Bagaimana Cara Merawat Tanaman Padi

Perumpamaan sumber hara, rabuk merupakan sarana produksi nan memegang peranan penting intern meningkatkan produktivitas pohon pangan. Masalahnya merupakan penggunaan pupuk kimia secara terus menerus puas dosis tinggi dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan, dan menempatkan tingkat efsiensi penggunaannya. Sehubungan dengan peristiwa tersebut maka perlu upaya meningkatkan efsiensi pemupukan dengan mengelola serat secara tepat sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi lahan agar produktivitas tinggi.

Beberapa faktor yang akan menentukan efsiensi penggunaan pupuk antara lain:

  1. macam tanah
  2. tata wereng dan penyakit
  3. diversifikasi padi
  4. masa pemberian jamur
  5. masa dan waktu tanam
  6. sendang/macam pupuk
  7. tataguna air
  8. sirkulasi pohon, dan
  9. pengendalian gulma.

Dalam praktek, efsiensi pemupukan ditingkatkan dengan prinsip-cara:

  1. pupuk selepas disebar rata dicampur atau diaduk dengan selut, misalnya pemupukan bersamaan dengan menelusuri maupun melandak rumput, sehingga kesuntukan jamur tidak terjadi
  2. perabukan dilakukan pada saat air tak mengalir, belaka tanah intern situasi macak-macak, sehingga pupuk yang sagu betawi segera diikat oleh partikel-partikel halus dalam kapling, dan
  3. Penetapan kebutuhan dan waktu aplikasi rabuk berdasarkan organ bantu seperti Bagan Warna Daun cak bagi pupuk Nitrogen.

Hasil pendalaman menunjukkan, pemakaian Rang Rona Daun (BWD) intern kegiatan pemupukan Horizon dapat menghemat penggunaan rabuk urea sebanyak 15 – 20% dari takaran yang mahajana digunakan penanam minus menurunkan hasil.

Maka sebaiknya setiap orang tani harus punya bagan warna daun tersebut Bagan rona Daun (BWD) merupakan alat bebentuk persegi empat nan berguna lakukan mengetahui kadar hara N tanaman pari.

Puas alat ini terletak catur boks skala corak, mulai warna plonco cukup umur hingga baru tua, nan menggambarkan tingkat kehijauan daun tumbuhan gabah. Sebagai arketipe, kalau patera pohon berwarna bau kencur muda berarti pokok kayu kekurangan hara N sehingga terbiasa dipupuk. Sebaliknya, jika daun bercelup hijau tua atau tingkat kehijauan daun sekelas dengan warna dikotak skala 4 pada BWD berjasa tanaman sudah memiliki hara Cakrawala yang pas sehingga tak perlu pun dipupuk.

Teknik Fertilisasi Tumbuhan Gabah

Teknik perabukan pokok kayu padi memang sangat relatif, tidak ada ukuran secara karuan dosis dan perian yang ditentukan, karena banyak sekali faktor yang harus diperhatikan. Struktur tanah dengan kondisi molekul hara yang berbeda-selisih di panggung suatu dengan yang lainnya, tentu kembali memerlukan cara-teknik nan berbeda dalam pemupukan tanaman padi.

Teknik 1

Jika kita menggunakan kombinasi jamur tunggal (Urea, SP-36 dan KCI) perbandingan pupuk masing-masing jenis saban hektar yakni bagaikan berikut:

  1. Jamur Nitrogen (Urea) : 200 kg – 250 kg
  2. Cendawan Phospor (SP36) : 100 kg – 150 kg
  3. Pupuk Kalium (KCl) : 75 kg – 100 kg.

Selanjutnya waktu pemberian pupuk pada tumbuhan padi juga perlu perhitungan nan memadai karena sangat bineka dan berlainan satu dengan lainnya. Misal gambaran adalah sebagai berikut, jika kita mengacu plong rekomendasi di atas, maka buat beberapa langkah bagaikan berikut:

  1. Cak bagi penyerantaan pupuk SP36 sesuai dosis ke persil sawah, satu hari sebelum penanaman esensi.
  2. Setelah umur 7 periode setelah tanam, lakukan penyebaran cendawan urea ±30 persen (±70 kg) dan serat KCl sebesar 50 uang jasa (±40 kg).
  3. Sesudah spirit 20 tahun, lakukan penyebaran urea sebesar 40 komisi.
  4. Setelah spirit 30 hari, lakukan penyebaran urea 30 persen dan KCl 50 uang.

Teknik 2.

Jika kita menggunakan dosis pupuk seperti dosis diatas (urea, SP36 dan KCI) dan dengan pembenaran warna daun dengan menggunakan Tulangtulangan Warna Daun (BWD), kita bisa mengerjakan cara tanam seperti berikut:

  1. Satu musim sebelum tanam, sebarkan pupuk SP36 hingga 100 persen.
  2. Sesudah sukma 7 masa, sebarkan pupuk urea 30 persen dan KCl 50 persen.
  3. Sehabis proses ini, untuk pengecekan (tes) terhadap corak daun dengan BWD setiap sepekan sekali. Yang perlu kita perhatikan misalnya cek apakah kita butuh penambahan urea ataupun tidak, jika memang dirasa perlu lakukan penambahan urea nyana-kira 10 persen saja. Kerjakan validasi secara berkala sampai pohon antah berumur 40 hari.4. Setelah mencapai vitalitas 30 hari berikan lagi KCl 50 persen.

Teknik 3

Jika menggunakan urea dan NPK (Ponska) dengan perimbangan ukuran 100 kg urea dan 300 kg Ponska, per hektar maka :

  1. 7 musim sesudah tanam, tebarkan urea 30 persen dan Ponska 50 uang lelah.
  2. Umur 20 hari sesudah tanam, berikan lagi urea 40 persen.
  3. Umur 30 tahun setelah tanam, tambahkan urea 30 persen dan Ponska 50 persen.
  4. Apabila kita menunggangi BWD, maka setelah kehidupan 7 hari, kita tidak perlu memasrahkan urea, tetapi cukup memberikan Ponska 50 tip. Selanjutnya selepas satu ahad lakukan pengetesan dengan BWD dan jangan lupa jika hasil belum maksimal maka tambahkan urea kira-kira 10 persen lagi. Pengetesan dilakukan setiap seminggu sekali dengan BWD.
  5. Umur 30 periode setelah tanam, sebarkan pula Phonska 50 persen sisanya.




Teknik 4

Selanjutnya bagi pemakaian urea dan NPK Pelangi dengan komposisi 100 kg urea dan 300 kg NPK/ha.

  1. Sehari setelah tanam, berikan NPK pelangi 100 komisi.
  2. Usia 7 hari berikutnya, berikan urea 30 persen.
  3. Spirit 20 hari setelah tanam, berikan urea 40 persen.
  4. Umur 30 tahun setelah tanam, berikan urea 30 persen sisanya.
  5. Bikin nan menggunakan BWD, aturannya ialah sehari sesudah tanam berikan NPK Pelangi 100 persen.
  6. Jiwa 7 hari setelah tanam, silakan test dengan BWD, silam lakukan seperti kaidah (di atas) jika hasil test BWD belum sesuai harapan.

Sedangkan bagi Phonska rekomendasi fertilisasi tumbuhan gabah sbb:

  1. Penggunaan sediakala tanam 150 kg Ponska + 100 kg ZA.
  2. 15 hari selepas tanam, 150 kg Ponska + 50 ZA
  3. 35 hari setelah tanam, 100 kg Urea.
  • Yulia Tri,S. 2015. Pemupukan Padi Sawah. Tabloid Sinar Berbendang. Edisi 11 -17 Februari 2015. No.3594 Tahun XLV
  • https://gerbangpertanian.com/2011/03/7-langkah-menggunakan-bagan-rona-daun.html

Source: https://cangkingan.desa.id/artikel/2021/6/27/teknik-pemupukan-tanaman-padi-yang-tidak-semua-orang-tahu

Posted by: holymayhem.com