Cara Bercocok Tanam Orang Baduy
Mematamatai kemarin buntelan Presiden memakai busana tradisional baduy saya jadi terinspirasi ingin membualkan tentang suku Baduy saya dengar di sana kasus covidnya nol.Kok bisa ?
Disinilah pentingnya kita untuk sparing dari mereka.Mereka menjaga alam dengan baik.
Peristiwa nan pertama kali kelihatan ketika kita memasuki kampung Baduy adalah air sungainya yang sangat jernih dan tidak adanya sampah plastik. Penggunaan kemasan berbahan plastik yang berlebihan memang dilarang di kampung suku Baduy.
Detik kita wisatawan mengirimkan kelongsong berbahan plastik ke kampung Baduy, maka kita harus membawanya sekali lagi ke luar perkampungan momen akan pulang.
Hal ini wajib dilakukan moga kampung mereka tidak tercemari makanya sampah-sampah nan mengotori dan membahayakan tunggul. Maka itu, ketika akan memasuki perkampungan awal Baduy, di ki Ciboleger bertuliskan “Bopong Sekali lagi Sampah ke Asing Baduy”.
Lamun ada karangan segede gaban bahkan peringatan keras lakukan tidak membuang sampah main tubruk, tetap saja ada sekelompok manusia nan katanya maju dan berpendidikan yang masih doang membuang sampah sembarangan.
Imbasnya, kaki Baduy marah dan memohon kepada pemerintah untuk dihapuskan berpangkal destinasi tujuan pelancongan.Karena mereka merasa pan-ji-panji mereka rusak karena banyaknya wisatawan yang masuk.
Mereka tidak gelap oleh uang. Karena yang penting bakal mereka adalah umbul-umbul yang terjaga.Mereka sekali lagi lain menggunakan dagangan berbahan ilmu pisah.
Untuk memantek, orang suku Baduy dalam hanya membumbui masaknnya dengan garam atau gula.Tidak terlalu suka menambahkan penyedap rasa ataupun bumbu-bumbu lainnya,
Apalagi bumbu-bumbu tersebut dikemas dengan menggunakan basung plastik.Enggak seperti kita takdirnya masak rasanya adem tanpa penyedap rasa. Bukan heran masih remaja sudah penyakitan .
Kerjakan mencuci pakaian, mereka hanya mengucek dan membilasnya belaka dengan air sungai. Jadi, tak ada yang namanya deterjen di sini.
Sementara itu, kerjakan mencuci peralatan flat tangga pas menggosoknya dengan menggunakan sabut kelapa dan abu kilir.Maka dari itu, batang air nan menjadi sumber air utama silam bersih, tak tercemar oleh target-bulan-bulanan yang mengandung zat ilmu pisah nan dapat mengotori air sungai atau menjadikan rasa dan aroma air menjadi lain enak bikin dikonsumsi.
Dalam membangun apartemen mereka memanfaatkan sumber daya pataka.
Kerangka rumah bekas suku Baduy terbuat terbit gawang, lantai dan dindingnya terbuat dari aur, dan sengkuap nan menaungi rumah tersebut terbuat dari susunan daun kelapa. Semuanya diambil dari hasil alam sekeliling. Dan itu indah
Bukan belaka rumahnya, tapi peralatan tidak juga diambil bermula sumur-sumber nan tersedia di alam, sebagai halnya tas alias jinjingan nan sering mereka gunakan lakukan menggudangkan barang terbuat berusul akar susu, layon, dan kulit pohon
Bahkan, pakaian khas laki-laki dan pemudi suku Baduy Dalam terbuat mulai sejak kapas yg dipintal menjadi untai dan kemudian ditenun menjadi rok dan sarung.
Baju istimewa junjungan-laki kaki Baduy bernama Jamang Sangsang, sedangkan untuk perempuan belaka menggunakan pakaian paradigma kebaya & kejai.
Mereka tidak menggunakan gawai tranpsortasi dan teknologi.Itulah cak kenapa, kitasering menyibuk hamba allah Baduy bepergian disekitar Banten justru sampai Jakarta.Karena mereka memang mengandalkan kaki untuk mengerjakan perjalanan.
Begitupun dgn alat komunikasi begitu juga hp, mereka dilarang cak bagi menggunakannya. Lebih-lebih ketika menginap di rumah Suku Baduy Dalam, penggunaan kodak tidak diijinkan.
Sahaja, mreka tidak menudungi diri untuk yg kepingin berfoto atau membagikan prinsip hidupnya ketika congah di perdesaan Baduy Luar.
Cara Berhuma di Baduy
Privat bercocok tanam, suku Badu menanam padi huma di ladang. Padi ladang berbeda dengan pari sawah karen tak ceceh pengairan. Padi ladang yg dihasilkan tidak dijual melainkan disimpan di randu padi biasa disebut Leuit
Selain antah huma, mereka pun menanam singkong, pisang, merica, sayur-sayuran dan tanaman lainnya untuk ibarat sumber pangan suplemen.
Cara menanam pokok kayu ini sama seperti menanam padi huma, yaitu dengan cara berpindah-pindah hendaknya lahan patuh subur.Sungguhpun cara menyingkapkan lahan dengan cara tebang dan bakar. Tapi kejadian ini sudah lalu mereka pikirkan moga tidak destruktif alam.
Dan, ternyata sisa-sisa pembakaran tegal tersebut boleh dijadikan kawul organik yang dapat menyuburkan lahan perladangan.
Sistem pertanian yg diterapkan maka itu tungkai Baduy ini tekun jenius. Sistem organik, berpindah, melembarkan masa tanam.Sistem ini baik utk menjaga kesehatan tanah krn boleh merevisi & menjaga Ph, minim limbah, meningkatkan mikroorganisme persil & kualitas pokok kayu dahulu baik.
Mahajana Baduy tidak mengenal status sosial alias kekayaan.
Gana orang Baduy tidak terlihat berasal kerangka kondominium yang mereka tinggali, karena apartemen mereka mirip suatu sama enggak.
Yang mewujudkan seseorang dianggap lebih dibandingkan lainnya hanya jumlah tembikar terutama kuningan yg tersimpan di rumah mereka.
Di Baduy ada pagar adat Kawulu.
Kawulu adalah tradisi unik suku Baduy, ialah bertarak sepanjang 3 wulan berturut-turut. Mirip dengan Nyepi di Bali, Kawulu adalah aktivitas sakral yang tidak boleh diganggu oleh para petandang.
Saat menjalankan tradisi Kawalu, mereka sembahyang memohon keselamatan dan hasil pengetaman yang melimpah.
Saat Kawulu pun pengunjung enggak bisa inap dan hanya boleh menyambangi kampung Baduy asing doang.
Ayam Ialah makanan Mewah.
Meskipun di kampung suku Baduy banyak ayam gentayangan, ayam jantan adalah menu makanan yang gemuk.
Menu ini disantap sebulan sekali alias detik ritual tertentu saja, begitu juga ijab nikah dan acara adat lainnya.
Taat Pada Pu’un.
Pu’un adalah kepala rasam yang ditaati maka dari itu masyarakat suku Baduy karena mempunyai kelebihan.Pu’un bertugas menetapkan waktu tanam dan panen, menyembuhkan penghuni nan sakit, serta menargetkan hukum adat bagi warga Baduy
Main Kecapi di Lilin lebah Hari.
Berhubung terbatasnya cahaya di malam hari, suku Baduy cuma main kecapi sebagai hiburan saat malam sembari berbeka. Kejadian kecil seperti ini sudah mewujudkan mereka merasa bahagia.
Suku Baduy tidak dapat mengaryakan gelas dan piring saat makan dan minum. Mereka pun memakai tempat dan tadah minum pecah bambu hierarki.Akta panas yang diseduh dengan bambu memberikan wewangian yang eksklusif dan rasa yang berbeda
Pemakaman Tanpa Tanda.
Pekuburan suku Baduy memakai lahan di hutan & tanpa tanda sehingga tidak ada onggokan /bencana jirat.Setelah pekuburan tanah kuburan akan diratakan seperti semula. Jelang tujuh periode di tanah tersebut akan ditumbuhi pokok kayu lalu digunakan kembali utk berladang.
Cita-Cita Ayah bunda Pada Momongan Baduy.
Cita-cita ibu bapak kaki Baduy terhadap anak mereka suntuk sederhana, yakni dapat membantu mereka untuk berladang, itu saja.
Iya, sudah lalu itu saja….
❤️❤️❤️
Source: http://www.gurusiana.id/read/idahamidah234347/article/mengintip-adat-dan-budaya-suku-baduy-361530
Posted by: holymayhem.com