Butung Pemakan Trip Pada Tanaman Cabai

MENGENAL HAMA DAN Keburukan Pohon CABAI


Admin distan |

18 September 2020 |

86149 kelihatannya


Budidaya pokok kayu cabe merupakan kegiatan usaha tani yang menjanjikan keuntungan menghela. Di Indonesia, permintaan akan cabe cukup tataran. Cabe seakan-akan telah menjadi bahan kebutuhan pokok masyarakat. Di waktu-masa tertentu, seperti menjelang hari raya harga cabe boleh meningkat hingga puluhan barangkali lipat.Aksi tani tanaman cabe (Capsicum annuum L.) memerlukan modal raksasa dan kegesitan yang layak. Tidak berat orang tani cabe merugi karena abai memperhitungkan faktor cahaya, fluktuasi harga atau serangan hama dan ki aib. Oleh karena itu, segala resiko dalam budidaya pokok kayu cabe harus dipertimbangkan secara masak.Ofensif hama dan kelainan yakni riuk satu faktor resiko yang patut lautan privat budidaya cabe. Semoga sukses menjalankan usaha berkebun cabe, cak semau baiknya kita mengenal jenis-jenis hama dan ki aib yang halal mengupas tanaman cabe.
Hama tanaman cabe

Karib semua hama yang menyerang tumbuhan terung-terungan bisa menyerang tanaman cabe. Bidasan hama ini bisa menurunkan daya produksi tanaman, bahkan pada tingkat tertentu mengakibatkan gagal panen. Berikut ini beberapa variasi hama utama nan sering memperhatikan tumbuhan cabe di Indonesia.

a. Hama ulat
Bernga yang sering menyarang tanaman cabe diantaranya larva grayak (Spodoptera litura). Bernga variasi ini gado daun sampai bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan pernapasan pohon. Pada tingkat yang parah ulat grayak meratah sangat seluruh daun dan hanya menyisakan tulang-tulang patera.

Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang biji pelir embalau, adalah jenis Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua. Ulat mago keberagaman ini mewujudkan korok sreg buah cabe baik nan masih hijau maupun abang.

Ulat biasanya menyerang lega malam hari ataupun detik rawi teduh. Pada siang yang rumpil, ulat bersembunyi di sumber akar tanaman atau berlabuh di balik mulsa sehingga ulat-bernga ini boleh lolos dari penyemprotan.

Pengendalian teknis. Ulat diambil detik malam hari ketika mereka mulai berkeliaran. Pemungutan ulat sebaiknya dilakukan secara universal dan berbarengan. Bisa kembali dipasang perangkap imago wereng. Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan kebun. Siangi gulma lega selasar bedengan, parit atau liang-gua mulsa.
Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan apabila bidasan sudah parah. Jenis obat yang digunakan adalah racun serangga. Penyemprotan sebaiknya dilakukan saat malam hari.
b. Hama kutu
Kutu yang biasa membidas pohon cabe ialah tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau bangkang (Tetranycus sp.). Tuma dijumpai juga menyerang tanaman pohon singkong.

Puas tanaman cabe, serangan tuma menciptakan menjadikan daun patah mayang menggulung ke bagian kebawah seperti sendok menjengkolet. Patera menjadi rimbun dan kaku sehingga pembentukan pucuk tersuntuk. Lama kelamaan daun akan menjadi coklat dan mati.

Pengendalian teknis. Tanaman yang terserang parah dicabut sedangkan nan belum parah dipotong pucuk-pucuknya. Sisa tanaman nan terserang dibakar agar bukan menjangkiti yang lain. Lakukan mencegahnya, usahakan areal penghijauan cabe enggak bersanding dengan tumbuhan singkong. Menjaga kebersihan kebun efektif mengurangi serangan tungau.
Pengendalian kimiawi. Tungau hanya bisa diberantas dengan venom tungau seperti mana akarisida, enggak dengan insektisida. Dilihat dari fisiknya, kutu berkaki delapan farik dengan serangga (serangga) yang berkaki empat.

c. Hama tungau patera
Kutu daun nan mengkritik tumbuhan cabe biasanya dari berusul macam Myzus persicae. Kutu daun menyerang dengan menghisap cairan pada daun. Daun menjadi sangar dan parasan daun keriting.

Selain itu, tungau patera boleh mengundang berbagai kelainan secara tidak langsung. Tungau ini bisa menjadi vektor pengiring virus, menghasilkan cairan bercelup kuning kehijaun yang mengundang semut dan mengundang datangnya cendawan nan menimbulkan arang para hitam pada rataan patera.

Pengendalian teknis. Petik patera-daun yang terserang kemudian musnahkan. Hindari juga penanaman cabe berdekatan dengan semangka, melon dan kacang panjang. Menjaga kebersihan kebun dan penggunaan plastik mulsa fidah efektif menekan kronologi kutu patera.
Pengendalian kimiawi. Gunakan jenis insektisida yang mengandung fipronil ataupun diafenthiuron. Penyempotan minimal efektif dilakukan puas tunggang hari.

d. Hama lalat buah
Ofensif lalat buah (Bactrocera dorsalis) sreg tanaman cabe menyebabkan kerontokan buah. Buah cabe tidak adv pernah dipanen karena keburu sungkap ke petak. Sreg buah nan terserang apabila di belah terdapat ulat laler. Bila tidak dibersihkan, larva pada biji zakar cabe yang copot akan menjadi pupa di internal persil, sehingga siklus serbuan akan terus berulang.

Pengendalian teknis. Kutip dan kumpulkan buah cabe yang rontok, kemudian bunuh dengan kaidah membakarnya. Keadaan tersebut utama, agar laler tidak menjadi kepompong yang bisa bersemayam di internal kapling. Lalat buah biasa juga memaki varietas biji zakar-buahan lain seperti belimbing, pisang, jeruk, dll. Jadi hindari membudidayakan pohon cabe berdekatan dengan ladang biji zakar.
Pengendalian kimiawi. Bisa menunggangi perangkap lalat dengan menggunakan atraktan yang mengandung methyl eugenol. Teteskan obat tersebut sreg kapas dan masukkan pada botol bekas air mineral. Pengepakan perangkap dapat dilakukan setelah usia tanaman cabe satu bulan. Bila serangan parah, semprot dengan insektisida pada pagi hari, saat daun masih berembun dan lalat belum berkeliaran.

e. Wereng trips (Thrips)
Pokok kayu cabe yang terserang trips daunnya akan terlihat garis-garis keperakan, terdapat bercak-bercak kuning sampai kecoklatan dan pertumbuhannya kerdil. Bila dibiarkan patera akan kering dan lengang. Serangan trips biasanya menghebat pada musim kemarau. Hama ini pun bermain perumpamaan pembawa virus dan mudah sekali hambur.

Pengendalian teknis. Boleh memanfaatkan predator alami hama ini, begitu juga kumbang dan kepik. Pemakaian mulsa dan menjaga kebersihan ladang efektif menekan perkembangannya. Selain itu, diseminasi tanaman kontributif mengendalikan hama jenis ini.
Pengendalian kimiawi. Penyemprotan dilakukan bila serangan meluas. Gunakan insektisida yang berbahan aktif fipronil dan bikin pada sore hari.
Keburukan tumbuhan cabe
Penyakit yang mencela tanaman cabe dapat disebabkan virus, bakteri, cendawan atau jamur. Setidaknya ada enam keberagaman ki aib nan biasa menyerang tanaman cabe, diantranya:

a. Bercak daun
Ki kesulitan bercak daun yang menuduh tanaman cabe disebabkan oleh pupuk Cercospora capsici. Gejalanya terwalak bercak-bercak buntar berwarna abu-abu dengan marginal coklat pada daun. Bila serangan menghebat patera akan bercelup kuning dan kesannya berguguran. Penyakit ini biasanya mencerca pada musim hujan dimana kondisi kelembaban cukup tingkatan.

Penyakit ini hambur saat jamur masih nyata spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan angin, hama vektor, dan radas pertanaman. Spora rabuk pun bisa terhibur pada benih atau biji cabe.

Pencegahan terhadap penyakit ini dengan memilih benih yang fit bebas patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan gempuran moga mileu tak terlalu lembab. Pengendalian teknis boleh dilakukan dengan memusnahkan tumbuhan yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila ofensif menghebat bisa diberikan fungisida.

b. Frambusia maupun antraknosa
Masalah ini disebabkan makanya cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. Pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan kecambah layu saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa menyebabkan ranah pucuk, terjangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kersang. Darurat itu, lega buah akan menjadi busuk seperti gosong.

Komplikasi ini bisa terbawa dari benih atau biji cabe. Pencegahan bisa dilakukan dengan mengidas sperma yang sehat dan adil bibit penyakit. Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman nan terserang dan pemancaran fungisida.

c. Rusak
Terletak dua tipe problem busuk nan jamak menyerang tanaman cabe, yaitu busuk cabang dan busuk kuncup. Busuk cabang plong tumbuhan cabe disebabkan maka itu Phytophthora capsici. Memperhatikan saat perian hujan dan penyebarannya sangat cepat.

Rusak kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih musykil dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tumbuhan berwarna hitam dan lama kelamaan antap.

Problem ini boleh dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen seperti urea dan ZA. Kemudian mengatak jarak tanam sepatutnya sirkulasi udara berjalan lancar. Tanaman yang terinfeksi semoga dicabut dan dibakar. Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida, bila dilakukan saat musim hujan pilih fungisida yang memiliki perekat.

d. Layu
Komplikasi layu merupakan penyakit yang cukup sulit dikendalikan pada budidaya tanaman cabe. Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam fisik penganggu tanaman seperti mana berbagai jenis rabuk dan bakteri.
Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di lingkungan yang masam.

Sedangkan layu bakteri disebabkan makanya kuman Pseudomonas solanacearum. Basil ini hidup di jaringan batang. Pengendalian penyakit layu harus diamati dengan lebih spesifik moga penanganannya bisa lebih tepat.

e. Bule atau virus asfar
Tanaman cabe yang terserang virus asfar, patera dan batangnya akan tampak menguning. Problem ini disebut juga kelainan albino maupun bulai. Penyebabnya adalah virus gemini, kebobrokan ini boleh dibawa pecah benih atau biji dan ditularkan makanya tuma.

Keburukan nan disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemburan venom-venom kimia. Pengendalian harus dilakukan berbunga dini, dengan memilih benih unggul dan resistan serbuan virus. Selain itu bisa lagi dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, sama dengan kutu.

Untuk menaikan pusat tahan tanaman cabe terhadap ofensif virus kuning, bisa dengan menumbuhkan perabukan, misalnya penggunaan rabuk organik cair nan mengandung zat hara makro dan mikro teoretis. Tujuannya seharusnya tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih resistan terhadap patogen.

f. Patah mayang patera atau mosaik
Penyebab serangan keburukan mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV). Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang bau kencur berida dan bau kencur remaja, ukuran daun lebih kecil, tangkai daun akan berubah menguning.

Problem ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain makanya aktivitas serangga. Penyemprotan kimia bertujuan kerjakan menghilangkan serangga tidak penyakitnya. Untuk mengurangi penyakit, musnahkan tumbuhan cabe yang telah parah terserang.

Pemilhan benih resistan virus membantu menghindari resiko ofensif problem ini. Hal tak yang boleh membantu mengurangi resiko terjangan merupakan pemupukan yang baik dan tepat.

Sumber:https://alamtani-com.cdn.ampproject.org/v/s/alamtani.com/tanaman-cabe/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=16003942006454&amp_ct=1600394285555&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Berbunga%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Falamtani.com%2Ftanaman-cabe%2F

Source: https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/mengenal-hama-dan-penyakit-tanaman-cabai-20

Posted by: holymayhem.com