Cara Membuat Penyiram Tanaman Dengan Pipa Pvc
PEMBUATAN TEKNOLOGI PENYIRAM Tumbuhan SEDERHANA (WATER STREAMER) DENGAN PENERAPAN PRINSIP Fluida
Dibuat Privat Rangka Berpartisipasi Pada Tanding Karya Catat Ilmiah Fakultas MIPA Fisika Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2011
DISUSUN Oleh : MUHAMMAD FIRDAUS KAMAL RISKA RIZANA FARUZHA ANJARWATI MUHAMMAD FATHUR RAHMAN
PEMERINTAH Ii kabupaten BANJARMASIN Dinas PENDIDIKAN SMA Kawasan 6 BANJARMASIN 2011
NIS 3958 NIS 4001 NIS 4133
HALAMAN PENGESAHAN PEMBUATAN TEKNOLOGI PENYIRAM Tanaman SEDERHANA (WATER STREAMER) DENGAN PENERAPAN Prinsip FLUIDA
DISUSUN Maka itu : MUHAMMAD FIRDAUS KAMAL RISKA RIZANA FARUZHA ANJARWATI MUHAMMAD FATHUR RAHMAN
NIS 3958 NIS 4001 NIS 4133
Banjarmasin, 14 April 2011 Memahami : Kepala SMA Negeri 6 Banjarmasin
Guru Instruktur,
Drs. H. Chairil Anwar, M.M NIP. 19540219 197903 1 002
Nina Sri Wahyuni, S.Pd NIP. 19690224 199412 2 003
ii
Mujarad
Kamal, M.F. 2011. Pembuatan Teknologi Penyiram Tanaman Sederhana (Water Streamer) dengan Penerapan Prinsip Fluida Kata kunci: water streamer, penyiram, pengairan, tanaman Pengairan ialah satu hal nan lalu bermakna dalam membantu pertumbuhan pohon. Banyak tanaman nan mati akibat kurangnya pengairan plong tanah tanaman tersebut ditanam. Tujuan penulisan karya ilmiah ini ialah mereka cipta dan mewujudkan instrumen tolong penyiram tanaman, meruahkan maklumat teori dan praktek hasil pembelajaran kerumahtanggaan bentuk konstruksi kasatmata dan terapan, dapat memberi hipotetis pengusahaan dan pengelolaan air nan efisien dan efektif melalui eksploitasi teknologi tali air bertekanan kurang menggunakan water streamer, melakukan konservasi air dengan memanfaatkan air hujan yang ada dengan menampungnya puas bak penadahan air melenggong. Metode notulis yang digunakan adalah metode diskriptif dan eksperimen dengan mengujikan alat penyiram Water Streamer pada lahan penanaman sayur-sayuran yang ada di SMAN 6 Banjarmasin. Selain itu penggunaan teknologi pengairan yang tepat juga dapat mempermudah proses pengairan lega lahan tempat tanaman bertunas. Kemudian penghematan air untuk proses pengairan juga merupakan hal yang tidak kalah berharga karena air merupakan mata air semangat, apabila penghematan air bukan dilakukan maka generasi mendatang akan kesuntukan air. Maka dari itu karena itu terbiasa dicarikan suatu teknologi alternatif untuk berbuat proses pengairan yang mudah dan efisien serta bisa menghemat penggunaan air, yaitu dengan penggunaan water streamer. Water streamer dapat dibuat secara mudah dan menggunakan bahan-bahan nan tertinggal serta murah. Pengairan dengan teknologi ini tidak membutuhkan bahan bakar dan lampau efisien karena dapat mempermudah proses pengairan lega saat bertani, serta boleh melakukan preservasi air dengan memanfaatkan air hujan abu yang terserah dengan menampungnya pada andai pembendungan air yang terbuka.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menaikkan puji dan syukur kepada Tuhan SWT, panitera dapat menyelesaikan penyusunan karya catat berupa penulisan karya catat ilmiah, yang penulis kerjakan internal rencana berpartisipasi aktif pada Lomba Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang diselenggarakan maka dari itu Fakultas MIPA Program Pengkhususan Fisika Universitas Lambung Mangkurat. Atas selesainya penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tidak terhingga pada pihak SMA Daerah 6 Banjarmasin, khususnya Bapak Drs. H. Chairil Anwar, M.M, selaku Penasihat Sekolah, dan Ibu Nina Sri Wahyuni, S.Pd, seumpama pembimbing. Penulis bertarget karya tulis yang cukup keteter ini bisa berarti dan bisa dijadikan laksana sarana informasi yang berguna bagi para generasi muda n domestik mengembangkan muslihat kreatifitas, inovasi, kerumahtanggaan gambar meningkatkan kemampuan akademik khususnya dalam penulisan karya ilmiah berwawasan lingkungan. Harapan notulis tidaklah berlebihan dan penyalin sahaja ingin agar generasi muda ikut berperan aktif dalam pengaplikasian aji-aji fisika intern bidang teknologi. Akhirnya kepada semua sidang pembaca Karya Tulis ini, penulis memimpikan saran serta kritik yang positif bersumber semua pihak yang berkepentingan. Atas perkenan berpunca semua yang kontributif tersusunnya karya catat ini diucapkan terimakasih.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI Halaman Halaman SAMPUL ………………………………………………………………………… i HALAMAN Pengesahan ………………………………………………………………. ii Mujarad …………………………………………………………………………………….. iii Kata PENGANTAR ………………………………………………………………………… iv DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….. v DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………… vi DAFTAR Grafik ……………………………………………………………………………….. vii Gapura I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 1 A. Rataan Birit Masalah …………………………………………………. 1 1. Diversifikasi, Bentuk, dan Semangat Tanaman………………………………… 1 2. Lokasi dan Kondisi Selingkung Tanaman…………………………….. 2 3. Jenis Kendaraan Tanam……………………………………………………… 2 4. Lautan Kecilnya Pot……………………………………………………… 2 5. Perian……………………………………………………………………….. 2 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 3 C. Maksud Penulisan …………………………………………………………… 4 D. Manfaat Penulisan …………………………………………………………. 4 E. Metode Penulisan …………………………………………………………… 4 BAB II Amatan PUSTAKA ……………………………………………………………. 5 A. Pentingnya Pengairan sreg Tanaman ………………………………… 5 B. Penggunaan Teknologi Irigasi kerumahtanggaan Parasan Pertanian ….. 5 C. Konsep Fisika internal Pembuatan Teknologi Penyiram Tanaman Terlambat (Water Streamer) ……………………………… 6 Ki III PEMBUATAN TEKNOLOGI PENYIRAM Tumbuhan SEDERHANA (WATER STREAMER) Cak bagi MEMPERMUDAH PENYIRAMAN Tanaman …………………… 9 A. Perkakas dan Objek ………………………………………………………………. 9 B. Kaidah Pembuatan Water Streamer ……………………………………… 9 C. Kaidah Kerja Water Streamer ……………………………………………… 10 D. Desain Water Streamer …………………………………………………… 11 E. Prinsip Kerja Water Streamer ……………………………………………… 11 F. Penerapan Teknologi Water Streamer……………………………….. 12 Ki IV PEMBAHASAN ………………………………………………………………….. 15 BAB V PENUTUP …………………………………………………………………………… 16 A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 16 B. Saran …………………………………………………………………………….. 16 DAFTAR Bacaan ………………………………………………………………………….. 18
v
DAFTAR Buram
Rajah 1 : Gambar 2 : Gambar 3 : Gambar 4 : Rajah 5 : Gambar 6 : Gambar 7 : Bentuk 8 : Gambar 9 :
Halaman Desain Water Streamer ……………………………………………………… 12 Penghimpunan air hujan …………………………………………………….. 13 Drum penampungan air yang digunakan lakukan Water Streamer 13 Diseminasi pipa PVC yang digunakan bikin Water Streamer……….. 14 Penerapan Water Streamer ……………………………………………….. 14 Pendirusan dengan Water Streamer …………………………………… 15 Tanaman bayam nan disiram dengan teknologi Water Streamer ………………………………………………………………………….. 15 Pemanenan sayur-sayuran………………………………………………….. 16 Pemanenan sayur-sayuran yang disiram dengan teknologi Water Streamer ………………………………………………………………… 16
vi
DAFTAR Diagram Halaman Tabel 1 : Data pendirusan pohon………………………………………………………. 17
vii
1
Gerbang I PENDAHULUAN
A.
Bidang Belakang Di dalam spirit kita sehari-hari, suatu sistem dengan perencanaan
yang sangat mania sangat dibutuhkan kurnia mempermudah di kerumahtanggaan kondusif kehidupan cucu adam. Lebih-lebih jika sistem tersebut berputar dengan suatu kontrol yang terpadu, maka situasi ini akan membawa dampak kepada cucu adam untuk boleh mempertimbangkan dan membentuk suatu bentuk kontrol nan jika akan dapat membantu dengan efisien. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi di internal berekspansi budidaya tanaman tersebut, misalnya faktor master, kelembaban, kebutuhan akan penerangan atau ketekunan cahaya yang digunakan, dan tak-lain (Wikipedia, 2007). Salah satu faktor yang mempengaruhi pada perkembangan tanaman yaitu penyiraman. Penyiraman merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat dilepaskan di dalam menjaga serta merawat agar pokok kayu bisa tumbuh dengan subur. Kebutuhan air nan cukup merupakan salah satu hal yang dahulu berharga. Jika hal ini mutakadim riuk digunakan akan berdampak fatal untuk perkembangan pokok kayu itu sendiri (Wikipedia, 2007). Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan air lega tanaman adalah: 1.
Varietas, Susuk, dan Umur Tanaman Berdasarkan kebutuhan air, umumnya ada tiga jenis tanaman, yaitu: a. Jenis yang suka air, yaitu tanaman yang memerlukan kebutuhan air yang layak banyak bikin boleh hidup dengan baik, contohnya macam Adiantum, Begonia, Calathea, Dracaena, Dieffenbachia, Monstera, Peperomia serta varietas paku-pakisan. b.
Jenis yang menyukai air dalam jumlah sedang, yaitu tanaman yang memerlukan air nan memadai tapi tidak berlebih bagi tumbuh
dalam
kondisi
yang
sehat,
contohnya
Aglaonema, Anthurium, Philodendron, dan lainnya.
adalah
2
c.
Jenis nan menyukai cacat air, yaitu variasi tanaman yang boleh tumbuh dengan baik intern keadaan sedikit air, contohnya berbagai
jenis
tanaman
sukulen,
kaktus,
Sansiviera,
Chryptanthus dan lainnya. 2.
Lokasi dan Kondisi Sekitar Tanaman Lokasi pula memiliki peran nan besar di internal menentukan banyaknya air kerjakan penyiraman. Tanaman di dalam vas yang diletakkan di bawah naungan dengan yang serta merta di sumber akar kilat syamsu akan n kepunyaan perbedaan kebutuhan air. Galibnya tanaman yang rani di negeri naungan membutuhkan jumlah air yang relatif makin sedikit dari sreg tanaman yang tertular sinar matahari langsung.
3.
Jenis Sarana Tanam Ki alat merupakan material yang bersentuhan langsung dengan akar susu, bagian pokok kayu nan sangat bermakna untuk penyerapan air dan unsur hara lainnya.. Media tanaman yang mahajana digunakan adalah petak, humus, sekam, cocopeat, ramal malang, dan akar susu pakis. Masingmasing varietas mempunyai daya ikat air yang berbeda-cedera.
4.
Samudra Kecilnya Jambang Jambang yang katai akan memiliki tingkat kelembaban yang lebih kecil seandainya dibandingkan dengan sarana pada jambangan yang osean. Doang pot yang besar n kepunyaan keistimewaan dalam pertumbuhan akar tunjang pokok kayu. Banyaknya ruang yang tersedia dapat menyerahkan ira yang cukup untuk bernafasnya akar.
5.
Musim Dua musim terdepan di Indonesia, musim sangar dan periode hujan abu, akan mempengaruhi penyiraman terhadap tumbuhan. Pada waktu tandus, pohon harus diperiksa apakah memerlukan penyiraman satu-dua hari sekali sedangkan tahun hujan apakah harus disiram setiap periode maupun bukan. Jika keadaan ini tidak dilakukan maka pokok kayu akan cepat mengalami mortalitas. (kebonkembang.com).
3
Laporan menunjukkan bahwa banyak umum terutama petani yang mengalami kesulitan dalam memberikan penyiraman pada tumbuhan yang ditanaminya, baik itu perkebunan, sesungguhnya untuk memecahkan keadaan tersebut, pemakaian penyiraman baik yang digerakkan maka itu listrik maupun tenaga air telah lama dikenal oleh umum ataupun pekebun, cuma lega kenyataannya masih banyak masyarakat dan petani yang belum memilikinya. Peristiwa ini disebabkan karena kemampuan resep beli masyarakat dan orang tani masih tekor. Penaggulangan penyakit penyediaan penyiraman tanaman pada kegiatan pertanian, maka dibutuhkan penyiram yang sangat sederhana, baik dalam pembuatannya dan juga dalam pemeliharaannya mempunyai peluang yang baik. Streamer ini berkreasi tanpa menggunakan bulan-bulanan bakar. Streamer ini memanfaatkan tenaga perputaran air yang jatuh berasal medan nan lebih tangga ke tempat yang lebih terbatas alias dialirkan langsung ke streamer. Penggunaan streamer memiliki keuntungan tidak membutuhkan bahan bakar, tidak membutuhkan pelumas, bentuknya sederhana. Streamer ini sangat tepat bakal provinsi-daerah dengan populasi masyarakat dan orang tani yang punya ketangkasan terbatas, karena proteksi yang dibutuhkan sederhana. Karya tulis ini menunjukkan bahwa siapapun nan memiliki kemampuan teknis paling dapat mengerjakan survey, merencanakan dan membuat seorang water streamer dari bahan-bahan nan mudah diperoleh, dan melakukan pemeliharaan yang diperlukan. Akhirnya internal karya tulis ini perekam bertekad hal ini dapat memberikan keterangan yang diperlukan untuk panas pikiran mahajana khususnya masyarakat petani, sehingga dapat meringankan beban kerja serta meningkatkan produktivitas hasil perladangan. B.
Rumusan Kebobrokan Adapun rumusan masalah yang akan dikemukakan merupakan: 1. Bagaimana prinsip menciptaan dan membuat teknologi penyiram tanaman sederhana? 2. Bagaimana pemanfaatan dan manajemen air yang efisien dan efektif? 3. Bagaimana melakukan proteksi air dengan memanfaatkan air hujan?
4
C.
Tujuan Penulisan Tentang pamrih nan akan dicapai dalam pembuatan water streamer ini
yakni andai berikut : 1.
Mereka cipta dan takhlik alat bantu penyiram pokok kayu.
2.
Menuangkan informasi teori dan praktek hasil pembelajaran kerumahtanggaan susuk bangunan nyata dan terapan.
3.
Dapat memberi contoh pemakaian dan pengelolaan air yang efisien dan efektif melangkaui pemanfaatan teknologi irigasi bertekanan rendah menggunakan water streamer.
4.
Melakukan proteksi air dengan memanfaatkan air hujan angin yang ada dengan menampungnya pada bak penampungan air terbabang.
D.
Kemustajaban Penulisan Akan halnya manfaat yang akan dicapai dalam pembuatan streamer ini adalah : 1.
Dapat membantu pekerjaan lakukan mereka yang n kepunyaan kesibukan dan tidak mempunyai waktu tahu untuk merawat tanaman mereka.
2.
Diharapkan dengan adanya water streamer ini penyriraman pohon bisa dikerjakan dengan mudah.
3.
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu teknologi terapan.
4.
Kita dapat melakukan penghematan air pada proses pengairan lega pohon.
E.
Metode Penulisan Pada penulisan karya tulis ini penyadur memperalat metode diskriptif dan
eksperimen dengan mengujikan radas penyiram Water Streamer pada lahan penanaman sayur-sayuran yang ada di SMAN 6 Banjarmasin.
5
Bab II TINJAUAN Wacana A.
Pentingnya Pengairan plong Tanaman Pertumbuhan pohon sangat peka terhadap kesuntukan air. Cak semau sejumlah
kejadian terdepan nan harus diperhatikan dalam pengairan. Jenis tanah adalah fragmen yang harus diperhitungkan dalam pengairan, artinya kita akan mengukur tingkat kadar pH dalam air demi memperoleh kecocokan yang per-sisten dengan persil bikin melancarkan jalan akar. (Depdiknas, 2008:281). Rahmat air nan cukup boleh membantu memantapkan kelembaban tanah sebagai pelarut pupuk. Kelengasan tanah jangan kurang dari 60 – 70% dari kapasitas lapangan bintang sartan sebagian besar kapling memerlukan pengairan tambahan mudah-mudahan pertumbuhan boleh terjadi secara optimal (Depdiknas, 2008:196). Kerumahtanggaan mengerjakan pengairan hal yang harus diperhatikan antara lain: Kuantitas air nan di guyur tidak menyebabkan pokok kayu tergenang, sepatutnya dilakukan masing-masing periodik yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan jenis tanaman yang ditanam, dan waktu penyiraman minimal baik dilakukan sekaligus suhu masig minus pada waktu awal pagi atau sore masa (Depdiknas, 2008:292). B.
Eksploitasi Teknologi Pengairan dalam Bidang Perladangan Air yang diberikan pada kisaran nan tepat dengan bergantung lega sifat-
sifat fisika tanah dan dibantu dengan teknologi pengairan yang baik bakir menjamin contoh tanam dalam setahun dan otoritas waktu tanam, sehingga kesangkilan penggunaan air meningkat, nan pada kesudahannya mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang bertani melangkahi diversifikasi pokok kayu. Teknologi pengairan yang tepat, efisien, dan efektif akan meningkatkan produktivitas tanaman 2–3 kali lipat berpangkal sistem perladangan yang disiram secara manual. Situasi ini ditunjukkan berpunca data Fisik Resep Statistika (BPS) berikut ini: pada tahun 1997 produksi bayam di Indonesia mencapai 73.790 ton dan bawang merah mencapai 294.423 ton, sementara itu pada perian 2009 produksi bayam di Indonesia mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat berpokok jumlah semula adalah
6
sampai ke 173.750 ton dan bawang bangkang mengalami peningkatan sebatas 3 kali lipat yaitu mencapai 965.164 ton. Namun, penerapan teknologi tali air pertanian teradat dilakukan secara sedikit berangsur-angsur dan didukung makanya penyelidikan terpadu dengan ki memenungkan kebutuhan pembajak. Hal-keadaan yang harus diperhatikan antara lain: 1.
Aturan-resan petak nan berkaitan dengan teknik irigasi
2.
Perigi air pengairan yang tersedia layak secara sosial-irit dan kesepakatan bikin lingkungan
3.
Nilai ekonomi komoditas nan dibudidayakan
4.
Jumlah dan distribusi hujan, kebutuhan air tanaman untuk setiap fase pertumbuhan, dan kuantitas air yang harus disediakan
5.
Teknik tali air yang tepat, efektif, efisien, frekuensi belas kasih, biaya, dan dampaknya terhadap produksi, serta biaya dan keuntungan
6. C.
Dampak destruktif sistem pengairan dalam jangka panjang
Konsep Fisika dalam Pembuatan Teknologi Penyiram Pohon Sederhana (Water Streamer) Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan terbatas hambatan
terhadap persilihan bentuk saat ditekan. Oleh karena itu yang tersurat fluida hanyala zat cair dan tabun. Konsekuensi berasal rasam ini yaitu hukum Pascal yang mementingkan pentingnya tekanan dalam mengarakterisasi bentuk fluid. Pada pembuatan teknologi penyiram tanaman sederhana (water streamer) menggunakan prinsip fluida yaitu mekanika fluida. Mekanika fluida dapat dibagi menjadi zat alir statik dan fluida dinamik. Fluida statis mempelajari zat alir pada keadaan diam tentatif, sedangakan fluida dinamis mempelajari fluida yang bersirkulasi. Pada zat alir statis terdapat pertepatan tekanan, sementara itu sreg fluida dinamis terwalak persamaan piutang distribusi dan azas bernoulli. 1.
Fluida Statis a.
Tekanan Tekanan (P) merupakan satuan fisika lakukan menyatakan gaya (F) tiap-tiap satuan luas (A), maka besarnya tekanan adalah gaya dibagi
7
dengan luas. Tekanan zat enceran disebarkan ke segala sisi dengan sama rata. Dirumuskan dengan persamaan :
Pemberitahuan: P = Tekanan (Pa) F = Kecenderungan (N) A = Luas permukaan (m2) 2.
Fluida Dinamis a.
Piutang Aliran Volume fluida tiap eceran hari nan mengalir n domestik pipa disebut debit. Dirumuskan dengan kemiripan:
Manifesto:
b.
Azas Bernoulli Lega azas Bernoulli bermain perantaraan antara tekanan (P), kecepatan alir (v), dan tinggi tempat (h) dalam satu garis literal. Sehingga azas Bernoulli boleh didefinisikan ialah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kerdil ketimbang di bekas yang kecepatannya lebih sedikit. Jadi semakin lautan kederasan
8
zalir dalam satu honcoe maka tekanannya bertambah katai dan sebaliknya bertambah kecil kecepatan zat alir dalam suatu honcoe maka semakin besar tekanannya. Dirumuskan dengan pertepatan:
Siaran: P = Tekanan (Pa)
9
Portal III PEMBUATAN TEKNOLOGI PENYIRAM Tanaman Sederhana (WATER STREAMER) Bakal MEMPERMUDAH PENYIRAMAN Pokok kayu A.
Alat dan Bahan 1.
Perlengkapan Instrumen yang digunakan privat pembuatan teknologi penyiram tanaman tersisa (water streamer) yakni bagaikan berikut : a. Gergaji metal b. Palu c. Pakis
2.
Mangsa Target yang digunakan dalam pembuatan teknologi penyiram pokok kayu sederhana (water streamer) adalah laksana berikut : a. Kanyon (tempat penampungan air) b. Honcoe PVC c. Lem culim d. Seal tape (selotip pipa) e. Kran pengatur tagihan f. Culim siku-tikungan g. Penutup pipa
B.
Cara Pembuatan Water Streamer Langkah-langkah cara membuat water streamer adalah bak berikut : 1.
Potonglah pipa PVC menjadi beberapa episode, kemudian lubangi keseleo satu fragmen pipa PVC yang telah dipotong tadi dengan menggunakan paku.
2.
Lilitkan selotip pengudut puas pipa nan tidak berlubang lalu berikan lem, setelah itu masukkan pipa ke bak penampungan air yang telah dilubangi
10
pada babak dasarnya. Letak laksana pembendungan air harus bertambah tangga daripada letak tanaman yang akan diairi. 3.
Gunakan pipa siku-tikungan bikin membelokkan arah pipa.
4.
Sambungkan honcoe PVC dengan kran pengatur debit air buat memudahkan dominasi tagihan air yang digunakan. Gunakan selotip gudu-gudu dan perekat pipa untuk memperkuat sambungan antar pipa satu dengan lainnya.
5.
Setelah kran pengatur debit air dipasang sambungkan pipa PVC nan tidak berlubang dengan pipa PVC nan sudah dilubangi.
6.
Gunakan pengunci pengudut puas bagian ujung pipa PVC lakukan mencegah keluarnya air berpokok ujung pengudut PVC.
7. C.
Water streamer pun siap cak bagi digunakan untuk menyiram tumbuhan.
Prinsip Kerja Water Streamer Kaidah terbit water streamer adalah pemberian air puas tumbuhan yang
dilakukan dengan memperalat jaringan gudu-gudu bertekanan kurang, yang dipasangi dengan penetes (emitter) dan ditempatkan sepanjang baris-lajur pohon (Baars, 1976). Bawah operasi water streamer adalah memberikan air ke tanaman dengan menggunakan jaringan pipa yang ekstensif plong impitan rendah (1 – 2 atm) yang diletakan di dekat pohon yang akan diairi. Air keluar pecah jaringan pipa melalui lubang-liang penetes dalam gambar jelmaan (trickle), karena adanya perbedaan tinggi tekan antara perigi air dan penetes. Salah satu ciri khas water streamer adalah bahwa air dialirkan dari sumbernya ke tanaman nan akan diairi melalui jaringan culim yang ektensif. Komponen-komponen yang digunakan intern sistem ini meliputi pengendali hierarki tekan, jaringan pipa, dan unit penetes. Alamat utama dari perancangan dan manajemen sistem irigasi yang baik ialah memperoleh kapasitas sistem yang bisa mencukupi kebutuhan air seluruh tanaman. Perikatan antara debit penetes paling dan biasanya merupakan faktor terpenting intern eksploitasi sistem tali air ini. Tingkat keseragaman sistem irigasi tetes dinyatakan bagaikan keseragaman tetesan (Emission Uniformity, EU).
11
D.
Desain Water Streamer Keterangan: 1. Distribusi air pada pipa 2. Kran pengatur debit 3. Air yang keluar dari gudu-gudu
Andai Penampungan Air
1
2
3 Seumpama Penanaman
Rang 1. Desain water streamer E.
Cara Penggunakan Water Streamer Pendirian penggunakan teknologi water streamer adalah ibarat berikut : 1.
Tampung lah air sreg misal penampungan air. Penggunaan air hujan abu juga dapat dilakukan perumpamaan pelecok satu lembaga konservasi air. Tambahkan fusi HCO3 (kalsium) sebagai penetralisir arang karbondioksida nan terkandung dalam air hujan angin.
2.
Putar dan aturlah kran pengatur piutang air agar air dapat mengalir pada honcoe PVC.
3.
Air akan mengalir dan keluar berpangkal lubang-lubang yang ada pada pipa PVC.
4.
Apabila kelembapan lahan dan pokok kayu dirasa sudah cukup maka putar kran pengatur debit air untuk menyelimuti aliran air sebaiknya aliran air pada pipa PVC menjadi berhenti.
12
F.
Penerapan Teknologi Water Streamer Ini yaitu foto-foto berpangkal penerapan teknologi water streamer yang ada
di sekolah kami :
Gambar 2. Pembendungan air hujan angin
Rancangan 3. Tahang penampungan air nan digunakan lakukan water streamer
13
Bagan 4. Peredaran pipa PVC nan digunakan bikin water streamer
Bagan 5. Penerapan water streamer
Gambar 6. Penyiraman dengan water streamer
14
Gambar 7. Pokok kayu bayam yang disiram dengan teknologi water streamer
Bagan 9. Pemanenan sayur-sayuran yang disiram dengan teknologi water streamer
15
BAB IV PEMBAHASAN Irigasi merupakan suatu kejadian yang penting kerumahtanggaan dunia pertanian, dengan pengairan maka dapat kondusif menstabilkan kelembaban tanah dan sebagai pelarut kawul pada persil. Tanpa pengairan yang tepat tanaman tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Selain itu pengusahaan teknologi pengairan yang tepat pun dapat mempermudah proses pengairan pada kapling tempat tanaman tumbuh. Kemudian penghematan air bikin proses tali air lagi merupakan hal nan tidak kalah utama karena air merupakan sendang semangat, apabila penghematan air tidak dilakukan maka generasi mendatang akan kesuntukan air. Maka dari itu karena itu terbiasa dicarikan satu teknologi alternatif untuk mengerjakan proses pengairan nan mudah dan efisien serta dapat menghemat pendayagunaan air, yaitu dengan penggunaan water streamer. Keadaan ini ditunjukkan dalam data berikut ini : Tabel 1. Data penyiraman tanaman Metode Penyiraman Lahan Volume air Usaha Penyiraman Tahun
Ember
Instrumen penyiram pokok kayu manual
Water streamer
2m x 12m
2m x 12m
2m x 12m
10 liter/beledi
7 liter/penyiram
200 liter/drum
4 mungkin/ember
6 kali/penyiram
1 kali/drum
7 menit
15 menit
4 menit
Water streamer dapat dibuat secara mudah dan menggunakan objek-bahan yang sederhana serta murah. Pengairan dengan teknologi ini enggak membutuhkan mangsa bakar dan silam efisien karena dapat mempermudah proses pengairan bilamana bertani, serta bisa mengamalkan proteksi air dengan memanfaatkan air hujan abu nan ada dengan menampungnya pada bak penampungan air nan terbuka. .
16
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Bersendikan uraian di atas penulis dapat mengambil kesimpulan umpama
berikut : 1.
Tali air ialah suatu keadaan yang penting n domestik membantu pertumbuhan tanaman karena dapat menstabilkan kelembaban pada tanah dan umpama pelarut kawul.
2.
Pemakaian teknologi irigasi nan tepat juga bisa mempermudah proses pengairan pada kapling kancah pokok kayu tumbuh. Kemudian penghematan air kerjakan proses pengairan juga yakni hal nan tidak kalah penting karena air merupakan sumber sukma, apabila penghematan air tidak dilakukan maka generasi mendatang akan kehabisan air. Oleh karena itu teradat dicarikan suatu teknologi alternatif bagi mengamalkan proses irigasi yang mudah, murah, dan efisien serta bisa menghemat penggunaan air, yaitu dengan eksploitasi teknologi Water Streamer.
3.
Water Streamer boleh dibuat secara mudah dan menggunakan bahanbahan nan tersisa serta murah. Pengairan dengan teknologi ini tidak membutuhkan bahan bakar dan suntuk efisien karena dapat mempermudah proses tali air bilamana bertani, serta boleh mengerjakan perlindungan air dengan memanfaatkan air hujan yang terserah dengan menampungnya pada andai penampungan air nan terbuka.
B.
Saran Berdasarkan hasil yang dilakukan, maka notulis memberikan saran-saran
andai berikut : 1.
Mudah-mudahan kita memperalat teknologi Water Streamer untuk melakukan proses tali air sreg tumbuhan kita, karena dengan penggunaan teknologi ini kita dapat menghemat hari, tenaga, dan
17
melakukan proteksi air yang adv amat berguna misal sumber spirit bagi generasi mendatang sepatutnya tidak kekurangan air. 2.
Penggunaan
Water
Streamer
patut
dimasyarakatkan
bakal
mempermudah umum melakukan proses penyiraman pada pohon yang dimilikinya.
18
DAFTAR Referensi
Adhi Nugroho, Prihanantho. 2008. Sistem Otomatis Penyiraman Tanaman lega Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler MCS-51. Semarang: Undip Anonim.Awak Pusat Statistika. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=55& notab=15 Anonim.Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Perladangan Anonim.Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Jakarta: Depdiknas Kurnia, Undang. 2004. Kemungkinan Pengairan Pertanian Pokok kayu Semusim Lahan Kering. Bogor: Balai Investigasi Persil Sintia, Mona. 2008. Bawah Pengetahuan Kebutuhan Air pada Tanaman. http://www.kebonkembang.com/component/content/article/151.html?josccle an=1&comment_id=96 Siswanto dan Sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika. Jakarta: Depdiknas
Source: https://adoc.pub/download/pembuatan-teknologi-penyiram-tanaman-sederhana-water-streame.html
Posted by: holymayhem.com