Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Jagung

  1. PENDAHULUAN

Jagung ( Zea mays ) yakni komoditi pohon alas penting sesudah tumbuhan antah, jagung selain boleh digunakan untuk pangan juga dapat digunakan untuk makanan ternak dan dagangan ki gua garba ringan lainnya, namun sampai detik ini produksi jagung belum optimal disebabkan tingkat pengetahuan dan kecekatan pembajak yang masih cacat dan banyaknya hama dan penyakit nan mengupas pokok kayu jagung serta adanya hama yang resisten terhadap petisida.

  • Pada saat ini petani masih banyak menggunakan pestisida atau incaran kimia lainnya yang enggak ramah lingkungan. Bagi itu diupayakan mudah-mudahan penanam jagung bisa tanggulang hama dan penyakit secara terpadu (PHT).  Pengendalian wereng terpadu bertujuan agat OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) enggak menimbulkan kerugian melangkahi pendirian-cra yang efektif, irit dan aman cak bagi orang produsen dan lingkungan.

Tujuan pengendalian hama dan penyakit terpadu pada tanaman milu :

  1. Mengetahui jenis hama dan komplikasi tanaman milu.
  2. Menerapkan teknik sampling dan pengamatan pada pokok kayu jagung.
  3. Menentukan tingkat keparahan hama dan ki kesulitan.
  4. Keberagaman Wereng Tanaman Jagung
  5. Penggerek buntang jagung.

Pelubang batang milu merupakan hama utama pada tanaman jagung, hama ini mencaci sreg seluruh fase pertumbuhan sehigga bisa menyebabkan kehilangan hasil hingga 80%.

Pengendalian :

Pengendalian hama penggerek jenazah bisa dikendalikan dengan kultur teknis, pengendalian hayati dan kimiawi.

  1. Pengendalian kultur teknis, dapat dilakukan dengan cara menentukan waktu tanam yang tepat,  melakukan tumpang sari dengan pokok kayu lain.
  2. Pengendalian hayati, dilakukan dengan cara memanfaatkan MA (musuh alami) yang cak semau disekitar lokasi pokok kayu jagung atau bisa dengan takhlik sendiri MA.
  3. Pengendalian kimiawi dengan cara menggunakan insektisida yang efektif.
  4. Bernga Grayak

Ulat grayak merusak tanaman berkisar antara 5 – 50%

Gejala serangan, ulat yang masih katai destruktif daun dengan memencilkan tahi-sisa epidermis bagian atas, transparan dan tinggal tulang-sumsum patera sekadar, rata-rata terjadi pada tuarang.

           Pengendalian

  1. Pengendalian kultur teknis dapat dengan pendirian membangkitkan ampas-sisa tumbuhan pada lahan.
  2. Pengendalian fisik mekanis dengan cara mengumpuilkan larva atau pupa dan bagian yang terserang dimusnahkan.
  3. Pengendalian hayati dapat dengan menggunakan M.A( Imbangan Alami)
  4. Pengendalian kimiawi dengan cara memperalat insektisida nan efektif.
  5. Lalat bibit

Hama ini dapat negatif tanaman sampai 80% lebih lagi boleh hingga puso.

Gejala serangan :

–       Batang berlobang (berbentuk terowongan ) menjejak radiks batang setakat tanaman menjadi asfar dan akhirnya mati

           Pengendalian

  1. Peradaban teknis dan pola tanam

       Oleh karena aktifitas laler esensi doang 1 – 2 bln pada musim hujan maka serangan bisa dihindari dengan mengubah waktu tanam dan bergiliran tumbuhan.

  1. Pendayagunaan varietas resisten
  2. Pengendalian hayati dengan parasitoid nan memparisiti pelat merupakan Trichogramma spp dan benalu ulat mago adalah Opies. sp
  3. Pengendalian kimiawi dengan insektisida bisa dilakukan dengan perlakukan jauhar yakni Thiodikrab dosis 7,5 – 15 gr / kg benih maupun karbaturan dengan dosis 6 gr b.a/kg mani. Kemudian sesudah tanaman berumur 5-7 hari pohon disemprot dengan karbofuran dengan dosis 0,2 kg. b.a/ ha atau thiodkrab 0,75 b.a/ha.
  • Jenis Masalah
  1. Albino

Penyakit bulai ini disebabkan makanya cendawan.

Gejala gempuran :

Latar daun jagung bercelup asli hingga kekuningan dihati dengan garis-garis klorotik dan ciri lain pada perian disisi bawah daun terdapat sepuhan beringus kalis.  Apabila menuding masih muda biasanya lain takhlik biji zakar, belaka infeksinya puas taaman yang makin lanjut usia masih dapat mewujudkan biji pelir.

Pengendalian

  • Menanam varietas tahan
  • Berbuat penghutanan secara sederum.
  • Melakukan periode periode bebas tanam
  • Penggunaan fungisida mulataksil pada jauhar jagung.
  1. Epidemi Daun

Gejala bidasan :

Terdapat bercak katai berbentuk bujur telur kemudian bercak semakin memanjang warna hijau ke abu-abuan atau coklat.  Panjang hawr 2,5 – 15 cm, bercak start muncul pada daun nan terbawah kemudian berkembang menuju daun atas.

Pengendalian

  • Menanam keberagaman tahan.
  • Eradikasi tumbuhan yang terinfeksi bercak daun
  • Gunakan fungsida
  1. Karat

Gejala serbuan dan pengendaliannya sama dengan penyakit hawar daun.

 

Source: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/81434/Pengendalian-Hama-dan-Penyakit-pada-Tanaman-Jagung/

Posted by: holymayhem.com