Cara Melakukan Okulasi Pada Tanaman Melati

Kontak email.me2dza_10@yahoo.com
Gmail: me2dza@gmail.com





TEKNIK OKULASI KARET







( Hevea Brasilliensis )








memedazzawest.blogspot.com









Okulasi pohon karet ialah suatu rangkaian usaha bakal memperoleh bahan tanam yang baik dan yakni perkariban yang tidak bisa dipisahkan sejak berpangkal seleksi biji dan pengecambahan.

Macam okulasi ada 2 yaitu okulasi baru (green budding) dan okulasi coklat (brown budding). Okulasi hijau dilaksanakan puas pati umur 5-6 wulan dan okulasi coklat hidup 9-10 bulan.

    1. Pada okulasi hijau : entres diperoleh dari cagak dengan 2 payung berumur 5-6 rembulan dengan payung berwarna hijau jompo segar.
    2. Plong okulasi coklat : dilaksanakan pada bibit umur 9-10 wulan. Entres yang digunakan berumur 6-12 bulan dan berwarna coklat.

Sehubungan dengan tersedianya ponten di kebun-ladang Jawa Tengah pada bulan Maret/ April maka agar penanaman ke polybag tepat waktu dan boleh tersedia pati siap salur 2-3 payung okulasi menunggangi sistem
brown budding/ okulasi coklat.


Alat-peranti okulasi

Pisau okulasi nan tajam

Pengebat plastik untuk mengebat jendela pada mayat bawah

Batang pisang untuk mengedrop kusen entres

Lap salih nan dibalutkan dipergelangan tangan bagi menerangkan pisau okulasi.

Lap untuk membersihkan getah pada jendela mayit bawah dan kayu entres

Batu asah untuk mengasah pisau okulasi


Jenis-varietas mata okulasi

Mengetahui jenis-jenis mata okulasi adalah dulu utama agar okulasi yang dilaksanakan tak sia-sia dan tingkat keberhasilannya pangkat. Jenis-keberagaman mata okulasi, adalah :


Mata sisik


: terdapat pada ujung internodia, pertumbuhannya paling kecil lambat. Sedikit baik untuk okulasi.


Mata prima


: netra tunas yang terwalak diketiak daun. Mata inilah nan terbaik untuk okulasi. Letaknya dibagian perdua internodia. Jumlahnya tiap meter tiang entres terletak 15-20 mata okulasi.


Alat penglihatan liar


: alat penglihatan tunas nan tidak pada ketiak patera, berada dibagian minimal pangkal internodia, jumlahnya antara 3-5 mata. Bila mata ini digunakan lakukan okulasi tak akan bertunas.


A. Cara Okulasi


Pertama :

– Mewujudkan jendela okulasi plong bangkai bawah dengan cara mengiris dengan membungkukkan badan. Panjang sisi kanan dan kiri lubang angin terala adalah 10 cm dari persil sedang tinggi sisi kanan dan kiri aliran udara terbawah adalah 4 cm berpokok petak.

Tinggi sebelah kanan dan kiri jendela okulasi puas mayit bawah dilakukan berturut-turut bikin 20 pohon, kemudian kembali ke ajang gawang entres nan sudah disediakan terlebih dahulu lakukan menjeput alat penglihatan okulasi.

Tinggi arah kanan dan kiri sirkulasi udara teratas ± 10 cm dari lahan

Tinggi sisi kanan dan kiri tingkap terbawah ± 4 cm dari tanah.

Pembuatan jendela sreg batang bawah dapat dilakukan dengan bukaan ke atas dan bukaan ke dasar.


Kedua :

Mengambil netra okulasi dari kayu entres dilakukan dengan kaidah membuat aliran udara puas batang dasar. Mata okulasi yang idambil adalah mata okulasi yang dapat digunakan (alat penglihatan okulasi hidup).

Ketersediaan batang bawah nan bisa dilakukan okulasi ialah saat patera karet pada paying terala telah tua, jika daun pada paying teratas masih muda, tanaman kain akan tumbuh kurang baik.

Rata-rata tumbuhan yang diokulasi baik batang bawah atau mayit atas (entres) minimum mempunyai 2 payung.

Kayu entres harus diletakkan pada mayat pisang kendati mata okulasi tidak rusak. Sebelum menciptakan menjadikan sirkulasi udara bakal mengambil netra okulasi, pulut yang tertuju plong pisau okulasi harus dibersihkan dahulu dengan lap ceria diikatkan puas pergelangan tangan kidal.

Bagi menciptakan menjadikan lubang angin okulasi pada mayit bawah dan takhlik jendela lega tiang entres bakal menjumut alat penglihatan okulasi , diperlukan pisau okulasi yang radikal. Pisau okulasi nan tidak ekstrem (majal) akan mengakibatkan mata okulasi yang diambil menjadi sobek/ semenjak dan akan hening jika disambungkan dengan batang bawah, racikan menjadi berat dan keseluruhan karier okulasi menjadi lambat.


Ketiga :

Menyibakkan tingkap pada jenazah bawah, menempelkan mata okulasi dan membalut aliran udara lega bangkai bawah. Sebelum membuka jendela lega kunarpa bawah getah yang keluar dari racikan pembuatan perputaran udara harus dibersihkan dahulu dengan kain. Teknik pengambilan mata okulasi dan menempelkannya pada mayat radiks adalah:

Setelah mewujudkan sirkulasi udara lega kayu entres dan mengirisnya, asal irisan dipotong dengan pisau okulasi.

Anju selanjutnya ialah menyelit ujung rincihan dan langsung cekut mata okulasi cak bagi ditempelkan puas mayat bawah.

Waktu yang tepat untuk melakukan okulasi adalah jam 06.00 – 10.00 pagi dan jam 15.00 – 17.00 burit.


B. Pemeriksaan hasil okulasi :

Pengawasan permulaan : 2 minggu setelah okulasi, plastik pengikat dibuka. Bila alat penglihatan entres masih berwarna hijau berguna hidup dan bila berwarna coklat kehitaman mati. Yang antap diberi tera dengan daun/ plastik nan diselipkan diatas sirkulasi udara okulasi setinggi ± 20 cm. Dilakukan okulasi ulang terhadap okulasi yang gagal.

Pengawasan kedua : 2 ahad setelah pemeriksaan pertama, nan mati diberi tanda sebagai halnya sensor pertama.

Pengawasan ketiga : 1 minggu setelah pemeriksaan kedua nan hidup diberi jenama positif totolan cat 1 cm di samping atas jendela dengan ketentuan warna berdasarkan klon seumpama berikut :

Klon

Dandan

BPM 1

Dramatis

BPM 24

Merah

RRIC 100

Putih

IRR 118

Hitam

PB 260

Kuning

PB 330

Plonco

PB 340

Coklat

IRR 39

Hijau Putih


C. Penyederhanaan/ pembengkokan pati

Kejadian nan teristiadat diperhatikan sebelum pemotongan konsentrat sebagai berikut :

Sebelum dilakukan pemotongan dilakukan hidayah rabuk N dengan dosis 20 gram/ pohon.

Dilakukan 2-4 minggu sebelum dipindah ke polybag dilakukan pemendekan dengan pendirian menyerong berpokok atas tempat okulasi bengot ke bawah pada batang yang lain diokulasi setinggi ± 3 cm diatas jendela okulasi dengan luka tempat potongan dengan lilin.


Dongkel esensi

Sesudah dilakukan penyerongan, 2-4 minggu kemudian mata okulasi tiba nyonyor. Puas stadia ini merupakan ketika terbaik bakal memindahkan bibit ke kerumahtanggaan polybag. Hal ini dikarenakan jika esensi dipindah ketika sudah tumbuh tunas akan terjadi kerusakan privat pengangkutan atau mortalitas privat penanaman polybag. Cara mendongkel bibit harus sebatas ujung akar susu, kemudian tunggangnya dipotong menyerong minimal sepanjang 40-45 cm berusul leher akar susu.


Pembibitan polybag

Ukuran polybag yang digunakan adalah 50 x 25 cm dan baplang 0,10 – 0,15 mm serta berwarna hitam. Agar sirkulasi air dan udara berjalan dengan baik, maka polybag diberi gua kecil-kecil di bagian asal dan samping polybag.


a. Pengisian polybag

Tanah nan digunakan lakukan memuati polybag adalah tanah salutan atas (top soil) yang subur dan mengandung target organik. Tanah tersebut kemudian diayak lakukan merujukkan terbit sisa-residu akar dan kusen yang boleh menjadi sendang ki aib.

Sebelum dimasukkan ke dalam polybag, lahan yang sudah lalu diayak dicampur dengan jamur Rock Phosphate 50 gr/ polybag. Kerjakan mencegah serangan Jamur Akar Puth (JAP), media polybag dicampur dengan sulfur 20-25 gr/polybag.


b. Menyusun polybag

Polybag disusun pada terusan yang telah dibuat dengan ukuran lebar 40 cm dan kedalaman 15 cm. Arah susukan Utara-Daksina dan netra okulasi dihadapkan ke Timur-Barat bikin memuluskan pemeliharaan.

Jarak antar saluran polybag antara 60-100 cm sesuai dengan objek jumlah paying, untuk paying 3 minimal bererak 80 cm.


c. Menanam internal polybag

Pencahanan dalam penghutanan meliputi bilang cak regu yaitu:

Tim dongkel bibit dan transportasi, dimana esensi yang didongkel sesegera barangkali untuk dilakukan penyortiran dan penghutanan.

Tim seleksi mempunyai tugas diantaranya :


Ø



Mengklasifikasikan bibit sesuai ukuran besar dan kecil.


Ø



Mengakurkan stump dengan perakaran yang lurus (baik) dan bercabang/ bengkok dan terserang JAP dibuang.


Ø



Memotong akar lateral ± 1-2 cm mulai sejak akar susu burit.


Ø



Merapikan stump dengan melakukan pemotongan ± 40 cm diukur dari gala akar tunggang.


Ø



Menyalurkan selama ± 5 menit dalam larutan bayleton 250 EC.


Ø



Mengoleksi bekas luka rajangan dengan dengan Rootone F/ sebangsa intern rancangan pasta.


Ø




3. Skuat pekebun bertugas :

Polybag nan telah terisi tanah disiram sebatas jenuh sepanjang 3 tahun berbanjarbanjar.

Tanah kerumahtanggaan polybag dipadatkan dengan cara menusukkan layon kayu/ sejenisnya ke dalam lahan beberapa kali sampai merata dan padat.

Bakal memudahkan penghijauan, tanah pada polybag dibuat lubang sreg fragmen tengahnya dengan tugal/papan.

Okulasi Mata Tidur (OMT) yang telah diseleksi, dipisahkan dan ditanam dengan pendirian mengegolkan akar dengan sisi alat penglihatan okulasi seragam dan bertolak pantat.

Tanah dipadatkan sampai lega leher akar dan menjaga kerusakan akar sampai tidak terserah rongga udara yang menyebabkan pembusukan akar dan segera dilakukan penyiraman.

Dalam penanaman juga diperhatikan estetika, yakni kelurusan penanaman dalam barisan menggunakan tambang.








Source: https://memedazzawest.blogspot.com/2013/07/tehnik-okulasi-tanaman-karet_3.html

Posted by: holymayhem.com