Cara Pengolahan Tanaman Selasih Menjadi Obat
Kemenyan, besar perut pula disebut Olibanum,[1]
yakni raksi wewangian berbentuk kristal nan digunakan dalam dupa dan air atar. Kristal ini dikerjakan dan diperoleh semenjak pokok kayu variasi
Boswellia
dalam batih bertaruk-tumbuhan Burseraceae,
Boswellia sacra
(Sinonim
B. carteri,
B. thurifera,
B. bhaw-dajiana),
B. frereana
dan
B. serrata
(kemenyan India).
Kemenyen n kepunyaan bentuk getah kering diambil berasal tanaman setanggi. Getah tersebut biasa dikenal sebagai benzoid di ambil berpunca bahasa arab benz berarti harum, boa berfaedah beras ketan sehingga kata benzoid penting sipulut beraroma harum[2]
Kemenyan ini sekali lagi termasuk dalam ordo
Ebenales, familia
Styracaceae
dan genus
Styrax. Selain itu terdapat 7 (tujuh) jenis setanggi yang menghasilkan beras ketan belaka hanya 4 spesies yang secara umum lebih dikenal dan bernilai ekonomis adalah Kemenyan Sumatra (Styrax benzoin), kemenyan bulu (Styrax paralleloneurus), Kemenyan Toba (Styrax sumatrana J.J.Sm)[3]
dan Kemenyan Siam (Styrax tokinensis)
Sahaja keberagaman kemenyan yang paling publik dibudidayakan secara luas di Sumatra Paksina adalah macam setanggi toba dan setanggi durame.[4]
Styrax sumatrana
J.Sm adalah jenis tanaman kemenyan yang plong galibnya merecup di daerah kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah yang hasilnya dikenal dengan nama daerah “Haminjon” ataupun “kemenyan toba”.[5]
Kemenyan toba biasa dikenal lagi dengan
Styrax Paralleloneurum.
Suka-suka empat jenis terdahulu
Boswellia
nan menghasilkan setanggi kalis dan getahnya (Resin), masing-masing empat varietas tersedia n domestik berbagai kelas. Kualitas terjemur puas masa panen dan juga kesigapan tangan pengolahnya.
Pemaparan
[sunting
|
sunting perigi]
Tanaman setanggi memiliki ukuran sedang setakat besar dengan penampang antara 20–30 cm dengan tinggi mencapai 20 hingga 30 meter. Punya buntang nan lurus dengan percabangan yang rendah dan jangat bangkai bercelup kemerahan. Kemenyan berdaun tunggal yang tersusun spiral dan berbentuk
lonjong, melingkar memanjang dengan ujung daun meruncing. Buah kemenyan berbentuk buntar dan oval dengan dimensi nan taksir katai. Poin bercat cokelat tersampul dalam daging buah yang tebal dan berkanjang
[6]). Medan bertumbuhnya pohon kemenyan ini bervariasi yaitu mulai berpunca dataran abnormal sampai dataran tangga sreg ketinggian 60 sampai 2100 meter di atas permukaan laut. Tanaman kemenyan tidak memerlukan persyaratan yang istimewa terhadap jenis kapling. Dapat merecup pada kapling
Podsolik,
Andosol,
Latosol,
Regosol, dan majemuk asosiasi lainnya start berasal lahan yang bertekstur elusif sebatas ringan dan tanah yang kurang subur sampai nan subur. Variasi tanaman ini bertunas plong kapling nan mempunyai
Porositas
tinggi sehingga mudah meresapkan air.[6]
Eksplorasi terbaru telah menunjukkan bahwa populasi pohon kemenyan mutakadim melandai, sebagian karena
eksploitasi
yang jebah. Contohnya Penggoresan dulu tingkatan pada Pohon setanggi akan menghasilkan biji yang boleh tumbuh doang 16% padahal nilai pohon yang belum disadap mempunyai persentase berkecambah lebih berpangkal 80%. Selain itu, pembakaran, penggembalaan, dan serangan maka dari itu kumbang
Longhorn
sudah lalu mengurangi populasi tumbuhan.[7]
Perubahan (Pembukaan Hutan) dari hutan kemenyan lakukan pertanaman bisa juga merupakan ancaman besar.[8]
Morfologi
[sunting
|
sunting sumber]
Kemenyan termasuk pohon raksasa, tinggi dapat menyentuh 24-40 M dengan diameter 60–100 cm. Batang verbatim dengan percabangan minus. Kulit beralur tidak terlalu n domestik (3–7 mm), kulit berwarna merah anggur,[4]
kulit luar halus sampai retak-retak ke arah vertikal atau berlekuk lumat, Kulit bagian dalam lunak, berwarna coklat hingga biram, merah mulai dewasa atau berma keunguan, kayu gubalnya bercat jati.[9]
Daun
[sunting
|
sunting sumber]
Kemenyan berdaun eksklusif dan tersusun secara spiral, daun berbentuk oval bulat, bulat memanjang (elips) dengan dasar patera melingkar dan ujung runcing.Panjang daun dapat mencapai 4–15 cm, pepat patera 5-7,5 cm, batang cangkul daun 5–13 cm, helai patera punya
nervi
7-13 pasang. Helai daun halus, permukaan asal terka mengkilap berwarna putih setakat abu-serdak. Warna daun jenis setanggi Toba makin terlarang kecoklatan dan lebih tebal dibandingkan varietas durame.
Bunga
[sunting
|
sunting sendang]
Anakan kemenyan berkelamin dua di mana bunganya bertangkai tahapan antara 6–11 cm, daun mahkota bunga 9-12 helai dengan ukuran 2-3,5 mm.Kemenyan berbunga secara integral 1 kali setiap hari. Waktu berbunga dimulai lega wulan Nopember, Desember dan Januari. Bunga berbagai macam, berbentuk tandan maupun
malai
sreg ujung ataupun ketiak daun. Buah matang berbentuk bulat hingga agak
gepeng, berdiameter 2-3,8 cm.
Buah dan Kredit
[sunting
|
sunting mata air]
Buah kemenyan berbentuk bulat gepeng dan lonjong berdimensi 2,5–3 cm. Biji setanggi berukuran 15–19 mm, bijinya berwarna coklat leukore. Biji kemenyan terdapat di internal daging biji kemaluan yang cukup baplang dan keras, hal ini dibuktikan buah kemenyan yang masih absah dan buah bukan rusak walaupun sudah beberapa wulan jatuh berusul pohonnya. Rajah buah dan biji kemenyan berbagai rupa sesuai dengan jenisnya. Nilai kemenyan Toba berwarna coklat tua dan lebih gelap dibandingkan jenis Durame maupun Bulu. Tulang beragangan buah dan biji bisa digunakan untuk membedakan jenis setanggi dibandingkan bagian pohon kemenyan lainnya (daun, batang dan sebagainya).Tanaman kemenyan diperbanyak dengan biji. Musim berpokok dan berdampak jenis Styrax Benzoin lega wulan Desember – Januari. Buah yang matang disukai oleh tupai, menjangan dan ciling. Poin kemenyan berjumlah 366 butir/Kg atau 245 butir/Liter. Resep kecambah biji nisbi kecil, ialah ± 35%. Selerang biji keras yang hadang perkecambahan oleh karena itu perlakuan yang lumrah diberikan waktu mengecambahkan biji adalah mengguyur dengan air panas dan menyalurkan sebelum disemaikan.[10]
Bawah-Usul Album
[sunting
|
sunting sendang]
Kemenyan telah diperdagangkan di Tanjung Arab dan Afrika Utara selama makin bersumber 5.000 tahun.[11]
Sebuah
mural
nan menggambarkan karung setanggi diperdagangkan pecah
Tanah Punt
menghiasi dinding
kuil Mesir kuno
Ratu
Hatshepsut, yang meninggal sekitar masa 1458 SM [7].[12]
Barus yang sejak abad abad dini (sejak terka-tebak abad 5) sudah disinggahi oleh sekoci-sumbuk layar antar kontinen sebagai pelabuhan pengekspor setanggi dan
Kamper
(Kapur barus).[13]
Sangat cerita turun-temurun, awam Tapanuli berkeyakinan kemenyan itu dibawa dari Pelabuhan
Barus, yang tinggal pernah menjadi persinggahan besar, memfokus
Timur Tengah, hingga ke
Betlehem. Di bermacam ragam area penyebutannya berbeda adalah
Kemenjen
dalam bahasa
Pakpak Dairi,
Keminjen
dalam bahasa
Karo
dan
Menyan
dalam bahasa
Jawa. Menurut coretan rekaman, salah satu pusat perkulakan Kemenyan di wilayah ini pada masa lampau adalah tepi laut Barus (Fansyur), sebuah bandar terdahulu momen itu di pantai Barat pulau Sumatra. Secara sporadis privat beberapa ki akal yang ditulis maka itu Heyne disebutkan bahwa awak kapal-pelaut Timur Tengah melihat dan mengatakan tanaman Kemenyan tumbuh baik pada mahamulia 900 – 1200 meter di atas bidang laut, darurat Pinyopusarerk menyebut Kemenyan Lengkuas tumbuh baik pada 800 – 1600 meter dpl. Cina dan India sejak abad pertama telah membawa Kapur Barus dan Setanggi berasal Tapanuli. Kegunaannya yaitu untuk bahan pengawet
Mummi
para ratu di
Romawi
dan
Fira’un
di Mesir. Disebutkan sreg hari itu sampai beberapa abad kemudian, Setanggi dan Kapur Barus bawah Tapanuli ini tergolong dagangan mahal yang nilainya lebih tinggi daripada kencana.[14]
Sebuah legenda yang beredar di umum menyebutkan bahwa pada suatu hari seorang pemudi miskin, yang akan dikawinkan dengan seorang laki-laki kaya melarikan diri ke dalam hutan untuk menghindar. Detik menengadahkan tangannya kearah langit sambil berdoa, ia disambar petir dan menjadi sebuah pokok kayu kemenyan. Getah ini nan dipercayai sebagai susu gadis tersebut, katanya diperuntukkan kerjakan turunan miskin. Sebelum ke ladang juga umumnya pekebun mempersiapkan
nditak, yaitu beras yang ditumbuk bersama
gula aren
dan
kelambir. Mereka sembahyang sebelum memakannya biar pohon kemenyan dapat menghasilkan banyak getah. Jenis upacaranya adalah
mekotas
(bersantap bersama) dan meminta magfirah penguasa kebun / pangan yaitu
persintabien. Setanggi lagi dipercayai maka dari itu mahajana ibarat pohon kudrati karena pohon-pokok kayu kemenyan tidak akan melepaskan getah jika lelaki berpose buruk terhadap basyar tua, isterinya atau jika, sederum dikebun mereka bicara kasar, berbohong, menyilap atau mencuri. Ada sekali lagi para
perkemenjen
yang masih mengamalkan pagar adat lain yaitu, menyanyikan
odong-odong merkemenjen
yaitu nyanyian para pelacak pulut kemenyan.
Kemenyan adalah salah suatu ukupan nan disucikan (HaKetoret) dijelaskan dalam
Bibel Ibrani
dan
Talmud
digunakan dalam upacara
Ketoret.[15]
Kemenyan bakal orang
Yahudi, serta khalayak-bani adam
Yunani
dan Romawi, juga disebut Olibanum (dari Arab
Al-Lubbān). Referensi lihat Dalam Alkitab. Setanggi diberikan sreg dupa altar khusus di saat
Kemah Suci
terletak di kuil Pertama dan Kedua di Yerusalem. Ketoret yakni komponen utama dari layanan Bait Yang mahakuasa di Yerusalem. Hal ini disebutkan internal buku Injil Ibrani Keluaran 30:34, di mana sira bernama
Levonah
(Lebona
dalam Injil bahasa Ibrani), yang berarti “masif” dalam bahasa Ibrani.[15]
suka-suka jenis kemenyan spesial yang “safi” yaitu
lebhonah zakkah, disajikan dengan roti sajian. Membakar dupa dipedulikan laksana praktik dalam gereja Katolik Roma kemudian sementara gereja mulanya selama zaman Romawi melarang penggunaan dupa sehingga jasa di bidang perdagangan dupa mengakibatkan penurunan terlampau cepat.”
[16]
Kemenyan diperkenalkan kembali ke Eropa oleh Tentara Salib yang dinamakan
Frankish, lamun nama Frankish mengacu pada kualitas, namun bukan dengan para Frank itu sendiri.[17]
Biarpun lebih dikenal laksana “kemenyan” bagi basyar Barat, getah ini lagi dikenal seumpama olibanum, dalam bahasa Arab al-Luban (asa-kira diterjemahkan: “yang dihasilkan pecah pemerahan”),acuannya merupakan getah payudara yang disadap berpunca pokok kayu Boswellia. Bilang orang juga mendalilkan bahwa nama ini berpunca dari istilah bahasa Arab ialah “Petro Lebanon“. Kota yang hilang dari kota
Ubar, kadang-kadang dikenali dengan
Irem
di bekas yang masa ini kota
Shisr
di
Oman
berada, diyakini telah menjadi pusat perniagaan kemenyan karena sedikit lebih baru-baru ini ditemukan kembali “Jalan Kemenyan“. Ubar ditemukan juga pada sediakala 1990-an dan waktu ini di pangkal investigasi arkeologi.
Sejarawan Yunani bernama
Herodotus
yang akrab dengan kemenyan dan mengerti bahwa kemenyan dipanen berbunga pohonnya di Arab Saudi adegan selatan. Engkau juga melaporkan bahwa getah berbahaya lakukan di panen karena ular belang berbisa lagi nyawa di pohon-pohon tersebut. Sira sekali lagi menjelaskan metode nan digunakan oleh anak adam-orang Arab bikin mengatasi masalah ini, merupakan dengan membangkitkan getah dari pokok kayu setanggi sehingga asap akan melasikan i beludak tersebut meninggalkan.[18]
Getah ini juga disebutkan maka itu
Theophrastus
dan
Pliny the Elder
intern bukunya
Naturalis Historia. Arab Saudi bagian Selatan adalah eksportir utama kemenyan pada zaman historis, dengan beberapa kejadian yang diperdagangkan setakat ke Cina.Penulis dan aturan orang Cina nan bernama
Inspektur Zhao Rugua
pula menulis tentang bawah usul kemenyan, dan eksistensinya diperdagangkan ke China:
“Ruxiang maupun xunluxiang berasal dari tiga negara Dashi berpunca Murbat (Maloba), Shihr (Shihe), dan Dhofar (Nufa), terbit kedalaman jabal terpencil.[19]
Pohon yang menghasilkan obat ini secara umum bisa dibandingkan dengan tanaman Pinus. Batangnya nan berlekuk seperti mana kapak, di mana getahnya mengalir keluar, dan ketika membeku berubah menjadi kemanyan yang dikumpulkan dan dibuat menjadi gumpalan. Kemenyan ini diangkut oleh gajah ke Dashi (melangkahi pantai), nan kemudian dimuat di atas kapal mereka dan menukarnya dengan barang lainnya di Sanfoqi. ini ialah alasan mengapa biasanya dikumpulkan dan dikenal sebagai produk Sanfoqi.
[20]“
Pembibitan
[sunting
|
sunting sendang]
N domestik pembibitan, sperma kemenyan yang dipilih dikumpulkan semenjak tanaman indung yang diseleksi dan sudah diketahui kualitasnya. Pohon induk nan dipilih adalah pohon yang memiliki beras ketan kemenyan yang banyak dan baik, bebas hama dan penyakit, berbatang literal dan
silindris, tajuk harus normal dan bagus, cabangnya harus sedikit dan memiliki tahapan nan optimal.[21]
Buah nan dipilih sebagai perigi benih adalah buah yang sudah masak dengan warna coklat renta. Mudahmudahan biji kemaluan yang dipilih adalah buah yang telah jebluk dengan kondisi tentunya masih baik dan bukan diserang
serangga
misalnya
belatung
sehingga menjadi tembelang.[6]
Pengadaan konsentrat boleh dilakukan menerobos persemaian, pencabutan dan anakan pataka,
stump,
stek
serta kultur jaringan. Persemaian merupakan cara nan mudah dan umum dilakukan yaitu dengan menabur benih / biji nan sudah dibersihkan di
bedeng
tabur. Jika sudah bertaruk bisa dipindahkan ke dalam
polybag
sebelum ditanam.[6]
Ekstrak yang diperoleh dari anakan, biasanya didapatkan dari biji zakar yang runtuh di sekitar tanaman induk yang kemudian tumbuh secara alami. Bunga ini dapat menjadi sumber bibit dengan memilih pohon yang bertunas sehat dan sah. Sedangkan pembibitan dengan stump, stek dan kultur jaringan belum umum dilakukan oleh mahajana. Ketika ini sistem itu (stump, stek dan kultur jaringan) masih dalam penelitian kerjakan dikembangkan.[6]
Penanaman dan Penjagaan
[sunting
|
sunting sumber]
Mengerjakan reboisasi, hal nan harus diperhatikan adalah tanaman setanggi harus ditanam menggunakan
naungan, karena tanaman setanggi mempunyai sifat
toleran
yaitu tumbuh di bawah tegakan pohon.[21]
Penanaman dilakukan puas musim hujan dengan sistem campuran dengan tanaman enggak seperti
Pinus,
Durian
atau
Kaliandra. Sebelum dilakukan penghijauan semoga dilakukan langkah tanah lapang seperti pembersihan kempang tanam dan membuat lubang tanam dengan jarak tanam nan sesuai dengan kondisi persil dan kemiringan lokasi tumbuh.[6]
Pasca- dilakukan penanaman terbiasa dilakukan upaya pemeliharaan yang biasa dilakukan agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan optimal adalah
penyiangan,
pendangiran,
penyulaman, pemupukan,
penjarangan
dan konservasi tanaman dari
hama
dan
ki aib. Pemeliharaan ini dilakukan plong tahun purwa, kedua dan ketiga. Penjarangan perlu dilakukan khususnya untuk pokok kayu pelindung dengan tujuan memberi ira bersemi kepada tanaman kemenyan karena pada saat tanaman kemenyan sudah bertunas membesar tanaman ini membutuhkan banyak sinar matahari.[6]
Penggarapan Hasil
[sunting
|
sunting mata air]
Setanggi diolah dengan cara disadap alias dipotong kulitnya secara tidak rata tetapi kuat berpokok pohonnya, cara ini memungkinkan getahnya keluar dan mengkristal. Getahnya ini sekiranya sudah memadat akan berbentuk seperti mana air mata. Pembudidayaan tumbuhan kemenyan tidaklah sulit. Ada beberapa
spesies
dan
varietas
pohon kemenyan, masing-masing memproduksi tipe berusul getahnya sedikit farik. Perbedaan tanah dan iklim menciptakan getahnya heterogen semenjak sedikit, banyak dan bahkan lebihwalaupun dalam diversifikasi yang sama. Pohon
Boswellia sacra
dianggap sahih karena kemampuan mereka untuk bertunas dalam lingkungan yang tinggal
mustahil
sekalipun bahkan kadang-kadang tumbuh mulai sejak batuan padat. Awal tumbuhnya kemenyan ini sreg batu tidak diketahui, tetapi probabilitas dilakukan dengan pembesaran akar tunggang dan menonjol dari layon tanaman tersebut. Pertumbuhan ini mencegah tercabiknya bersumber rayuan selama perian angin indra bayu. Keistimewaan pohon ini ialah sangat sedikit alias tidak terserah sekali-kali nan boleh ditanam di kapling nan berbatu atau kelikir. Pohon setanggi ini berangkat memproduksi getahnya ketika mereka berusia seputar 8-10 masa.[22]
Penorehan getahnya dilakukan dua sebatas tiga bisa jadi setahun dengan penyadapan penutup dapat menghasilkan “getah air indra penglihatan” terbaik karena
terpene
aromatik yang lebih bagus kualitasnya,
Sesquiterpen
dan kadar dari
Diterpen. Secara awam, getah yang lebih pekat adalah kualitas terbaik.
Daerah Penggubah
[sunting
|
sunting sumber]
- Getah terbaik diproduksi di Somalia, di mana Gereja Katolik Roma membeli sebagian sahamnya.[23]
- Sumatra Paksina merupakan di 7 Kabupaten, terutama di Kabupaten
Tapanuli Utara,
Humbang Hasundutan,
Pakpak Barat, dan
Toba Samosir. Tanaman ini Menurut Thomson Silaban, staf bidang rehabilitasi hutan Biro Pertambangan dan Kehutanan Kabupaten Humbang Hasundutan, sekiranya sebelum waktu 1980 kemenyan mampu beramal 60 persen ekonomi rumah tingkatan, masa ini anjlok menjadi sekeliling 20 persen. Kemenyan (Stryrax sp) yang termasuk famili
Styracaceae dari ordo Ebeneles
diusahakan maka dari itu rakyat Sumatra Lor di tujuh kabupaten, terutama kembali dikembangkan di
Dairi,
Tapanuli Selatan, dan
Tapanuli Tengah
meski tidak sesak banyak. Sementara itu perakit kemenyan terbesar masih di Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.[21]
Kualitas
[sunting
|
sunting sumber]
Kualitas kemenyan diamati melangkahi penelitian setanggi nan terserah di pasaran. Kemenyan tersebut dikumpulkan berusul pedagang besar (antara lain, di kabupaten Tapanuli Lor, Sumatra Utara). Metode riset yang digunakan adalah pengamatan secara optis dan amatan sifat fisiko-kimia kemenyan serta identifikasi asam balsamat.[24]
Tetapi dilihat dari penjual setanggi mereka membagi tiga kualitasnya yaitu: Pertama, kemenyan super yang dijual dengan harga Rp 160.000-Rp 170.000 per kilogram (kg). Kedua, kemenyan kualitas di radiks super dengan harga Rp 130.000 per kg. Keladak ialah abu setanggi dengan harga Rp 50.000 sendirisendiri kg.[25]
N domestik Batak Toba lagi ada 4 kualitas dengan pendistribusian sebagai berikut yakni kualitas tingkat tinggi disebut
Sidungkapi, kualitas tingkat menengah ada 2 yaitu
Barbar
dan Barbar kedua dan terkahir kualitas tekor yaitu disebut
Kudus
(Kikisan).[26]
Kegunaan
[sunting
|
sunting sumber]
Pengusahaan kemenyan telah dikenal luas di Indonesia terutama sebagai mangsa remedi, baik bak pemohon tradisional maupun pabrik rokok, batik dan formalitas upacara. Makin dari itu tumbuhan setanggi sebagai golongan styrax mengandung senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai obat-obatan. Kemenyan sumatrana (Styrax benzoin Dryander) memiliki banyak senyawa bioaktif seperti cemberut sinamat dan turunannya yaitu senyawa kimia yang bisa digunakan perumpamaan incaran baku untuk industri kosmetik dan pemohon-obatan.[27]
Tanaman kemenyan prospektif dikembangkan untuk tanaman hutan rakyat, hutan kemasyarakatan, rehabilitasi, gantar baker, penghara pabrik pulp, maupun buat pohon ornamen. Selain itu kayunya dapat digunakan cak bagi bangunan apartemen dan jembatan serta akarnya mengandung cairan berwarna kemerah-merahan yang berfungsi sebagai insektisida.[28]
Kemenyan digunakan kerumahtanggaan aroma air atar dan bebauan terapi, selain itu juga merupakan bahan yang kadang-kadang digunakan dalam perawatan kulit. Minyak esensial ini diperoleh dengan destilasi (penyulingan) uap bersumber getah kersang. Bilang bau asap setanggi yaitu produk berasal pirolisis. Kemenyan juga digunakan di banyak gereja Kristen termasuk Ortodoks Timur, Oriental Ortodoks dan Katolik. Serani dan Islam mempunyai kemenyan untuk digunakan dengan mandu dicampur dengan minyak bikin mengurapi orok baru lahir, penobatan, dan anggota memasuki fase baru vitalitas spiritual mereka.
Dalam Alkitab
[sunting
|
sunting perigi]
Di Alkitab Serani pengenalan “kemenyan” dipergunakan sebanyak 17 barangkali dalam Alkitab versi
King James Version
tercatat dengan kata rahasia
“Frankincense”
sebanyak 17 kali sedangkan Alkitab Bahasa Indonesia interpretasi
Gambar Alkitab Indonesia
/ LAI suka-suka sebanyak 23 kali disebabkan penambahan pengalihbahasaan kata
“Incense”
sebanyak 6 kali, yakni:
Perjanjian Lama
sebanyak 15 kali (versi KJV):
- Mengenai ukupan nan masif: Keluaran 30:34,
- Objek sajian: Imamat 2:1, Imamat 2:2, Imamat 2:15, Imamat 2:16,
- Korban Penghapusan Dosa: Imamat 5:11,
- Alamat Bakaran: Imamat 6:15,
- Roti Sajian: Imamat 24:7,
- Hukum mengenai perkara cemburuan Bilangan 5:15,
- Daftar Penduduk Yerusalem: 1 Tawarikh 9:29,
- Kesetiaan Nehemia kepada syariat: Nehemia 13:5, Nehemia 13:9,
- Impian mempelai dara: Kidung_Agung 3:6,
- Mempelai maskulin memuji pengantin pemudi: Kidung_Agung 4:6, Kidung_Agung 4:14.
Perjanjian Lama suka-suka tambahan versi
LAI
sebanyak 6 mana tahu:
- Dosa Israel diampuni: Yesaya 43:23.
- Jalal Sion yang akan menclok: Yesaya 60:6.
- Keselamatan sehabis siksa: Yesaya 66:3.
- Malapetaka yang akan menimpa Yerusalem dan
Yehuda: Yeremia 6:20. - Hari Sabat harus dikuduskan: Yeremia 17:26.
- Masa
Gedalya
menjadi gubernur dan pembunuhannya: Yeremia 41:5.
Perjanjian Bau kencur
sebanyak 2 kali yakni:
- Salah satu berpokok tiga variasi hadiah “orang-hamba allah Majus dari Timur” yang diberikan kepada anak asuh bayi
Yesus
pada Matius 2:11 - Jatuhnya Babel: Wahyu 18:3.
Perjanjian Bau kencur varian
LAI
ada tambahan 3 merupakan:
- Kitab yang dimeterai dan
Anak Domba: Wahi 5:8. - Meterai nan ketujuh: Petunjuk 8:3, Ilham 8:4.
Dalam
Al Alquran
[sunting
|
sunting sumber]
Kemenyan pada zaman Nabi dan
Salafush Shaleh
juga menjadi bagian dari sejumlah ritual umat Islam. Nabi
Muhammad SAW
dan para Sahabat sendiri dulu menyukai wangi-wangian, baik nan berasal dari minyak wangi sampai kemenyan, sebagaimana disebutkan di intern berbagai macam
hadits.
[butuh rujukan]
Kemenyan termasuk benda mubah karena tidak suka-suka dalil yg mengharamkan. Detik dikatakan bahwa kobar kemenyan untuk memanggil jin hukumnya bawah tangan, maka nan haram bukan Kemenyan itu seorang sahaja aktifitas syiriknya.[29]
Tatap pula
[sunting
|
sunting sumber]
- Kemenyan Arab
- Setanggi Jawa
- Kemenyan Sumatra
- Rute perdagangan kemenyan
- Babak Alkitab yang berkaitan: Mantan 30, Imamat 2, Imamat 6, Imamat 24, Bilangan 5, 1 Tawarikh 9, Nehemia 13, Kidung Agung 3, Kidung Agung 4, Matius 2, Wahyu 18
Bacaan
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
Olibanum -
^
“Kekuatan dan Tujuan Ekspor Setanggi” (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
2022-08-01
.
-
^
Sifat Anatomi, Aturan Jasmaniah dan Mekanis pada Kayu Kemenyan Toba dan Setanggi Rambut -
^
a
b
Jayusman, dkk., 1999 -
^
Lubis, dkk., 1984 -
^
a
b
c
d
e
f
g
(Majalah Kehutanan Indonesia, 2007) -
^
Remy Melina (December 21, 2011). “Christmas Staple Frankincense ‘Doomed,’ Ecologists Warn”. LiveScience.
-
^
Dejenea, T.; M. Lemenih; F. Bongers (February 2013). “Manage or convert Boswellia woodlands? Can frankincense production payoff?”.
Journal of Arid Environments.
89: 77–83. doi:10.1016/j.jaridenv.2012.09.010.
-
^
Departemen Kehutanan danPerkebunan, 1999 -
^
Hadinata, Sofian (Januari 2011). “Kebiasaan Anatomi Terusan Getah Kemenyan Toba (Styrax sumatrana)”.
-
^
“Paper on Chemical Composition of Frankincense”
(PDF). Diarsipkan berbunga versi asli
(PDF)
tanggal 2008-12-09. Diakses sungkap
2015-01-06
.
-
^
“Queen Hatshepsut’s expedition to the Land of Punt: The first oceanographic cruise?”. Dept. of Oceanography, Texas A&M University. Diarsipkan dari varian asli tanggal 2014-08-14. Diakses sungkap
2010-05-08
.
-
^
Situmorang, Sitor (Oktober 2009). “Toba Na Sae: Sejarah Rangka Sosial Strategi Abad XIII-XX”: 4.
-
^
Zuska, Fikarwin (2005). “Kebun Agroforest Kemenyan di Tapanuli Utara ?”: 40.
-
^
a
b
Klein, Ernest,
A Comprehensive Etymological Dictionary of the Hebrew Language for Readers of English, The University of Haifa, Carta, Jerusalem, p.292 -
^
Gibson (2011), p. 160. -
^
>
Oxford English Dictionary.
-
^
Herodotus 3,107 -
^
Ralph Kauz (2010). Ralph Kauz, ed.
Aspects of the Maritime Silk Road: From the Persian Gulf to the East China Sea. Volume 10 of East Asian Economic and Socio-cultural Studies – East Bernasib baik Maritime History. Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 130. ISBN 3-447-06103-0. Diakses rontok
December 26,
2011.
The frankincense was first collected in the Hadhramaut ports of Mirbat, Shihr, and Zufar whence Arab merchant vessels shipped it to Srivijaya, before it was then reexported to China. The term “xunluxiang” is derived from the Arab word “kundur”. . . According to Li Xun, frankincense originally came from Persia.92 Laufer refers to the Xiangpu fftff by Hong Chu %Ws (? . . . Zhao Rugua notes: Ruxiang or xunluxiang comes from the three Dashi countries of Murbat (Maloba), Shihr (Shihe), and Dhofar (Nufa), from the depths of the remotest mountains. The tree which yields this drug may generally be compared to the pine tree. Its trunk is notched with a hatchet, upon which the
-
^
Ralph Kauz (2010). Ralph Kauz, ed.
Aspects of the Maritime Silk Road: From the Persian Gulf to the East China Sea. Volume 10 of East Asian Economic and Socio-cultural Studies – East Berkat Maritime History. Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 131. ISBN 3-447-06103-0. Diakses tanggal
December 26,
2011.
resin flows out, and, when hardened, turns into incense, which is gathered and made into lumps. It is transported on elephants to the Dashi (on the coast), who then load it upon their ships to exchange it for other commodities in Sanfoqi. This is the reason why it is commonly collected at and known as a product of Sanfoqi.94
-
^
a
b
c
“Evi Lina Y. Sinaga: Analisis Pengambilan Keputusan Privat Penyelenggaraan Hutan Kemenyan (Styrax Spp) Di Desa Sibaganding, 2010” -
^
“Omani World Heritage Sites”. www.omanwhs.gov.mamak. Diakses sungkap
2009-01-14
.
-
^
BBC.co.uk -
^
Waluyo, Totok K.; Poedji Hastoeti; T. Prihatiningsih. “Karakteristik Dan Sifat Fisiko-Kimia Bineka Kualitas Kemenyan Di Sumatra Utara (Characteristics and physico-chemical properties of benzoin gum qualities in North Sumatra )”
(PDF).
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
[1] -
^
Jacob Cornelis, Vergouwen; Syaeful Badar (April 2004). “Masyarakat dan syariat adat Batak Toba”: 623.
-
^
Elimasni. 2005. Multiplikasi Bibit Kemenyan Sumatrana (Styrax benzoin Dryander) Secara Kultur Jaringan. USU Repository 2006: 7-8 [2]
[
pranala nonaktif permanen
]
(13 September 2009) -
^
Pinyopusarerk. 1994. Styrax tonkinensis. Taxonomi, Ecology, Silvicultur and Uses. The Australian Centre for International Agriculture Research (ACIAR). ACIAR Technical Report No. 31. Canberra -
^
“Hukum Membakar Kemenyan”.
SUARAISLAM.ID. 12 September 2020. Diakses tanggal
7 Januari
2022.
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kemenyan
Posted by: holymayhem.com