Cara Membuat Bedengan Tanaman Cabe

  1. Pengolahan Tanah

Dikarenakan di Desa Cermin Pataka ini sistim pengairan persawahannya menggunakan irigasi teknis, maka sebelum menguburkan cabe di areal persawahan ini hendaknya air dipetakan sawah diatur atau dikeringkan justru silam. Kemudian baru lah  tanah diolah, moga lahan-kapling yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pergantian udara di internal tanah menjadi baik, gas-gas oksigen bisa masuk ke dalam tanah, asap-asap yang meracuni akar tumbuhan dapat teroksidasi, dan senderut-bersut dapat keluar dari tanah.

Lahan yang diperlukan lakukan budidaya cabe merah adalah lahan yang punya tanah yang kenyatkenyit dan memiliki porositas nan baik. Kerjakan memperoleh lahan yang gembur sebaiknya lahan dibajak, dibersihkan dari liwa/pacak kayu dan kotoran-sisa akar susu tumbuhan, karena apabila terlalu banyak gulma dapat menganggu pertumbuhan tanaman cabe. Perebusan tanah dilakukan dengan menghancurkan rekahan-bongkahan kapling sehingga menjadi makin halus dan lahan siap digunakan. Saat ini, dengan perkembangan mekanisasi pertanaman penggodokan tanah semakin mudah bagi dilakukan. Proses perebusan tanah bikin lahan cabe dapat dilakukan dengan menunggangi Cultovator maupun dengan  Quick Kuku Serabut dengan implement Blade J apabila kondisi  tanah relatif gembur atau  dengan Blade B apabila kondisi petak relatif keras dengan kedalaman hasil olahan sekitar 15 cm.

  1. Pembuatan Bedengan

Setelah berbuat penggarapan petak, proses berikutnya adalah mewujudkan bedengan. Kurnia bedengan tersebut adalah bikin melancarkan pembuangan air hujan, melintasi selokan, memudahkan meresapnya air hujan angin maupun air pendirusan ke intern lahan serta melajukan untuk proses perawatan pohon. Ukuran bedengan sreg petak cabe biasanya punya lebar 100 cm. panjangnya disesuaikan dengan kondisi tanah, tinggi bedengan minus lebih 20 cm, dan jarak antar bedengan 100 cm.

  1. Pemupukan Awal

Setelah bedengan terbentuk, fertilisasi diberikan  pada setiap bedengan secara merata. Pupuk yang diberikan dapat berupa paduan pupuk organik berupa kompos dan pupuk kandang. Kebutuhan pupuk organik bakal budidaya cabe  adalah seputar 20 ton per hektar. Selain serabut organik tambahkan kembali Pupuk Kimia ± 1 Ton/Ha dengan rincian : TSP 500kg/ha, urea 250 kg/ha dan KCl 250kg/ha. Dan selain serat tersebut jika diperlukan dilakukan pula pengapuran dengan memberikan kapur dolomit sesuai dengan berapa pH persil yang dibutuhkan untuk tanaman cabe, biasanya pH tanah yang sesuai dan setuju untuk tanaman cabe adalah 5,6 – 7.

  1. Pencantuman Mulsa

Untuk budidaya cabe, sebaiknya bedengan ditutup dengan mulsa plastik hitam galuh. Pemakaian mulsa plastik akan memberikan beberapa manfaat. Beberapa  kebaikan penggunaan mulsa antara tak untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan persil. Sesudah terpasang, rencana lubang tanam sebanyak dua lajur intern setiap bedengan dengan jarak antar tanaman 60 cm dan jarak antar saf 70 cm. Seyogiannya korok tanam dibuat zig zag (tidak sederajat). Hal ini berguna bakal mengatur rotasi angin dan penetrasi cahaya matahari. Garis tengah dan kedalaman lubang tanam invalid lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan dimensi polybag semai.

Dabir : Herpiandi (Penyuluh Pertanian BPP VII Koto Ilir – Tebo – Jambi)

Source: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/70932/TEKHNIK-PERSIAPAN-LAHAN-DAN-PEMBUATAN-BEDENGAN-TANAMAN-CABE-DI-AREAL-PERSAWAHAN/

Posted by: holymayhem.com