Bertanam Sayur Di Halaman Rumah

Hai mamah!

Demam tanaman melanda terutama sejak pandemi dimulai, karena mobilitas terbatas. Bagi sebagian orang, tani menjadi hiburan individual, melihat progres pertumbuhan pokok kayu berasal waktu kehari itu menjadi suatu sumber kebahagiaan. Tidak hanya tanaman solek, menguburkan pokok kayu-pohon sayur dan herba juga tak kalah menyenangkan, sampai-sampai jika sudah sampai bisa memanfaatkan hasilnya. Pada kesempatan kali ini saya mengepas berbagi mengenai sejumlah tanaman yang ada di pekarangan rumah saya, khususnya tanaman-tanaman yang ditanam dengan cara stek dan dapat dipanen berkali-mungkin. Siapa tau terserah yang ingin bersawah tanaman
edible
tapi masih plus mager menirukan siklus pembibitan – reboisasi – pemanenan. Lumayan loh, sekiranya medium bingung mau makan sayur apa, bisa ke halaman dan lihat-tatap mana nan telah dapat dipanen.

Pohpohan (doc. pribadi)

Pohpohan

Buat orang sunda, ini salah satu lalaban yang nikmat untuk dilahap mentah bersama nasi hangat, sambal belacan, dan lauk asin, Nikmaaat! Rasanya khas sekali! pohpohan di halaman saya itu awalnya bersumber dari lalaban apartemen bersantap sunda yang batang bekasnya ditancap ke petak, kemudian dia sekali lagi tumbuh dengan bahagia. Semudah itu memang menanamnya, boleh jadi karna di rumah saya suhunya sesuai dengan habitat aslinya. kalau pohonnya sudah terlalu jenjang, bisa di-prunning
dan mayat-batangnya ditancapkan kembali ke lahan cak agar semakin banyak ataupun dapat kembali dibagi-bagi untuk yang cak hendak hehe.

Kates Jepang yang ditanam di wall planter bag (doc. pribadi)

Pepaya Jepang

Daunnya mirip daun pepaya, tapi lebih kecil. Tanaman ini terdaftar tanaman bacok tancep (tongcep) sekali lagi, mirip pohpohan. Pepaya jepang ini pertumbuhannya sangat cepat, jika jarang dipotong (cak bagi dipanen tentunya) pohonnya bisa menjadi besar dan kemana-mana. Tanaman ini bergetah dan bagi beberapa orang (tertera saya) getahnya membuat indra peraba terasa perih, kaprikornus pilih-pilih kalau kepingin penuaian. Karena getahnya tersebut, maka sebelum diolah wajib dicuci dan direbus dan airnya dibuang terlebih dahulu, setelah itu bebas mau diolah seperti apa. Nah enaknya diapain? kalau di kondominium saya, biasanya direbus dan ditambah sedikit garam (berarti menanak 2 mana tahu ya), ataupun kalau mau makin advance bisa ditumis bersama lauk teri dan racikan cabai dan berambang putih. Sedap deh!

Bayam brazil, ditanam privat
wall planter bag
(doc. pribadi)

Bayam Brazil

Another pohon tongcep dahulu tumbuh, bayam brazil! Mudah sekali tumbuhnya dan tidak mandek, kena matahari oke, dibawah atap pun oke. Sepertinya sedang tenar karena sedang banyak urban farmer yang membahas patera ini. Daunnya makin kaku dan katai-kecil dibandingkan dengan bayam yang biasa dibeli di pasar atau supermarket. Umumnya saya menunggangi bayam brazil untuk dibuat sayur bening, di tumis, atau menjadi fusi privat telur dadar maupun makanan lainnya. Mayat sisa pengolahan bisa ditanam lagi, bisa langsung ke media tanam atau tanah, ataupun dipropagasi terlebih dahulu di dalam air sampai akarnya tumbuh.

Bayam malabar batang baru (doc. pribadi)

Bayam Malabar

masih perbayaman, sering disebut bayam malabar ataupun gondola. Ada dua macam bayam malabar yaitu nan berbatang hijau dan nan berbatang berma. Kebetulan yang saya n kepunyaan adalah bayam malabar berbatang yunior. Beberapa orang sering tertukar dengan binahong, tapi karna di rumah punya binahong juga, saya bisa beberapa bayam malabar suntuk farik dengan binahong. Daun bayam malabar lebih tebal dan lebih bertekstur kalau dibandingkan dengan binahong, selain itu bayam malabar tidak mempunyai pongkol di sulurnya layaknya binahong. Penghutanan bayam malabar sangat mudah, bisa tancap mayit alias dari biji. Daunnya raksasa-ki akbar, tebal nyana bergetah. Bagaimana pengolahannya? lazimnya bayam ini ditumis dengan heterogen bumbu sesuai selera. Kalau saya biasanya ditumis pakai bawang putih cincang dan garam sudah layak menggugah selera.

Torbangun atau bangun-sadar (doc.pribadi)

Torbangun / Bangun-bangun

Tanaman ini barangkali belum banyak yang tahu, karena saya lagi taunya karena dikasih tau salah seorang suster yang berpunca pecah Sumatera Utara. Beliau menginformasikan  jika ini yaitu salah suatu booster asi. Beberapa jurnal ilmiah pun pernah menyanggang khasiat tanaman ini sebagai booster asi, bintang sartan memang mutakadim mujarab secara ilmiah. Ya! Daun ini biasanya digunakan buat masakan khalayak Batak. saya mendapatkan bibitnya dari marketplace, karena di tempat saya tinggal agak langka didapatkan. Belum pula, adakalanya tertukar dengan patera jintan, memang mirip tapi daun torbangun lebih besar dan tipis dibandingkan dengan daun jintan. sama begitu juga tanaman yang saya selidik sebelumnya, perbanyakan torbangun dapat dilakukan dengan cara stek buntang dan cepat sekali tumbuhnya. Saya sendiri baru memanfaatkan Torbangun ini laksana booster asi, dengan pendirian direbus dan diambil airnya, atau bisa juga dikeringkan bahkan dahulu kemudian diseduh seperti teh. Sebenarnya, torbangun ini juga dapat dijadikan bagaikan imbangan makan nasi, biasanya dengan ditumbuk terlebih dahulu sebelum diolah. Tapi saya belum sangkut-paut mencobanya, bikin yang penasaran mungkin bisa cari resepnya di youtube atau google :).

Anakan Telang (doc. pribadi)

Telang

Tanaman ini adv minim berlainan berusul pohon-tumbuhan nan saya bahas sebelumnya, karena telang ini biasanya ditanam berusul biji. Telang cepat sekali tumbuh, biasanya seputar 3 minggu pecah ditanam telah mulai mengecualikan bunga. Bunganya berwarna ungu, biasa digunakan laksana cat alami bikin bahan alat pencernaan. Bunganya dapat juga dijadikan bagaikan target penyelenggara teh herbal. Di kondominium, lazimnya saya menyeduh 3-5 nona bunga telang segar kemudian ditambahkan perasan lemon sebelum diminum, rasanya bugar sekali, konon katanya berbenda akan antioksidan. Selain bunganya, daun dan dan ‘buah’ yang masih taruna juga boleh dimakan, galibnya diselesaikan sebagai sayur bening dan dapat dikombinasikan dengan jagung maupun tomat.

Cukuplah, itu dia enam tanaman yang ada di pekarangan saya, lumayan buat menyempurnakan kebutuhan cendawan dan vitamin sehari-masa keluarga. Sangka-duga apakah mamah mamah punya pohon yang bisa sekali tanam dan penuaian berkali kali?

credits:
featured image
dari freepik

Source: https://mamahgajahngeblog.com/bertanam-di-rumah-sekali-tanam-panen-berkali-kali/

Posted by: holymayhem.com