Budidaya Tanaman Cabe Rawit Pdf
https://peluangusaha.refleks.co.id/news/embalau-rawit-sinar-memadai-panen-kian-lebat-2
Budidaya Tanaman Cabai
1. Signifikansi
Tanaman cabai (capsicum anum L) adalah tanaman perdu yang memikliki rasa buah pedas. Secara masyarakat cabai memiliki banyak kandungan gizi dan nutrisi . diantaranya adalah kalori, zat putih telur, enak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Merica banyak dibudidayakan masyarakat orang tani karena harga jualnya yang tinggi.
2. Tehnik Budidaya
Kerumahtanggaan budidaya lada adalah pemilihan benih dan pembibitan, barometer benih yang baik digunakan sebagai sari adalah benih berasal dari pohon yang fit intern artian, tanaman induk yang akan diambil buahnya sebagai sari enggak terserang hama dan problem. Selain itu jauhar yang dipakai harus benih nan bernas atau kebal serta format benihnya seragam. Kebutuhan benih setiap hektar adalah selingkung 150–300 gram dengan resep tumbuh bertambah dari 90 gram.
Berikut ini Ialah Tahap-tahap Pembudidayaan Tanaman Cabai
A. Penyemaian
menyiapkan media semai berupa tanah dan pupuk kandang dengan nisbah 1:1. Dengan mahamulia media semai seputar 20 cm dan tingkatan 1m. Sebaiknya pada persemaian diberi naungan berupa alang alang alias daun lain mudah-mudahan ekstrak yang masih mulai dewasa lain terkena sinar syamsu secara langsung. Selanjutnya benih disebar plong media semaian nan mutakadim dibuat secara merata kemudian ditutup dengan tanah tipis. Agar benih cepat bersemi perlu dilakukan penyiraman.
B. Penyiapan Persil
Tumbuhan merica mudah tumbuh hampir sreg seluruh petak pertanian yang tanaman lain dapat hidup. Tetapi kiranya pokok kayu boleh merecup dengan berlambak dan menghasilkan buah yang baik, perlu dicari petak yang berpunya untuk melakukan budidaya. Keriteria tanah yang bagus untuk budidaya lada yakni kenyet-kenyut, kaya bahan organik, tidak berair atau becek,dan memiliki ph seputar 5–6,8.(Rukman 1994).
Tanah pada lahan yang akan ditanami dibersihkan bermula rumput kemudian digemburkan bisa dengan cara dicangkul atau dibajak dengan traktor. Ssetelah tanah digemburkan lebih jauh dibuat bedengan dengan sisi dari timur kebarat agar seluruh tanaman nantinya berbahagia sinar matahari secara merata. Dimensi bedengsan biasanya dibuat dengan lebar selingkung 100–150 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan setempat.
C. Pengepakan Mulsa
Setelah terlatih bedengan, selanjutnya dipasang mulsa hitam selaka pengan posisi rona selaka diatas agar boleh memantulkan sorot matahari sehingga hama yang bersembunyi dibawah daun akan pergi. Sebaiknya pengepakan mulsa dilakukan plong siang perian pada ketika matahari rumit agar mulsa enggak mudah sobek ketika ditarik. Prinsip pemasanganya adalah dengan cara menarik kedua ujung mundur di atas bedengan, sangat pasang pasak bersumber bambu berbentuk u pada sisi kanan dan kiri bedengan. Kalau mulsa sudah lalu terpancang, Lubangi mulsa yang telah terpasang dengan memperalat potongan kangsa yang drastis dengan pendirian ditekan, kemudian buat lubang tanam pada mulsa yang sudah dilubangi. Jarak pembuatan gua tam adalah 60×70 alias 70×70 cm
D. Reboisasi
Reboisasi bibit tumbuhan cabai kiranya dilakukan sreg sore alias pagi perian. Karena jika dilakukan pada siang hari, tanaman akan layu karena ekstrak masih lenyai dan perlu penyesuaian dengan suhu panas secara berantara. Pati yang ditanam sebaiknya pati yang telah berumur 17–23 hari atau telah memiliki jumlah patera sebanyak 2–4 helai. Prinsip penanamanya yakni dengan mencekit bibit dari bekas persemaia, pengambilan konsentrat dilakukan secara hati hati. Dengan mencongkel media semai memperalat solel agar akar tanaman muda tidak busuk, plong tahun menanam usahakan akar susu tunggang tanaman jangan sebatas kotong ataupun membengkok. Pada bedengan yang akan ditanami dibuat gaung tanam sesuai dengan strata akar tunjang tanaman, kemudian pasrah pupuk dasar dan tanam tanaman pada liang tersebut. Pasca- ditanam, Mudahmudahan tanaman taajul duisiram dan diberi penutup seperti petiolus pisang atau daun daun lainya untuk mencegah layu nan dapat menyebabkan tanaman mati (Pracaya, 1993)
E. Pemeliharaan
Pada fase semula pertumbuhan atau pokok kayu masih dalam tahap penyesuaia diri dengan lingkungan baru. Penyiraman tanaman teristiadat dilakukan secara rutin saban hari, terutama pada masa kemarau. Pasca- tanaman merecup langgeng serta perakaranya internal , tumbuhan sepan disiram tiga tahun sekali. Bila terletak banyak gulma teristiadat dilakukan penyiangan, agar tidak menjadi pesaing bakal tanaman kelamaan pohon akan menjadi mersik dan boncel. Riuk suatu penyebab gagal panen atau penghamburan hasil pengetaman adalah adanya serangan wereng dan penyakit,riuk suatu penyakit yang caruk menyebabkan cabai rontok yaitu penyakit tembelang biji zakar. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian, pengendalian yang banyak dilakukan merupakan dengan penyemburan menggunakan pestisida. Agar tumbuhan dapat tumbuh dengan maksimal dan dapat menghasilkan, perlu dilakukan pembuangan semi air, pembuangan tunas air bertujuan bagi mengurangi pertummbuhan vegetatif agar tanaman tidak terlalu tebal, serta menahan pertumbuhan tinggi tumbuhan seharusnya mempermudah dalam pelestarian serta pemanenan. Pembuangan tunas air juga berujud bikin mengurangi kelembaban disekitar tanaman , dengan demikian pertumbuhan serat akanberkurang serta meningkatkan pertumbuhan generatif (Pracaya 1993)
F. Perabukan
Agar tumbuhan merica dapat tumbuh dengan produktif dan menghasilkan biji kemaluan yang berkualitas pelu dilakukan fertilisasi Plong waktu yang tepat serta, serta dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tumbuhan. Fertilisasi yang baik sesuai dengan jenis pupuknya. Karena pupuk merupakan nutrisi yang dulu penting internal pertumbuhan tumbuhan. Pemupukan mula-mula dilakukan ketika tanaman berusia satu pekan pertama, merupakan dengan cendawan kandang yang ditaruh plong liang tanam dengan dosis 1ton saban hektar alias dapat juga dengan prinsip ditugal sreg samping pohon. Pemupukan ketiga dilakukan pada saat tanaman berusia sekeliling tiga rembulan, cara pemupukanya merupakan dengan mencampurkan pupuk NPK, KNO putih, urea serta TSP. Dengan perbandingan 4:1:1:1:1, sehingga total semua 8kg kemudian dilarutkan dengan air sebanyak 250 liter kemudian dikocorkan pada perakaran tanaman cabai dengan dosis 250 ml tiap-tiap pohon. Cak bagi pemupukan tanaman setelah 3 bulan lebih. Dapat menunggangi pupiuk fusi yang setolok pada pemupukan detik tanaman berusia 1 bulan, hanya saja besaran dosisnya yang ditambah 2:3:8:2, dan dilarutkan dengan air sebanyak 250 liter kemudian disiramkan puas perakaran tumbuhan dengan dosis 250 ml per pokok kayu, pemiupukan ini daopat dilakukan setiap dua minggu sekali.
G. Panen
Seandainya tanaman dirawat dengan baik biasanya sudah dapat dipanen lega arwah 4 bulan , pemanenan bisa dilakukan sebanyak 2 kali seminggu. kriteria buah yang sudah siap panen yaitu biji pelir yang bener bener tua. biasanya ditandai dengan kredit yang padat, pintar dan apabila ditekan buahnya gentur, buahnya berwarna yunior gaek atau hijau kemerah merahan. Biasanya pemanenean makanya petani dimajukan maupun diundur bilang periode tergantung perian harga nan sedang tinggi. Memanenanya dilakukan dengan pendirian memetik tangkai biji kemaluan secara lever hati agar percabangan dan calon bunga tidak tersayat atau rusak. Panen dapat dilakukan sampai pokok kayu berumur 2–3 tahun dengan total panen sampai 96 mana tahu. Pada umumnya sawat panen pertama tetapi menghasilkan lada sedikit kemudian pada panen berikutnya kian terus sampai mencapai puncaknya dan selanjutnya akan semaki menciut hingga kesudahannya pokok kayu tenang.
Source: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87747/TEHNIK-BUDIDAYA-TANAMAN-CABAI/
Posted by: holymayhem.com