Cara Melakukan Pengamatan Laju Pertumbuhan Tanaman
Kimia
adalah silang berpokok ilmu jasad nan mempelajari adapun susunan, struktur, sifat, dan pergantian materi.[1]
[2]
Ilmu ilmu pisah meliputi topik-topik sebagaimana sifat-sifat unsur, cara molekul membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan campuran kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan adat-sifat publik pecah materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia bikin membentuk zat-zat yang berbeda.
Ilmu pisah kadang-kadang disebut umpama hobatan maklumat pusat karena menjembatani ilmu-ilmu permakluman alam, tercantum fisika, geologi, dan biologi.[3]
[4]
[5]
Para ahli farik pendapat mengenai etimologi mulai sejak kata
kimia. Sejarah kimia dapat ditelusuri kembali sampai pada alkimia, yang mutakadim dipraktikkan selama sejumlah milenia di berbagai pecahan dunia.
Etimologi
[sunting
|
sunting sumber]
Jābir ibn Hayyān (Geber), sendiri alkemis Persia yang riset eksperimennya sudah menurunkan fondasi bagi aji-aji kimia.
Prolog
kimia
berasal pecah
alkimia, sebutan buat serangkaian praktik pada hari-masa terdahulu yang meliputi molekul-partikel ilmu kimia, metalurgi, filsafat, astrologi, ilmu klenik, dan guna-guna pengobatan. Alkimia selalu boleh jadi dianggap gandeng dengan usaha mengubah timbal atau target-bahan baku biasa lainnya menjadi emas,[6]
tetapi pada Zaman Kuno ilmu ini mengkaji banyak pokok permasalahan hobatan kimia maju. Alkimia didefinisikan oleh alkemis Yunani-Mesir awal abad ke-4 M, Zosimos, sebagai ilmu yang mempelajari akan halnya tata letak air, pergerakan, pertumbuhan, mewujud, bablas, mengeluarkan roh dari raga, dan mengikat jiwa di dalam jasmani.[7]
Kata
alkimia
berasal mulai sejak perkenalan awal Arab
al-kīmīā
(الکیمیاء). Kata
al-kīmīā
diturunkan dari kata Yunani χημία (kemia) atau χημεία (kemeia).[8]
[9]
Al-kīmīā
bisa jadi berasal semenjak Mesir Kuno karena perkenalan awal
al-kīmīā
barangkali diturunkan dari kata Yunani χημία (kemia), yang lagi diturunkan dari alas kata
Kemi
alias
Kimi, yaitu nama kuno negeri Mesir dalam bahasa Mesir.[8]
Mungkin lagi, prolog
al-kīmīā
diturunkan semenjak kata χημεία (kemeia), yang berarti “dituang bersama-selevel” (ke dalam gemblengan).[10]
Pengantar
[sunting
|
sunting sumber]
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai guna-guna enggak, seperti fisika, aji-aji bahan, nanoteknologi, ilmu hayat, farmasi, medis, bioinformatika, dan geologi.[11]
Koneksi ini ketimbul melampaui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Laksana ideal, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi puas tingkat anasir dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang bisa melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama n domestik hubungannya dengan hukum purwa termodinamika. Kimia tradisional mengikutsertakan interaksi antara zat ilmu pisah n domestik reaksi kimia, yang mengubah satu maupun lebih zat menjadi satu alias lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi makin rendah. Reaksi kimia bisa difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang berkujut n domestik wahana reaksi tetapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (begitu juga radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di n domestik ataupun di luar suatu reaksi, seperti internal spektroskopi.
Semua materi normal terdiri berpunca atom atau komponen-komponen subatom yang membentuk anasir; proton, elektron, dan neutron. Atom bisa dikombinasikan lakukan menghasilkan rang materi yang lebih kompleks sebagai halnya ion, molekul, atau intan buatan. Struktur dunia yang kita jalani sehari-perian dan adat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan oleh adat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Cendawan lebih keras terbit ferum karena atom-atomnya terikat kerumahtanggaan struktur kristal yang makin normatif. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat karena kamu dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia seandainya subur di atas suatu hawa tertentu.
Zat mendatangi diklasifikasikan berlandaskan energi, fase, atau komposisi kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, pujuk dari nan memiliki energi paling kecil kurang adalah padat, cair, tabun, dan plasma. Dari keempat macam fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa nan berupa medali, karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat n kepunyaan struktur tetap pada suhu kamar yang dapat menimbangi gravitasi atau gaya loyo lain yang mencoba mengubahnya. Zat larutan memiliki ikatan yang cacat, tanpa struktur, dan akan bergerak bersama gravitasi. Tabun tidak memiliki ikatan dan bermain seumpama elemen bebas. Sedangkan, plasma namun terdiri terbit ion-ion yang bergerak netral; cadangan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Suatu cara untuk membedakan ketiga fase permulaan yakni dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki piutang dan bentuk yang ki ajek, zat cair mempunyai debit tetap namun tanpa rang yang teguh, sementara itu asap tidak punya baik piutang ataupun bentuk yang tetap.
Air yang dipanaskan akan berubah fase menjadi nyamur.
Air (H2O) berbentuk cairan intern temperatur kamar karena molekul-molekulnya terikat oleh kecondongan antarmolekul yang disebut jalinan hidrogen. Di sisi tak, hidrogen sulfida (H2S) berbentuk gas sreg hawa kamar dan impitan standar, karena elemen-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipol) yang makin rengsa. Ikatan hidrogen pada air punya cukup energi bakal mempertahankan molekul air untuk enggak terpisah satu sejajar bukan, tetapi tidak bikin berputar, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada meres laut. Menempatkan suhu alias energi bertambah lanjur mengizinkan organisasi bentuk nan bertambah erat, menghasilkan suatu zat padat, dan mengasingkan energi. Peningkatan energi akan mencairkan es sungguhpun master tidak akan berubah hingga semua es cair. Peningkatan master air puas gilirannya akan menyebabkannya mendidih (tatap panas penguapan) bertepatan terdapat sepan energi untuk mengamankan kecondongan tarik antarmolekul dan lebih jauh memungkinkan atom lakukan bergerak menjauhi satu separas lain.
Ilmuwan yang mempelajari ilmu pisah sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan mengamalkan spesialisasi dalam suatu maupun lebih subdisiplin. Kimia nan diajarkan pada sekolah menengah sering disebut “kimia umum” dan ditujukan andai pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan peserta alat untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan puas tingkat ini bosor makan dianggap tak hipotetis dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat nan luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan nan tercecer dan elegan ini internal karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas kimia yang terlampau plural.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan ekspansi baru, sekadar mantra ini bersalur pada alkimia yang sudah lalu dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
Sejarah
[sunting
|
sunting sumur]
Akar mantra kimia dapat dilacak setakat fenomena pembakaran. Api merupakan maslahat mistik nan menidakkan satu zat menjadi zat tak dan balasannya merupakan manah utama umat cucu adam. Merupakan jago merah yang menuntun manusia pada reka cipta besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam bermakna, banyak turunan nan tertarik menemukan metode yang dapat menyangkal zat tak menjadi emas. Situasi ini menciptakan suatu protosains nan disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering mengandung sintesis filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia beradab. Seiring berjalannya album, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Bubuk Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan meluaskan pendekatan yang makin sistematik dan ilmiah.[12]
[13]
[14]
[15]
Alkimiawan purwa yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan melepaskan ilmu pisah dan alkimia merupakan Robert Boyle (1627–1691). Boyle khususnya dianggap sebagai bapak pembina kimia karena karyanya yang paling penting, teks kimia klasik
The Skeptical Chymist
nan membuat perbedaan antara klaim alkimia dan reka cipta ilmiah empiris terbit kimia bau kencur.[16]
Ia merumuskan hukum Boyle, menolak “empat unsur” klasik dan mengusulkan alternatif zarah dan reaksi kimia mekanistik yang bisa dikenakan percobaan nan keras.[17]
Teori flogiston (suatu zat yang menjadi akar susu bermula semua pembakaran) dikemukakan oleh Georg Ernst Stahl mulai sejak Jerman pada sediakala abad ke-18 dan kemudian dibatalkan pada akhir abad oleh ahli kimia Perancis Antoine Lavoisier, layaknya Newton dalam fisika; nan menciptakan menjadikan pijakan bagi kimia beradab, dengan mengklarifikasi pendirian keabadian massa dan meluaskan sistem baru penamaan ilmu pisah yang digunakan sebatas masa ini.[19]
Namun, sebelum karyanya tersebut, banyak penemuan bermakna sudah lalu dibuat, khususnya yang berkaitan dengan sifat ‘udara’ yang ditemukan terdiri dari banyak tabun nan berlainan. Kimiawan Skotlandia Joseph Black (juru kimia eksperimental purwa) dan J.B. van Helmont dari Belanda menemukan karbonium dioksida, alias segala yang disebut Black sebagai ‘awan tegar’ pada tahun 1754; Henry Cavendish menemukan hidrogen dan menguraikan sifat-sifatnya serta Joseph Priestley dan, secara adil, Carl Wilhelm Scheele yang mengisolasi oksigen murni.
Penemuan partikel kimia n kepunyaan sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik zarah ilmu pisah oleh Dmitri Mendeleyev pada hari 1869.[20]
Akademikus Inggris John Dalton mengusulkan teori atom bertamadun; bahwa semua zat tersusun bersumber ‘elemen-atom’ materi dan bahwa atom-atom yang berbeda memiliki pelik molekul nan berbeda-tikai pun.
Urut-urutan teori elektrokimia terjadi puas mulanya abad ke-19 sebagai hasil karya dua intelektual khususnya, J.J. Berzelius dan Humphry Davy, dimungkinkan oleh penemuan gundukan volta sebelumnya makanya Alessandro Volta. Davy menemukan sembilan anasir hijau tertera logam alkali dengan mengekstraksinya dari oksida mereka menggunakan arus listrik.[21]
Penghormatan Nobel dalam Kimia yang diciptakan lega tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai rakitan kimia selama 100 musim bungsu. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan mantra mekanika kuantum menginjak menjelaskan adat fisik interelasi ilmu pisah. Pada pertengahan abad ke-20, kimia sudah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi nan menyimpang ke latar biokimia.
Industri kimia mengaplus suatu aktivitas ekonomi yang penting. Lega musim 2004, penggubah bulan-bulanan ilmu pisah 50 teratas mendunia memiliki penjualan menjejak US$587 miliar dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% terbit total penjualan.[22]
Periode 2011 dinyatakan oleh Perguruan tinggi Nasion-Bangsa sebagai Tahun Kimia Antarbangsa.[23]
Deklarasi tersebut yakni inisiatif dari IUPAC, dan UNESCO serta melibatkan perkumpulan cendekiawan kimia, akademisi, dan rajah di seluruh dunia serta mengandalkan inisiatif individu untuk mengorganisasi kegiatan lokal dan regional.
Kimia organik dikembangkan makanya Justus von Liebig dan yang lainnya, menyusul senyawa urea ole Friedrich Wöhler yang membuktikan bahwa organisme jiwa, secara teori, boleh berasal berusul senyawa kimia.[24]
Kesuksesan terdahulu lainnya di abad ke-19 adalah; pemahaman tentang ikatan valensi (Edward Frankland lega tahun 1852) dan penerapan termodinamika pada kimia (J. W. Gibbs dan Svante Arrhenius puas hari 1870-an).
Cabang hobatan kimia
[sunting
|
sunting mata air]
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa parasan utama. Terdapat pula beberapa cabang antar-satah dan cabang-cabang nan lebih khusus n domestik kimia.[25]
Lima cabang utama dalam ilmu kimia diantaranya:[26]
- Ilmu pisah analitik merupakan studi yang melibatkan bagaimana kita menganalisis komponen kimia dalam percontoh. Berapa banyak sebenarnya kafeina dalam secangkir kopi? Adakah obat-obatan nan ditemukan dalam sampel urin ahli olahraga? Bagaimana tingkat pH tambak renang saya? Contoh parasan yang menunggangi ilmu pisah analitik menghampari ilmu ilmu mayat, ilmu lingkungan, dan pengujian obat. Kimia analitik dibagi menjadi dua sub simpang: amatan kualitatif dan kuantitatif. Kajian kualitatif menggunakan metode / pemastian lakukan membantu menentukan komponen zat (menjawab pertanyaan:
segala apa?). Analisis kuantitatif di jihat lain, membantu bagi mengidentifikasi berapa banyak setiap komponen hadir privat suatu zat (menjawab pertanyaan:
berapa?). - Biokimia mempelajari fusi ilmu pisah, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme spirit. Biokimia dan kimia organik berbimbing lalu dempet, seperti mana dalam kimia medisinal ataupun neurokimia. Biokimia lagi berhubungan dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika. Di bawah payung utama biokimia banyak sub-simpang bau kencur mutakadim muncul dan banyak pandai ilmu pisah modern nan mungkin mengkhususkan diri di dalamnya. Sejumlah kesetiaan mantra ini meliputi:
- Enzimologi (investigasi adapun enzim)
- Endokrinologi (studi tentang hormon)
- Biokimia balai pengobatan (pendalaman mengenai penyakit)
- Biokimia molekuler (studi biomolekul dan fungsinya)
- Kimia anorganik mengkaji sifat-adat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat titip tindih, khususnya internal permukaan ilmu pisah organologam. Kimiawan di meres ini titik api sreg unsur-unsur dan fusi lain selain karbon atau hidrokarbon. Sederhananya, kimia anorganik membentangi semua bahan nan bukan organik dan disebut sebagai zat tidak-hidup – senyawa yang tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen (CH). Senyawa yang dipelajari oleh juru kimia anorganik meliputi struktur batu belanda, mineral, logam, katalis, dan sebagian raksasa elemen pada tabel periodik. Contohnya ialah kekuatan balok sentral nan digunakan untuk membawa berat tertentu maupun memeriksa bagaimana emas terbentuk di bumi. Cabang kimia anorganik meliputi:
- Ilmu pisah bioanorganik (studi peran logam dalam biologi)
- Ilmu pisah harmonisasi (investigasi senyawa koordinasi dan interaksi ligan)
- Geokimia (penelitian komposisi ilmu pisah dunia, batuan, mineral & atmosfer)
- Teknologi anorganik (campuran senyawa anorganik baru)
- Kimia nuklir (studi alamat radioaktif)
- Kimia organologam (pengkhususan bahan kimia nan mengandung pertautan antara logam dan karbon – tumpangsuh dengan kimia organik)
- Kimia padatan / kimia material (studi pembentukan, struktur, dan karakteristik material fasa padat)
- Kimia anorganik campuran (penggalian sintesis bahan kimia)
- Kimia anorganik industrial (studi material yang digunakan privat industri. Contoh: rabuk)
- Ilmu pisah organik yaitu ilmu nan mempelajari paduan karbon sebagaimana objek bakar, plastik, aditif tembolok, dan pelelang-obatan. Berlawanan kimia anorganik nan berfokus lega masalah tak-hidup dan zat berbasis non-karbonium, kimia organik berurusan dengan pengkajian karbonium dan bahan ilmu pisah intern organisme roh. Contohnya adalah proses pernapasan di daun karena terserah perubahan n domestik komposisi kimia terbit pokok kayu roh. Ceranggah pecah kimia organik mengikutsertakan banyak disiplin ilmu yang farik termasuk studi keton, aldehid, hidrokarbon (alkena, alkana, alkuna) dan alkohol.
- Stereokimia (studi struktur anasir 3-dimensi)
- Kimia medisinal (berurusan dengan perancangan, pengembangan dan sintesis obat-obatan farmasi)
- Kimia organologam (investigasi bahan kimia nan mengandung ikatan antra karbon dan besi)
- Kimia organik fisik (investigasi struktur dan reaktivitas intern molekul organik)
- Ilmu pisah polimer (studi tata letak dan pembentukan atom polimer)
- Ilmu pisah fisik adalah studi tentang sifat fisik zarah, dan hubungannya dengan cara menunggalkan partikel dan atom. Kimia fisik berurusan dengan prinsip-prinsip dan metodologi baik kimia dan fisika serta merupakan studi tentang bagaimana struktur kimia berpengaruh terhadap sifat fisik suatu zat. Contohnya adalah pembuatan brownies, karena cak semau pencampuran korban serta menggunakan memberahikan dan energi bikin mendapatkan barang penutup. Sub-cabang kimia fisik meliputi:
- Elektrokimia (studi interaksi elemen, molekul, ion dan arus listrik)
- Fotokimia (riset efek kimia binar; reaksi fotokimia)
- Kimia satah (studi reaksi kimia pada parasan)
- Kinetika kimia (studi laju reaksi kimia)
- Termodinamika/termokimia (studi jalinan seronok dengan perlintasan ilmu pisah)
- Mekanika kuantum/kimia kuantum (studi mekanika kuantum dan hubungannya dengan fenomena ilmu pisah)
- Spektroskopi (investigasi spektrum cahaya maupun radiasi)
Cabang-cabang aji-aji kimia yang merupakan tumpang-tindih dengan satu atau lebih panca simpang utama:
- Kimia material menyangsang bagaimana menyiagakan, mengkarakterisasi, dan memahami pendirian kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.
- Kimia teori adalah studi kimia melangkahi penjabaran teori dasar (rata-rata dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum n domestik ilmu pisah disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, jalan komputer telah memfasilitasi ekspansi sistematik kimia komputasi, yang adalah seni pengembangan dan penerapan program komputer bikin menyelesaikan permasalahan ilmu pisah. Ilmu pisah teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
- Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membuat inti. Transfigurasi bertamadun merupakan bagian terbesar berusul kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil bertepatan perangkat lakukan bidang ini.
- Kimia organik sasaran alam mempelajari sintesis organik yang disintesis secara alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.
Bidang bukan antara tidak adalah astrokimia, ilmu hayat molekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, ilmu pisah angkasa luar, kimia benda padat, kimia bau kencur, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, rekaman kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
Konsep dasar
[sunting
|
sunting perigi]
Tatanama
[sunting
|
sunting sumber]
Tatanama kimia
merujuk sreg sistem penamaan senyawa ilmu pisah. Mutakadim dibuat sistem penamaan spesies kimia nan terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi keunggulan menurut sistem tatanama organik. Fusi anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
Atom
[sunting
|
sunting sendang]
Atom
merupakan suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan sejumlah elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Partikel pun yakni satuan terkecil yang dapat diuraikan terbit suatu atom dan masih mempertahankan sifatnya, terbimbing berbunga inti yang berpasangan dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron. Dalam atom nonblok, elektron nan bermuatan negatif mengimbangi barang bawaan aktual pada proton. Inti atom sangat padat; massa nukleon adalah 1,836 kali berpokok elektron, namun celah atom adalah sekitar 10,000 kali dari intinya.[27]
[28]
atom lagi merupakan entitas terkecil yang dapat dipertimbangkan cak bagi mempertahankan sifat ilmu pisah mulai sejak elemen, begitu juga elektronegativitas, energi ionisasi, kejadian oksidasi, dan jenis perantaraan nan lebih disukai untuk dibentuk (misalnya, logam, ionik, kovalen).
Unsur
[sunting
|
sunting sumber]
Atom
yakni sekawanan atom yang memiliki besaran proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya yakni zarah dari unsur kimia karbon, dan semua atom nan memiliki 92 proton puas intinya adalah atom unsur uranium.[28]
Penyampaian patokan berusul atom-unsur kimia berada privat grafik periodik, yang mengurutkan unsur bersendikan nomor atom. Tabulasi ajek diatur dalam golongan, atau rubrik, dan periode, atau larik. Tabel ajek berguna kerumahtanggaan mengidentifikasi tren periodik.[29]
Senyawa
[sunting
|
sunting sendang]
Senyawa
yaitu satu zat yang dibentuk oleh dua alias lebih atom dengan
skala tetap
yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.[30]
Penamaan standar fusi diatur maka itu
International Union of Pure and Applied Chemistry
(IUPAC). Senyawa organik diberi etiket berdasarkan sistem tata cap organik.[31]
Senyawa anorganik diberi nama berdasarkan sistem pengelolaan nama anorganik.[32]
Laksana lampiran,
Chemical Abstracts Service
telah menemukan metode cak bagi mengindeks zat kimia. Dalam skema ini setiap bahan kimia diidentifikasi oleh nomor yang dikenal sebagai Nomor Registrasi Menyegarkan.
Zarah
[sunting
|
sunting sumber]
Atom
merupakan bagian terkecil dan lain terpecah berpunca suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang khusus. Suatu unsur terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.[33]
[34]
Zarah biasanya adalah selengkap atom yang tercantol bersama oleh ikatan kovalen, sehingga strukturnya netral secara kelistrikan dan semua elektron valensi berpasangan dengan elektron lain baik privat ikatan ataupun dalam antitesis elektron objektif.[35]
Dengan demikian, zarah hadir sebagai satuan netral secara kelistrikan, tidak seperti ion. Ketika aturan ini dilanggar, memberikan muatan bagi “molekul”, hasilnya terkadang dinamai sebagai ion molekuler atau ion poliatomik. Tetapi, rasam diskrit dan terpisah semenjak konsep molekul biasanya mensyaratkan bahwa ion molekuler hanya hadir dalam bagan nan dipisahkan dengan baik, seperti sorot diarahkan privat ruang hampa udara privat spektrometer massa. Kumpulan poliatom bermuatan yang berharta dalam padatan (misalnya, ion sulfat maupun nitrat sejenis) umumnya tak dianggap “partikel” privat kimia. Beberapa anasir mengandung satu atau lebih elektron nan tidak mepet, menciptakan radikal. Lazimnya tajam relatif tanggap, doang beberapa diantaranya, seperti nitrogen monoksida (NO) dapat bersifat stabil.
Suatu kamil kerangka 2-D pecah molekul benzena (C6H6)
Unsur asap “inert” atau asap mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon) terdiri bersumber molekul istimewa sebagai suatu unit diskrit terkecilnya, semata-mata unsur-elemen kimia yang terisolasi lain terdiri dari baik partikel atau jaringan atom terpaut satu proporsional tak dalam bilang mandu. Anasir yang mudah diidentifikasi mengekspresikan bermacam ragam zat yang dikenal seperti air, udara, dan banyak fusi organik sebagaimana alkohol, gula, petrol, dan berbagai penawar-obatan.
Semata-mata, tidak semua zat atau sintesis kimia terdiri dari elemen diskrit, dan memang sebagian ki akbar zat padat yang membentuk kerak, mantel, dan inti dunia merupakan fusi kimia tanpa molekul. Varietas lain dari zat tersebut, seperti senyawa ionik dan jaringan padatan, yang diatur sedemikian rupa karena kurangnya eksistensi molekul yang boleh diidentifikasi
per se. Komplet zat dengan jenis ini begitu juga garam mineral (seperti garam dapur), padatan seperti karbon dan berlian, logam, dan silika serta mineral silikat seperti kuarsa dan batu besi.
Riuk satu karakteristik utama bersumber anasir adalah geometrinya yang dikenal sebagai struktur. Sementara struktur molekul atom diatomik, triatomik atau tetra atomik mungkin tidak terlalu signifikan, (linear, piramida sudut, dan sebagainya) struktur anasir poliatomik, nan merupakan lebih terbit enam anasir (berpokok beberapa unsur) boleh menjadi suntuk bermakna cak bagi kimia di alam.
Zat kimia
[sunting
|
sunting sumber]
Suatu ‘zat kimia’ dapat nyata satu unsur, senyawa, ataupun paduan senyawa-senyawa, unsur-anasir, atau fusi dan unsur. Sebagian osean materi yang kita temukan dalam nasib sehari-hari merupakan satu rajah fusi, misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Zat kimia merupakan keberagaman materi dengan komposisi dan rasam yang pasti.[36]
Kumpulan zat disebut dengan campuran. Beberapa teoretis paduan adalah gegana dan aloy.[37]
Mol dan jumlah zat
[sunting
|
sunting sumber]
Mol yakni satuan pengukuran yang menunjukkan jumlah zat (juga disebut laksana jumlah bahan kimia). Mol didefinisikan sebagai total atom yang ditemukan persis 0.012 kilogram (atau 12 grams) plong karbon-12, di mana atom zat arang-12 tak terikat, diam dan berada pada peristiwa dasarnya.[38]
Total entitas per mol dikenal laksana takdir Avogadro, serta ditentukan secara empiris mencecah sekitar 6.022×1023
mol−1.[39]
Konsentrasi molar adalah total zat tertentu per volume larutan, dan kebanyakan dilaporkan internal mol dm−3.[40]
Wujud zat
[sunting
|
sunting sumber]
Fase
adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif serbasama baik itu atak kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh peristiwa fase nan kita kenal adalah padatan, larutan, dan gas. Situasi fase yang lain nan misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion. Situasi fase berpangkal material magnetik yaitu paramagnetik, feromagnetik dan diamagnetik.
Sifat-sifat jasad, seperti mana kerapatan dan indeks digresi cenderung masuk kerumahtanggaan karakteristik skor fase. Fase materi didefinisikan oleh
transisi fase, adalah ketika energi yang dimasukkan atau dikeluarkan dari sistem digunakan untuk mengatur ulang struktur sistem, alih-alih mengubah kondisi ruahnya.
Adakalanya perbedaan antara fase dapat bisa berlangsung terus menerus daripada punya batas yang diskrit, dalam situasi ini materi dianggap intern peristiwa superkritis. Ketika tiga hal bersabung berdasarkan kondisi tertentu, situasi tersebut dikenal sebagai titik tripel dan karena ini merupakan invarian, hal ini merupakan mandu yang mudah cak bagi menentukan suatu set kondisi.
Arketipe fase yang banyak dikenal antara tidak padat, cairan dan gas. Banyak zat menunjukkan beberapa fase padat. Sebagai arketipe, terdapat tiga fase padatan metal (alfa, gamma, dan delta) nan berbagai ragam berdasarkan suhu dan tekanannya. Perbedaan utama antara fase-fase padat tersebut ialah struktur kristal, alias pergaulan, dari atom-atomnya. Fase bukan yang mahajana ditemui dalam eksplorasi kimia yaitu fase ‘berair’, nan ialah keadaan zat yang dilarutkan dalam cairan berair (adalah, n domestik air).
Fase yang kurang banyak dikenal antara enggak plasma, kondensat Bose–Einstein dan kondensat fermionik serta fase paramagnetik dan feromagnetik pada material magnetik. Sementara fase-fase nan banyak dikenal berurusan dengan sistem tiga ukuran, kembali dimungkinkan cak bagi mendefinisikan analognya internal sistem dua dimensi, nan menghela perhatian karena relevansinya dengan sistem intern biologi.
Ikatan kimia
[sunting
|
sunting sumber]
Sebuah animasi proses pemberkasan ionik antara sodium (Na) dan klor (Cl) untuk membentuk natrium klorida, atau garam kompor. Afiliasi ionik melibatkan satu atom yang mencekit elektron valensi berpokok atom nan lain (berbanding menjengkelit dengan ikatan kovalen, yang melibatkan pendayagunaan elektron bersama)
Sangkut-paut ilmu pisah
merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam partikel atau kristal. Pada banyak sintesis terbelakang, teori perhubungan valensi dan konsep qada dan qadar oksidasi boleh digunakan bakal mengira struktur molekular dan susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik boleh digunakan bagi menduga banyak berpunca struktur ionik. Pada campuran yang lebih kompleks/rumit, sama dengan kompleks besi, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.
Sebuah nikah kimia dapat berupa ikatan kovalen, ikatan ionik, afiliasi hidrogen atau cuma karena tren Van der Waals. Per jenis asosiasi dianggap berasal sejumlah potensial. Potensial ini menciptakan interaksi yang menyambut atom bersama-sekufu dalam molekul maupun intan buatan. Dalam banyak senyawa tersisa, teori koneksi valensi, model
Valence Shell Electron Pair Repulsion
(teori VSEPR), dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menjelaskan struktur dan komposisi unsur.
Ikatan ionik terlatih ketika logam kehilangan suatu atau lebih elektron, menjadi kation bermuatan substansial, serta elektron kemudian ditarik makanya zarah non-logam, menjadi anion bermuatan subversif. Kedua ion bermuatan berlawanan menjujut satu sama lain, dan asosiasi ion adalah tren elektrostatik tarik di antara keduanya. Misalnya, natrium (Na), logam, kehilangan suatu elektron cak bagi menjadi kation Na+
temporer klor (Cl), non-logam, menerima elektron ini cak bagi menjadi Cl–. Ion-ion akan diikat menjadi satu karena taktik tarik elektrostatik, serta campuran garam dapur (NaCl), maupun natrium klorida stereotip, terbentuk.
Dalam ikatan kovalen, satu maupun bertambah pasangan elektron valensi dibagi oleh dua anasir: gugus atom terikat netral nan dihasilkan disebut perumpamaan molekul. Atom akan berbagi elektron valensi sedemikian rupa untuk menciptakan konfigurasi elektron gas mulia (okta- elektron di kulit terluarnya) cak bagi saban unsur. Atom yang cenderung menyatu sedemikian rupa sehingga per mempunyai okta- elektron n domestik kulit valensinya dikatakan mengikuti adat oktet. Namun, bilang unsur sebagaimana hidrogen dan litium hanya membutuhkan dua elektron di kulit terluarnya kerjakan mendapatkan konfigurasi stabil ini; atom-anasir ini dikatakan menirukan “aturan duet”, dan dengan kaidah ini mereka hingga ke konfigurasi elektron dari gas mulia helium, yang memiliki dua elektron di jangat terluarnya.
Serupa dengan itu, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk memprediksi banyak struktur ionik. Dengan senyawa yang lebih rumit, seperti kegandrungan logam, teori ikatan valensi kurang main-main dan pendekatan alternatif, begitu juga teori orbital molekul, umumnya digunakan.
Energi
[sunting
|
sunting mata air]
Dalam konteks kimia, energi adalah atribut satu zat laksana konsekuensi berasal struktur atomik, molekul atau agregat. Karena peralihan kimia disertai dengan perubahan intern satu ataupun lebih berasal variasi struktur ini, cangap disertai dengan peningkatan ataupun penerjunan energi bersumber zat yang terkebat. Sebagian energi dipindahkan antara lingkungan dan reaktan reaksi dalam susuk panas alias semarak; dengan demikian dagangan mulai sejak satu reaksi dapat memiliki energi lebih ataupun minus mulai sejak reaktan.
Suatu reaksi dikatakan eksergonik sekiranya energi pada kejadian akhir lebih rendah tinimbang hal tadinya; dalam kasus reaksi endergonik situasinya terbalik. Suatu reaksi dikatakan eksotermik jikalau reaksi mengasingkan memberahikan ke mileu; dalam kasus reaksi endotermik, reaksi menyerap panas berusul lingkungan.
Reaksi kimia besar perut tidak mungkin terjadi kecuali reaktan melampaui penghalang energi yang dikenal seumpama energi aktivasi.
Kecepatan
dari reaksi kimia (sreg master nan diberikan Horizon) terkait dengan energi aktivasi E, oleh faktor populasi Boltzmann
– yaitu probabilitas satu atom lakukan memiliki energi lebih besar terbit atau sama dengan E puas master yang diberikan T. Ketergantungan eksponensial dari lancar reaksi terhadap suhu ini dikenal sebagai Pertepatan Arrhenius. Energi mobilisasi yang diperlukan bagi terjadinya reaksi kimia bisa internal gambar panas, cahaya, listrik alias gaya teknikus dalam bentuk kritik ultra.[41]
Transfer energi semenjak satu zat kimia ke zat tak bergantung puas
ukuran
kuanta energi yang diemisikan oleh satu zat. Saja, energi panas besar perut kali bertambah mudah ditransfer dari sanding semua zat ke zat lain karena fonon yang bertanggung jawab terhadap tingkat energi vibrasi dan sirkulasi dalam suatu zat, memiliki energi nan jauh kian sedikit daripada foton yang digunakan untuk transfer energi elektronik. Dengan demikian, karena tingkat energi renyut dan rotasi lebih dekat berbunga tingkat energi elektronik, panas makin mudah ditransfer antara zat nisbi terhadap kilauan atau rencana tidak dari energi elektronik. Sebagai contoh, radiasi elektromagnetik ultraungu tak ditransfer lebih baik terbit satu zat ke zat yang bukan daripada energi termal atau listrik.
Keberadaan tingkat energi yang khas buat zat ilmu pisah nan berbeda berguna untuk identifikasi mereka dengan analisis garis spektrum. Berbagai diversifikasi radius kerap digunakan dalam spektroskopi kimia, misalnya IR, gelombang mikro, NMR, ESR, dan lain sebagainya. Spektroskopi sekali lagi digunakan untuk mengenali tata letak mangsa jarak jauh – seperti bintang dan tata surya yang jauh – dengan menganalisis skop radiasi mereka.
istilah energi kimia kadang kala digunakan untuk menunjukkan potensi satu zat kimia bikin mengalami konversi melalui reaksi kimia alias meniadakan zat kimia lainnya.
Reaksi ilmu pisah
[sunting
|
sunting sendang]
Reaksi ilmu pisah
adalah konversi/persilihan kerumahtanggaan struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penyatuan atom membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua maupun makin atom yang kian kecil, ataupun penataulangan zarah-atom dalam molekul. Reaksi kimia cak acap melibatkan terbentuk alias terputusnya gayutan ilmu pisah. Oksidasi, diskon, disosiasi, netralisasi bersut-basa serta reaksi penataan ulang molekul adalah beberapa jenis reaksi kimia yang mahajana digunakan.
Reaksi ilmu pisah dapat secara asosiatif digambarkan melalui pertepatan ilmu pisah. Sementara dalam reaksi kimia non-inti jumlah serta jenis elemen plong kedua sisi kemiripan adalah setimpal, untuk reaksi inti ini berlaku hanya lakukan zarah inti yaitu proton dan neutron.[42]
Urutan tataran yang mengatur-ulang persaudaraan kimia dapat terjadi dalam perjalanan reaksi kimia yang disebut sebagai mekanismenya. Reaksi kimia dapat dibayangkan terjadi privat sejumlah tahap, nan masing-masing dapat memiliki kecepatan yang berlainan. Banyak reaksi intermediet memiliki stabilitas nan beraneka ragam sehingga dapat digambarkan selama reaksi. Mekanisme reaksi diajukan bikin menjelaskan kinetika serta fusi dagangan relatif dari suatu reaksi.
Menurut buku emas IUPAC, reaksi kimia adalah “proses nan menghasilkan interkonversi spesi kimia.”[43]
Karenanya, reaksi kimia dapat berupa reaksi elementer atau reaksi bertahap. Peringatan tambahan dibuat, n domestik definisi ini termasuk kasus-kasus di mana interkonversi konformer bisa diamati secara eksperimental. Reaksi kimia yang terdeteksi tersebut lazimnya mengikutsertakan pusparagam entitas molekuler sama dengan yang ditunjukkan oleh definisi ini, namun sering secara konsep bikin menunggangi istilah ini pun dengan mudah buat transisi yang menyertakan entitas zarah tunggal.
Ion dan garam
[sunting
|
sunting sendang]
Struktur jeruji kristal kalium klorida (KCl), garam yang terbentuk karena daya tarik kation K+
dan anion Cl−. Tatap bagaimana muatan keseluruhan senyawa ioniknya adalah hampa.
Satu
ion
adalah spesi bermuatan, suatu elemen atau molekul, yang telah kekeringan atau memperoleh suatu atau lebih elektron. Saat sebuah elemen kekeringan satu elektron dan karenanya memiliki lebih banyak proton daripada elektron, elemen tersebut adalah ion bermuatan riil ataupun kation.[44]
Saat atom memperoleh elektron dan karenanya memiliki bertambah banyak elektron ketimbang proton, atom adalah ion bermuatan negatif maupun anion.[45]
Kation dan anion boleh membentuk kisi intan imitasi garam adil, seperti ion Na+
dan Cl–
yang membentuk sodium klorida, alias NaCl. Contoh ion poliatomik yang tidak terpecah sepanjang reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH−) dan fosfat (PO4
3−).
Plasma terdiri dari materi tabun yang telah sepenuhnya terionisasi, biasanya menerobos suhu tinggi.
Keasaman dan kebasaan
[sunting
|
sunting perigi]
Satu zat caruk dapat diklasifikasikan umpama cemberut maupun basa. Terserah beberapa teori berbeda yang menjelaskan perilaku cemberut-basa.[46]
Teori nan paling terbelakang adalah teori Arrhenius, yang menyatakan bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion hidronium ketika dilarutkan n domestik air, dan basa adalah nan menghasilkan ion hidroksida bila dilarutkan dalam air. Menurut teori Brønsted–Lowry, asam ialah zat yang menyumbangkan ion hidrogen positif kepada zat bukan dalam reaksi kimia; dengan pernyataan tersebut, karenanya, basa adalah zat nan menerima ion hidrogen tersebut.[47]
[48]
Teori cemberut-basa ketiga yaitu teori Lewis, yang didasarkan plong pembentukan perantaraan kimia baru.[49]
Teori Lewis menguraikan bahwa cemberut yaitu zat yang mampu menerima sepasang elektron berasal zat lain sepanjang proses pembentukan wasilah, sedangkan basa adalah zat nan dapat menyisihkan sepasang elektron lakukan menciptakan menjadikan ikatan plonco.[50]
Menurut teori ini, peristiwa-hal penting yang dipertukarkan adalah muatannya. Ada beberapa mandu bukan di mana suatu zat bisa diklasifikasikan sebagai asam atau basa, sama dengan terbukti kerumahtanggaan sejarah konsep ini.[51]
Kekuatan asam biasanya diukur dengan dua metode. Riuk suatu pengukuran, berdasarkan definisi keasaman Arrhenius, adalah pH, yang merupakan pengukuran konsentrasi ion hidronium dalam larutan, sama dengan dinyatakan pada skala merusak logaritma. Dengan demikian, cairan yang memiliki pH rendah memiliki konsentrasi ion hidronium yang tataran dan boleh dikatakan lebih senderut. Pengukuran lainnya, beralaskan pada definisi Brønsted–Lowry, yakni konstanta disosiasi bersut (Ka), yang menimbang kemampuan relatif suatu zat bikin main-main sebagai asam di bawah definisi bersut Brønsted-Lowry. Artinya, zat dengan Ka
yang lebih strata makin mungkin kerjakan menyumbangkan ion hidrogen dalam reaksi kimia dibandingkan dengan Ka
yang kian rendah.
Redoks
[sunting
|
sunting sendang]
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) terdiri bersumber seluruh reaksi ilmu pisah yang membuat elemen mengalami peralihan bilangan oksidasi mereka baik dengan mendapatkan elektron (reduksi) atau kehilangan elektron (oksidasi). Zat yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi zat enggak dikatakan oksidatif dan dikenal misal badal pengoksidasi, oksidator ataupun pengoksidasi. Oksidator menghilangkan elektron dari zat lain. Demikian pula, zat yang n kepunyaan kemampuan bakal mengurangi zat enggak dikatakan reduktif dan dikenal andai agen pereduksi, reduktor, atau pereduksi.[52]
Reduktor mentransfer elektron ke zat lain dan karenanya zat reduktor teroksidasi sendiri. Dan, karena ia “menyumbangkan” elektron, ia pula disebut penyumbang elektron. Oksidasi dan reduksi secara tepat mengacu lega perubahan bilangan oksidasi—transfer elektron yang sebenarnya boleh jadi lain interelasi terjadi. Jadi, oksidasi lebih baik didefinisikan bak peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi umpama penurunan ketentuan oksidasi.
Kesetimbangan
[sunting
|
sunting sumber]
Kendatipun konsep kesetimbangan banyak digunakan di berbagai rupa permukaan aji-aji pengetahuan, n domestik konteks ilmu ilmu pisah, konsep ini muncul setiap kali sejumlah peristiwa yang berbeda dari tata letak kimia dimungkinkan, seperti misalnya, dalam campuran beberapa sintesis ilmu pisah yang dapat bereaksi satu sama tidak, atau ketika suatu zat bisa hadir kerumahtanggaan kian bersumber satu tipe fase.
Suatu sistem zat-zat kimia pada kesetimbangan, walaupun memiliki atak yang bukan berubah, paling kecil besar perut enggak statis; molekul zat terus bereaksi satu sekufu tak sehingga menyorongkan kesetimbangan dinamis. Dengan demikian konsep tersebut mengilustrasikan keadaan ketika parameter seperti komposisi kimia tetap tidak berubah dari musim ke perian.
Kimia kuantum
[sunting
|
sunting mata air]
Kimia kuantum
secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat elemen. Secara prinsip, dimungkinkan bagi menjelaskan semua sistem kimia dengan menunggangi teori ini. Kerumahtanggaan praktiknya, hanya sistem kimia paling sederhana nan boleh secara realistis diinvestigasi dengan mekanika kuantum masif dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian ki akbar pamrih praktis (misalnya, Hartree-Fock, sehabisHartree-Fock, atau teori faedah kepadatan, lihat ilmu pisah komputasi kerjakan detailnya). Kesudahannya, pemahaman mendalam mekanika kuantum enggak diperlukan kerjakan sebagian osean bidang kimia karena implikasi penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan dengan lebih terbelakang.
Internal mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan ilmu pisah kuantum), Hamiltonan, ataupun keadaan jasad, berusul partikel dapat dinyatakan umpama penghitungan dua operator, suatu berhubungan dengan energi kinetik dan satunya dengan energi potensial. Hamiltonan kerumahtanggaan persamaan gelombang listrik Schrödinger nan digunakan dalam kimia kuantum bukan mempunyai terminologi untuk putaran elektron.
Penyelesaian kemiripan Schrödinger bakal atom hidrogen menyerahkan bentuk persamaan gelombang kerjakan orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s, 2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya seperti helium, litium, dan karbon.
Hukum kimia
[sunting
|
sunting sumber]
Hukum-hukum kimia
sebenarnya merupakan syariat fisika yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam ilmu pisah ialah Hukum ketetapan konglomerasi yang menyatakan bahwa tak ada perubahan jumlah zat yang terukur pron bila reaksi kimia absah. Fisika modern menunjukkan bahwa selayaknya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa tukar berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
Reaksi kimia diatur maka dari itu hukum-hukum tertentu, nan telah menjadi konsep sumber akar privat kimia. Beberapa syariat tersebut adalah:
- Syariat Avogadro
- Syariat Boyle (1662, menghubungkan impitan dan volume)
- Hukum Charles (1787, menghubungkan volume dan master)
- Syariat Gay-Lussac (1809, menghubungkan tekanan dan suhu)
- Prinsip Le Chatelier
- Syariat Henry
- Hukum Hess
- Hukum kelestarian energi
- Hukum ketetapan massa
- Hukum perimbangan kukuh
- Hukum perimbangan berganda
- Syariat Raoult
Industri Ilmu pisah
[sunting
|
sunting sumber]
Industri kimia adalah salah satu aktivitas ekonomi yang berjasa. Top 50 produser kimia dunia lega perian 2004 mempunyai penjualan sebesar USD $587 miliar dengan profit margin sebesar 8.1% dan pengeluaran rekayasa (riset dan pengembangan) sebesar 2.1% terbit total penjualan ilmu pisah.[22]
Jamiah profesional
[sunting
|
sunting sumber]
- American Chemical Society
- American Society for Neurochemistry
- Himpunan Ilmu pisah Indonesia
- International Union of Pure and Applied Chemistry
- Buar Society of Chemistry
- Society of Chemical Industry
- World Association of Theoretical and Computational Chemists
Lihat pula
[sunting
|
sunting sumber]
- Daftar senyawa ilmu pisah
- Daftar kimiawan
- International Union of Pure and Applied Chemistry
- Tabel periodik
- Teknik ilmu pisah
- Himpunan Kimia Indonesia
Referensi
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
“What is Chemistry?”. Chemweb.ucc.ie. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-03. Diakses copot
2011-06-12
.
-
^
Chemistry. (horizon.d.). Merriam-Webster’s Medical Dictionary. Diakses 19 Agustus 2007. -
^
Theodore L. Brown, H. Eugene Lemay, Bruce Edward Bursten, H. Lemay.
Chemistry: The Central Science. Prentice Hall; edisi 8 (1999). ISBN 0-13-010310-1. Hlm. 3–4. -
^
Kimia berpunya pada suatu posisi antara dalam suatu hirarki ilmu-guna-guna pengetahuan dengan menjembatani fisika dan biologi. Carsten Reinhardt.
Chemical Sciences in the 20th Century: Bridging Boundaries. Wiley-VCH, 2001. ISBN 3-527-30271-9. Hlm. 1–2. -
^
Bunge, M. (1982). “Is chemistry a branch of physics?”.
Journal for the General Philosophy of Science – Zeitschrift für allgemeine Wissenschaftstheorie.
13
(2): 209–223. doi:10.1007/BF01801556.
-
^
“History of Alchemy”. Alchemy Lab. Diakses copot
2011-06-12
.
-
^
Strathern, P. (2000).
Mendeleyev’s Dream – the Quest for the Elements.
New York: Berkley Books. -
^
a
b
“alchemy”, entry in
The Oxford English Dictionary, J. A. Simpson and E. S. C. Weiner, Jil. 1, Edisi ke-2, 1989, ISBN 0-19-861213-3. -
^
hal. 854, “Arabic alchemy”, Georges C. Anawati, peristiwa. 853–885 privat
Encyclopedia of the history of Arabic science, editor Roshdi Rashed dan Régis Morelon, London: Routledge, 1996, jil. 3, ISBN 0-415-12412-3. -
^
Weekley, Ernest (1967). Etymological Dictionary of Beradab English. New York: Dover Publications. ISBN 0-486-21873-2 -
^
“Chemistry – The Central Science”.
The Chemistry Hall of Fame. York University. Diakses tanggal
2006-09-12
.
-
^
Derewenda, Zygmunt S.; Derewenda, ZS (2007). “On wine, chirality and crystallography”.
Acta Crystallographica Section A.
64
(Pt 1): 246–258 [247]. Bibcode:2008AcCrA..64..246D. doi:10.1107/S0108767307054293. PMID 18156689.
-
^
John Warren (2005). “War and the Cultural Heritage of Iraq: a sadly mismanaged affair”,
Third World Quarterly, Debit 26, Issue 4 & 5, hlm. 815–830. -
^
Dr. A. Zahoor (1997), Jâbir ibn Hayyân (Geber) Diarsipkan 2017-09-21 di Wayback Machine. -
^
Paul Vallely, How Islamic inventors changed the world,
The Independent, 10 Maret 2006 -
^
“Robert Boyle, Founder of Modern Chemistry” Harry Sootin (2011) -
^
“History – Robert Boyle (1627–1691)”. BBC. Diakses tanggal
2011-06-12
.
-
^
Eagle, Cassandra T.; Jennifer Sloan (1998). “Marie Anne Paulze Lavoisier: The Mother of Bertamadun Chemistry”.
The Chemical Educator.
3
(5): 1–18. doi:10.1007/s00897980249a.
-
^
Mi Gyung Kim (2003).
Affinity, that Elusive Dream: A Genealogy of the Chemical Revolution. MIT Press. hlm. 440. ISBN 978-0-262-11273-4.
-
^
Note: “…it is surely true that had Mendeleev never lived modern chemists would be using a Periodic Table” and
“Dmitri Mendeleev”. Abur Society of Chemistry. Diakses tanggal
18 Juli
2015.
-
^
Davy, Humphry (1808). “On some new Phenomena of Chemical Changes produced by Electricity, particularly the Decomposition of the fixed Alkalies, and the Exhibition of the new Substances, which constitute their Bases”.
Philosophical Transactions of the Buar Society.
98: 1–45. doi:10.1098/rstl.1808.0001.
-
^
a
b
“Top 50 Chemical Producers”.
Chemical & Engineering News.
83
(29): 20–23. 18 Juli, 2005.
-
^
“Chemistry”. Chemistry2011.org. Diarsipkan dari versi kudrati terlepas 2011-10-08. Diakses rontok
2012-03-10
.
-
^
Ihde, Aaron John (1984).
The Development of Bertamadun Chemistry. Courier Dover Publications. hlm. 164. ISBN 978-0-486-64235-2.
-
^
W.G. Laidlaw; D.E. Ryan And Gary Horlick; H.C. Clark, Josef Takats, And Martin Cowie; R.U. Lemieux (1986-12-10). “Chemistry Subdisciplines”. The Canadian Encyclopedia. Diarsipkan dari varian ikhlas sungkap 2013-09-27. Diakses tanggal
2011-06-12
.
-
^
Main Branches of Chemistry
-
^
Burrows
et al. 2009, hlm. 13. -
^
a
b
Housecroft & Sharpe 2008, hlm. 2. -
^
Burrows
et al. 2009, hlm. 110. -
^
Burrows
et al. 2009, hlm. 12. -
^
“IUPAC Nomenclature of Organic Chemistry”. Acdlabs.com. Diakses rontok
2011-06-12
.
-
^
Connelly, Neil G.; Damhus, Ture; Hartshorn, Richard M.; Hutton, Alan T. (2005).
Nomenclature of Inorganic Chemistry IUPAC Recommendations 2005. RSCPublishing. hlm. 5–12. ISBN 978-0-85404-438-2.
-
^
IUPAC,
Compendium of Chemical Terminology, edisi ke-2 (“Buku Kencana”) (1997). Versi koreksi daring: (2006–) “Molecule”. -
^
Ebbin, Darrell D. (1990).
General Chemistry
(edisi ke-3). Boston: Houghton Mifflin Co. ISBN 0-395-43302-9.
-
^
Brown, T.L.; Kenneth C. Kemp; Theodore L. Brown; Harold Eugene LeMay; Bruce Edward Bursten (2003).
Chemistry – the Central Science
(edisi ke-9). New Jersey: Prentice Hall. ISBN 0-13-066997-0.
-
^
Hill, J.W.; Petrucci, R.H.; McCreary, Cakrawala.W.; Perry, S.S. (2005).
General Chemistry
(edisi ke-4). Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. hlm. 37.
-
^
M. M. Avedesian; Hugh Baker.
Magnesium and Magnesium Alloys. ASM International. hlm. 59.
-
^
“Official Sang Unit definitions”. Bipm.org. Diakses tanggal
2011-06-12
.
-
^
Burrows
et al. 2009, hlm. 16. -
^
Atkins & de Paula 2009, hlm. 9. -
^
Reilly, Michael. (2007). Mechanical force induces chemical reaction, NewScientist.com news service, Reilly -
^
Chemical Reaction Equation- IUPAC Goldbook -
^
Gold Book Chemical Reaction IUPAC Goldbook -
^
Douglas W. Haywick, Ph.D.; University of South Alabama (2007–2008). “Elemental Chemistry”
(PDF). usouthal.edu.
-
^
University of Colorado Boulder
(November 21, 2013). “Atoms and Elements, Isotopes and Ions”. colorado.edu.
-
^
Paik, Seoung-Hey (2015). “Understanding the Relationship Among Arrhenius, Brønsted–Lowry, and Lewis Theories”.
Journal of Chemical Education
(n domestik bahasa Inggris).
92
(9): 1484–1489. Bibcode:2015JChEd..92.1484P. doi:10.1021/ed500891w.
-
^
Brönsted, J.N. (1923). “Einige Bemerkungen über den Begriff der Säuren und Basen” [Some observations about the concept of acids and bases].
Recueil des Travaux Chimiques des Pays-Bas.
42
(8): 718–728.
-
^
Lowry, T.M. (1923). “The uniqueness of hydrogen”.
Journal of the Society of Chemical Industry.
42
(3): 43–47.
-
^
Miessler & Tarr 1991, hlm. 166 -
^
Miessler & Tarr 1991, hlm. 170–172 -
^
“History of Acidity”. Bbc.co.uk. 2004-05-27. Diakses tanggal
2011-06-12
.
-
^
“Redox Reactions”. wiley.com. Diarsipkan dari versi nirmala rontok 2012-05-30. Diakses tanggal
2012-05-09
.
Daftar bacaan
[sunting
|
sunting sumber]
-
Atkins, Peter; de Paula, Julio (2009) [1992].
Elements of Physical Chemistry
(dalam bahasa Inggris) (edisi ke-5). New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-922672-6.
-
Burrows, Andrew; Holman, John; Parsons, Andrew; Pilling, Gwen; Price, Gareth (2009).
Chemistry3
(n domestik bahasa Inggris). Italia: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-927789-6.
-
Housecroft, Catherine E.; Sharpe, Alan G. (2008) [2001].
Inorganic Chemistry
(dalam bahasa Inggris) (edisi ke-3). Harlow, Essex: Pearson Education. ISBN 978-0-13-175553-6.
-
Miessler, G.L.; Tarr, D.A. (1991).
Inorganic Chemistry
(dalam bahasa Inggris) (edisi ke-3). Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall. ISBN 978-0-13-465659-5.
Bacaan lebih jauh
[sunting
|
sunting sumber]
-
Atkins, P. W. (2003).
Galileo’s Finger: The Ten Great Ideas of Science
(kerumahtanggaan bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 0-19-860941-8.
-
Atkins, P. W.
Physical Chemistry
(intern bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 0-19-879285-9.
-
Atkins, P. W.; et al. (1983).
Molecular Quantum Mechanics
(kerumahtanggaan bahasa Inggris). Oxford University Press.
-
Atkins, P. W.; Overton, T.; Rourke, J.; Weller, M.; Armstrong, F. (2006).
Shriver and Atkins Inorganic Chemistry
(dalam bahasa Inggris) (edisi ke-4). Oxford University Press. ISBN 0-19-926463-5.
-
Chang, Raymond (1998). James M. Smith, ed.
Chemistry
(dalam bahasa Inggris) (edisi ke-6). Boston. ISBN 0-07-115221-0.
-
Clayden, J.; Greeves, Ufuk.; Warren, S.; Wothers, P. (2000).
Organic Chemistry
(dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. ISBN 0-19-850346-6.
-
McWeeny, R.
Coulson’s Valence
(n domestik bahasa Inggris). Oxford Science Publications. ISBN 0-19-855144-4.
-
Pauling, L. (1988).
General Chemistry
(dalam bahasa Inggris). Dover Publications. ISBN 0-486-65622-5.
-
Pauling, L.
The Nature of the chemical bond
(kerumahtanggaan bahasa Inggris). Cornell University Press. ISBN 0-8014-0333-2.
-
Pauling, L.; Wilson, E. B.
Introduction to Quantum Mechanics with Applications to Chemistry
(dalam bahasa Inggris). Dover Publications. ISBN 0-486-64871-0.
-
Smart and Moore (1992).
Solid State Chemistry: An Introduction
(dalam bahasa Inggris). Chapman and Hall. ISBN 0-412-40040-5.
-
Stephenson, G.
Mathematical Methods for Science Students
(kerumahtanggaan bahasa Inggris). Longman. ISBN 0-582-44416-0.
-
Voet and Voet (1995).
Biochemistry
(internal bahasa Inggris). Wiley. ISBN 0-471-58651-X.
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
-
(Indonesia)
chem-is-try.org Diarsipkan 2004-08-26 di Wayback Machine. – Situs Web Ilmu pisah Indonesia -
(Indonesia)
Himpunan Kimia Indonesia -
(Indonesia)
Bab kimianet LIPI -
(Inggris)
Sosi teks ilmu pisah umum di Wikibooks -
(Inggris)
Nomenklatur IUPAC, lihat terutama bagian “Gold Book” yang memuat definisi istilah-istilah kimia -
(Inggris)
Data keamanan berbagai objek ilmu pisah (MSDS) Diarsipkan 2007-10-16 di Wayback Machine. -
(Inggris)
Web Kimia – Situs Ilmu pisah Indonesia -
(Inggris)
Web Ilmu pisah – Situs Kimia Indonesia Lainnya
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia
Posted by: holymayhem.com