Budidaya Tanaman Cabe Merah Besar

Oleh :


AMONG WIBOWO, SP, MMA

Penyuluh Pertanaman Sedang


PENDAHULUAN

Cabai merah (Capsicum annuum) terdaftar famili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuran nan memiliki banyak arti, bernilai ekonomi tangga dan mempunyai prospek pasar yang menjajarkan. Buah cabai selain dapat dikonsumsi sehat bikin campuran bumbu menguning lagi boleh diawetkan misalnya dalam bentuk acar, saus, serbuk cabai dan buah kersang.


PERSYARATAN Bertaruk


Cabai merah cocok dibudidayakan, baik di n baruh rendah atau legok tinggi, pada persil sawah atau tegalan dengan ketinggian 0–1000m dpl. Kapling nan baik lakukan pertanaman cabai adalah nan berstruktur serpihan ataugembur, rani, berada akan incaran organik, pH petak antara6-7.Kandungan air kapling juga teradat diperhatikan.Keadaan tersebut

berhubungan dengan tempat tumbuh pokok kayu cabai (sawah atau tegalan).Pohon cabai yang dibudidayakan disawah semoga ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan di tegalan ditanam padamusim hujan abu. Dengan pemilihan musim tanam nan tepat, diharapkan pada saat pertumbuhan tanaman, rahim air sawah lain berlebihan dan ditanah tegalan masih cukup air untuk pertumbuhan lombok.

BUDIDAYA TANAMAN


1.


Variasi yang Dianjurkan

Varietas yang dapat digunakan untuk budidaya cabai biram antaralain adalah N baruh–1, Tanjung–2, Hot Chilli, Hot Beauty dan enggak sebagainya. Kebutuhan benih sebesar 250-350 g/ha.


2.


Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam terlampau privat air hangat (50°C)atau hancuran Previcur N (1 cc/l) selama suatu jam. Benih disebar secara merata pada bedengan persemaian dengan media substansial campuran lahan dan jamur kandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daunpisang selama 2-3 periode. Bedengan persemaian diberi naungan/sengkuap dari screen/kasa/plastik transparan kemudian persemaian ditutup dengan screen buat menghindari bidasan OPT. Setelah berumur 7-8 musim, bibit dipindahkan ke n domestik bumbunan daun pisang/pot plastik dengan wahana nan sama (kapling dan jamur kandang lugu). Penyiraman dilakukan saban hari. Bibit siap ditanam dilapangan sehabis berumur 4-5 ahad.


3.


Pengolahan Lahan




  1. Lahan kering/tegalan

Lahan dicangkul sedalam 30-40 cm setakat gembur kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar1-1,2 m,tinggi 30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm.Lubang tanam dibuat dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm) alias 50 cm x 70 cm, sehingga kerumahtanggaan tiap bedengan terwalak 2 baris pohon.


b.


Petak sawah

Tanah dicangkul sampai kenyet-kenyut kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1,5 m dan antara bedengan dibuat parit sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.Dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 50 cm x 40cm. Bila pH lahan kurang pecah 5,5 dilakukan pengapuran menggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha pada 3-4 minggu sebelum tanam(bersamaan dengan pengolahan tanah dengan kaidah disebar dipermukaan tanah dan diaduk rata).


4.


Perabukan




  1. Bakal penanaman embalau secara monokultur dilahan kering

Baja sumber akar yang diberikan kasatmata baja hipodrom maupun sapi sebanyak 20–40 ton/ha dan serabut buatan TSP 200–225kg/ha diberikan sebelum tanam.

Pupuk susulan berupa Urea 100–150 kg/ha, ZA 300–400 kg/ha,dan KCl 150–200 kg/ha diberikan 3 kelihatannya pada nyawa 3, 6 dan 9 minggu sesudah tanam.


b.


Bikin penghutanan merica secara taruh gilir dengan bawang bangkang



Bawang merah:


pupuk kandang kuda atau sapi 10–20 ton/ha danTSP 150–200 kg/ha diberikan 7 musim sebelum tanam, kemudian Urea 150–200 kg/ha, ZK 400–500 kg/ha dan KCl 150–200 kg/ha diberikan plong atma 7 dan 25 hari setelah tanam per ½ dosis.



Cabai merah

: pupuk kandang kuda atau sapi 10–15 ton/ha dan TSP100–150 kg/ha diberikan sepekan setelah tanam. Urea 100–150kg/ha, ZA 300 – 400 kg/ha dan KCl 100 – 150 kg/ha diberikan pada umur 4,7dan10 pekan sehabis tanam.


c.


Untuk penanaman embalau secara tumpangsari dengan kubis alias tomat

Rabuk kandang jaran atau sapi 30 – 40 ton/ha dan NPK 15:15:15 sebanyak 700 kg/ha diberikan seminggu sebelum tanam dengan cara disebar dan diaduk secara rata dengan kapling. Serat susulan diberikan dalam bagan pupuk NPK 15:15:15   nan dicairkan (1,5-2 g/l air), dengan volume semprot 4000 l larutan/ha. Pupuk tersebut diberikan mulai umur 6 pekan sebelum tanam dan diulang tiap10-15 hari sekali.


5.


Penggunaan Mulsa

Mulsa digunakan bagi menjaga kelembaban, kestabilan mikroba petak, mengurangi pencucian unsur hara oleh hujan dan mengurangi terjangan hama. Mulsa dapat konkret jerami setebal 5 cm (10 ton/ha) plong musim kemarau, nan diberikan dua minggu setelah tanam atau riil mulsa plastik hitam fidah bagi musim kemarau dan masa hujan.


6.


Perawatan

Penyulaman dilakukan minimal lambat 1–2 minggu setelah tanam untuk menggilir konsentrat nan antap maupun sakit. Pengairan diberikan dengan mandu dileb
(digenangi) atau dengan disiram perlubang. Penggemburan persil atau pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemupukan kedua maupun perabukan susulan. Pemberian ajir dilakukan untuk menopang berdirinya tanaman. Taruk air yang tumbuh di bawah silang utama sebaiknya dipangkas.


7.


Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)


OPT utama yang mengaibkan tanaman cabai antara lain tuma kebul,thrips,kutu daun,ulat grayak,ulat biji kemaluan tomat,laler biji zakar,antraknose,kelainan layu, virus kuning, dsb. Pengendalian OPT

dilakukan tersangkut pada OPT yang menghakimi. Sejumlah prinsip nan dapat dilakukan, antara enggak:





Pengusahaan border 4–6 saf jagung





Eksploitasi musuh alami (predator:Menochilussex maculatus)





Penggunaan jerat (asfar, methyleugenol)





Pengusahaan pestisida nabati





Eksploitasi pestisida kimia sesuai kebutuhan dengan dosis nan sesuai ajaran. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar baik seleksi jenis, dosis,tagihan semprot,cara tuntutan,interval ataupun waktu aplikasinya


8.


Panen dan Pasca Panen

Sahang merah dapat di panen permulaan kali pada spirit 70–75 harisetelah tanam di ceduk tekor dan lega umur 4–5 bulan di dataran tinggi, dengan interval panen 3–7 hari. Buah rusak yang disebabkan makanya laler biji pelir atau antraknos sebaiknya spontan dimusnahkan. Biji kemaluan yang akan dijual afiat seharusnya dipanen matang. Biji zakar nan dikirim buat jarak jauh dipanen matang hijau. Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah masak penuh.


Sortasi dilakukan kerjakan mempersatukan biji kemaluan cabai berma yang sehat, bentuk stereotip dan baik dengan biji kemaluan yang kualitasnya enggak baik. Pengemasan cabai untuk transportasi jarak jauh sebaiknya mengggunakan sampul yang diberi lubang kilangangin kincir nan cukup atau menggunakan karung jala. Apabila hendak disimpan sebaiknya disimpan ditempat penyimpanan yang kering,sejuk dan cukup sirkulasi udara.

Source: http://pertanian.magelangkota.go.id/informasi/artikel-pertanian/405-teknik-budidaya-cabai-merah

Posted by: holymayhem.com