tampak bercak mengaret dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun menjejak pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah corak menjadi coklat kekuning, kemudian berubah menjadi coklat renta.
Pengendalian
: 1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan guna menekan meluasnya serabut; 2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan hendaknya kondisi lahan tak lembab; 3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP, Difolatan 4 F.
Ir. H. Dorri Sjukur
Instruktur Perladangan Madya DKP-TPH Prov. Sulsel
Source: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85141/Pengendalian-Hama-dan-Penyakit-pada-Tanaman-Jagung/
Posted by: holymayhem.com